Cinta Lama Yang Bersemi Kembali

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Cerita oleh Avrill

Pairing: SasuSaku, NaruHina, Saino, ShikaTema, NejiTen

Chapter 1

Konoha 12.00 WBK

Sakura POV

Di sebuah kafe tampak begitu sangat ramai dengan para pelanggan dan juga beberapa pegawai yang hilir mudik melayani para pelanggannya. Tampak seorang gadis dengan rambut gulalinya yang begoyang dengan gerakan yang dia buat. Baik kita lihat siapa gadis ini.

Aku Haruno Sakura atau Senju Sakura. Aku berumur 23 tahun. Aku adalah mahasiswi Kedokteran lulusan dari Universitas tekenal di Konoha. Dan kenapa aku berapa di sebuah kafe dan bukannya bekerja di rumah sakit ? Alasannya adalah karena saat ini aku belum sepenuhnya resmi bekerja dirumah sakit. Dan rumah sakit tempatku bekerja adalah rumah sakit milik keluargaku lebih tepatnya milik Ibuku, Senju Tsunade. Dan kafe ini juga milik keluargaku, kafe ini didirikan oleh kakaku Haruno Sasori. Diwaktu senggang aku selalu kesini membantu para pegawai yang lain ketika Ibu tidak meminta ku atau lebih tepatnya ada panggilan daruratdari rumah sakit. Saat ini yang mejalankan kafe ini adalah aku karena Sasori-nii sibuk dengan perusahaan kami jadi aku mengambil alihnya dulu.

"Sakura butuh bantuan? Kau tampak begitu kerepotan dengan pesanan pelanggan-pelanggan ini," tanya Tenten saat aku akan mengantar pelanggan.

"Ah iya Tenten bisakah kau tolong antarkan pesanan ini di meja sebelah sana?"

"Oh tentu,"

"Terimakasih."

"Tidak masalah Sakura,"

Ya tenten adalah sahabatku semasa kecil dulu. Dia tinggal sendiri dikota ini. Kedua orang tua Tenten meninggal saat dia kelas 2 SMA dalam sebuah kecelakaan mobil. Dan berakhirlah dia disini karena tidak punya cukup biaya untuk melanjutkan kuliah. Dan sejak saat itu dia kerja part time di kafe ini, walaupun biaya sekolah sudah ditanggung oleh keluargaku. Tapi Tenten besikeras ingin bekerja dan mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Masih ada juga 2 temanku yang juga bekerja disini. Dia Kiba dan Lee. Aku tak tahu kehidupan mereka berdua seperti apa tapi mereka orang yang asyik.

Klinting ...

Terdengar bunyi lonceng pintu masuk kafe berbunyi. Segera saja aku menyambut tamu tersebut dan mempesilahkan duduk.

"Irasamas- eh kalian?" ucapku kaget.

"Hai Sakura-chan," cengirnya dengan senyum lima jarinya.

"Hai Dahi,"

"Hai Sakura-chan."

"Hn." gumam Neji.

"Hai…...jelek…." dengan senyum palsunya padaku.

Cetak.

Perempatan muncul pelipisku. Dasar mayat hidup sialan kau, kalau kau bukan pacar Ino sudah ku tendang kau kau dari sini.

"Bisakah kau tidak menanggilku seperti itu Sai...!?" dengan aura seramku.

"Tapi kau memang jelek kan?" dengan tampang polosnya.

"Sudahlah kalian berdua hentikan perdebatan ini." lerai Ino.

"Betul kata Ino-chan." tambah Hinata mengoreksi pendapat Ino.

Aku menghelas nafas panjang jika sudah berurusan dengan mayat hidup satu ini. Segera saja kusuruh mereka duduk dan memesan.

"Duduklah. Kalian mau pesan apa?"

"Aku mau kopi aja Sakura-chan,"

"Aku sama…jelek."

"Aku juga pesan kopi…"

"Kau mau pesan apa pig, Hinata-chan ?"

"Aku pesan flavoured tea saja Forehead."

