Disclamer : Naruto © Masashi Kishimoto
Genre : Romance, Shonen ai
Pairing : SasuxNaru
Naruto : 3 Tahun
Sasuke : 1,5 Tahun
Deidara : 12 Tahun
Don't like! Don't Read!!
Chapter 1 (Flashback)
Hari ini salju turun, udara dinginpun menyelimuti kota Jepang. Dan sama halnya di keluarga Namikaze. Siang itu di keluarga Namikaze yang terdiri dari tiga orang itu kerjanya hanya bermalas-malasan. Antara Minato sang ayah, Deidara si sulung dan Naruto si bungsu. Ibu mereka Kushina sudah meninggal tiga tahun yang lalu setelah melahirkan Naruto.
"Ayah, hari ini menu makan malamnya apa?" Tanya Deidara anak nomer satu di keluarga itu.
"Apa ya?" Tanya Minato balik sambil berpikir.
"Nalu mau makan yakisoba." Sahut Naruto, anak paling bungsu.
"Hmm, Naru-chan mau makan yakisoba?" Tanya sang ayah.
"Iya."
"Kelihatannya enak tuh.." timpal Deidara.
Sedang asik-asiknya mereka bercakap-cakap, tiba-tiba bel rumahpun berbunyi.
"Deidara, kamu saja yang buka pintu." Suruh sang ayah.
"Aah, kenapa musti aku? Uuh.." sungut Deidara. Lalu dengan malas Deidara membuka pintu rumahnya.
"Siapa Dei?" Tanya Minato.
"Ini Paman Fugaku dan Bibi Mikoto datang!" seru Deidara.
"Hai Minato, hisashiburi.." sapa Fugaku dengan senyuman lebar.
"Lama tak jumpa bagaimana, setiap hari juga ketemu di depan rumah. Lagipula rumahmu hanya berjarak lima centimeter dari rumahku." Sungut Minato mengetahui kedatangan Fugaku dan Mikoto pasti ada maksud lain.
"Hehe.. Kami mau mencari rumah baru di Tokyo, karena hari ini suhu di Jepang di bawah nol derajat kami tak bisa membawa Sasuke. Jadi kami mau menitipkan Sasuke sehari saja di sini."
"Jadi maksud kalian ingin menitipkan Sasuke di sini?" Tanya Minato kembali.
"Tentu saja. Nah, ini perlengkapan Sasuke. Ada susu dan popok, lalu ini ada uang jajan buat Deidara dan Naru-chan." Kata Mikoto sambil memberikan uang jajan pada Deidara dan Naruto. "Nanti kami belikan oleh-oleh, deh." Tambahnya.
"Hah.. Baiklah. Tapi ngomong-ngomong Itachi kemana?" ucap Minato mengiyakan.
"Itachi ada les hari ini." Sahut Fugaku. "Ah, kami pergi dulu." Pamitnya.
Setelah itu Fugaku dan Mikoto pun ngacir pergi meninggalkan anaknya di rumah Minato.
"Apa tidak apa-apa Sasuke kita tinggal di sana?" Tanya Mikoto.
"Tenang saja, Sasuke tak akan bakal rewel." Jawab Fugaku.
"Benar juga sih, tapi apa tidak aneh anak seumuran Sasuke itu tidak pernah rewel?"
"Hah, aku juga bingung kenapa anak kita berbeda sekali dengan bayi pada umumnya."
Memang diumur yang masih terbilang bayi ini pasti sangatlah rewel dan suka menangis. Berbeda sekali dengan Sasuke, dia hanya diam dengan wajah stoic-nya.
***
"Kamu haus ya Sasuke?" lalu Deidara membuatkan susu untuk Sasuke, sedangkan sang ayah masih menggendong Sasuke di pangkuannya.
"Ayah, Nalu juga mau dipangku.." ucap Naruto iri melihat Sasuke yang dipangku Minato.
"Aduh Naru, nanti saja ya. Ayahkan sedang memangku Sasuke. Nanti minta Deidara saja buat mangku Naru." Ucap Minato. Naruto pun kesal melihat ayahnya lebih mau memangku Sasuke dari pada dirinya.
"Ini susunya." Kata Deidara memberikan susunya pada Minato dan lalu kembali duduk. Tiba-tiba Naruto mendekati Deidara dan langsung duduk di pangkuannya.
"Ada apa Naru-chan?" Tanya Deidara. Namun Naruto tak mau menjawab malah menggembungkan kedua pipinya tanda dia sedang kesal. "Ayah, sepertinya Naru-chan ngambek nih. Dia iri melihat Sasuke yang dipangku ayah."
"Aduh.." kata Minato bingung.
"Oya, ayah jadi ke supermarket?" Tanya Deidara.
