Chapter 1
Main Cast : Baeksoo, Chankai dkk
Genre : YAOI/boyxboy, Friendship, Romance, Drama
Anak kecil bermata bulat itu duduk di teras rumahnya, dia sedang dalam mood yang buruk hari ini. tadi siang Appanya bilang bahwa mereka akan segera pindah ke korea setelah sekian lama tak menginjakan kaki di tanah kelahirannya itu. Do Kyungsoo, seorang siswa kelas 4 sekolah dasar, tipe seorang yang sedikit pendiam, dia tidak terlalu suka dengan hal-hal baru yang membuat dirinya merasa tidak nyaman, maka dari itu sang ayah mencarikannya yayasan dengan pendidikan dari SD hingga SMA, sehingga Kyungsoo tak harus berganti orang tiap tahunnya, karena mungkin sebagian besar orang tua telah memilihkan sekolah tersebut untuk anak mereka, terutama anak dengan orang tua yang super sibuk. Mereka semua tak perlu repot untuk mengurusi anak mereka ketika akan naik ke jenjang yang lebih tinggi, karena sekolah akan selalu menganggapnya naik kelas. Kyungsoo tak tau, mengapa dia begitu takut untuk kembali ke kota asalnya itu, dia sudah terbiasa disini dengan orang-orang bermata biru dan berambut pirang. Oke, tidak semua, beberapa dari mereka adalah orang pendatang sama sepertinya. Orang tuanya terus berkata bahwa semua akan baik-baik saja.
"D.o-ya, kenapa disana?" Kyungsoo menoleh sejenak, ketika mendapati ayahnya mendekat, dia hanya menggeleng pelan menunjukan keengganannya untuk ikut, pria dewasa itu merengkuh bahu kecil Kyungsoo kemudian menggendongnya. "kenapa wajahmu, tertekuk seperti itu" Kyungsoo lagi-lagi menggeleng, ayahnya mendudukannya di sofa kemudian duduk disebelah anaknya masih meminta penjelasan.
"appa, bolehkah aku tak usah ikut?" pria dewasa itu mengertukan keningnya, bertanya secara lisan pada anak lelakinya itu. "wae, kenapa kau tak ingin kembali kerumahmu nak?". Sudah ia duga jawaban inilah yang dikatakan ayahnya jika dia bertanya, dan keinginan apapun itu ayahnya pasti menentang jika itu tentang penolakan Kyungsoo untuk ikut.
"tenanglah, kau terlalu khawatir dengan teman baru. Disana akan ada banyaak teman yang baik"diusapnya kepala Kyungsoo pelan, bagaimanapun kecemasan Kyungsoo tentang lingkungan baru bisa dimengertinya, itu adalah alamiah bagi siapapun, pada akhirnya pria mungil disana mengangguk meskipun masih tak enggan untuk pindah.
.
.
Suasana kelas sangat bising, itu sebelum seorang guru masuk untuk mengajak anak bermata bulat itu memperkenalkan diri. Seorang laki-laki mungil yang menggemaskan, dan kini telah menjadi pusat perhatian satu kelas. Kyungsoo tak tau bagaimana mereka semua, tapi mereka terlihat menakutkan dimatanya.
"anyeonghaseyo, aku Do Kyungsoo, mohon bantuannya" setelah membungkuk guru tersebut menunjuk sebuah kursi kosong yang disampingnya telah ditempati,pria itu terlihat 2 kali lebih menyeramkan dari mereka semua, Kyungsoo menelan ludah dengan susah payah ketika bokongnya telah duduk disamping orang itu. Mata bulatnya melirik kesisi pria itu membuat dia menoleh menyeramkan pada Kyungsoo.
"aku…"
"Do Kyungsoo, aku sudah dengar tadi jadi tidak perlu kau ulang lagi. aku Jongin panggil saja Kai" Kyungsoo menganga, dia begitu dingin, sangat dingin hingga membuatnya menggigil. Kyungsoo mulai merasa sedikit ketakutan, kai terlihat aneh , pendiam dan tentu saja menyeramkan. Namun tidak ada pilihan lain, Kyungsoo harus duduk disana karena tempat itulah satu-satunya yang masih tersisa. Jam istirahat pertamanya di sekolah baru ini,Kyungsoo memilih membawa bekal untuk dirinya karena dia berpikir, akan malu jika keluar menuju kantin sendirian. Ketika dia hendak membuka bekal, dua orang bocah menghampirinya .
