Hai, sudah lama sekali saya tidak menulis di Fandom Katekyo Hitman Reborn. Jadi kangen. Oleh karena itu, saya akan menulis lagi, tapi dengan penambahan karakter dari saya sendiri. Tenang saja, karakter ini tidak akan Mary Sue, kok. Tapi saya akan tetap memberikan dia pairing dari salah seorang karakter KHR. Oh ya, disini para Arcobaleno berwujud orang dewasa ya, bukan bayi lagi.

Semoga anda tertarik dan senang dengan fic ini, ya.

Disclaimer : KHR bukan milik saya.

Rate : T

Pairing : still a secret

Warning : OOC, OC, Miss Typo, dll.

Ket : Regina = Queen = Ratu

-OooOooO-

Tsuna meregangkan tubuhnya yang terasa kaku kemudian menatap tumpukan kertas di atas meja kerjanya dengan pandangan bosan. Rutinitasnya saat itu hampir-hampir membuat Bos muda Vongola itu gila karenanya. Duduk, membaca laporan, menandatangani laporan, menulis surat, dan begitu seterusnya dari matahari bersinar hingga matahari tenggelam di ufuk barat.

Sudah 3 tahun ia menjadi Vongola Decimo, dan belum pernah sekalipun ia mengatakan bahwa menjadi Bos sebuah keluarga Mafia itu menyenangkan, tidak seperti yang di film-film yang dulu sering ia tonton.

'Mungkin, istirahat sebentar tidak apa-apa...' sang Vongola Decimo itu meletakkan kepalanya di meja dan matanya yang berwarna karamel itu perlahan mulai terpejam.

Namun, sebelum Tsuna benar-benar pergi kealam mimpi, mendadak pintu ruang kerjanya dibuka (baca : dibanting) oleh seseorang yang benar-benar Tsuna kenal.

"Oi, jangan tidur, Dame-Tsuna!" suara Reborn yang oh-sangat-merdu(?) itu seketika membuat Tsuna tersentak dan duduk kembali dengan tegak di kursinya.

"Ah, Reborn, aku lelah, izinkan aku tidur sebentaaaar, saja." Vongola Decimo menguap lebar dan menatap Reborn dengan tatapan memelas ala anak anjing.

Reborn menghela nafas melihat muridnya itu, lalu berjalan menuju sofa besar yang terletak tak jauh dari meja Tsuna dan mengempaskan tubuhnya di sana. Ia memainkan topi fedora hitamnya yang masih setia melekat di kepalanya sementara kaki kanannya diketuk-ketukkan ke lantai yang berkarpet.

"Jadi, ada apa kau repot-repot kesini hanya untuk duduk di sofaku?" Tsuna menggaruk tengkuknya. Memang aneh, Reborn yang biasanya datang hanya untuk memarahi Tsuna kini duduk manis(?) di sofa.

Pria itu mengambil sesuatu dari balik jasnya, dan menyerahkan pada Tsuna. "Ada surat untukmu. Sangat spesial." Sebuah surat beramplop biru muda yang samar-samar tercium aroma Sandalwood yang lembut.

Tsuna menerimanya dengan malas. "Dari siapa? Jangan bilang ini surat cinta."

"Jangan banyak tanya, Dame-Tsuna. Baca saja. Lagipula, siapa wanita yang mau sama remaja sepertimu." Ujar Reborn cuek, tanpa peduli bahwa kalimat itu menghujam dada Tsuna sebegitu dalamnya.

Sang Vongola Decimo pun membacanya.

Yang Terhormat Vongola Decimo,

Maaf, sudah tiga tahun anda menjadi Boss Vongola, tapi kita sama sekali belum pernah bertemu. Saya rasa hal itu tidak baik, karena kita akan selamanya terikat, Vongola dengan Nerve. Waktu itu saya tidak bisa datang ke pelantikan anda, karena di saat yang bersamaan saya juga sedang sakit. Setelah itu, saya tidak sempat lagi untuk mengunjungi anda karena jadwal yang begitu penuh.

Oleh karena itu, saya harap anda beserta keluarga anda bersedia untuk datang ke pesta ulang tahun saya yang ke-17, sekaligus untuk bertemu satu sama lain untuk yang pertama kalinya. Pestanya akan diadakan 2 malam lagi, dimana bulan purnama bersinar terang. Untuk tempatnya, silahkan tanyakan pada tutor anda.

Saya harapkan kehadiran anda dan keluarga anda.

Salam,
Regina Decimo

Setelah selesai membaca surat itu, Tsuna menatap Reborn dengan tatapan tidak mengerti.

"Regina Decimo? Siapa itu? Bos Mafia dari keluarga lain?"

BLETAK

"Adudududuh... Reborn, apa-apaan, sih?" keluh Tsuna sambil mengelus kepalanya yang tadi dijitak oleh Reborn.

"Jangan mengatakan bahwa Regina Decimo itu adalah Bos Mafia. Dia bukan sekedar Bos Mafia. Regina Decimo adalah Ratu Mafia!"

"Ratu Mafia? Apa maksudnya Reborn?"

Reborn menaikkan sebelah alisnya dengan keheranan. "Jangan bilang kau sudah 3 tahun menjadi Vongola Decimo tapi tidak tahu Ratu Mafia?" Gelengan. "Dan tidak ada yang memberitahumu?" anggukan.

Ia menghela nafas panjang, merasakan konsekuensi dari menjadi Tutor dari orang yang...er...lemot?

