Doumo, Tanaka Aira desu. New Author in Fanfict. Hohohoho#plakk!

oke, maaf, tolong lupakan tawa ala Tanaka(Kur*shitshuji) di atas.

Doki-Doki. Deg-Degan karena jadi anak baru nih. Mungkin senpai-tachi bisa mengarahkan author payah ini menjadi author berjiwa perkasa#lupakan. soalnya saya perempuan.

Title : 10, 1, and Varia!

Warning : OOC tingkat dunia bawah tanah, humor garing, dan semua kepayahan lainnya.

Disclaimer: Katekyo Hitman Reborn! bukan milik Author payah ini. Kalau jadi milik Author pasti Giotto-sama akan saya jadikan suami.

Enjoy Read, Minna-san!

"Aku rasa itu ide yang bagus." Komentar sang Boss Arcobaleno, Aria.

Hari itu di suatu café yang sedikit sepi. Para pelayan masih memandang aneh kepada pengunjung mereka karena dua orang tersebut memancarkan aura yang jelas berbeda, yang satu sangat terang dan satunya lagi gelap. Selain itu yang satu terlihat masih bayi.

"sebenarnya aku sudah merencanakan lama untuk ini. Lagipula hanya dengan cara ini mereka dapat saling berkerjasama satu sama lain."kata Reborn.

Sementara itu,

UWAAAAAA! GUBRAK! BRAAK! Teriakan dan bunyi gedebak-gedebuk yang sangat berisik, menghilangkan ketenangan(karena Fuuta, I-pin,dan Bianchi pergi selama beberapa hari) yang terjadi pada siang hari itu. Sang Vongola Decimo teriak-teriak gak jelas dan membuat Aho-ushi yang sedang tidur siang, merasakan tulang punggungnya patah karna terburu-buru bangun dalam posisi yang salah. Saking sakitnya, Aho-ushi tak mampu berbicara apapun.

"ada apa, Tsu-kun?" Tanya ibu Tsuna dari bawah dan hendak naik ke kamar anak semata wayangnya.

Vongola Primo, Giotto, tiba-tiba saja keluar dari Vongola Ring dan menubruknya hingga terjatuh dari kasur. Bingung kenapa Primo ada di hadapannya, Senang karna bisa bertemu dengan leluhurnya yang sudah banyak membantunya, dan takut saat mendengar langkah ibunya yang berjalan kearah kamarnya.

"oh, Decimo…..ng, ngomong-ngomong kenapa aku keluar,ya?"

'itu kalimatku!'batin Tsuna

CKLEK!

"Kaa-san, ano….ini…..tidak seperti yang terlihat…."

"arara…Tsu-kun punya teman yang dewasa, ya. Selamat datang di rumah kami. Kaa-san akan menyiapkan cemilan. Tsu-kun kenapa tidak bilang dari tadi kalau ada tamu?"

'dia bahkan tidak bertanya dan apa-apaan tampang mirip Yamamoto itu?'Tsuna tidak mengerti kenapa ibunya begitu polos.

"maaf mengganggu. Saya Giotto, Vongola Primo, leluhur Deci…" kalimat perkenalan Giotto itu terputus karna Tsuna cepat-cepat menyuruh ibunya pergi dari kamarnya.

'Tenangkan dirimu Sawada Tsunayoshi. Pikirkan dengan tenang apa yang terjadi di sini. Ok, tarik napas dalam-dalam dan bertanya secara perlahan kepada Primo-san'

Giotto diam melihat Tsuna yang sedang berusaha untuk memahami situasi yang ada. Giotto juga bingung kenapa ia yang sedang asyik makan kue hasil ancamannya pada G. bisa tiba-tiba ada di kamar Decimo. Ah, yang penting ia bisa menghindar dari paperwork yang ia tinggalkan begitu saja di kantornya. Biarkan saja G. menyelesaikannya dan ia bisa main-main dengan cucu kesayangannya itu.

"Ciaossu"

"Reborn! Ini pasti ulahmu kan! Ayo jelaskan apa yang sebenarnya terjadi sekarang!" Sumpah, rasanya ingin sekali menendang atau memukul Reborn yang selalu mendatangkan masalah kepadanya tapi itu mustahil mengingat kekejaman latihan yang diberikan tutornya itu. Oh, Ya Tuhan, kemana larinya kehidupan tenangnya yang dulu?

"aku sudah meminta Nana untuk pergi dan membebankan pekerjaan rumah padamu. Ini latihan yang sangat bagus mengingat Nana tidak akan pulang selama 10 hari."

"EEEHHHHH…kaa-san pergi selama 10 hari dan pekerjaan rumah ditinggalin?!"

"kalau begitu tidak ada makanan selama 10 hari? Kue juga tidak ada?"Giotto merengek saat mengetahui dunia yang didatanginya mengakibatkan dirinya kelaparan selama 10 hari, kalau begitu lebih baik ia ada di kantornya saja, setidaknya ia bisa bertahan hidup di sana.

