"Spalva"
Disclaimmer : Kamichama Karin © Koge Donbo
Story © Trancy Anafeloz
Rate :T
Genre : Romance, Humor.
Warning : AU , OOC , Typo, Drabbles, Gaje dan sebagainya~
DON'T LIKE? DON'T READ !
.
.
Summary :
Terkadang, aku masih tidak percaya dengan takdir yang menimpaku saat ini. Takdir yang mengatakan bahwa aku, Hanazono Karin dan Kujo Kazune adalah sepasang suami istri di masa lalu (?). Hal yang sangat sulit dipercaya bukan? Entahlah, siapa tahu? Satu hal yang pasti, kini aku dan Kazune adalah sepasang kekasih.
:: Author persembahkan sebuah Fict ringan, gaje, dan manis (?) untuk para readers tercinta ::
:: hanya sebuah Fict penghibur semata ::
Enjoy Reading ~
Seorang gadis manis beriris mata emerald melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan yang letaknya tak jauh dari kamarnya. Karin Hanazono, nama gadis itu. Derap langkahnya menggema di sepanjang lorong kecil sebagai jalan penghubung antara kamarnya dengan kamar seorang pemuda tampan berambut blonde dan beriris mata shappire. Kazune Kujo, nama pemuda itu.
"Kazune?" penggil Karin saat membuka sedikt pintu kamar Kazune, ia dongakkan sedikit kepalanya ke arah samping agar ia bisa melihat apakah seseorang yang ia cari ada di dalam kamar itu atau tidak.
"Hn?"
"Maukah kau menemaniku berbelanja di kota hari ini?" tanya Karin.
"Tidak," jawab Kazune cuek, sibuk bermain PSP yang sedari tadi ada di genggamannya.
"Ah— ayolah, hanya sebentar kok," rujuk Karin dengan tatapan memelas, masih setia berdiri di depan pintu kamar Kazune.
"Aku sibuk," balas Kazune singkat, masih berkutat dengan PSP-nya.
'Tuing' empat buah sudut siku-siku berhasil mendarat tepat dikening Karin.
"Baiklah, aku akan ajak Jin saja kalau begitu," ucap Karin sambil berlalu.
'Brak!'
"Tunggu!" teriak Kazune menghentikan langkah Karin, "Aku akan menemanimu."
Senyum mengembang penuh kemenangan kini terpatri diwajah Karin.
Notes: Kazune tidak suka dengan orang yang bernama Jin. Jin Kuga lebih tepatnya. Apa kau cemburu eh, Kazune?
~(-_-)~
"Kazune?" panggil Karin saat sedang berada di sebuah toko aksesoris.
"Hn?"
"Menurutmu, Himeka akan lebih suka yang mana?" tanya Karin sambil menunjukan 2 buah kalung dengan bandul kupu-kupu dan kepala kucing.
"Heh? Terserah," jawab Kazune cuek sambil melihat-lihat aksesoris yang lain.
Karin hanya bisa mendengus kesal dan menghela nafas dalam-dalam saat mendengar jawaban dari seorang Kazune, "Haaah— tahu begini, lebih baik aku ajak Jin saja tadi."
'Tuing' empat buah sudut siku-siku berhasil mendarat tepat diwajah tampan Kazune, "Kupu-kupu lebih bagus," katanya.
Senyum mengembang penuh kemenangan terus terpatri diwajah manis Karin hari ini.
"Benarkah? Baiklah, kalau begitu aku beli ini saja," ucap Karin sambil berlalu menuju kasir.
Kazune hanya bisa mendengus sebal.
Notes: Seorang Karin, sangat tahu betul bagaimana caranya membuat seorang Kazune cemburu.
~(-_-)~
"Himeka— " teriak Karin menggema di sebuah ruang utama kediaman milik Kujo.
"Karin? Kazune? Kalian berdua habis dari mana?" tanya Himeka lemah lembut.
"Ah, aku hanya keluar sebentar dengan Kazune, iya 'kan Kazune?" jawab Karin riang sembari bertanya pada Kazune.
"Hn," jawab Kazune malas.
"Lihat— aku belikan ini untukmu Himeka," pekik Karin semangat sambil memberikan sebuah kalung cantik dengan bandul kupu-kupu kepada Himeka.
"Waah.. cantiknya— terima kasih Karin," ucap Himeka riang dengan nada lemah lembut tentunya. Karin hanya mengangguk-angguk senang.
"Hei Kazune " panggil Karin sambil menoleh ke arah Kazune.
"Apa lagi, Karin?" tanya Kazune sebal.
"Terima Kasih untuk hari ini," jawab Karin senang sambil mencium pipi Kazune, kemudian berlalu pergi bersama Himeka menuju ruang tengah.
"…"
Kazune tersipu malu saat melihat tindakan Karin, wajahnya memerah.
Chapter 1 End..
Author note: hallo minna-san, salam kenal ya~~ saya author baru di fandom Kamichama Karin ini, saya suka banget sama Kamichama Karin. Pengen bikin fict-nya dari kapan tau, tapi baru kesampean sekarang haha. Btw o_o FKK kok sepi ya?dulu rame perasaan, ayo ayo kita ramaikan fandom ini supaya bisa ramai XDDD/ *sebar sebar menyan*
Saya tau jalan cerita fict Drabbles ini sangat-sangat aneh dan gaje T_T, bunuh saya, tabok saya , ah tapi saya harap kalian tetap mau memberikan saran-saran dan concrit buat saya agar saya bisa buat cerita yang lebih baik lagi..
Spalva saya ambil dari bahasaLituavi, yang artinya : warna.
Jadi? Ini mau dilanjutin lagi atau enggak di chapter berikutnya? Kalau responnya banyak mungkin akan saya lanjutkan..
Buat kalian yang baca fict ini saya harap riviewnya ya *plak*
RIVIEW, CONCRIT, SARAN, FLAME, semua diterima dengan senang hati XD~~ apa lagi sekarang lagi marak Flame wkwkwk, lumayan buat nambah kotak review XDD
NO SILENT RIDERS!
Bukannya maksa wakakkak tapi gimana ya? dapet review dari kalian para readers adalah hal sungguh-sungguh membuat author bahagia dan juga membuat author lebih semangat nulis chapter depannya. Jadi bagi kalian yang gak punya akun aku harap riviewnya juga hoho *dilempar wajan*
Aduh maaf ya banyak bacot *dor*
Akhir kata..
REVIEW PLEASE~~
