Hold my hand

SasuNaru

Naruto bukan punya saya karena Naruto adalah milik om Masashi Kishimoto

MxM

Don't Like Don't Read

.

.

.

Naruto baru saja menyelesaikan tugas piketnya bersama teman sekelasnya. Setelah menyelesaikan tugas piketnya, Naruto segera berpamitan kepada teman-temannya yang masih berada di kelas dan masih belum ingin pulang. Naruto melambaikan tangan kepada mereka sebelum dia benar-benar pergi dari sana. Naruto segera melangkah kakinya menuju gerbang sekolah. Rasanya ia ingin berendam di air hangat, sejak pelajaran terakhir, kepalanya sudah sangat pusing apalagi di tambah dengan ulangan fisika yang tiba-tiba. Membuat Naruto tambah pusing.

Naruto berjalan dengan santai ke arah gerbang, ia sedikit terkejut ketika melihat sahabatnya berdiri di sana, seperti menunggu seseorang atau lebih tepatnya menunggu dirinya. Naruto segera menghampirinya sambil tersenyum ke arah sahabatnya.

"Aku kira kau tidak akan menungguku pulang,Teme." ucap Naruto saat berada di depan Sasuke, sahabatnya sejak kecil. Naruto dan Sasuke bersekolah di sekolah di tempat yang berbeda namun jarak antar sekolah mereka tidak terlalu Jauh sehingga mereka selalu berangkat dan pulang bersama.

"Hn" jawabnya singkat dan Naruto mengerti ucapan singakt Sasuke tersebut.

"Terima kasih menungguku, ya sudah ayo kita pulang. Seharusnya kau menungguku di kelas tadi bukan di gerbang sekolah. Temanku juga tidak akan mengigit dirimu."

"Hn"

"Baiklah, ayo kita jalan, aku tidak sabar untuk sampai rumah. Aku ingin berendam di air hangat."

"Hn" sejujurnya Naruto agak kesal jika ucapannya hanya di tanggapi dengan dua kata andalan sahabatnya itu tetapi Naruto memakluminya sifat Sasuke yang terbilang cukup aneh jika di lihat dari kacamata pandang Naruto. Tetapi bagaimana pun Sasuke adalah sahabat Naruto yang paling berharga.

Naruto pun berjalan di depan Sasuke, membuat Sasuke berada di belakangnya. Naruto banyak berbicara tentang kejadian yang ia alami di sekolahnya hari ini, berusaha mencairkan keheningan di antara mereka berdua karena Naruto percaya Sasuke tidak akan banyak bicara. Sasuke hanya menanggapi seadanya dan tidak jarang Naruto di buat kesal dengan tanggapan Sasuke yang begitu irit. Ketika Naruto kehabisan bahan pembicaraan, ia memutuskan untuk terdiam dan berjalan tanpa ada celotehan sedikit pun. Repot jika punya sahabat yang irit bicara, pikir Naruto.

Ketika tidak ada pembicaraan di antara mereka, Naruto merasakan sesuatu yang hangat menyentuh tangannya. Naruto menoleh ke arah belakang, lebih tepatnya ke arah Sasuke dan mendapatkan sahabatnya itu tengah mengenggam tangannya. Sasuke melengkungkan sudut bibirnya, membentuk sebuah senyuman yang indah yang hanya diperuntukan untuk orang yang ia sayang dan Naruto membalas senyuman Sasuke dan genggaman tangan Sasuke erat. Berjalan bersama sambil bergandengan tangan. Setidaknya suasana ini tidak terlalu kaku seperti sebelumnya.

THE END