"hai Kyungsoo boleh kami bergabung?" Kyungsoo mengangguk membolehkan mereka berdua berada disisinya.
"hei kau tau?" seorang bocah mengajaknya bicara sambil sedikit terkikik.
"apa?" Tanya Kyungsoo dengan mata bulatnya.
"sepertinya kau harus berhati-hati dengan Kai, dia aneh dan menakutkan juga dingin. Ah.. dia sangat menyeramkan kau tau, nasibmu sungguh sial duduk sebangku dengannya" oceh anak perempuan itu sambil diangguki oleh temannya yang lain.
"tidak Kyungsoo, ucapannya bohong!" Kyungsoo menoleh kearah suara yang berada di dekat pintu, kali ini dia harus berhadapan dengan dua anak laki-laki, mereka berdua mendekat kearah Kyungsoo dan kedua teman perempuannya yang bahkan belum dia ketahui namanya itu.
"yak, Jung Krystal. Jika kau tak menyukai Kai jangan jelekan dia didepan Kyungsoo" kata anak itu sambil menunjuk wajah Krystal.
"tidak, aku tidak bohong. Dia memang aneh dan menakutkan" Krystal memasukan nasi kedalam mulutnya dengan enteng tanpa terganggu oleh kehadiran kedua orang itu.
"yak pergi saja kau, aku yang disini sekarang!" usir anak laki-laki itu, Krystal dan Sulli temannya tampak merengut namun pada akhirnya dia pergi dari bangku Kyungsoo menuju ke tempatnya duduk. Kyungsoo tampak bingung dengan kejadian ini, bahkan dia belum makan sedikitun sejak tadi.
"makan saja dulu, jangan bingung begitu lihatlah matamu nanti keluar" katanya terkekeh kemudian melanjutkan "namaku Byun Baekhyun panggil saja Baekhyun, dan ini temanku Park Chanyeol. Kau juga akan jadi temanku, benar kan?" Baekhyun dan Chanyeol tersenyum memamerkan deretan gigi susu mereka membuat Kyungsoo ikut tersenyum juga. Bagaimanapun dia sedikit lega karena telah memiliki teman sekarang, Baekhyun dan Chanyeol terlihat cukup baik dan sedikit cerewet tapi itu keberuntungannya, karena dia adalah tipe orang yang sedikit pendiam.
"oiya, tentang Kai. Dia memang sedikit aneh, tapi dia bukan orang yang buruk. Sungguh Kyungsoo kau harus percaya pada kami" kali ini Chanyeol yang buka suara sementara Baekhyun sibuk melihat bekal sarapan Kyungsoo. Anak bermata bulat itu mengangguk memperlihatkan lekukan bibir hatinya yang tertarik membentuk senyuman manis dan tulus. "tentu saja aku percaya".
"emm Kyungsoo, sepertinya bekalmu enak" kata Baekhyun tak tau malu, membuat Kyungsoo kembali tertawa. "kau mau?" tawaran Kyungsoo langsung diangguki oleh anak imut itu. Menghabiskan waktu istirahat bersama teman adalah harapan Kyungsoo sebelumnya dan dia mendapatkannya sekarang, bahkan lebih cepat dari yang dapat dipikirkannya.
.
Di hari ketujuh Kyungsoo berada di sekolah itu, duduk disebelah Kai benar-benar membuatnya merasa canggung. Kai tak banyak bicara, hanya jika ada hal penting atau sesekali jika berbicara dengan Chanyeol saja. Baekhyun merasa dia harus menyelamatkan Kyungsoo dari Kai, oke sebelum Kyungsoo menangis menghadapi sikap Kai yang belum bisa cepat akrab dengan orang yang baru dikenalnya. Baekhyun telah membicarakannya pada Chanyeol bahwa meraka berdua akan bertukar tempat duduk, karena Chanyeol tidak bisa diam maka dia sepertinya cocok duduk dengan Kai. Kyungsoo dengan enteng melayani permintaan Chanyeol yang akan duduk disebelah Kai. Dia meletakkan tasnya disamping Baekhyun. Dan duduk disamping bocah laki-laki itu, mungkin sampai mereka SMA nanti.
