Bangtan Boys © BigHit Ent.
Pairing: Jimin x Yoongi
Warning: Gaje, Fluffy, Shounen Ai d.l.l
Rate: K+
Little Red Riding Hood Fell In Love With The Werewolf
"Apakah serigala itu memakan gadis kecil bertudung merah itu Ibu?" Tanya seorang anak laki-laki kecil yang baru berusia lima tahun itu sambil mendekap erat selimutnya.
"Tidak Yoongi, gadis kecil bertudung merah itu diselamatkan oleh pria penebang kayu yang langsung membunuh serigala. Gadis kecil bertudung merah terkesan dengan pria yang telah menyelamatkan nyawanya dan pada akhirnya mereka hidup bersama selamanya. Selesai.." Yoongi kecil tersenyum mendengar akhir yang bahagia.
"Aku jadi ingin menjadi seperti gadis kecil bertudung merah itu." Bisiknya sambil tersenyum kecil lalu membenarkan kembali posisi tidurnya.
" Hm, sekarang cobalah untuk tidur nak. Ibu tidak ingin makhluk kegelapan menangkap putra Ibu yang manis ini" Sang Ibu langsung bangkit dari posisi duduknya lalu menghampiri anak semata wayangnya. "Selamat malam sayang." Ucapnya sembari mengecup kening Yoongi yang matanya mulai menutup serta mematikan lampu dan keluar dari kamarnya.
"Malam Bu.." Yoongi membalas ucapan Ibunya dengan pelan tanda bahwa ia sudah benar-benar mengantuk.
.
.
.
15 tahun kemudian.
"YOONGI!" Teriak seorang wanita paruh baya di depan rumah sederhana yang terbuat dari kayu itu sambil membawa kain berwarna merah yang penuh dengan tambalan jahitan ditangan kanan dan keranjang berisi makanan di tangan kiri.
"Ya Bu ada apa?" Ucap seorang pemuda dengan santai menghampiri wanita yang ia panggil 'Ibu' itu.
"Sudah Ibu bilang berhenti berkelahi dengan preman-preman dipasar itu! Sudahlah, mulai minggu depan biar Ibu yang pergi ke pasar untuk membeli keperluan Nenek mu.." Sang Ibu berkata sambil menghembuskan nafasnya lelah menceramahi anaknya yang entah kenapa sifatnya berbanding terbalik dengan parasnya yang manis.
"Oh ayolah Bu, mereka yang mulai menggodaku!" Kesal Yoongi sambil mengembungkan sebelah pipinya.
"Baiklah-baiklah, hah... sekarang pakai ini dan seperti biasa antarkan makanan ini ke Nenek mu. Hati-hati saat diperjalanan dan jangan berkelahi." Sang ibu lalu memberikan kain berwarna merah dan keranjang yang tadi di bawanya kepada Yoongi.
"Ya." Balasnya dengan singkat malas jika harus berdebat dengan ibunya sekarang. sebelum bergegas pergi memasuki hutan dekat rumahnya Yoongi memakai tudung merah yang diberikan ibunya.
Yoongi 'POV'
Aku berjalan menelusuri hutan, hanya ini sata-satunya jalan untuk dapat sampai dengan cepat di rumah Nenek.
'SREEK!'
Ah! suara apa itu? aku mencari arah dari suara itu berasal.
"Grrrr...!" Suara geraman? Suaranya berasal dari balik semak-semak.
Kulangkahkan kakiku dengan perasaan takut ke arah semak-semak.
Dengan rasa penasaran perlahan namun pasti ku mulai melihat sesuatu di balik semak-semak ini. Ya ampun i-ini!
.
.
.
.
KALUNGKU YANG HILANG! Oh ya ampun, bagaimana bisa ada di sini si? Aku mengambilnya dengan raut wajah bahagia.
'Krek!'
Sial kalungnya tersangkut! Aku mencari ujung bagian kalung ini yang tersangkut. Perlu di ketahui kalung ini lumayan panjang karena itu aku tidak memakainya. Tatapan mataku terhenti pada sesuatu yang menjadi penyebab tersangkutnya kalung mlik ku ini.
Hah? Sebuah rantai?
Aku membebaskan kalungku yang terjerat di sela-sela rantai lalu mengikuti ujung dari rantai ini. Beberapa langkah kemudian aku melihat dari jauh seorang pria? Sepertinya dia terjerat jebakan serigala yang sengaja dipasang warga sekitar untuk berjaga-jaga kalau ada seekor serigala yang mencoba memasuki wilayah penduduk.
