Disclaimer: All characters, storyline, and dialouges belong to the original author. This author is in no way associated with the owners, creators, or producers of any media franchise. No copyright infringement is intended.

"Bakaito!" Aoko Nakamori mengeggam sebuah pel di tangannya. Targetnya, siapa lagi kalau bukan pesulap di SMA itu, Kaito Kuroba. Apalagi masalahnya kali ini? Seperti biasa, Kaito mengintip celana dalam Aoko, untuk yang kesekian kalinya. Dan tentu saja Aoko marah, wanita mana yang tidak marah celana dalam nya diintip laki-laki.

"Kenapa kau begitu marah celana dalammu kuintip? Bukankah aku sudah melakukannya setiap hari? Kukira kau sudah terbiasa!" teriak Kaito seenaknya sembari menghindari pukulan pel dari Aoko.

"BAKA! Mana ada wanita yang terbiasa celana dalamnya diintip laki-laki?" kata Aoko sembari dengan ganas terus memburu Kaito. Sementara murid-murid yang lain mulai memasang taruhan atas pertarungan kecil mereka.

"Memangnya kau wanita? Mana ada wanita yang mengejar laki-laki dengan tongkat pel?" tanya Kaito, menggoda, dan tentu saja mencari gara-gara.

"KAITO KUROBA!" Teriakan Aoko semakin melengking, namun tiba-tiba teriakan melengking Aoko terhentikan oleh sesuatu. Jari kaito terhenti di bibirnya, sebelah tangannya merengkuh rahang Aoko.

"Jangan berisik. Nanti didengar guru-guru" bisik Kaito pelan di telinga Aoko. Pelan sekali hingga hanya dapat didengar mereka berdua. Kedua bola mata Aoko melotot.

"Bakait–" suara Aoko terhenti,bibir lembut Kaito bertemu dengan bibirnya, menyatukannya dalam sebuah ciuman manis yang hangat dan singkat. .

"Bibirmu rasanya seperti lemon tea" Kaito berbisik ringan.

Aoko terpaku, mungkin bertengkar dengan Kaito tidak seburuk yang ia duga sebelumnya.