TALI POCONG AKASHI
Disclaimer : TADATOSHI FUJIMAKI
Summary : Akashi malang mati ketubruk Odong-odong.. tapi
dia ninggalin banyak hal.. dan ninggalin masalah baru
WARNING : HUMOR GAJE, GARING, HUMOR GAGAL
PANGGUNG DAGELAN TELAH DI BUKAA~
.
.
.
Ini adalah kisah di sebuah sekolah elit dengan klub basketnya yang luar binasa ekstrim, dijuluki SI PITUNG dari TIMUR.. ehh maksudnya dijuluki para GENERASI KEAJAIBAN yang udah dikenal bahkan mungkin di mana-mana, mau di dunia nyata maupun dunia gaib.. ya sekolah elit TEIKOU yang memiliki murid-murid teladan yang sangat tertib, senang menabung dan suka membantu kayak si Unyil..
Masalahnya kita sedang ga ngomongin si Unyil, kita lagi ngomongin anak-anak emas yang tak bergigi emas sedang berada di gym. Merekalah si Generation Of Miracle yang sedang gembar-gembor dibicarakan. Dengan kemampuan setara dengan Huluk juga Suparman dan Betmen, anak-anak itu berhasil merebut kemenangan dengan mulus. Sekarang mereka lagi mejeng di GYM untuk latian.
"Heii pernah dengar soal misteri Tali Pocong ga?" Kise yang dari tadi nyeloteh kayak burung betet tiba-tiba bertanya dengan pertanyaan luar biasa ga penting.
"Haah? Apa maksudnya itu? misteri tali kolor kali.." seru Aomine yang kayaknya udah kebanyakan baca majalah Mai chan, si model sekses bohai kesukaan si kepala biru itu.
"Aku pernah dengar, katanya siapa aja yang mati tali pocongnya ga dilepas ato ga di bawa ke dalem kubur bakal gentayangan kan?" Murasakibara ikut nimbrung.
"Jangan ngomong yang aneh-aneh deh..masi aja percaya yang begituan" Midorima muncul dengan lucky itemnya, Tali kolor.
"Euh perasaan baru aja ngomong tali kolor" Aomine ngeliatin tali di tangan Midorima.
"Hei kalian, cepet LATIAN! Ato mau aku suru kalian keliling komplek rumahku?" Akashi memergoki mereka yang lagi nimbrung di pojokan, ga menjalankan amanat Akashi buat latian.
"Pasti lagi ngomongin misteri yang lagi beredar yaa?" tebak Kuroko.
"Kurokocchi tau juga" tukas Kise. "Di kelasku lagi hangat diomongin" terang Kuroko.
"Hadeeh daripada ngomongin Pocong..eh ngomong-ngomong bentuk pocong kayak apa sih?" tanya Aomine kepo.
"Pokoknya kayak bungkusan.. orang yang mati dibungkus pake kaen putih… terus diiket atasnya..kayak begini" Kuroko menunjukkan gambar Pocong yang bener-bener kayak LONTONG..bukan pocong.
"Ya udah! Mending kalian siap-siap latian lagi, jangan ngomongin pocong..entar dateng.." Akashi membubarkan pembicaraan Pocong-pocong itu dan mereka kembali berlatih.
Ketika sore menjelang mereka kemudian pulang kea rah rumah masing-masing(iya lah masa mau ke rumah Kuroko semua?). Akashi berjalan bersama dengan Midorima.
"Kau santai sekali hari ini Akashi" sahut Midorima.
"Ga ada pertandingan sih tapi mau gimana lagi ntar aku kena semprot kalo ga nyuruh kalian latian.." jawab Akashi kayak biasa.
"Hoo.. kau ga berubah yaa.." mereka kemudian jalan sampe ke perempatan.
"Hmm.. akirnya bentar lagi pulang…" gumam Akashi. Tak lama kemudian Midorima dan Akashi menyebrang tetapi ketika menyebrang sebuah Odong-odong dateng dengan kecepatan si Flaz.
"AKASHI!" seru Midorima yang langsung minggir, sedang Akashi yang masih ngelamun sepersedetik kemudian baru nyadar kalo di depan idungnya sebuah odong-odong unyu melesat ke arahnya. Sebuah tabrakan indah terjadi dan Akashi langsung mental natap aspal, kepalanya langsung ngucur dan dia tak sadarkan diri.
"Wooii Akashii! Bangun Oii! Lo masi punya utang sama gue 10 rebu masa lo mau mati gitu aja!?" seru Midorima pada Akashi yang udah sakaratul maut.
"Mi..midorima…..bilangin ke anak-anak… jatah..makan mereka.. ada di..kantor guru… yaa satu lagi.. tolong bayarin..nasi udukku yang masih ngutang di kantin " Akashi langsung cao kea lam sana sedang Midorima masih ga percaya sebegitunya amanat kawan merahnya.
"AKASHIII LO MATI MASIH AJA NYUSAHIN!" seru Midorima dengan aer mata.. bukan karena Akashi karena dia diutangin lagi sama Akashi.
