Chapter 1 BAEK & KYUNG
Sesosok pria berparas cantik sedang duduk dibalik kemudi BMW silver sambil menatap lurus kedepan. Disana, didalam sebuah kafe, pria mungil berkulit seputih susu menjadi sasaran penglihatannya. Namanya do kyungsoo, pria yg duduk didalam kafe, ia adalah sahabat karib byun baekhyun, pria manis yang sedang mengamatinya dari balik kemudi mobil.
Baekhyun pov.
Aku menghela nafasku sambil menyandarkan kepalaku pada kemudi mobil, memejamkan mata, mengingat kembali semua kenanganku beberapa tahun yang lalu bersama sahabatku, Do Kyungsoo.
Flashback on
Kyungsoo adalah siswa terpandai saat kami sekolah dulu, peringkatnya selalu no 1 dan membuatku sedikit iri, tapi aku tak mempermasalahkan itu, karena berkat ia juga aku berhasil masuk peringkat 10 besar. Ya,,, singkat cerita dia selalu membantuku dalam pelajaran, tidak hanya itu, dia juga rela melakukan apapun untukku meski ia tak menyukainya. Ia adalah anak panti asuhan yang tak pernah tau siapa kedua orang tuanya sejak lahir, baginya keluarga dipanti asuhannya adalah prioritas utama baginya. Ia selalu mengatakan Bahwa ia kagum denganku karena mau berteman dengan anak panti asuhan sepertinya, haha ,,,,lucu sekali karena sebenarnya akulah yang memanfaatkan dia duluan agar nilai sekolahku membaik. Mungkin awalnya aku seperti itu, tapi ahirnya aku menyadari ia orang yang mampu membuatku nyaman berada disampingnya. Aku selalu menceritakan semua hal padanya, sampai suatu ketika aku mengenalkan dia pada sosok sahabat kecilku, sekaligus cinta pertamaku, park chanyeol. Dan ahirnya kami bertigapun menjadi sahabat.
Namun seiring berjalannya waktu, aku menyadari suatu hal, cinta pertamaku justru mencintai kyungsoo. Aku sakit hati, aku tidak terima, aku tidak ingin kehilangan chanyeol, hanya aku yang boleh memilikinya, ya! katakanlah aku memang egois. Meskipun sebenarnya kyungsoo tidak tau samasekali bahwa park chanyeol menyukainya, tetap saja aku berusaha menjauhkan mereka. Hingga suatu kesempatan itu datang, panti asuhan kyungsoo membutuhkan dana yg besar untuk mempertahankan tempat tinggal mereka, karena jika tidak mereka semua akan dikirim ke london, sebab disana menyediakan tempat yang mau menampung mereka. Aku tau kyungsoo sangat ingin bertahan diseoul, apalagi semua saudara2nya juga menginginkan hal yang sama. Aku masih ingat, saat itu, dengan nada bicara yang bergetar, dan mata memerah ia meminta bantuanku, tapi,,, aku mementingkan sisi keegoisanku, aku berfikir ini adalah kesempatan menjauhkan dia dari chanyeol. Maka dengan wajah yang kubuat bersedih aku mengatakan tidak bisa, walau sebenarnya itu adalah hal yang mudah, mengingat keluargaku adalah konglomerat. Ia sempat punya keinginan untuk meminta bantuan chanyeol, tapi aku mencegahnya dg alasan keluarga chanyeol sedang dalam posisi yang buruk.
Setelah itu, tepat setelah Acara kelulusan SMA, kyungsoo dan semua keluarga pantinya pindah ke london. Bahkan kyungsoo tidak sempat berpamitan dengan chanyeol atau lebih tepatnya aku yg membuatnya tidak bisa menemui chanyeol. Chanyeol sangat kecewa kyungsoo tidak berpamitan dengannya, namun apalah daya, nasi sudah menjadi bubur, sejak saat itu aku kehilangan kontak dengannya.
Mungkin apa yang kulakukan pada dia dan keluarganya adalah keterlaluan. Aku menolak menolong yatim piatu itu disaat aku mampu. Dan ahirnya tuhan marah padaku. Ayahku mengalami kebangkrutan ketika aku menginjak semester ahir kuliah, yang berakibat perceraian kedua orang tuaku, karena ternyata mama berselingkuh. kehidupannku harus berubah sejak saat itu. Namun beruntung aku masih memiliki park chanyeol disisiku, memang sejak awal kuliah kami memutuskan untuk berpacaran, dan ahirnya chanyeol menikahiku setelah kami sama2 jadi sarjana. Aku tidak lagi tinggal dengan kedua orangtuaku, karena memang kenyataannta eomma dan appa telah memiliki keluarga baru mereka. Keluarga park chanyeol adalah satu2nya keluargaku sekarang.