"terus kenapa Primo-san bisa keluar dari Vongola Ring?apa ada hubungannya dengan semua ini?"Tsuna mencoba perlahan mengetahui apa yang harus ia ketahui.

"aku dan Aria yang memanggilnya. Kabar baiknya semua guardian Primo juga sudah keluar dari Vongola Ring. Selain itu ini." Reborn memberi surat kepada Tsuna. Saat dibuka ada segel flame.

"Ah! Segel ini…..dari Kyuudaime. Apa ini? Aku gak ngerti bahasa italia."

"Nono bilang Varia akan datang kesini untuk berlibur dan tentunya menginap dirumahmu karna Viper itu sudah mengkorupsi biaya perjalanan."

"eh?dalam situasi seperti ini?!" Tsuna histeris mendengar para Varia akan datang kerumahnya.

"Kalau begitu tambah banyak orang dong?!" Giotto semakin takut mengingat nasib perutnya nanti.

" itulah aku memanggil bantuan semua guardian untuk tinggal disini. Lebih ramai akan lebih menyenangkan 'kan."kata Reborn tersenyum dan yang pastinya senyum itu bukanlah pertanda yang baik.

"Sonna…..rumahku akan hancur dalam waktu 1 jam. Kalau Varia dan guardians berkumpul jadi satu bagaimana dengan makanannya? Pekerjaan rumah yang ditinggalkan kaa-san juga menumpuk mengingat ia sakit selama 2 hari kemarin."Tsuna semakin histeris mendengar hal itu. Semuanya akan berkumpul di rumahnya yang sempit. Giotto menelan ludah dan terbayang neraka apa yang ia dan cucunya alami selama 10 hari ke depan.

"Aria, Nana, Chrome, Ken, Chikusa, Kyoko, Haru, beserta keluarga guardian lainnya akan diungsikan ke Mafia Land agar terhindar dari bencana yang akan terjadi. Semuanya mempercayakan padamu mengingat sekolah libur dan menitipkan anak dan saudara mereka pada keluarga Sawada."

"EHH?! Kyoko-chan dkk juga? Padahal aku berpikir mereka pasti bisa membantu kami."

"Ciao,Ciao" Reborn mengucapkan selamat tinggal dengan meninggalkan bencana bagi dua Boss Vongola.

TRAANG! PRANG!CRANG! (inginnya suara tridentdan scythesaling beradu tapi entah kenapa malah terdengar seperti suara piring pecah,ya?)

Tsuna dan Giotto langsung berlari ke bawah dan pada akhirnya malah saling menyandung kaki dan jatuh bersamaan. Beginilah jadinya kalau seorang Dame- dan seorang yang manja bersatu.

"Ittei…..Decimo, gomen. UWA! Decimo, bertahanlah!"Giotto mencoba untuk duduk dan membangunkan Tsuna yang arwahnya sudah melayang-layang dari tubuhnya. Tsuna kembali sadar saat suara yang sangat dikenalnya memanggilnya.

"JUUDAIMEEEE…. Anda baik-baik saja?" Gokudera mendobrak ke dalam rumah Tsuna dan melihat Tsuna yang terkapar tak berdaya."JUUDAIME! Oi, Bule sialan, apa yang kau lakukan pada Juudaime?"

"Maa, maa. Tsuna sudah bangun kok Gokudera. Tak perlu khawatir."Yamamoto menenangkan Gokudera yang sudah bersiap menyerang Giotto dengan Flame Arrow miliknya

"Kufufufu…bisa jelaskan apa maksud dari semua ini, Sawada Tsunayoshi. Mengapa semangka ini bisa tiba-tiba saja ada di hadapanku."

"Nufufufu…..itu kata-kataku, nanas mesum. Aku masih tidak percaya kau meneruskan tanggungjawabku sebagai Mist Guardian."

"Aku tidak pernah menyetujui untuk menjadi penerusmu, kakek tua semangka bergoyang"(Kenapa ganti lagi julukannya?)

"Oi, Daemon, hentikan! Ck. Oi, Giotto, sebenarnya kita kenapa keluar lagi? Kerjaan menumpuk tahu. Kalau ini hanya alasanmu untuk menghindar dari paperwork maka….."G. sudah mulai mengeluarkan panahnya plus deathglare kea rah Giotto.