Aku menghampirinya, sepertinya dia mengetahui keberadaanku. Terlihat sekali dari matanya yang melotot ke arah ku.
"Oi, apa kau baik-baik saja? Biar aku bantu melepaskannya." Ucap ku sambil melepaskan jebakan yang mengunci gerakan kaki dan tangannya. Setelah melepaskannya aku memperhatikannya dari atas sampai bawah memastikan kalau dia tidak terluka karena sedari tadi dia hanya diam menatapku tanpa menjawab pertanyaanku.
Eh? Aku baru menyadari kalau pria ini memiliki telinga dan ekor serigala. A-apa d-dia dia ini.. d-dia
.
.
.
.
.
.
.
.
DIA SEDANG COSPLAY?!
"Nah, sekarang kau bebas!" Ucapku dengan bangga berharap dia akan mengatakan terimakasih padaku.
"Grrr...!" A-apa? Tiba-tiba wajahnya yang tadi menatapku biasa berubah menjadi garang dan menggeram memperlihatkan taringnya yang tajam serta mempersiapkan posisi yang terlihat seperti bersiap ingin menerkamku. Apa jangan-jangan dia adalah werewolf yang sering di bicarakan warga di desa? Dari rupanya dia memang tidak terlihat seperti werewolf , menurut cerita dari salah seorang warga di desaku yang pernah melihat makhluk itu mengatakan kalau werewolf itu menyeramkan. Tapi, dia tidak terlihat seperti itu.
Dia terlihat tampan...
A-apa yang ku pikirkan?
Aku menggelengkan kepalaku pelan agar berhenti memikirkan hal yang aneh-aneh tentang makhluk itu dan mundur ketakutan. Apa dia akan memakanku? Seharusnya tadi aku biarkan saja dia seperti itu. ini gawat! Dia mulai medekat.
"GRAAA!" Makhluk itu melompat ke atas tubuhku hingga membuatku jatuh terlentang bersamaan dengan tudungku yang terlepas. Aku menutup mata tidak berani melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia mungkin akan memak_ Eh?
"ARRGH! MENYINGKIR DARI TUBUHKU MAKHLUK JELEK!"
'BUGH!'
'BRAAK!'
Persetan dengan perkataan Ibuku yang tidak boleh berkelahi, aku menghajarnya hingga tubuhnya terlempar menghantam pohon yang berada tidak jauh dari tempatku berdiri.
Sialan! Aku tidak menyangka kalau dia akan menjilatku. Ada apa ini kenapa jantung ku berdebar tak karuan saat mengingat lidahnya yang hangat menjilati wajahku dan_
"C-CUKUP! Behenti berpikiran aneh Yoongi!" Bentak ku kepada diriku sendiri bergegas bangkit sambil mengacak-ngacak rambutku yang sudah berantakan akibat ulah dari werewolf mesum tadi.
Normal 'POV'
Yoongi masih sibuk dengan urusannya dan melupakan kondisi werewolf yang baru saja menjadi salah satu korban kekerasan tak terduga dari Yoongi.
"A-aduh, kekuatan pukulan mu itu lumayan juga ya." Makhluk itu langsung bangkit dan mengambil posisi duduk dengan memasang wajah yang menantang. Oh, sepertinya pukulan tadi tidak benar-benar melukainya.
Yoongi menengok ke asal suara seseorang yang mengajaknya berbicara tadi. Dengan wajah masam dia membalas perkataan makhluk yang cukup membuat dirinya merasa kesal. "Bodoh! Itu salah mu yang tiba-tiba menyerangku seperti itu. dasar tidak sopan..." Cibir Yoongi . "T-tungu kau bisa bicara?" Yoongi menatapnya heran.
"Ah, ya aku bisa bicara. Maaf atas tindakanku tadi yang membuatmu takut, namaku Jimin." Werewolf yang diketahui bernama Jimin itu tersenyum ke arah Yoongi.
Yoongi yang diberikan senyum seperti itu hanya dapat tersipu malu lalu melangkah menghampiri Jimin yang masih duduk di dekat pohon tempat adegan kekerasan itu terjadi dan duduk disebelahnya.
"Tidak apa-apa aku juga minta maaf telah memukulmu dan ngomong-ngomong namaku Yoongi."