"aku harap kita bisa menjadi teman akrab" bisik Baekhyun di tengah-tengah jam pelajaran.
"tentu" jawab Kyungsoo ketika dia sempat terkikik terlebih dahulu.
Hari berjalan seperti biasa dan mereka semua masih seperti biasa, Kyungsoo yang serius belajar Kai yang menatap papan namun pikirannya entah kemana sama dengan Chanyeol dan Baekhyun yang tertidur diatas mejanya. Mereka berdua, Kyungsoo dan Baekhyun menjadi semakin dekat setiap harinya. Baekhyun selalu tak bisa diam dan sangat cerewet, kadang dia membicarakan orang tuanya ataupun teman-teman mereka dikelas. Sejuh ini semuanya terlihat baik menurut Kyungsoo dia bisa menjalani hari-harinya dengan normal tanpa harus ketakutan dengan hal yang ada di kepalanya itu.
.
Ryeowook, eoma Kyungsoo berjalan terpogoh-pogoh dari dapur membawa sekotak kue yang diletakkannya diatas meja, dia terlihat begitu sibuk dan sedikit kelelahan, sedangkan Kyungsoo tengah duduk disofa sambil menonton kartun pororo favoritenya.
"D.o ya, antarkan kue ini pada tetangga sebelah" Kyungsoo berdecak pelan, dia sangat malas untuk turun dari sofa sekarang dan Eomanya malah menyuruh dia untuk mengantar kue.
"eoma saja!" jawabnya malas, anak itu merebahkan tubuhnya di sofa enggan untuk bangkit.
"ayolah, kita orang baru disini. Sudah sepantasnya menjalin hubungan baik." Didekatinya anak lelaki itu, sambil menggoyangkan bahu mungilnya Ryeowook memohon, sampai pada akhirnya Kyungsoo rela meninggalkan kartun pororonya sambil berdecak sebal membuat wanita itu terkekeh.
"ayolah, mengantar kue tak sampai 5 menit" .
Dengan malas sekaligus kesal, diketuknya pintu rumah yang sedikit besar itu dengan harapan dia bisa segera pulang dan kembali menonton temannya di layar Tv. Lama pintu itu tak terbuka membuat Kyungsoo geram, diketuknya lagi berulang kali karena posisi bel yang sulit untuk digapainya. Pintu itu terbuka, menampakan seorang anak dengan baju tidurnya yang terlihat kebesaran.
"Kyungsoo?" gumam anak itu ketika melihat Kyungsoo yang beridiri didepannya.
"jadi ini rumahmu Baek?"
"ya, ayo masuk" tawar Baekhyun , dia membuka pintu lebih lebar dan mempersilahkan Kyungsoo untuk masuk.
"siapa ini Baek, temanmu?" seorang wanita cantik itu ikut duduk disebelah mereka.
"eomma ini Kyungsoo teman baru di sekolahku" sang Eomma mengangguk sambil memperlihatkan telapak tangannya. "hai Kyungsoo, kau sangat manis" Kyungsoo hanya tersenyum sambil menyodorkan sekotak kue pada wanita yang di panggil eomma oleh Baekhyun itu.
"eomma membuat kue untuk para tetangga, dan Kyungsoo disuruh mengantarnya " Nyonya Byun itu tersenyum sambil mengusak gemas rambut Kyungsoo.
"baiklah, ucapkan terima kasih pada eomma mu ya?" kemudian perempuan itu meninggalkan putranya dengan Kyungsoo di ruang tamu, Baekhyun tersenyum kegirangan melihat Kyungsoo yang hanya diam memainkan tangannya.
"aku tidak tau jika kita tetangga" buka Kyungsoo yang langsung disauti dengan tawa Baekhyun.
