FIRST

disclaimer : belongs to amano akira

pairing : 6918

warning : OOC (kayaknya) sinetron -_- agak membingungkan soalnya ini yang pertama *ngeles

halo, saya author baru yang coba coba beraniin diri buat publish -_- mohon bimbingannya senpai ! kalo saya salah tolong kembalikan saya ke jalan yang benar (?)

don't like don't read

#

"Pergi herbivora."

"Tidak~ kufufu~"

"Per.." Tonfa dilempar. "Gi."

"Oya oya~ kau galak sekali Kyoya-kun." Menyeringai, iseng. Mukuro berjalan menuju sofa milik Hibari –sang pelaku pelempar tonfa-.

"Kau tahu Kyoya-kun." Mendudukkan diri dengan santai, Hibari menatap tajam, Mukuro menyeringai. "Kau harus lebih jujur pada dirimu sendiri, atau suatu saat nanti aku akan meninggalkanmu." Tersenyum miris.

Hibari terdiam, mengalihkan perhatian kembali pada kertas-kertas laporan.

" Tsk." Berdecak kesal. "Masa bodoh Nanas, itu bukan urusanku."

"Sudah kuduga, kufufu~" Menyeringai miris."

#

"Ara? Hey! Kyo- ehm, Hibari-san!"

Menoleh kesal, hanya untuk melihat Si Nanas berjalan dengan herbivora-coklat-yang-kelihatannya-ditatap-dikit-l angsung-mati.

"Mau apa kau Nanas." Mendesis, dengan aura cemburu.

"Kufufu~ jutek seperti biasa ya Kyo- ehm, Hibari-san." Mukuro menyeringai.

Dia memanggilku dengan panggilan formal.

"Apa yang sedang kau lakukan disini Nanas." Datar, masih dengan api cemburu.

"Ke taman ? Tentu kencan dengan tunanganku, iya kan Tsunayoshi-kun ? Kufufu~" Menatap Tsuna –Si Herbivora Coklat, menurut Hibari-. Menyeringai kembali ke arah Hibari –yang rahangnya mendadak mengeras, entah karena apa-. "Kenalkan, ini tunanganku, Tsunayoshi."

"Ha-halo." Membungkuk sopan dengan takut-takut.

"Hn."

"A-ano, kita harus segera pergi Mukuro-san."

"Oya ? Kau benar." Tersenyum tipis. "Sampai nanti, Hibari-san." Berjalan menjauh.

"…Sial." Hibari kecewa.

#

Ketukan di pintu pada pagi hari. Hibari terbangun dengan kesal, hendak mencabik brengsek yang berani mengganggunya. Mendadak, wajah itu muncul.

"Ohayou, Kyoya-kun, kufufu~" Tersenyum manis.

Alih-alih mencabik, Hibari malah melongo –tertegun, tepatnya. Mendadak, Mukuro diserang pelukan.

"Kyo-"

"Aku.. benci padamu, kau sudah tahu aku jatuh cinta padamu tapi malah tunangan. Padahal kau tahu itu, kau tahu aku jatuh cinta padamu." Hibari menenggelamkan wajah dalam pelukan Mukuro. Sekarang, giliran Mukuro yang melongo.

"Aku ingin kau putus dengannya." Mengangkat wajah, menatap Mukuro tajam. Permintaan yang egois -_-.

"Siapa?" Diluar dugaan, Mukuro malah memberikan muka heran (dan tangan yang mengelus lembut kepala Hibari).

"Tsk. Herbivora." Datar (tapi blushing, haha).

"Oya oya~ tidak perlu Kyoya-kun." Menyeringai jahil.

"Hn?"

"Karna dia MEMANG BUKAN tunanganku, KUHAHAHAHAHAHAHA." Mukuro tertawa lepas.

"Nanas brengsek." Kesal –dan merona malu, Hibari memalingkan wajahnya.

"KUHAHAHAHAHAHAHAHAHA-OUCH!" Hibari menyodok perutnya dengan tonfa besi.

#

OMAKE

(seminggu yang lalu)

"Tsunayoshi-kun."

"Ada apa Mukuro-nii ?." Menatap kakak sepupunya sambil tersenyum.

"Jadilah tunanganku." Menyeringai.

"HAH !?"

.

.

.

.

.

note : edited setelah sehari publish .-. trims atas reviewnya tsukimichi-san dan maruki shitoichi-san, karena telah mengingatkan saya ^^