"UWAAAAA…kau salah paham G. aku juga tidak tahu kenapa begini." Giotto langsung berlindung dibelakang punggung Tsuna dan menatap G dengan takut. Sungguh memalukannya dirimu, Vongola Primo, berlindung dibelakang punggung cucumu yang masih kecil nan moe moe imut itu. G menatap dengan pandangan jijik ke Giotto dan bergumam, "sungguh aku tidak mengerti mengapa aku menjadi tangan kanan orang memalukan sepertimu"

PRANG! Suara kaca pecah dan terlihat kedua skylark saling bertengkar. Hibari seharian itu kesal karena ia dilarang masuk ke sekolah Namimori karena dalam perbaikan infrastruktur yang katanya dihancurkan oleh beberapa orang yang mengaku sebagai Millefiore. Di saat dia sedang badmood dan memberikan deathglare pada orang-orang di sekitarnya, berjanji akan meng-kamikorosu para herbivore Millefiore itu dan tiba-tiba Alaude keluar dari cincin.

"seperti yang kuduga. Kau sama sekali tidak kuat"Alaude mengkomentari kekuatan Hibari. Tidak kuat? Lemah seperti para herbivore itu? Uh, kau sudah mengatakan hal yang tidak seharusnya kau katakan, Alaude. Tapi memang hanya Alaude yang berani mengatakan itu.

"kamikorosu."

"ETREME! AYO, KITA BERLATIH TO THE EXTREME!"

Pintu rusak, kaca pecah, dan berbagai kerusakan yang terjadi di rumah Sawada. Sungguh malang nasibmu, Sawada Tsunayoshi. Tsuna rasanya sudah menyerah menghadapi mereka, ia memojokkan diri di ruangan sambil komat-kamit gak jelas.

"Juudaime, bertahanlah."

"Ramai sekali-degozaru.hahaha"Asari dan Yamamoto tertawa melihat kericuhan yang terjadi. Sebenarnya mereka paham gak sih situasi mengerikan ini?!

"Permainan jadi lebih menyenangkan kalau dimainkan bersama-sama."Yamamoto, ini bukan waktunya untuk tertawa. Apakah kekacauan itu terlihat seperti permainan?

Ada sesuatu yang terlupakan? Oh,ya Aho-ushi. Ia sedang mati(?) karna Lampo keluar dari Vongola Ring dan menimpanya. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Lampo tersendak permen karena tiba-tiba saja jatuh menimpa Aho-ushi yang sungguh malang nasibnya.

Semua pertengkaran seketika terhenti mendengar suara yang membuat seluruh kaca rumah Tsuna pecah.

"VVVOOOOOIIIIIIIIIII, KEDATANGAN KAMI GAK DISAMBUT? MANA SOPAN-SANTUN KALIAN?!"

"JANGAN TERIAK-TERIAK TO THE EXTREME! TELINGAKU BISA TULI" sadarkah kau Ryohei, kalau kau juga bagian dari orang yang bertanggungjawab atas perbaikan rumah Tsuna.

"Kau juga berisik, Shibafu-atama."suara Gokudera memang kalah dari gabungan suara yang volumenya SUPER EXTREME itu. Tapi cukup membuat Ryohei sadar.

"Sampah"

"Shishishishi…..pangeran tidak suka keributan."

"Tidak ada yang pernah menyebut senpai pangeran selain pangeran gagal"langsung saja 5 pisau menancap pada kepala kodok itu.

"Mu….sebenarnya malas datang karena tidak dibayar. Lain kali aku akan memeras Sawada Tsunayoshi atas semua ini."Bukankah karena kau Varia jadi menginap di rumah Tsuna? Dasar manusia(?) pelit ini.

"Arara…..banyak sekali cowok sexy disini, ya."Para cowok-cowok langsung bergidik jijik pada ayam banci berjambul ini. Levi yang masih muntah akibat mabuk pesawat langsung muntah lagi mendengar kata-kata jijik Lussuria.

BUM! Suara besar dan tanah bergetar tiba-tiba.

"Suara apa itu?"Tanya G.

"AH, Ini kan… pelindung yang waktu itu berasal dari cincin langit Juudaime dan Byakuran."Gokudera mengingat kejadian yang terjadi di masa depan. Pelindung itu sekarang menyelimuti rumah Tsuna dan mengurung semua orang yang berada di dalamnya.

"Betul sekali. Memang tak salah kalau kau salah satu orang yang terpintar disini, Gokudera."

"Suara itu…..Reborn!"Tsuna melihat Reborn berdiri dibelakangnya.

"Ciaossu."

"Hologram?"Mukuro merasakan hal yang bukan kehidupan.

"Betul, Mukuro. Aku datang untuk menjelaskan soal pelindung itu. Pelindung itu dibuat oleh Aria agar kalian tidak bisa keluar tapi sepertinya itu tidak berpengaruh pada Dame-Tsuna dan Primo mengingat mereka pemilik oozora Vongola Ring. Aku yang asli sedang berada di kapal pesiar yang membawa kami ke Mafia Land."

"Lalu untuk apa memasang pelindung di sini hanya untuk mencegah kami agar tidak keluar?"Daemon bertanya. Ia tidak suka jika berkumpul dengan para musuhnya.