"Aku pesan sama dengan Ino-chan juga Sakura-chan."

"Ah iya Forehead kami juga pesan juga dango 2 dan takoyaki 2,"

"Baik 3 kopi, 2 flavoured, 2 dango dan 2 takoyaki , tunggu sebentar pesenan akan segera dating."

Aku langsung berjalan menuju meja kasir dan memberikan pesanan sahabat-sahabatku untuk segera dibuatkan.

"Eh? Neji kau mau kemana?" tanya Naruto pada Neji yang tiba-tiba berdiri dari kursinya.

"Kemana lagi Naruto kalau bukan menemui kekasihnya yang ada dimeja kasir?" sahut Ino.

"Eh? Aku lupa kalau Tenten pacarnya Neji bekerja disini,"

"Dasar bodoh." ucap Sai dengan tampang watadosnya.

"Apa kau bilang mayat hidup?!" geram Naruto siap memukul wajah Sai. Naruto yang pada dasarnya mudah terpancing karena ejekan Sai pun terpancing juga.

"Sudahlah Naruto-kun…" kata Hinata menangkan pacarnya, Naruto.

Diantara kami semua hanya aku saja yang masih sendiri. Lebih tepatnya menutup diri dari laki-laki mana pun yang mendekatiku. Aku masih terlalu sakit dan trauma dengan kejadian beberapa tahun silam saat upacara kelulusan. Dulu aku memang pernah mempunyai orang yang begitu amat aku cintai dan aku sayangi dengan tulus dengan segenap hatiku. Tapi semua hancur ketika dirinya meninggalkanku tanpa kata secara sepihak. Semua ini berawal ketika kekasihku melihat diriku dengan Gaara berjalan bersama ketika pulang sekolah. Dan kami berdua bertengkar hebat. Sebenarnya semua hanya salah paham tapi Sasuke tak mau mendengarnya. Selama 1 minggu dia selalu mendiamiku, aku sudah mencoba menjelaskan tapi seakan dia menutup telinga tidak mau mendengarkanku penjelasanku sama sekali dan puncaknya adalah ketika upacara kelulusan kami. Dan untuk terakhir kalinya saat itu aku melihat dirinya ada di Konoha. Entahlah aku tidak tau laki-laki itu sekarang ada dimana. Selama 1 bulan aku begitu hancur. Aku mengurung diri dirumah, didalam kamarku. Semua sahabat-sahabatku silih berganti membujuk ku dan terus memberikanku semangat dan kembali menlajutkan hidupku. Perlahan-lahan aku bangkit dari keterpurukanku. Dan disinilah aku sekarang dengan kehidupan ku yang baru meninggalkan semua masa laluku bersama orang yang begitu aku cintai dan sayangi dengan tulus.

"Memesan Anda datang. Silakan menikmati." Saya mengatakan manaruh memesan teman-teman saya.

"Terima kasih Forehead,"

"Ngomong-ngomong Shikamaru dan Temari kemana? Tumben tidak ikut kesini bersama kalian?" tanyaku pada mereka.

" Shikamaru sedang ke Suna untuk urusan bisnis, entahlah aku tidak begitu mengerti " timpal Ino.

" Souka...baiklah aku tinggal dulu sebentar masih ada pekerjaan "

End Sakura POV

Tampak seorang laki-laki bertubuh tegap berambut emo berwarna biru dongker dengan setelan jasnya sedang berjalan dengan santai menuju taman di Konoha. Kakinya berjalan menuju sebuah bangku. Belum sempat laki-laki itu sampai indra pendengarannya mendengar seorang bocah kecil sedang menangis memegangi lututnya yang terluka. Kakinya berjalan menghampiri bocah itu.

"Kau kenapa?"

"Hiks...a-aku tadi terjatuh hiks..." katanya bocah itu yang masih menangis segukan.

"Hey jangan menangis kau laki-laki, laki-laki harus kuat jangan cengeng." sahut laki-laki tersebut sambil memasangkan plaster dilututnya.

