Hai semuanya? XD
Saya datang lagi membawa fic super duper gaje. Ide dari fic ini muncul begitu saja ketika saya sedang bengong-bengong gaje. Yasud, bagi yang berkenan monggo dinikmati saja *Plak, plok, buagh!*
Thanks to:
Nara Aiko, NaRa'UzWa', Ray Ichioza, Masahiro 'Night' Seiran, elven lady evenstar, Naru, Secret, Kataokafidy, karinnuzumaki, Alfred Kirkland, Tisa's Flower, Ran Uchiha, Kurosaki Kuchiki, .Phantom, Rinzu15, Miya-Hime Nakashinki.
Summary : Naruto tinggal seapartemen dengan seorang gadis cantik. Tapi bagaimana kalau gadis cantik itu ternyata adalah 'devil'?
Disclaimer : Masashi Kishimoto forever
Warning : OOC, AU, TYPO(s), GAJE, ANEH, JELEK, EYD berantakan, dll, dsb, dst. *ditampol berjamaah*
Dont Like Dont Read
~Happy Reading~
My Cute Devil
"NARUTOOO…!" teriak seorang gadis berambut langka seperti warna aromanis yaitu pink. Entah mengapa pagi ini dia begitu bersemangat. Semangat yang luar biasa hanya untuk memanggil sebuah nama. Padahal dia belum sarapan pagi, tapi sudah teriak-teriak kegirangan bak memenangkan taruhan sepak bola dunia. Lalu dari mana dia mendapatkan semangat luar biasa itu? Apa memang dalam tubuhnya itu menyediakan tempat khusus untuk tenaga cadangan meskipun tidak terisi oleh makanan sekalipun? Entahlah, tapi kalau ditilik lebih dalam lagi sepertinya itu bukanlah semangat melainkan_amarah. Ya, amarah seorang Sakura Haruno. Dapat dilihat dengan jelas, ada beberapa garis yang berbentuk siku-siku tengah menempel mesra pada sudut dahi lebarnya. Kaki-kaki jenjangnya dihentakkan dengan kasar seolah-olah ia tengah mengikuti latihan baris-berbaris. Kedua tangannya mengepal dengan erat siap menghantam siapa saja. Belum lagi bunyi gemeretuk giginya yang semakin menambah kesan keganasannya. Bagaikan orang kesurupan, kesetanan, kelaparan, nafsu_eh yang ini bukan. Sakura dengan sigap atau lebih tepatnya kasar, ia mendobrak pintu malang itu hanya dengan satu tendangan telak.
'Brakkk!'
Hancur sudah pertahanannya selama ini. Akhirnya pintu rapuh itu gugur ditangan seorang Haruno atau lebih dikenal dengan sebutan Sakura the 'devil'. Mungkin kedengarannya sebutan itu terlalu kejam. Bahkan gadis itu sendiri amat sangat tidak ikhlas dengan sebutan 'devil' yang mengarah padanya. Tapi mau bagaimana lagi, orang-orang sudah terlanjur menganugrahkan predikat itu untuknya. Bukan tanpa alasan, melainkan banyak sekali alasan. Sekilas ia memang terlihat seperti gadis biasa. Apalagi kalau hanya melihat dari parasnya saja. Orang-orang hanya akan melihat seorang gadis manis yang bisa menjerat siapa saja dalam pesonanya. Bagaimana tidak? Dia diberkahi dengan memiliki wajah cantik, hidung mancung, kulit putih, mata hijau emerald, rambut pink sebahu, tubuh ideal, dan dahi yang err_agak lebar. Dengan ciri-ciri itu ia memang terlihat seperti gadis biasa. Tapi ternyata apa yang dilihat belum tentu sama dengan apa yang dipikirkan. Karena pada kenyataannya, dia itu bukan gadis biasa melainkan gadis 'luar biasa'. Kenapa disebut luar biasa? Ada sebab ada akibat. Dan inilah beberapa alasan tersebut. Ya, luar biasa karena ia memiliki tinjuan monster yang tenaganya jauh melebihi pegulat-pegulat ternama di dunia seperti John Cena, Rey Mysterio, Undertaker, dan lain-lain. Luar biasa karena ia malah memperoleh sesuatu (uang) dari seseorang yang justru ingin memalaknya. Luar biasa karena dalam sehari ia bisa menghajar para kucing belang atau garong lebih dari standar umum yang berusaha menggodanya. Luar biasa karena berkali-kali ia berhasil menangkap para maling yang kepergok mencuri di apartemennya. Dan masih banyak lagi hal-hal luar biasa lain yang dilakukan oleh gadis itu. Karena berbagai alasan itulah sekarang ia menyandang gelar sebagai 'devil'. Oh iya, ada satu hal luar biasa lagi yaitu tendangan dahsyatnya yang melampaui tendangan striker pesepak bola internasional mampu melumpuhkan lawan hanya dalam hitungan detik. Seperti halnya pembantaian yang ia lakukan saat ini. Alhasil, akibat pembantaiannya tersebut nampaklah seorang pemuda mirip rubah, berambut kuning, dan bermata biru sapphire. Siapa lagi kalau bukan Naruto Namikaze, seseorang yang dipanggil-panggil oleh gadis berambut pink tadi. Pemuda berambut jabrik itu masih tetap berdiri tegap layaknya robot yang menunggu perintah dari majikannya. Tapi sayangnya ia bukanlah robot yang tidak memiliki perasaan, melainkan manusia biasa yang juga memiliki rasa dan ekspresi. Wajahnya pucat pasi seperti melihat hantu. Matanya membelalak lebar, mulutnya menganga. Ia terlampau shock dengan kejadian ini. Untung dia tidak mengidap penyakit jantung. Jadi tidak perlu khawatir akan jantungnya yang bisa saja langsung copot ditempat. Oke, itu berlebihan. Hm, apakah seorang gadis manis didepannya ini benar-benar mengerikan? Hingga mampu membuat Naruto menjadi batu? Bukan, lebih tepatnya mematung. Perlahan-lahan gelembung-gelembung sabun yang tadinya mengelilingi tubuhnya meletus satu-persatu hingga tidak tersisa sama sekali. Hanya saja masih meninggalkan sedikit tetesan air disana. Seteleh sepersekian detik ia membisu karena pikirannya yang amburadul, akhirnya kesadarannya mulai berangsur pulih hingga ia mampu mengatakan sesuatu.