.
.
.
.
O_O
Besoknya semua orang ngumpul di rumah Akashi, mereka ga nyangka kapten mereka mati karena ketubruk Odong-odong… mana dia mati masih ninggalin utang lagi.
"Akashicchi.. kok mati sii..hueee terus video game yang kau pinjem gimaanaaa!hueee" seru Kise.
"Akacchiiinn…. Kamu masih belum beliin aku maibou yang baruuuu…ga punya duit nii…" Murasakibara ngerengek di depan jasad Akashi yang udah dibuntel kayak lontong asli.
"Akashiii balikin majalah Mai chan yang lo sembunyiin!" Aomine nangis guling-guling karena majalahnya disita sama Akashi. "Akashiii… lo masih utang gue 10 ribuu dan lo mau suru gue utang lagi buat bayar nasi uduk!?" tukas Midorima.
"Akashi kun… kau masih belum ngasih aku sepatu buat hadiah ulang taunku…" Kuroko masang muka sedih..dalam arti yang laen. Kemudian Akashi dikuburin dan hari berlalu gitu aja.
"Ga nyangka Akashi meninggal ketubruk Odong-odong..? separah apa dia ngelamunnya?" tanya Aomine yang masih ngumpul dengan kawan-kawannya. Karena masih baru mereka ngelakuin tahlil di rumah Akashi. Aomine sama Murasakibara udah tentu aja ngincer makanan gratisnya.
"Ga au.. tiba-tiba odong-odong dateng terus Akashi mental dan is dead.." jelas Midorima.
"Tapi kita keilangan banget ya.." sahut Kise. Yaah bagaimanapun dan sekejem apapun, Akashi tetep sahabat mereka, anggota Kisedai dan dia udah ga idup lagi dan udah dikubur dalem tanah..
"Andaikan si Akashi masi idup.. gue ga perlu susah-susah bayarin nasi uduk dia.." komen Midorima.
"Apa maksudmu SHINTAROU?" sebuah suara, yang jelas banget adalah suaranya Akashi ngebuat Kuroko cs langsung melotot.
"Akashi kun? Kau idup lagi? Kau dimana?" tanya Kuroko celingukan.
"Di sini Tetsuya" Akashi..dalam bentuk.. pocong.. sedang minum es kelapa yang dia comot dari tahlil. "AKASHII!? AKASHICCHI!? AKACCHIN!? AKASHI KUN!?" semua rame-rame nyebut nama Akashi.
"Ga perlu heboh napa?" Akashi sewot.
"Kenapa disini? Bukannya?" Kise masih ga percaya.
"Ah ada hal yang aku ingin minta… lebih tepatnya minta tolong…" terang Akashi.
"Eh kok kau bisa minum es kelapa?" tanya Murasakibara.
"Agak susah sih..tapi untung agak kebiasaan megang pake kaki" jawab Akashi.
"Eniwei.. kenapa kau ke sini Akashi?" tanya Midorima. "Pertanyaan bagus Shintarou.. begini ada hal yang ingin aku mintai tolong pada kalian" jawab Akashi. "Apakah itu Akashi kun?" tanya Kuroko.
"BANTUIN CARIIN TALI POCONGKU.." Permintaan Akashi langsung ngebuat semuanya terdiam. "Emangnya ilang?" tanya Aomine.
"Kayaknya terbang waktu dilepasin..aku belum tenang.. masalahnya kalo ga diiket bisa-bisa ni kain bisa melorot…" jelas Akashi lagi.
"OKEE! KITA TERIMA!" Kise berseru. "SERIUSS?" seru Midorima cs minus Kuroko dan Murasakibara.
"Ga masalah kan? Akashicchi udah bantu kita, sekarang giliran kita bantu dia!" jawab Kise.
"Aku ga keberatan.." ulas Kuroko. "Aku juga" jawab Murasakibara.
"Mau ga mau… ya udah.. ayo kita cari" Midorima dan Aomine langsung setuju. "Arigatou banget yaa..mau meluk tapi diiket" Akashi tersenyum.
"JANGAN..GA PERLU.. NTAR DIKIRA MAHO..*manusia Homo*" jawab Kuroko cs serentak.
"Kalian mulai kurang ajar mentang-mentang aku diiket…lebih tepatnya udah mati" protes Akashi.
"Marii mulai mencari!" anak Kisedai pun menuju petualangan membantu pocong Akashi mencari talinya yang terbang…!
.
.
Mari kita tunggu apakah Akashi berhasil ke dunianya dengan damai?
Atau malah dia ga jadi mati karena sebuah tali yang akan menentukan idup matinyaa?
KEPO? KEPO?kalau begitu mari berkepo ria di next chapter!
.
.
.
.
TO BE KONTINYUU~
Wahahahaha akirnya serial Akashi yang udah pergi tapi
ternyata dia idup lagi.. ohohohohoho..
maap ya berantakan tapi moga kalian suka hehehehe
Okee okee readers yang kepo mari silakan.. langsung
R^R pleasee :D