"Benarkah?"

"Tentu. Sudah jangan menangis lagi lukamu sudah aku plaster." sambil mengelus kepala bocah itu.

"Arigatou Onii-san aku tidak akan menangis laki."

"Hn. Sama-sama."

"Jaa nee Onii-san." ucapnya sambil belari dan melambaikan tangan.

Diedarkankan pandangannya keseluruh taman sambil berjalan kebangku taman. Sebuah senyum tipis terukir dibibirnya.

"Tidak ada yang berubah dengan tempat ini," gumamnya.

Di Cafe...

"Kira-kira Sakura-chan sudah tau belum kalau dia sudah kembali lagi ke Konoha?" ucap Naruto.

"Aku berharap Sakura tidak bertemu dengannya lagi. Lagi pula apa kau sudah lupa bagaimana dia menyakiti Sakura lalu meinggalkan Sakura begitu saja?" sahut Ino pada Naruto.

"Kita semua tau bagaimana Sakura-chan waktu itu," imbuh Hinata.

"Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa mereka akan bertemu secara tidak sengaja bukan?" jelas Sai kepada mereka bertiga.

"Apa yang dikatakan Sai memang ada benarnya juga," ucap Naruto yang asyik memakan dango.

"Huh...kita hanya bisa berharap yang terbaik untuk Sakura saat ini." hela Ino sambil menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi.

Drt..drt..drt ...

Kimi O Naze Sonna Ga Konna Boku Wa Zutto hite 'yang diluncurkan Dekinakute Hashitteiru Sono Senaka O ... Terdangar Dering Telpon Dari Ponsel Naruto.

"Moshi-moshi ..."

" Dobe ..."

Bingo.

Baru saja Naruto dan teman-temannya membahasnya orang yang dimaksut menelpon Naruto. Naruto hanya mampu melebarkan matanya ketika suara diseberang sana memanggilnya dengan panggilan khas dengan seseorang. Sahabatnya, Uchiha Sasuke. Melihat Naruto yang bertampang kaget sontak membuat yang lain heran dengan perubahan sikap Naruto tersebut. Ino dan Hinata hanya mengernyitkan alis mereka sedang Sai menaikkan sebelah alisnya seakan semua berkata 'Ada apa denganmu?'. Seruan dari sebrang sana menginterupsi Naruto kembali alamnya dan segera meloadspeakernya agar semua teman-temanya mendengarnya menginterupsi dengan manaruh jari telunjuknya pada bibirnya tanda untuk dian dan jangan berisik.

"Dobe kau masih disana?"

"A-ah iya aku masih disini, ada apa teme?"

Sai, Ino dan Hinata menatap tak peracaya kearah Naruto dengan yang apa yang mereka barusan dengan lewat panggilan di ponsel Naruto.

"Kau Dimana?"

"Di kafe Cherry Blossom dekat taman Konoha ad ap-" belum sempat Naruto menyelesaikan kata-katanya sudah dipotong oleh suara disebrang sana dan menutupnya secara sepihak.

"Hn. Aku akan kesana."

Tut ... tut ... tut ...

"Gawat teme akan kesini ! Apa yang harus kita lakukan?" kata Naruto panik.

"Apa boleh buat? Kita tunggu saja dia datang, lagi pula jarak taman kesini tak jauh Naruto." ucap Sai kepada Naruto yang sedang panik.

Mereka bertiga hanya bisa harap-harap cemas menantikan Sasuke datang kecafe itu.

Terlihat Sakura berjalan menuju atas panggung dan memegang mic. Seperti biasa Sakura selalu menyanyi dikafenya untuk menghibur para pelanggan.