"S-Sakura-chan?" ucapnya gugup antara hidup dan mati. Akhirnya pemuda yang diketahui bernama Naruto itu sadar juga dengan siapa ia berhadapan. Ia menelan ludahnya dengan susah payah seolah-olah ada batu besar yang tersangkut di tenggorokannya. Keringat dingin mulai turun dari pelipisnya. Ia masih menunggu jawaban dari gadis itu. Dengan keberanian penuh layaknya pejuang kemerdekaan bangsa, Naruto menatap Sakura lekat-lekat masih dalam posisi yang sama. Sementara itu, keadaan Sakura saat ini juga tidak jauh beda dengan keadaannya. Dia juga terlampau shock. Matanya membelalak lebar, mulutnya menganga, hanya saja yang membedakannya adalah dia tidak sepucat dirinya. Saat ini innernya sedang berteriak-teriak histeris entah karena apa. Mungkin mencoba menyadarkan Sakura agar cepat kembali ke dunia nyata. Sebenarnya apa sih yang dipikirkannya? Sakura masih asyik berkutat dengan pikirannya sebelum akhirnya ia merasa kalau pemuda didepannya ini semakin mendekat kearahnya.
3
.
2
.
1
"KYAAA…!"
Suara cempreng Sakura membuat Naruto sweatdrop dan langsung menghentikan langkahnya. Dia masih menunggu kalimat berikutnya yang akan dikatakan gadis itu. Sakura menarik napasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan perlahan.
"Apa-apaan kau itu Naruto?" ucap Sakura setengah berteriak sambil menunjuk benda 'unik' menurut dirinya. Naruto mengernyitkan dahinya, tidak mengerti dengan apa yang dimaksud gadis bermata emerald itu. Seharusnya dialah yang mengatakan 'Apa-apaan kau itu Sakura-chan?' Tapi malah sebaliknya, gadis itulah yang justru mengucapkan kalimat tersebut.
"Naruto baka, cepat kau tutupi itu!" seru gadis itu lagi dengan volume suara yang lebih keras dari yang tadi. Sakura masih menunjuk-nunjuk benda yang dimaksud tadi dengan jari telunjuknya sebelah kiri. Sedangkan tangan kanannya digunakan untuk menutup kedua matanya. Namun ia masih bisa melihat dengan jelas, karena sebelah matanya tidak tertutup penuh oleh jari-jarinya. Dengan kata lain masih ada ruang yang disisakan antara jari tengah dan jari manisnya.
Naruto masih berpikir keras sebelum setelah itu pandangannya mengikuti kemana arah jari telunjuk Sakura. Dan setelah ia mengetahui maksud dari Sakura tadi, lagi-lagi dia dibuat kaget olehnya. Dengan wajah yang berubah warna seperti warna rambut ibunya, Naruto mencoba bernegosiasi dengan Sakura.
"Kalau begitu Sakura-chan, errr...tolong ambilkan handuk disampingmu itu..." ucap Naruto pelan bercampur malu level teratas sembari menutupi benda yang mirip dengan 'belalai gajah' itu menggunakan kedua tangannya. Sedangkan dagunya menunjuk dimana handuk itu diletakkan. Yaitu digantungan yang terdapat di kamar mandi tepat disamping kiri Sakura berdiri saat ini. Tunggu dulu, apa maksudnya dengan kamar mandi? Ya, tentu saja kamar mandi. Karena ternyata, yang ditendang oleh devil manis itu bukan pintu kamar tidur melainkan pintu kamar mandi. Dan yang lebih mengejutkan lagi, saat ia menendang pintu tua itu, didalamnya ada seorang pemuda berambut model duren sedang asyik menggosok tubuhnya dengan sabun. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi keduanya saat itu. Entah harus bersyukur karena pagi-pagi begini sudah disuguhi pemandangan langka, gratis pula. Atau harus merutuki nasib karena setelah melihat pemandangan itu, bisa-bisa otaknya yang sebelumnya sehat langsung terjangkit virus mematikan. Jadi kesimpulannya, akibat tindakan ceroboh Sakura ia bisa menikmati betapa indahnya tubuh Naruto. Karena baru saja ia melihatnya. Bukan hanya topless melainkan plus bottomless sama dengan tobotless '?'