"Ini kurencanakan untuk mempererat persaudaraan kalian. Reuni yang mengharukan.(Bagian mana yang kau sebut mengharukan?)"jawab Reborn."Aku ingin agar kalian berkerjasama agar dapat hidup di rumah ini. Hmmmm, kalian juga harus memperbaiki kerusakan yang ada."Reborn melihat rumah Tsuna sudah seperti kapal yang menabrak karang dan terbelah dua(Titanic?)

"Akanbou, aku benci berkelompok dengan para herbivore ini."Hibari yang sedang badmood lebih menyeramkan daripada biasanya.

"Tapi mau bagaimana lagi. Ingat semua harus bekerja sama dan aku ingin pulang dengan melihat keadaan rumah yang baik-baik saja kalau tidak kalian akan tahu akibatnya. Aku sekali-kali akan datang mengawasi kalian. Ini juga berlaku bagi ,ciao."Reborn melihat ke Hibari, Alaude, Mukuro, Daemon, dan Xanxus lalu menghilang.

"Bagaimana kalau kita lanjutkan yang tadi, semangka busuk."

"Nufufufu…itu ide yang bagus."

Sebelum terjadi lagi Perang Dunia yang ke-3, Giotto dan Tsuna masuk ke HDWM dan menyuruh semuanya agar tidak bertengkar dan mendiskusikan masalah ini bersama-sama atau mereka akan menggunakan Zero Point Breakthrough: First Edition pada mereka.

Di ruang tamu.

Hening.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Yak kita buka diskusinya." Kata Asari yang membuka diskusi. Ia merasa tidak enak dengan aura yang ada di ruangan itu.

"Seperti yang kalian ketahui kalau kita terjebak disini. Karena itu aku mohon pengertian dari kalian. Etto, kalau begitu kita mulai dari pekerjaan memasak. Siapa yang bisa masak disini?"sang tangan kanan Vongola Primo memimpin diskusi sedangkan Giotto memakan kue yang ia simpan di balik jubahnya, Xanxus malas melakukannya, dan Tsuna terlalu takut untuk hal itu. Sungguh boss yang sama sekali tidak bisa diandalkan.

Tapi pertanyaan dari G sama sekali tidak ada yang menjawabnya.

"Bagaimana kalau kau saja,G. Kau kan pintar melakukan pekerjaan rumah tangga sejenisnya."Giotto berkomentar. G sudah seperti ibu dalam family yang ia pimpin. Jujur saja bagi G itu menyebalkan tetapi dalam kelompok ini hanya ia yang bisa diandalkan.

Akhirnya keputusan bulat ditentukan setelah terjadi pertengkaran dan perdebatan yang panjang.

Pekerjaan

Yang bertanggungjawab

Memasak

G, Mukuro, Squalo, Fran

Membetulkan kerusakan

Alaude, Hibari, Xanxus, Levi

Membersihkan rumah

Knuckle, Ryohei, Lussuria, Yamamoto

Belanja

Tsuna, Giotto

Mencuci

Asari, Lambo, Bel, Gokudera

Membersihkan halaman

Lampo, Daemon, Mammon

"Yak, dengan begini pembagiannya selesai. Ada yang ingin ditanyakan?"G merasa kurang puas dengan hasilnya tapi apa boleh buat.

"Uangnya kan gak banyak. Gimana cara belanjanya?"Tanya Giotto. Ia mulai bosan karena kuenya sudah habis dan gantinya memeluk Tsuna yang membuat Tsuna sesak napas.

"Hm. Itu mudah. Kalian hanya tinggal ke mode HDW saja. Ada yang lain?" jawaban dari G. sama sekali tidak membuat Giotto dan Tsuna puas, yang ada mereka bingung apa yang G maksud.

"Bagaimana dengan baju kita? Kita tidak mungkin memakai baju yang sama terus. Baju Sawada Tsunayoshi tidak mungkin muat." Mukuro angkat bicara. Gak aneh kan pertanyaan itu mengingat bagaimana cowok-cowok ikemen ini.

"Kalau begitu kita tinggal menyuruh Giotto dan Decimo untuk mengambilnya. Kalau tidak ada pertanyaan lain sekarang juga kerjakan hal yang menjadi tanggungjawab kalian." Kata G sambil menutup diskusi.

...

Yak, terhenti sampai di sini ternyata.#ditimpuk readers

Penasaran apa yang akan terjadi di rumah Decimo? Nantikan kelanjutannya di channel XXXX-PLAAK!...maaf, saya lupa, ini bukan film.

Maa...maa...author udah lanjutin kok. cuma masih banyak yang harus di-edit. jadi sampai di sini dulu.

Jika berkenan silakan review...untuk memperbaiki kesalahan author baru ini. kalau mau flame juga tidak apa.