"Konnichiwa minna-san disini Sakura akan menyanyikan 2 buah lagu," ucap Sakura menyapa seluruh tamu disana. "Lagu pertama berjudul Zero Tokei, dan lagu kedua Sayonara, semoga kalian suka dan selamat menikmati…." tutup Sakura yang kemudian duduk didepan piano.

sono te ada naka de Hikaru uzumoreta Kioku ni

michibikareru mama miageteita

tabidachi ada sora o

toki wa Mawaru

kurikaeshinagara unmei tidak ada wa o tadori

fusagareta mirai tozasareta kako

Nagai Fuyu o tobikoete

Tanpa Sakura sadari berdiri seorang laki-laki didepan kaca transparan kafenya. Laki-laki itu menatap Sakura dengan seksama.

"Sakura...kau tidak berubah sejak dulu. Masih sama seprti dulu..." gumamnya dalam hati.

owaru sekai o kizanda hari wa

nol o sashitemo Tomaru koto naku

mugen ada Yoru o kazoetsudzukeru yo

Dareka ada mezame o yasashiku terasu jinak

utagoe dake ga Nokoru toumei na keshiki ni

iro o noseru Anda ni hana wa saita

Shinjitsu o kakushite

toki o damasu itsuwari ada ga emi

unmei no hi o nozoku

ochiru Shunkan hibiku Senritsu

negau koto wa tada Hitotsu

Semua pengunjung disana termasuk juga sahabat-sahabatnya menatap dengan intens penampilan Sakura yang sedang bernyanyi. Begitu dan menentramkan hati dengan suaranya yang indah dan juga lembut.

onaji sekai ni umareta bangun ga

moshi wakare demo kono itami demo

Saigo naraba motto dakishimete

Dareka o motometa Omoi tidak Nakigara o

Tsumetai mojibanni kooritsuita namida no ato

mada hodokenai keredo

Sasuke akhirnya masuk kedalam kafe tersebut dengan sesekali milirik Sakura yang masih fokus dan menghayati bernyanyinya dipanggung. Berjalan kesisi meja paling pojok ruangan kafe agar tak terlalu dikenali oleh Sakura dan juga teman-temannya.

"Permisi tuan anda mau pesan apa?" tanya seorang pelayan.

"Kopi."

"Baik pesanan anda akan segera datang, saya permisi tuan." kata pelayan tersebut sambil undur diri.

owaru sekai o kizanda hari ada

Kizuna wa Kitto togire wa shinai

asa ga kureba usureru hoshiboshi

sora Niwa tashika ni kagayaku Anda ni

ima koko de deaeta imi wa

zero ni naranai Eien dakara

jiyuu ni natte haru ada Hidamari o

aishita Dareka untuk sagashi ni ikitai yo

Sasuke tak henti-hentinya melengkungkan senyuma titpisnya yang takjub akan panampilan Sakura yang sedag bernyanyi. Matanya masih setia memandang gadis itu tapi tidak disadari oleh gais itu.

"Aku merindukanmu Cherry..." gumam pelan Sasuke, sangat pelan seperti berbisik. Lalu datanglah seorang pelayan membawakan pesanan Sasuke.

"Ini tuan pesanan anda." sambil meletakkan secangkir kopi didepan Sasuke. "Saya permisi tuan." lanjutnya.

Terdengar alunan suara piano Sakura untuk lagu keduanya.

Kimi no Saigo no kotoba ni

Tachitsukusu watashi ga ita

"Dera mo waruku nai"

"Kirai ni natta bangun ja nai"

