CT belongs to Yoichi Takahashi
Egao No Mahou belongs to Chappy Ruki Oguri
.
.
.
Pandangan mata Jun Misugi tak berhenti pada kegiatannya membaca dokumen-dokumen pasien penyakit jantung yang ia tangani. Ia begitu teliti mempelajarinya. Lulusan spesialis jantung terbaik Universitas Tokyo itu begitu profesional menangani setiap pasiennya. Janjinya adalah dia akan berusaha sekuat tenaga menyembuhka-ah bukan! Cukup sulit jika ia bertekat menyembuhkan pasien pengidap penyakit jantung. Apalagi sudah jantung kompleks. Namun dirinya tetap akan melakukan yang terbaik untuk membantu pasiennya. Dengan keprofesionalan yang dimiliki olehnya itu membuat karier anak semata wayang keluarga Misugi ini naik pesat. Bahkan ia kini menjabat sebagai ketua asosiasi dokter spesialis penyakit jantung di Jepang. Tak heran bila ia sering melanglang buana di berbagai daerah di Jepang bahkan beberapa negara belahan dunia untuk meneliti lebih jauh tentang penyakit jantung. Bahkan ia sempat memperoleh penghargaan karena dedikasinya di dunia kedokteran terutama dunia penyakit jantung.
Namun di usianya yang hampir menginjak kepala tiga ini, dalam hal percintaan Jun Misugi tidak sehandal profesinya. Dia belum punya wanita yang dicintai. Belum punya tunangan. Belum punya calon istri. Belum punya pacar. Intinya dia masih single. Anda baca? Single. Mau daftar? Silakan.
Entah bisa dibilang trauma atau bagaimana sampai sekarang ia belum memiliki wanita. Dulu ia memang pernah menjalin dengan seorang wanita. Wanita itu bernama Sanae Nakazawa. Sanae adalah temannya satu jurusan di Universitas Tokyo. Menjalin hubungan selama enam tahun dengan Sanae, ternyata tak membuat wanita itu pasti menjadi istrinya. Sanae dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan pemain sepakbola Jepang bernama Tsubasa Ozora. Berita terakhir yang ia dengar adalah mantan pacarnya itu telah memiliki anak laki-laki kembar. Cemburu? Pasti. Itu yang ia rasakan jika mengingat wanitanya yang telah membangun rumah tangga bukan dengannya melainkan dengan pria lain. Seharusnya dialah yang menjadi ayah anak-anak Sanae dan seharusnya dialah yang membangun keluarga dengan Sanae. Namun apalah daya jika takdir tak mengijinkan semua keinginannya terwujud. Kisah cinta asam manis itu hanya tinggal kenangan sekarang. Sanae telah bahagia. Itu kesimpulan yang ia ciptakan saat terakhir kali bertemu dengannya di Barcelona kala ia sedang ada riset di kota itu. Dan Tsubasa... sepertinya ia adalah sosok pria yang bertanggung jawab. Ada kelegaan tersendiri ketika wanita yang ia cintai berada di tangan yang tepat. Kini... dokter muda itu hanya bisa berdoa agar mantan pacarnya itu selalu bahagia. Selamanya.
Lalu bagaimana setelah Sanae meninggalkannya? Apa Jun tidak mencari penggantinya? Sebenarnya pria berambut coklat ini belum menemukan wanita yang bisa menggantikan sosok Sanae. Apalagi dia kini begitu sibuk dengan penelitian-penelitian tentang penyakit jantung dan tentu saja sibuk dengan pekerjaannya menangani pasien-pasiennya. Jadi memang belum ada waktu untuk memikirkan hal itu. Kecuali kalau ibunya menelpon atau menemui Jun. Pastilah ada satu pertanyaan yang tidak pernah tidak ditanyakan ibunya itu. apalagi kalau bukan, 'Kapan kau menikah, Jun?' Awalnya ibunya tidak masalah Jun tidak menjalin hubungan dengan wanita setelah Sanae, namun jika terlalu lama ibunya juga khawatir dengan kondisi anak semata wayangnya itu.
Tok tok tok.
Perhatian Jun pada dokumen terhenti ketika ada yang mengetuk pintu ruangannya.
"Masuk." Kata sang dokter muda.
Terlihat di sana seorang pria yang juga seprofesi dengannya. Hikaru Matsuyama, nama dokter itu.
"Apa aku mengganggu?" tanyanya setelah Matsuyama masuk.
"Ah tidak. Ada apa?" respon Jun.
"Aku hanya ingin memberikan laporan untuk pemeriksaan pasien ruangan 101." Kata Mastuyama sambil menyerahkan map biru kepada Misugi.
"Terimakasih." Jawab Misugi sambil tersenyum.
"Oh ya. Hari ini makan siang bareng mau?"
"Wahaha. Ada apa kau tumben mengajakku makan siang?"
"Karena aku tahu, kau pasti akan makan siang sendirian."
"Boleh. Kali ini aku yang traktir."
"Tidak masalah."
Keduanya tersenyum.
"Oh ya satu lagi. Kau... kapan akan menyusulku?" tanya Matsuyama.
"Menyusul kemana?" tanya Misugi bingung.
"Tentu saja menyusulku menikah!"
"Oh."
"Ah oh ah oh... apa kau masih belum bisa melupakan Sanae,hah?"
"Tidak juga."
"Lalu? Belum ada yang mendekatimu?"
Kini Misugi hanya mengangkat bahunya.
"Kalau kau mau aku dan Yoshiko akan membantumu. Teman-teman Yoshiko banyak yang masih single. Kau bisa cari satu yang sesuai dengan hatimu."
"Tidak usah. Aku belum mau memikirkan itu."
"Ingat usiamu. kau itu tampan, karier oke, tinggal wanitanya yang belum ada kan?"
"Ehem."
"Ya sudahlah jika kau maunya begitu. Aku hanya ingin membantu. Aku balik dulu."
Ruangan itu kembali hening dan sang dokter muda kembali berkutat dengan dokumen pasien-pasiennya.
TBC
.
.
Ciymii's Curcol
Wkwkwkwkwkwk. Mau dong jadi calon istrinya Jun. Wkwkwkwk
Oeeii... ciymii balik nih sama cerita Jun Yayoi. Udah lama gak bikin pairing ini.
Ini beda ya settingannya sama yang ashli. Jun-nya gak sakit jantung tapi dia jadi dokternya jantung. Wowowo. Tapi sayangnya dia gak punya cewek. Ada yang mau daftar? Silakan hubungi telpon rumah masing-masing. Wkwkwk.
Ini masih prolog ya? Belum tahu juga nanti siapa yang jadi ceweknya Jun. Bisa Yayoi. Bisa OC. Bisa saya juga. Atau mungkin salah satu dari pembaca. Wkwkwkwk
Oke deh. Sekian curcolnya. Bisa kasih tahu komentar kalian lewat kolom review?
Ciymii bakal semangat ngelanjutin nih kalo dikasih review dari kalian.
Sankyuuu~~~
Ciymii ^^
