Mingyu terbangun dari tidurnya, namun ia terlalu malas untuk bangun dari ranjangnya. Jadi yang ia lakukan sekarang hanya berbaring sambil meraba meja nakas disebelah ranjangnya. melihat apakah hari ini ia harus pergi ke neraka (sekolah, begitulah dia menyebutnya) atau tidak. Sial baginya. Ini hari Senin.
"Oh sial, ternyata sudah senin" gumamnya.
Mingyu mulai merenggangkan tubuhnya lalu bangun dan bergegas mandi. Setelahnya, ia keluar dari istananya (kau-tau-istananya-bukan-?) lalu berjalan malas menuju ruang makan. Di meja makan sedang membaca koran, seperti biasa. sibuk mengoles selai pada roti begitu juga kakak dan saudara kembarnya, Kim Mijung(27) dan Kim Mijoo(17).
"oh kau sudah siap? aku harus berangkat lebih awal. Tapi kalau kau tidak ingin terburu-buru, kau bisa ikut ayah" ucap Mijung melihat adik laki-lakinya.
"aku berangkat denganmu saja" jawab Mingyu lalu mengambil selembar roti untuknya.
"baiklah, aku juga ikut denganmu, eon" ucap Mijoo sambil menyandang tasnya.
"Eomma, Appa, kami berangkat" ucap Mijung pada orangtuanya.
"Baiklah. Mijoo jika kau tidak ada pelajaran tambahan pulanglah bersama Mingyu" ucap
"Iya eomma" jawab Mijoo lalu mencium pipi dan kemudian menyusul Mijung dan Mingyu yang sudah berada didalam mobil.
"apa aku perlu menjemput kalian?" tanya Mijung pada kedua adiknya ketika mereka sampai didepan sekolah.
"tidak perlu, noona. kami akan pulang naik bus" jawab Mingyu.
"baiklah, aku pergi" ucap Mijung lalu kembali melajukan mobilnya.
"Mingyu-ya, apa kau ada pelajaran tambahan?" tanya Mijoo ketika mereka mulai memasuki sekolah.
"tidak ada. Tapi kemungkinan aku akan berkumpul untuk membicarakan pertandingan sepak bola bulan depan. nanti aku akan menghubungimu" jawab Mingyu.
"Baiklah, aku akan masuk ke kelas. sampai jumpa!" ucap Mijoo lalu berlari ke kelasnya.
"Kim Mingyu!" panggil seseorang, kemudian Mingyu menoleh dan mendapati seseorang berlari kearahnya yang ternyata adalah sahabatnya, Lee Seokmin.
"sepertinya tidak akan hujan, kenapa kau datang sepagi ini?" tanya Mingyu.
"Ya! Ya! kau ini teman atau apa?" gerutu Seokmin dibalas kekehan Mingyu. Mereka berdua pun masuk kedalam kelas.
Mingyu meletakan tasnya dimeja lalu mendapati teman sebangkunya, Lee Jihoon, sedang terlelap. Seokmin yang duduk didepan Mingyu memperhatikan Jihoon.
"Apa dia semalam tidak tidur lagi?" bisik Seokmin pada Mingyu.
"Sepertinya begitu" jawab Mingyu ragu.
"Apa yang kalian bicarakan?" tanya seseorang dibelakang Seokmin.
"astaga! kau mengagetkan saja!" gerutu Seokmin pada Minghao yang baru saja sampai. hal tersebut membuat Jihoon terusik dan bangun.
"oh kalian sudah datang?" gumam Jihoon.
"Semalam kau ke bar lagi?" tanya Mingyu.
"Ya begitulah, Woohyun hyung sedang sakit jadi aku menggantikannya" jawab Jihoon sambil merapihkan seragamnya.
"Kau tidak perlu bekerja sekeras ini, Jihoon. tinggalah dirumahku. Ibuku pasti sangat senang" ucap Minghao.
"Tidak Minghao, aku harus bekerja. Sudahlah kita sudah pernah membahas ini kan. Lebih baik temani aku mencari makanan sebelum pelajaran dimulai" ucap Jihoon lalu menguap.
"Makan saja bekalku. Aku ingin makan tteok, jadi bekalku untukmu saja" ucap Seokmin lalu memberikan bekalnya pada Jihoon.
"Baiklah aku akan makan" ucap Jihoon lalu mulai makan.
Pelajaran berakhir tepat pukul 19.00 KST. Seokmin, Jihoon dan Minghao telah pulang lebih dulu. Mingyu sedang berjalan menuju Ruang Olahraga. sambil berjalan ia mengirim pesan pada Mijoo untuk pulang lebih dulu. Saat hendak berbelok menuju koridor lainnya, Mingyu mendengar suara rintihan seseorang. Mingyu mulai mencari asal suara tersebut dan terkejut ketika melihat seseorang dengan seragam yang berantakan, terduduk didepan pintu toilet pria. Awalnya ia ragu untuk menghampiri orang tersebut, namun akhirnya ia tetap menghampirinya.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Mingyu pada orang tersebut.