"Ima membuat arigatou" da nante

Futari ada Daiji na mono ga

Itsu no ma ni kasurechigatte

Onaji toki o sugoshi nagara

Watashi hitori dake itanda ga iso ide

Jyuu nen go mo AERU yo

Onaji basho de AERU yo

Omoi tourini wa ikanai kamoshirenai kedo

Itsuka mata

Guuzen demo AERU yo

Kitto koko de AERU yo

Futari ga egaite ita

Ano hi no mirai ga

Kitto kanau Anda ni

Kimi ni wa sou yume ga atta

Kaware nai watashi ga ita

Saki ada mie nai

Zutto matte mo wakara nai

Ato sukoshi ada shinbou nante

Samishikute hon ada sukoshi ada

ga Jikan Itsumo shiawase datta yo

Onaji michi o Aruki nagara

Tungau iru mirai ga chigatte Itan da

Jyuu nen go mo AERU yo

Onaji basho de AERU yo

Omoi tourini wa ikanai kamoshirenai kedo

Itsuka mata

Guuzen demo AERU yo

Kitto koko de AERU yo

Futari ga egaite ita

Ano hi no mirai ga

Kitto kanau Anda ni

Ah suki toyuu Kimochi dake ja

Dame nante shinji taku nai kedo

Mou dou Shiyou mo nai ada sou sou

Kimi untuk deaeta

Kimi o aishita

Sono kotaba ni wa Hitotsu mo uso wa nai kara

Itsuka mata

Guuzen demo AERU yo

Kitto koko de AERU yo

Futari ga egaite ita

Ano hi no mirai ga

Kitto kanau Anda ni

Mata hitam onyx Sasuke masih setia mempehatikan Sakura yang masih terus bernyanyi hingga lagu kedua itu selesai di nyanyikan oleh Sakura.

Tepuk tangan meriah para tamu menggema di dalam kafe menutup penampilan Sakura diatas panggung. Sakura berjalan kesisi piano dan membungkuk pada para tamu dan berjalan turun dari atas panggung dan menghampiri meja teman-temannya. Semua itu tak luput dari pandangan Sasuke. Posisi Sasuke dimeja paling pojok ruangan membuat begitu tak terlihat karena pencahayaan yang sedikit redup.

"Hai Sakura-chan suaramu tadi bagus sekali sudah lama aku tidak mendengarmu bernyanyi." puji Naruto.

"Arigatou Naruto..." ucap Sakura dengan senyuman.

"Kenapa kau dulu tidak kuliah saja dijurusan musik Forehead?" tanya Ino pada.

"Tidak. Aku tidak tertarik Pig."

"Ternyata suaramu bagus juga ya...jelek" dengan senyum polosnya.

Nutt.

Oh Kami-sama kenapa ada manusia seperti dia didunia ini...

"Oh Terima kasih Sai, aku tersanjung dengan pujianmu itu..." balas Sakura sambil menatap Sai dengan senyum menyeramkan.

Naruto yang mellihatnya hanya bergidik melihat senyuman yang menurutnya sangat meyeramkan, ingatan Naruto kembali semasa SMA dulu ketika dia tak sadar mengatakan kata-kata yang membuat Sakura tersinggung dan berakhirlah Naruto mendapat bogem mentah diwajahnya yang juga terlampar beberapa meter dari tempat asal. Tenaga monster Sakura sangat mengerikan saat gadis itu marah atau sedang dalam mood yang buruk.

"Sakura-chan aku balik dulu kekantor ya aku masih ada pekerjaan..." kata Naruto seraya bediri dari kursinya dan disusul Sai, Ino dan Hinata.

"Aku pergi dulu Forehead, aku masih ada pemotretan."

"Jaa nee Sakura-chan..." pamit Naruto mewakili mereka bertiga. Lalu disusul Neji belakangku dan berpamitan padaku.

"Aku pamit dulu Sakura," ucap Neji

"Jaa nee minna ..." balas Sakura.

Sakura pun melanjutkan pekerjaan membersihkan meja membantu pegawai yang lain. Tanpa Sakura sadari mata hitam Sasuke masih setia mengawasinya disudut meja paling pojok.

Drt ... DRT ... DRT ...

Fui ni agatta hanabi o Futari de miageta toki muchuu de mitetu kimi mo kao o sotto nusumimita yo ...

(Ed naruto shippuden 14, supercell Utakata hanabi)

Merasa ada getaran dan buyi ponsel didalam saku celananya segara Sakura melihat siapa yang menelponnya. Tertera nama Sasori Baka di layar ponselnya.

"Moshi-moshi ada apa muka bayi?"jawab Sakura malas.

"Hey hey jidat lebar kenapa kau memanggilku begitu?! Aku ini Nii-san mu ...!"