Menjadi menantu seorang konglomerat tidaklah mudah, aku dituntut untuk bisa ini dan itu terutama dalam hal bisnis. Sungguh aku sangat membencinya. Meski chanyeol meminta untuk tidak terlalu memikirkannya, tapi aku benar2 tidak mau terlihat bodoh didepan ayah mertua. Disaat seperti ini, aku benar2 merindukan sosok cerdas do kyungsoo, rasanya aku ingin mencurahkan semua keluh kesahku padanya dan meminta nasihat terbaik, karena ia selalu ahli memberikan jalan keluar yang objektif dan terbaik.
Tidak berhenti sampai disitu, ayah mertuaku sangat menginginkan seorang cucu, dia seolah menuntutku agar segera memiliki anak, beruntunglah tak lama setelah itu aku hamil. Namun disaat aku hamil, chanyeol justru begitu sibuk dengan pekerjaannya dan hampir tidak ada waktu untukku, aku benar2 frustasi, aku merindukan do kyungsoo. Dan rupanya tuhan mendengar doaku, entahlah, tiba2 kyungsoo menghubungiku, mengatakan Bahwa ia sedang berada di korea dan memintaku bertemu dengannya.
Flasback off
Dan disinilah aku sekarang, berjalan masuk ke sebuah kafe sambil sesekali memegangi perutku yang mulai membuncit akibat benih park chanyeol. Aku tak bisa berkata-kata begitu melihat wajah polos sahabatku yang masih saja seperti bayi, langkah kakiku begitu cepat dan berhambur memeluknya erat.
"baek,,, calm down,,, "ucapnya saat aku mulai terisak. Perlahan aku melepaskan pelukanku dan menatapnya tajam.
"ya! Bagaimana bisa kamu tidak menghubungiku sama sekali, kamu tau aku hampir gila karena rindu padamu,!" teriakku sambil berlinang airmata, kemudian kyungsoo membawaku dalam pelukannya sambil menepuk nepuk pelan punggungku.
"mianhae baek,,, aku sangat sibuk setelah pergi dari korea, tapi itu tidaklah penting, yg penting sekarang aku disini, dan aku siap mendengar semua cerita kamu" ucapnya
"jinja? " aku melepas pelukannku dan menatapnya tajam. Kyungsoo hanya mengangguk yakin sambil menatapku.
Hari itu aku dan kyungsoo pergi ketempat favorit kami untuk saling berbagi cerita, ya, kami pergi ke sauna. Aku menumpahkan semua keluh kesah kehidupannku selama ini, tentang keluargaku, mertuaku bahkan chanyeol yang mulai berubah akibat sibuknya pekerjaan. Ia dengan senang hati mendengarkan semuanya, memberikan nasehat yang terbaik sambil sesekali memelukku. Ia juga mengucapkan selamat atas kehamilanku dan berjanji akan menemuiku lagi saat aku melahirkan. Rupanya kehidupan kyungsoo dilondon juga tidak semudah yg kubayangkan, saat ini ia sudah tidak bersama dg keluarga pantinya, mereka semua sudah terpisah akibat tempat yg mereka huni kekurangan donatur, sehingga mereka dipindahkan ketempat panti asuhan yang berbeda-beda. Kyungsoo sendiri memilih untuk bekerja keras dan hidup mandiri, dan sesuai dugaannku dengan kecerdasannya ia diterima disebuah perusahan ternama.
Satu hal yang tidak aku mengerti, diahir ceritanya ia berterimakasih padaku karena masih membantunya dalam pendanaan mantan panti asuhan yang pernah ia tinggali di london.
"sungguh baek, aku tidak tau bagaimana cara membalasnya,,, kamu benar2 seseorang yang luar biasa, bahkan disaat kamu sendiri mengalami kesulitan" ucapnya serius
Aku mengernyitkan dahiku, tak mengerti maksudnya, baru saja aku ingin memperjelas maksudnya, handphoneku berbunyi menandakan panggilan masuk. Aku segera mengangkatnya
"yeopseo,,, wae, aku sedang diluar bersama sahabatku,,, ya! Berhenti menghawatirkannku, aku sudah punya suami,,, ya! Aku Hanya mencintai park chanyeol!, ,,, oh, saranghae,,,, " ucapku mengahiri pembicaraan.
Kyungsoo menatapku heran, "dari siapa? "
"seseorang gila yang sangat mencintai aku, uhh menjijikkan! "
"wahh,,, kamu masih saja jadi primadona ya,,, "
"oh tentu saja, byun baekhyun memang terlahir untuk dicintai banyak orang" jawabku sembari tersenyum bangga.
"tapi semudah itukah kamu mengatakan 'saranghae' selain kepada suamimu?" kyungsoo menatapku, seolah sengang menjustice bahwa aku sedang bermain dengan pria lain dibelakang suamiku.
"ani, ani, dia itu orang yang istimewa buat aku, sama seperti kamu, dia sangat berharga buat aku, seperti apapun situasinya, baginya aku adalah nomer satu, dia selalu ada untukku" jelasku sambil tersenyum
"waw,,, sepertinya dia sangat mencintai kamu,,, "
"oh, tapi sayangnya aku hanya mencintai suamiku" ucapku sambil terkekeh.