"tentu saja, kau baru pindah tau!" Kyungsoo menggaruk kepalanya yang tidak gatal benar juga kata Baekhyun, Kyungsoo jadi mendadak bodoh sekarang.
"Baek aku pulang dulu ya, aku mau nonton pororo"
"kita nonton saja bersama, aku juga sedang menonton di kamar" Baekhyun menarik tangan Kyungsoo sedikit paksa agar Kyungsoo tak segera pulang. Pasalnya di gang ini Baekhyun tak pernah punya teman seumuran,apalagi orang tuanya sering meninggalkan anak itu bekerja, jadi ketika Kyungsoo datang Baekhyun sangat senang dan dia merasa tak sendirian lagi.
Kyungsoo hendak menolak, bagaimanapun rumahnya tetaplah lebih nyaman. Namun ketika dia memasuki kamar Baekhyun dia merasa bahwa kamar itu cukup nyaman untuk mereka berdua, Baekhyun adalah orang yang mudah bergaul sehingga tak perlu waktu lama untuk bisa akrab dengannya. Mereka berdua tertawa ketika kartun itu melakukan aksi yang lucu, sementara nyonya Byun masuk kekamar putranya mengantarkan minuman untuk kedua anak itu.
"Baek, eomma kerja dulu oke?" katanya mengecup pipi putranya, pandangannya beralih pada Kyungsoo kemudian mengusak rambut anak itu. "Kyungsoo sering-sering saja kemari, Baekhyun akan sangat senang jika ada teman dirumah" setelah mendapat anggukan dari Kyungsoo, wanita itu keluar kamar tersebut.
Ketika Kyungsoo hendak pulang karena waktu sudah mulai sore, dia melihat keadaan rumah Baekhyun yang sangat sepi itu, hanya ada suara langkah kakinya yang menuruni tangga bersama Baekhyun.
"kau biasa sendirian?" Kyungsoo menghentikan langkahnya untuk menatap Baekhyun di belakangnya, Baekhyun mengangguk acuh tak acuh. "kau tidak takut?" Baekhyun menggeleng. "aku sudah biasa, lagipula dibelakang ada bibi Kim" Kyungsoo kembali melanjutkan jalannya sampai tangga terakhir.
"kalau kau mau, kau bisa mnginap disini Kyungsoo" ajak Baekhyun yang dijawab dengan anggukan pelan dari Kyungsoo.
"kapan-kapan aku akan menginap disini" tepat ketika dia membuka pintu dan melambai pada Baekhyun untuk berpamitan pulang.
Kyungsoo menyeret langkahnya, dirumah Baekhyun sangat menyenangkan. Dan mungkin mereka bisa jadi teman dekat setelahnya. Namun anak kecil itu terlihat sedih ketika Kyungsoo akan pulang, rumahnya tampak menyeramkan karena begitu sunyi dan satu hal yang Kyungsoo lihat. Baekhyun tampak kesepian,Kyungsoo merasa bersalah karena meninggalakan anak itu pulang. Ketika dibukanya pintu rumahnya, eommanya tengah duduk di sofa sambil membaca beberapa resep makanan dari majalah, Kyungsoo merasa heran karena wanita itu tak bertanya padahal Kyungsoo pergi cukup lama. dia duduk disebelah wanita itu sambil menyalakan Tv.
"Bagaimana di rumah Baekhyun, menyenangkan?" Kyungsoo mengangguk "kenapa Eomma tau aku dirumah Baekhyun?"
"ibu Baekhyun kesini tadi" kyungsoo hanya mengangguk sambil bergumam 'oh'
.