.
.
.
Hening.
.
.
Hening.
.
.
'krik-krik'
(Author: Bener dah gue jadi karatan. -_- | Yoongi: Woy! -3-)
.
.
.
"Awalnya aku mengira kau itu buah apel yang segar karena itu aku menjilat mu. Hehe.." Jimin akhirnya memulai percakapan dengan kekehan bodoh di akhir mampu menghapus keheningan yang tercipta diantara mereka.
"Heh! Aku tak menyangka seorang werewolf menyukai apel setauku makhluk seperti kalian menyukai daging segar." Yoongi berkata dengan nada mengejek.
"Kalian manusia tau apa? Bisanya hanya menyebarkan rumor yang tidak jelas. Dasar payahh.." Cibir Jimin memutar kedua bola matanya malas lalu menyandarkan kepalanya pada bahu Yoongi sambil memejamkan kedua matanya menikmati aroma khas dari pemuda itu.
Wajah Yoongi terasa panas entah karena malu atau apa ia mengindahkan pandangannya ke arah lain dan menemukan keranjang makanan yang ia bawa untuk diberikan ke Neneknya. 'Oh benar Nenek!' Tiba-tiba Yoongi langsung bangkit melupakan Jimin yang sedang asik bersandar pada bahunya menyebabkan kepala Jimin mencium tanah dengan sangat tidak elit.
"Ow! Ow! Ish kau ini kenapa tidak bilang dulu si jika ingin bangun?" Jimin menatap tajam Yoongi sambil mengelus bagian samping kepalanya yang habis berciuman secara tidak sengaja dengan tanah.
"M-maaf, aku lupa kalau aku harus mengantarkan ini ke Nenek ku" ucap Yoongi sambil menunjukan keranjang yang ia bawa dan bersiap pergi melanjutkan perjalanan.
"Lalu, apa kau akan datang lagi ke sini?" Tanya Jimin berharap kalau Yoongi akan menemaninya lagi.
"Aku tidak tahu.." Yoongi menatap kosong keranjang yang ia bawa. Jimin menunduk sedih, Yoongi yang meliahat Jimin seperti itu jadi merasa bersalah. Yoongi ingat ia memiliki beberapa apel di keranjangnya. Ia mengambil satu lalu membungkuk menyerahkan apel miliknya kepada Jimin.
Jimin menatap buah apel yang di sodorkan Yoongi dengan tatapan bertanya.
Yoongi menghela nafas. "Untuk mu, ambilah." Dengan ragu-ragu Jimin meraih apel yang ada di tangan Yoongi hingga secara tidak sengaja tangan mereka bersentuhan lembut membuat mereka berdua memalingkan wajah karena malu.
"Terima kasih." Gumam Jimin pelan.
"Baiklah, aku pergi sekarang. Jaga dirimu baik-baik jangan sampai terkena jebakan lagi. Jika tuhan mengijinkan kita pasti akan bertemu lagi di sini." Yoongi tersenyum manis pada Jimin dan memakai kembali tudungnya yang tadi sempat tersingkap.
Jimin yang melihat itu hanya tersipu lalu secara sadar tidak sadar ia langsung menarik tangan Yoongi dan mendekatkan wajahnya pada Yoongi. Jimin sendiri tidak mengerti kenapa ia melakukan ini. Dengan gerakan tiba-tiba Jimin mencium lembut bibir Yoongi selama satu menit dan langsung melepaskannya. Setelah itu Jimin berlari meninggalkan Yoongi yang membatu di tempat tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, wajahnya memerah dengan degup jantung yang tak beraturan. Terasa juga olehnya ribuan kupu-kupu yang terus mengepakan sayap diperutnya .
.
Rasanya aneh.
.
Tapi...
menyenangkan.
Dengan perlahan jemari Yoongi yang lentik menyentuh bibir yang baru saja di cium oleh Jimin dengan segera senyum mengembang wajahnya yang manis. Ya, dia jatuh cinta pada pria werewolf yang baru saja di temuinya.
The End
Yak! Akhirnya selesai!
Saya selaku Author baru disini mengucapkan terima kasih banyak bagi yang sudah mau membaca fic ini dan mohon maaf bila masih banyak kesalahan. ^_^
Silahkan bagi yang bersedia untuk memberikan Review kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan disini
Sampai jumpa di fic selanjutnya~
"Sign Leticia"