"Lalu apa masalahmu muka bayi?" ucap Sakura santai.

"Panggil aku Nii-chan bukan muka bayi!" gerutu Sasori disebrang sana.

"To the point... jangan basi-basi aku sedang sibuk...!"

"Baiklah baiklah. Begini aku ada urusan bisnis keluar kota bersama Kaa-chan, Kaa-chan juga kebetulan juga ada pekerjaan ditempat yang sama denganku selama satu sampai 2 bulan mungkin lebih kau tak apakan Saki dirumah sendiri?"

"Oh ayolah jangan berlebihan aku bukan anak kecil lagi nii-chan...lagi pula ada Nenek Chiyo dirumah dan juga beberapa maid."

"Baiklah jaga dirimu baik-baik Saki,"

"Hmm kau juga dan titp Kaa-chan."

Dan sambungan diputus oleh Sakura. Sakura pun melanjutkan pekerjaannya yang sedikit tertunda karena telpon dari Kakaknya.

Melihat kafe sudah agak sepi membuat Sakura bisa benafas lega dan sedikit merilekskan otot-otot ditubuhnya. Berjalan kearah piano diatas panggung, Sakura lalu menghampirinya memandang piano itu dengan tatapan sendu. Seberkas kenangan terngiang didalam memori Sakura.

Kilas balik

Disebuah ruang musik terdapat Sakura yang sedang menikmati permainan pianonya dengan tak menyadari kedatangan Sasuke yang menyender pada pintu dengan kedua tangan disilangkan didepan dada.

Sekai wa koi ni ochiteiru hikari ada ya mune wo sasu

Kimi wo wakaritainda yo

" Nee. Oshiete."

Surechigau kotoba ni chotto dake ada

Koukai Manida koborete

Isogashii kanjou Kodou ni Rinku suru

CHUUNINGU tashikametainda

Mokuteki Makkah ni torawarete

Daiji ni mono ga kasunde nigete

Kyou mo RISUTAATO

Sekai wa koi ni ochiteiru hikari ada ya mune wo sasu

Zenbu wakaritainda yo

" , Suara Nee Anda."

Tatta ichi-miri ga tookute

Kakenuketa Hibi ni

Warurenai wasurerainai kagayaku ichi peeji

(Chico wit Honeyworks, Sekai wa koi ni Ochiteru)

Prok prok prok ... dan Sakura menolehkan kepalanya kesamping mentap Sasuke kaget.

"Sa-sasuke-ku ? Sejak kapan kau ada disitu?"

"Sejak tadi kau mulai memainkan piano dan bernyanyi,"

Sakura hanya menunduk karena malu. Sakura merasakan pipinya memanas.

"Lagunya bagus, kau yang menciptakanya Cherry?" tanya Sasuke sambil mendekati Sakura.

"I-iya...aku yang membuatnya..." ucap ku gugup.

"Kapan-kapan bernyanyilah lagi dan aku akan mejadikannya ringtine diponselku,"

"A-apa ? Kau serius Sasuke-kun?"

"Hn. Aku serius."

"Tapi-"

"Tidak ada penolakan."

"Umm baiklah..."

Sakura hanya bisa menghela nafas dengan permintaan-ah bukan lebih tepatnya perintah dari Sasuke-kun yang ngotot ingin menjadikan lagu yang Sakura nyanyikan sebagai ringtone di pondelnya.

end Flashback

Tak terasa air mata mengalir dipipi Sakura. Entah kenapa rasanya sesak sekali mengingat kembali memori lama saat bersamanya. Sakura pun menghapus air matanya dan duduk didepan piano dan memainkan lagu tadi.

Disudut ruangan Sasuke terlihat mengernyit heran ketika melihat Sakura menangis.

"Kenapa dia menangis?" gumamku heran.

Sekai wa koi ni ochiteiru hikari ada ya mune wo sasu

Kimi wo wakaritainda yo

" Nee. Oshiete ..."