Kadang memang sangat sulit untuk menebak waktu, dia berjalan begitu cepat tanpa kita sadari. Chanyeol dan Kai tumbuh dengan sangat cepat hingga melebihi tinggi tubuh Baekhyun dan Kyungsoo. Ketika hari kenaikan kelas kemarin, Kyungsoo berhasil mendapatkan peringkat kedua dikelas setelah Xiumin, sementara Baekhyun ada diurutan buncit. Waktu menemani mereka untuk bertambah lebih dewasa dan mendalami fakta bahwa Baekhyun dan Kyungsoo semakin tak bisa dipisahkan. Kyungsoo menginap dirumahnya mungkin tidak setiap hari tapi bisa juga dikatakan setiap malam. Pada suatu ketika, saat mereka pulang sekolah. Baekhyun pulang menangis karena bertengkar dengan Chanyeol dan rambutnya terikat oleh permen karet lumayan banyak, Kyungsoo tak tau harus berbuat apa dan akhirnya memotong rambut Baekhyun hingga membuatnya pendek sebelah, dan Baekhyun semakin keras menangis.
"Kyungsoo, pokoknya aku tidak mau bertemu dengan orang tiang itu!" Kyungsoo hanya mengagguk sambil menghela nafasnya. "dan kau! Kenapa kau potong rambutku! Poni keceku hilang!" teriak Baekhyun membuat Kyungsoo kaget hingga anak itu membekap mulut sahabatnya itu.
"lalu bagimana dengan rambut Chanyeol? Bukankah dia bahkan lebih parah?" Baekhyun berpikir, kemudian dia tertawa. "benar, dia bahkan lebih banyak daripada aku?!" serunya gembira dan akhirnya Baekhyun tertawa mengingat itu seharian. Keesokan harinya Chanyeol datang kesekolah dengan rambut yang hampir gundul, dan Baekhyun tertawa begitu keras hingga membuat seisi kelas memperhatikannya. Chanyeol terlihat kesal dan memilih berbicara dengan Kai tanpa memperhatikan Baekhyun. Tawa Baekhyun baru selesai ketika seorang guru telah datang untuk memberikan tugas.
Sang guru mengumumkan tentang tugas yang akan diselesaikan bersama teman sebangku. Ketika Baekhyun menoleh pada Kyungsoo dengan senyuman, guru itu malah memudarkannya dengan menggantikan Chanyeol menjadi kelompok Baekhyun.
"seeongsaengnim!" protesnya pada sang guru.
"tidak Baekhyun, aku tau jika kau dengan Kyungsoo maka dialah yang akan bekerja"
"tapi aku juga bekerja!" guru itu tetap menggeleng "kerjakan bersama Chanyeol, kau membuatnya sampai gundul begitu!"
Chanyeol dan Baekhyun saling melihat namun setelahnya mereka membuang wajah lagi.
Semenatara Kyungsoo, sampai sekarang pun dia belum bisa akrab dengan Kai. Ini masalah berat untuknya, karena dia bukan Chanyeol atau Baekhyun yang cepat akrab dengan orang lain. 2 tahun bahkan tidak menjamin hubungannya membaik dengan Kai. Mereka berpindah duduk untuk sementara tepat ketika sang guru mengumumkan siapa kelompok mereka, dan sekarang Kyungsoo tak tau harus melakukan apa, tugas ini tak mungkin bisa diselesaikan dalam sehari saja, pasti ada hari-hari berikutnya yang memaksanya untuk bertemu dengan Kai lagi. Kyungsoo melirik orang yang ada disampingnya, berpikir bagaimana cara yang tepat untuk memulai pembicaraan ini.
"jangan melihatku seperti itu, kau tampak menakutkan!" ucap Kai, kemudian menenggelamkan wajah di lipatan tangannya, Kyungsoo melotot dia ingin sekali berteriak siapa yang lebih menakutkan disini.
"Kai…" katanya ragu
"terserahmu dimana mau menyelesaikannya, aku akan ikut kau saja" Kyungsoo kembali melotot, apa kata-kata Krystal itu benar, bahwa Kai memang aneh dan menakutkan atau mungkin dia punya darah cenayang sehingga bisa membaca apa yang Kyungsoo hendak katakan.
"dan Kyungsoo, kau harus berhati-hati padaku. Semua orang menjauhiku"
.
TBC
Ada yang nunggu next chap? Kalau gaada gapapa sih, aku tetep lanjutin kekekeke. Tapi besar harapanku ada yang mau review untuk penulis baru ini ^^.