"Oh, iya-ya. Ayah harus ke supermarket. Nah, Naru-chan mau ikut ayah ke supermarket tidak?" ajak sang ayah.
"Huh." Tolak Naruto sambil memalingkan wajahnya.
"Ngambek ya?" gumam Minato. "Dei, kau tidak apa-apa?" Tanya Minato saat akan pergi ke supermarket yang khawatir melihat Deidara memangku Sasuke dan Naruto.
"Tidak usah khawatir ayah." Jawab Deidara. Kemudian Minato pun pergi ke supermarket, meninggalkan Deidara dengan Sasuke dan Naruto. 'Ah, susunya habis.' Batin Deidara. Lalu Deidara pun menidurkan Sasuke di sebuah bantal dengan posisi telungkup. Dan meninggalkan Naruto dan Sasuke di sana. Sasuke yang tiba-tiba bergerak dan mencoba merangkakpun membuat Naruto kaget. Dan dengan sergap Naruto menarik baju Sasuke mencoba menyuruhnya agar tidak merangkak kemana-mana.
"Cacuke, janan belgelak-gelak! Ayo, bobo cini.." ucap Naruto. Karena Sasuke masih terus merangkak kesana-kemari, akhirnya Naruto dengan paksa menarik baju Sasuke hingga Naruto jatuh terduduk dan memangku Sasuke. Posisi itu tidak sengaja dilihat Deidara, dan karena lucu Deidara langsung mengambil kamera dan memfoto Naruto dan Sasuke.
"Aih, lucunya.." gumam Deidara.
Setelah itu Deidara pun kembali memangku Sasuke dan menyuapkan bubur hangat untuk Sasuke. Melihat itu, Naruto pun juga menginginkannya.
"Nalu juga mau makan." Ucap Naruto.
"Naru-chan makan apel ini saja ya." Kata Deidara sambil memberikan apel berbentuk kelinci.
"Waa, Nalu mau makan bubul juga!" rengek Naruto.
"Tapi ini buat Sasuke, Naru-chan tak boleh nakal."
"Nggak mau! Pokokna Nalu mau bubul!" Naruto pun merengek menginginkan bubur, dan tanpa disengaja tangan Sasuke menyikut pipi Naruto. Sehingga membuat Naruto menangis. "Huuuaaa….."
"Kenapa kamu malah nangis sih?"
Beberapa saat kemudian. Karena capek menangis Naruto pun tertidur di atas futon dan Sasuke pun sudah tertidur setelah makan. Akhirnya mereka tidur berdua di atas futon, dan Deidara pun menyelimuti mereka berdua.
Beberapa jam kemudian Minato pun pulang dari Supermarket. Melihat Naruto dan Sasuke sedang tidur berdua, Minato langsung mengambil kamera dan memfoto mereka. *Memang ayah dan anak sama saja ya.. Haha..*
***
-At 8 PM-
Dua jam kemudian, Naruto pun terbangun dari tidurnya, melihat Sasuke yang masih tidur di sampingnya akhirnya dia menyelimuti badan Sasuke.
"Dingin ya? Nalu climutin ya."
Kemudian bel pun berbunyi, Fugaku dan Mikoto datang untuk menjemput Sasuke.
"Ini aku bawakan oleh-oleh." Ucap Fugaku sambil memberikan kue kepada Minato. "Oya, jangan lupa suguhkan teh hangat dan kuenya ya." Tambahnya.
"Bukannya ini oleh-oleh?" sungut Minato.
"Wah, Sasuke bangun." Ucap Mikoto sambil menggendong anaknya. Lalu tiba-tiba matanya tertuju pada Naruto dan kemudian Mikoto pun mencubit pipi Naruto hingga Naruto menangis. "Fugaku! Seharusnya anak kita seperti ini!" ucap Minato sambil menunjuk-nunjuk Naruto.
"Huaaa… Atid…" rengek Naruto.
"Hah, memang dasarnya Sasuke bayi yang seperti itu." Kata Fugaku mengomentari sifat anaknya itu.
"Ngomong-ngomong kapan kalian akan pindah ke Tokyo?" Tanya Minato sambil menyuguhkan teh hangat dan kue.
"Dua hari lagi. Nanti kalau kangen mampir ke sana ya? Lalu jangan lupa bawa oleh-oleh."
"Nggak bakalan ke sana deh." Sungut Minato.
Sesudah itu, Fugaku dan Mikoto pun berpamitan untuk pulang. Minato, Deidara serta Naruto pun menghantarkan mereka sampai depan pintu.
"Nah Sasuke ayo pamitan sama Naru-chan." Ucap Mikoto sambil merunduk agar Sasuke bisa bersalaman dengan Naruto. Tapi alhasil Sasuke malah menarik baju Naruto dan merengek tidak ingin dipisahkan dari Naruto.