"Baiklah, aku hanya akan memberitahu sekali, jadi dengarkan baik-baik. Dan jika ada pertanyaan, langsung saja tanyakan padaku."

Tsuna segera mengambil tempat di sofa, sadar bahwa ceramah Reborn paling tidak akan memakan waktu minimal 10 menit, dan ia tidak mau kelelahan karena berdiri terlalu lama.

'Entah kenapa aku merasa Reborn adalah ayahku sekarang...' batin Tsuna sambil sweatdrop.

"Kalau kamu mempelajari sejarah Mafia, mungkin kamu mengerti. Aku akan jelaskan dari awal. Dalam Mafia, ada banyak sekali Family yang memiliki Bos dan guardian masing-masing. Akan tetapi, di atas semua Mafia, ada satu keluarga Mafia yang bertugas sebagai pemimpin tertinggi Mafia. Nama keluarga itu adalah Nerve. Semua keluarga Mafia adalah bagian dari Nerve. Nerve dibangun untuk menjaga stabilitas antar masing-masing keluarga sehingga tidak terjadi konflik yang melewati batas. Kalaupun mau ada konflik, konflik itu sendiri harus mendapatkan persetujuan dari pemimpin Nerve. Pemimpin Nerve biasanya adalah perempuan, dan dipanggil Ratu."

Vongola Decimo memiringkan kepalanya sedikit. "Jadi, aku sendiri pun masih dibawah kekuasaan Nerve. Lalu, apa maksudnya dengan..." ia membaca surat tadi. "...kalimat 'Kita akan selamanya terikat, Vongola dan Nerve'?"

Tutor Tsuna itu menjentikkan jarinya. "Nah, sekarang kita pergi ke sejarah Vongola dan Nerve itu sendiri. Sebenarnya, kamu dan Ratu Nerve adalah saudara jauh, sangaaat jauh."

Mata cokelat Tsuna melebar. "WTF?!"

"Jangan misuh-misuh, Dame-Tsuna. Pada saat Generasi Primo, Giotto adalah Boss Vongola, dan pada saat itu Ratu yang memerintah adalah Guinevere Chequita Madeleine. Giotto dan Guinevere saling menyukai. Mereka akhirnya menikah dan menghasilkan dua orang anak, laki-laki dan perempuan. Yang laki-laki dijadikan penerus Vongola, yang akhirnya adalah kamu," Reborn menusuk dahi Tsuna dengan ujung jari telunjuknya. "Sementara yang perempuan dijadikan Ratu atau penerus Nerve, yang berakhir dengan Ratu yang sekarang. Jadi, secara tidak langsung kamu dan Ratu itu masih berhubungan sebagai saudara jauh."

Kali ini Tsuna speechless.

"Oh ya, kalau disini biasanya yang lain memanggil Ratu dengan sebutan 'Regina Decimo' atau 'Queen'. Saat bertemu dengannya, pastikan kau memanggilnya dengan salah satu dari sebutan tadi, kecuali ia yang meminta kamu memanggilnya dengan namanya." Tambah Reborn. "Mengerti, Dame-Tsuna?"

'Tumben ceramah Reborn tidak panjang,' "Iya, iya. Ngomong-ngomong, siapa nama Regina Decimo?"

Reborn menurunkan topi fedora hitamnya sehingga menutupi sorot matanya sambil tersenyum (baca : menyeringai).

"Giselle Chloe Marguerite..."

-OooOooO-

Di sebuah mansion yang sangat besar dan mewah, seorang gadis bergaun biru muda lembut sedang berdiri di balkon. Tangannya bersandar di pagar batu bercat putih yang dihiasi dengan tumbuhan merambat. Matanya menatap lurus ke depan, dimana pepohonan hijau dan bangunan-bangunan mewah lainnya terhampar sepanjang matanya memandang.

Ia menoleh ketika mendengar pintu dibuka. Seorang pemuda berusia awal 20-an berambut merah masuk, di tangannya ada tea set dan kue-kue kecil.

"Saya rasa Queen tidak keberatan untuk sedikit snack?"

Seulas senyuman manis terpasang di wajahnya yang sempurna. "Tentu, kau datang pada saat yang tepat. Terima kasih. Mari, duduk bersamaku untuk menikmati snack ini bersama-sama." Ia duduk di sebuah kursi taman yang terletak di balkon itu.

Pemuda itu membungkuk penuh hormat. "Anda sungguh baik, Queen." Ia pun juga duduk di hadapan gadis itu.

Gadis yang dipanggil 'Queen' itu menuangkan teh ke cangkirnya, kemudian menatap mata pemuda di hadapannya dengan tenang.

"Pada pesta 2 hari lagi, apakah mereka akan datang?" ia bertanya pelan, nada suaranya menyiratkan sedikit kekhawatiran.

"Tenang saja, mereka akan datang. Saya yakin itu."

Queen tersenyum manis, namun mendadak mata kirinya berubah warna, dan senyumannya berubah menjadi seringai.

"Siapkan semuanya sesempurna mungkin."

To Be Continued...

-OooOooO-

Nah, bagaimana chapter pertamanya? Semoga anda semua juga tertarik untuk membaca lebih lanjut. Dan maaf apabila anda tidak suka dengan OC yang saya berikan. Keterangan lebih lengkap ada di chapter berikutnya, jadi tolong dibaca bagi yang ingin tahu.

Oh ya, Regina itu artinya Ratu, jadi kalau Regina Decimo itu berarti Ratu yang ke-10.

No flames, please.

R&R!