"kajja! Sudah malam baek, besok penerbanganku pagi" ucap kyungsoo sambil beranjak berdiri. Aku menatapnya cemberut dan kesal. Tidak taukah dia masih banyak hal yang ingin kuceritakan padanya, bahkan pertemuan kami dari siang hingga sore ini, sungguh hanya terasa seperti satu jam.
"tidak bisakah kamu lebih lama dikorea, aku masih merindukanmu kyungsoo! Kamu tidak merindukan aku?" omelku kesal
"maaf baek tapi kali ini tidak bisa, aku kesini kan buat kerja bukan buat liburan, next time ,,,"
"janji"
Kyungsoo mengangguk sambil tersenyum.
Baekhyun pov end.
Kyungsoo pov.
Aku dan baekhyun keluar dari sauna dan memutuskan untuk segera pulang.
"oh ya baek, aku punya oleh2 buat kamu, sesuatu yang sangat kamu suka! " ucapku mengingat aku membelikan eyeliner limited edition untuk baekhyun.
"really? ,,,, jangan bilang itu eyeliner limited edition" baekhyun coba menerka. Dan akupun mengangguk sambil tersenyum.
"ahh! Really? Mana mana, berikan padaku, palli" teriak baekhyun kegirangan sambil meloncat loncat kecil dengan wajah beraegyo padaku.
"aku tidak membawanya baek, ketinggalan dihotel, aku akan mengambilnya jika kamu mau menunggu"
"tentu saja aku akan menunggu?!" ucap baekhyun bersemangat
"cepat ambil barangnya aku akan menunggu kamu disini" lanjut baekhyun lagi sambil mendudukkan dirinya di kursi halte.
"oke jakkamman! Gidaryeo! " aku mulai melangkah menuju hotel tempatku menginap yang tak jauh dari halte. Sebenarnya tadi baekhyun membawa mobil tapi entahlah tiba2 mobilnya mogok. Dan ahirnya baekhyun memutuskan untuk naik bus umum.
Baru beberapa langkah aku berjalan, aku melihat beberapa pria dalam mobil menatap kearah baekhyun. Mungkin baekhyun tidak menyadarinya, tapi aku tau mereka telah mengikuti kami sepanjang hari ini. Aku melangkah kembali kearah baekhyun untuk memastikan sesuatu.
" ya! Kenapa kembali, palli aku benar2 sudah tidak sabar ingin melihatnya! " ucap baekhyun kesal melihatku kembali.
"em,,, baek kamu kenal orang2 di mobil seberang jalan itu? " tanyaku ragu pada baekhyun. Baekhyun menatapku bingung, lalu mencoba mencari apa yang kumaksud. Sesaat kemudian baekhyun menggeleng.
"aku rasa mereka mengikuti kita seharian ini"
"mwo? " jawab baekhyun masih dengan wajah bingungnya.
"sudahlah kyung, aku tidak mengenal mereka, kamu jangan parno begitu, sudah cepat ambil eyelinernya! " lanjut baekhyun. Aku hanya mengangguk lalu dengan langkah ragu, aku mulai berjalan ke hotel, sungguh firasatku tidak enak meninggalkan baekhyun sendirian. Aku segera mempercepat langkahku agar bisa segera sampai hotel dan kembali menemui baekhyun.
Sesampai hotel aku segera mengambil bungkusan kado yang sudah kupersiapkan untuk baekhyun dan segera kulangkahkan kaki untuk kembali ke halte. Perasaannku semakin tidak enak, aku mempercepat langkahku.
Sesampai di halte aku tidak menemukan baekhyun. Bahkan mobil para pria itu sudah tidak ada. Aku mengamati keadaan sekitar mencoba mencari baekhyun, tapi tak kutemukan dia. Tiba2 aku mendengar dering ponsel didekat semak, aku ragu, tapi aku mendekatinya, dan sesuai dugaanku itu ponsel baekhyun yang berdering menandakan panggilan masuk dari seorang pria tampan yang bernama kim jongin, tertulis jelas di layar lcdnya. Fikirannku semakin hawatir, aku mulai melangkah sambil mencari baekhyun, dan tak peduli ponsel yang terus berdering.
Sampai ahirnya, aku mendengar seseorang merintih dibalik semak2, tanpa fikir panjang aku segera mendekatinya.
Kakiku lemas, airmataku seketika mengalir, dan tangannku gemetar. Disana didepanku kulihat baekhyun tergeletak dengan berlumuran darah sambil memegangi perutnya, matanya sayu hampir tertutup.
"baekhyun! "
TBC,
NOTE: chapter 1 ini belum ada maincastnya alias KAISOO, soalnya ini menceritakan bagaimana semua kejadian dalam cerita ini bermula, so,,,,,,, sabar ya, buat Kaisoo nya,,,