"Huaaaaaauuuaaa…." Rengek Sasuke sambil menggenggam erat baju Naruto. Naruto pun hanya bingung dibuatnya.
"Wah, Sasuke menangis." Ucap Mikoto dan Fugaku berbarengan senang karena pertama kali melihat anaknya menangis.
"Iya, tapi…. Suara tangisannya cempreng." Sungut Minato dan Deidara.
Naruto pun kelihatannya senang saat bajunya digenggam erat Sasuke.
"Naru-chan sudah jadi kakak yang baik ya." Ucap Mikoto. "Sampai-sampai Sasuke tidak mau pisah."
"Kakak yang baik?" Tanya Naruto.
"Iya.."
Lalu Fugaku dan Mikoto pun pulang kembali ke rumahnya.
"Wah, Naru-chan nanti bakalan nggak ketemu Sasuke lagi dong." Kata Minato.
"Iya, pasti kangen." Tambah Deidara.
"Cacuke mau kemanya?"
"Sasuke mau pergi dari desa ini, jadi Naru-chan nggak bisa ketemu Sasuke lagi." Jelas sang ayah.
"Emm, Nalu nggak mau Cacuke pelgi." Rengek Naruto.
"Aduh, sepertinya aku salah ngomong nih."
"Ayah, sih ngomong seperti itu di depan Naru-chan."
"Aduh, Naru-chan ayah salah ngomong kok. Nanti Sasuke pasti kembali lagi ke sini. Jadi Naru-chan nggak perlu nangis."
"Benalkah?" ucap Naruto terlihat senang mendengar hal itu dari Ayahnya. "Nalu ingin ketemu Cacuke lagi."
"Iya nanti ketemu kok." Ucap Minato.
***
Dua hari kemudian akhirnya keluarga Uchiha pindah ke Tokyo. Dan Minato, Deidara dan Naruto mengantarkan mereka sampai stasiun. Di sana Naruto berjanji akan menunggu Sasuke kembali ke desanya. Dan sebagai kenang-kenangan Mikoto dan Fugaku diberi beberapa lembar foto saat Sasuke dan Naruto sedang bersama.
***
Beberapa tahun kemudian…
"Ja, Ittekimasu.."
Suara terdengar di balik pintu rumah kediaman Minato. Naruto yang sudah beranjak dewasa kini memasuki kelas 3 SMA. Dia pagi-pagi benar sudah berangkat ke sekolah karena dirinya kini adalah ketua osis. Naruto sangat disegani di sekolahnya, karena sifatnya yang ramah dan baik kepada setiap orang terutama dia anak paling pintar di sekolahnya.
"Ohayou Naruto senpai.." sapa salah satu adik kelasnya.
"Ohayou.." sapanya kembali.
"Yow, Naruto. Pagi sekali kali ini. Apa ada rapat ketua osis?" Sapa Sai menyapa Naruto sambil merangkul pundaknya.
"Iya. Besokkan ada upacara penerimaan siswa baru. Jadi aku selaku ketua osis harus menyiapkan semuanya dengan rapi."
"Wah, hebat sekali papa Naruto ini. Hahaha.." sindir Sai.
"Sai! Jangan panggil aku dengan sebutan papa!" sungut Naruto risih. Sebenarnya sebutan itu diberikan teman-temannya pada Naruto yang selalu mengurusi segala sesuatunya untuk sekolah. Makanya dia sudah seperti papa bagi mereka semua dan juga Sai dia mendapat julukan sebagai Mama. Selain Sai adalah wakil ketua osis, itu karena dia akrab sekali dengan Naruto.
"Wah, Papa mama pagi-pagi sudah mesra ya? Haha.." sindir teman-teman Naruto yang melihat Naruto dan Sai sedang jalan berdua.
"Hah, kau tidak risih Sai dipanggil seperti itu?" ucap Naruto sambil memegangi kepalanya dan menunduk malu. Karena setiap kali dia jalan dengan Sai pasti mereka seperti pasangan homo yang sedang kasmaran.
"Aku sih biasa aja papa, Naru-chan.." kata Sai.
"Sai! Sudah kubilang jangan panggil dengan panggilan waktu kecilku!" sungut Naruto kesal mendengar ejekan temannya itu.
"Padahalkan saat masih kecil kau itu manis sekali lho."
"Sudahlah. Aku capek berdebat hal yang sama setiap hari denganmu."
Lalu Naruto pun masuk ke ruangan osis dan dibarengi oleh Sai.
To be Continued…
Hahaha… Cerita yang eksentrik nih… belum bisa nentuin ini ntar jadi Rated T atau M..
Hoho.. Sayonara Sasuke.. XP *lambai2 tangan*
*Ditampol Fans Sasuke*
Tunggu lanjutannya ya.. ^^
Review..Review..