Sakura mulai menurunkan kedua tangannya yang tadinya digunakan menunjuk dan menutup. Dengan gerakan kaku ia segera menyambar handuk disampingnya dan melemparkannya tepat di wajah Naruto. Pemuda itu menggumamkan kata terima kasih pada gadis itu. Detik berikutnya Naruto sudah melingkarkan handuk itu di pinggangnya. Dan kini gadis berambut pink itu tengah menatapnya sambil berkacak pinggang.
"Ada apa Sakura-chan? Apa ada hal penting, sampai-sampai kau menghancurkan pintu itu?" tanya Naruto ngeri, membayangkan seandainya ia bernasib sama dengan pintu itu. Sungguh imajinasi yang berlebihan. Tapi jujur, ia sedikit lega karena ketegangan diantara mereka sudah mereda.
"Tidak ada apa-apa." jawab Sakura innocent seraya melengos pergi begitu saja dan meninggalkan Naruto yang masih membatu . Apa dia bilang? Tidak ada apa-apa? Jelas-jelas dengan seenak jidat lebarnya ia menerobos masuk dengan cara yang tidak wajar. Membuat pemuda beriris biru itu mendengus sebal karena ritual pembersihan dirinya harus tertunda gara-gara kehadiran gadis itu. Bukan hanya itu saja, karena ia juga harus kehilangan keperjakaanya. Ehm, maksudnya ia harus merelakan gadis pinky itu melihat sesuatu yang selama ini ia jaga, ia rahasiakan, dan ia banggakan. Namun baru beberapa langkah saja, devil manis itu membalikkan badannya dan mengatakan, "Cepat selesaikan mandimu baka. Dan jangan lupa perbaiki pintu ini sebelum nanti malam. Kecuali kalau kau juga ingin bernasib sama sepertinya." ucap Sakura lantang disertai dengan seringai setan andalannya.
'Glek'
Naruto menelan ludahnya dengan susah payah. Dan kali ini rasanya bukan hanya batu saja yang tersangkut di tenggorokannya, melainkan ditambah dengan klarinet milik Squidward yang membentuk garis horizontal dalam tenggorokannya. Sepertinya sebentar lagi imajinasinya akan berubah menjadi nyata. Sakura semakin menyeringai puas melihat perubahan ekspresi Naruto. Tapi tentu saja pemuda itu tidak mau mati muda. Masih banyak hal yang belum dilakukannya. Melalui pertimbangannya itu, dengan semangat masa muda ala Rock Lee yang notabene adalah teman sekelasnya, Naruto bergegas melanjutkan pekerjaannya yaitu mandi dengan blak-blakan. Bahkan dia sudah tidak peduli dengan Sakura yang memelototinya. Toh gadis itu sudah melihat semuanya. Jadi untuk apa disembunyikan?
"Mau disitu sampai aku selesai mandi Sakura-chan?" seru Naruto menggoda Sakura dan tak lupa disertai dengan cengiran mesumnya. Sakura bergidik ngeri mendengarnya. Dan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Sakura segera berbalik dan pergi meninggalkan Naruto yang masih nyengir lebar kearahnya. Wajah devil manis itu berubah warna menyerupai warna rambut mantan kekasihnya, Gaara. Perasaannya tengah bercampur, antara marah dan malu. Sebenarnya bukan tanpa alasan gadis itu meneriaki Naruto dari tadi. Dia hanya tidak mau terlambat ke sekolah hanya gara-gara menunggu Naruto yang bangun kesiangan itu. Namun karena Naruto tidak mendengar teriakannya, dengan amat sangat terpaksa ia memergokinya di kamar mandi. Hingga ia harus mengalami incident unik itu. Tapi berhubung jam pelajaran pertama akan diajar oleh senseinya yang sering telat, ralat selalu telat itu mungkin sesekali tidak apa-apa jika dia dan teman seapartemennya itu sedikit datang terlambat pagi ini. Paling tidak, mereka bisa tiba duluan sebelum senseinya itu datang. Tunggu dulu, apa maksudnya seapartemen? Ya, benar saja. Namikaze dan Haruno itu memang tinggal seapartemen. Bahkan dulu mereka tidak hanya tinggal berdua melainkan bertiga. Lalu dimana orang yang satu lagi? Dan siapa orang itu?
~TBC~
Huweeeee...! #nangis gaje ala Tobi# *dilempar bemo*
Sebenarnya dari awal mau dibikin humor, tapi jadinya malah aneh kayak gini. Huwaaaaa...? *dimutilasi rame-rame*
Bagi para Readers yang sudah mampir kesini, sudikah meninggalkan jejak beruba review, please? *tonjoked*
Thanks for reading.