"Lagu ini...ternyata dia masih meningatnya..." batin Sasuke. Dan Sasuke hanya bisa membulatkan matanya ketika Sakura mulai bernyanyi.

Surechigau kotoba ni chotto dake ada

Koukai Manida koborete

Isogashii kanjou Kodou ni Rinku suru

CHUUNINGU tashikametainda

Mokuteki Makkah ni torawarete

Daiji ni mono ga kasunde nigete

Kyou mo RISUTAATO

Sekai wa koi ni ochiteiru hikari ada ya mune wo sasu

Zenbu wakaritainda yo

" Nee, suara Anda ..."

Tatta ichi-miri ga tookute

Kakenuketa Hibi ni

Warurenai wasurerainai kagayaku ichi peeji ...

Melihat gelat Sakura yang akan keluar dari kafe Sasuke juga ikut keluar dari cafe. Sasuke berdiri dibawah pohon tak jauh dari kafe. Memperhatikan Sakura keluar dari cafe.

Selesai bernyanyi Sakura segera turun dan pamit pada Tenten untuk pulang. Sakura pun buru-buru keluar dari cafe. Moodnya tiba-tiba memburuk dengan memori tadi. Pikirannya kacau. Minuman dingin mungkin akan sedikit mendinginkan kepalaku, pikir Sakura. Melangkahkan kaki ke supermarket membeli softdrink dan 2 buah kotak pocky. Kaluar dari supermarket, bukannya pulang kaki Sakura melangkah ke arah taman Konoha. Sakura duduk disebuah bangku taman menikmati angin sore hari yang semilir.

Sasuke POV

Entah mengapa kakiku ikut melangkah ketika kaki Sakura juga melangkah. Seakan ada magnet yang narik diriku untuk mengikuti setiap gerak geriknya. Kulihat dia membeli dari supermarket dan berjalan kembali entah kemana. Aku terus saja mengiikutinya dari jarak yang cukup jauh agar dia tidak tahu bahwa sedang aku ikuti. Kulihat kakinya melangkah ketaman Konoha. Angin menerbangkan rambutnya dengan indah. Cantik. Wajah Sakura yang terkena sinar matahari sore telihat bekilauan. Kulengkungkan senyum tipisku melihat pemandangan didepanku.

Sasuke End POV

Ditempat lain...

"Kira-kiara tadi teme beneran datang tidak ya?" tanya Naruto entah pada siapa.

"Entahlah Naruto aku tidak tahu..." Ino menggindikkan bahu.

"Dia datang," sahut Neji.

"Apa katamu Neji?" ucap Ino pada Neji dan serempak Naruto, Sai dan Hinata menoleh pada Neji.

"Kalian tidak menyadarinya tadi. Dia duduk paling belakang pojok ruangan cafe. Matanya tak lepas dari Sakura yang sedang menyanyi diatas panggung. Kulihat waktu kita pergi dari sana dia masih disana entah apa yang dilakukannya," jelas Neji. Yang lain hanya mangut-mangut dengan penjelasan Neji barusan.

"Baiklah kita berpisah disini, kalian hati-hati jaa nee Naruto, Hinata, Neji." ucap Ino pada yang lain.

"Aku antar Ino," ajak Sai. Dan menghilang disebuah kebelokan.

"Ayo Hinata kita kembali kekantor. Kami masuk dulu Neji." ajak Naruto pada Hinata yang hanya jawab anggukan olehnya.

"Hn. Aku juga akan kembali kekantor."

Mereka bertiga akhirnya berpisah. Naruto dan Hinata yang masuk kedalam kantor tepat didepan meraka dan Neji yang masih berjalan menuju kantornya beberapa meter dari kantor Naruto.

Tbc ...

Ada ...

Daku author baru ya disini...

Gimana gimana ?

Menarik tidak ?

Jika ada typo bhasa ataupun yang lain harap dimaklumi yak...

Saya author baru disini...

Ok gitu aja jgn lupa yak krisan dan coment nya yak krn itu berguna buat author readers...