"a-aku baik-baik saja" jawab orang itu sambil membetulkan letak kacamatanya. Mingyu memperhatikan orang tersebut, seragamnya terlihat basah, begitu juga dengan rambut hitamnya, yang lebih menyedihkan terdapat luka gores pada pipinya. Mingyu tau orang ini adalah korban pembulian.
"aku harus pergi. permisi" ucap orang tersebut lalu dengan terburu-buru pergi sambil membawa tasnya. ia tak sadar telah menjatuhkan bukunya. Mingyu lalu memungut buku tersebut.
"Jeon Wonwoo" ucap Mingyu saat melihat nama yang tertera pada buku tersebut.
Mingyu sampai di Ruang Olahraga lalu menghampiri teman-temannya yang sedang berlatih. Mingyu berjalan dipinggir lapangan kemudian duduk disebelah Kapten Sepak Bola SMA Yooshim, Yoon Junghan.
"Hyung, kau bilang kita hanya akan berkumpul kan?" tanya Mingyu pada Junghan yang sibuk meneriaki pemain dilapangan.
"oh kau sudah datang? Anggota tingkat pertama memaksa untuk latihan" jawab Junghan yang masih sibuk.
"Baiklah aku ganti baju sebentar" ucap Mingyu lalu mengambil seragam sepak bolanya kemudian bergegas ke toilet. Saat hampir sampai ditoilet ia melihat orang itu, Jeon Wonwoo, berada didepan toilet seperti sedang mencari sesuatu. Mingyu mendekatinya.
"Sedang mencari sesuatu?" ucap Mingyu membuat Wonwoo terlonjak kaget, namun setelah tau itu Mingyu ia bernapas lega.
"apa kau lihat sebuah buku disekitar sini? aku kehilangan buku matematikaku" ucap Wonwoo.
"Tadi aku memungutnya" jawab Mingyu. "Tasku ada di Ruang Olahraga, jika kau mau aku bisa ikut aku setelah aku ganti pakaian" ucap Mingyu.
"b-baiklah" jawab Wonwoo.
"Maaf tapi kau tidak perlu takut padaku. aku bukan orang jahat" ucap Mingyu, dibalas anggukan Wonwoo. Mingyu kemudian masuk kedalam toilet.
"Aku bukan orang jahat? Apa yang barusan kau katakan, Kim Mingyu" gumam Mingyu frustasi lalu mengganti pakaiannya. setelah itu ia keluar dari toilet dan mendapati Wonwoo mash menunggunya.
"Ayo ikut aku" ucap Mingyu kemudian mulai berjalan diikuti Wonwoo. Setelah sampai didepan Ruang Olahraga, wonwoo berhenti.
"Aku tunggu disini saja" ucap Wonwoo.
"Baiklah. Tunggu sebentar" uacp Mingyu lalu bergegas masuk. Tidak lama ia kembali dengan membawa buku dan sebuah jaket.
"Ini bukumu" ucap Mingyu lalu memberikan buku tersebut pada Wonwoo. Wonwoo mengambilnya lalu melepaskan tasnya untuk memasukan buku tersebut. Tiba-tiba Mingyu menyelimuti tubuh Wonwoo dengan Jaket tersebut, Wonwoo terkejut sambil menatap Mingyu.
"I-ini karena aku lihat seragammu basah. Pakailah, kau bisa mengembalikannya besok." ucap Mingyu gugup.
"Terima kasih" ucap Wonwoo sambil memakai jaket Mingyu, jaket itu terlihat sangat besar untuk Wonwoo. terbukti, tangan Wonwoo tidak terlihat karena Jaket Mingyu yang besar.
"si-siapa namamu?" tanya Wonwoo pelan.
"na-namaku? aku Kim Mingyu dari kelas 2-2" jawab Mingyu sambil menggaruk tengkuknya.
"Baiklah. sampai jumpa besok" ucap Wonwoo kemudian mulai berjalan meninggalkan Mingyu.
"Kelasmu...Kau kelas berapa?" Ucap Mingu pada Wonwoo yang sudah lumayan jauh darinya.
"3-1" balas Wonwoo sambil berjalan mundur.
"A-apa?" tanya "Maafkan aku sunbaenim, tadi aku tidak sopan padamu" ucap Mingyu sambil membungkuk beberapa kali.
"Tidak apa. Sampai jumpa besok" jawab Wonwoo sambil tersenyum kecil lalu pergi.
"dia tersenyum" gumam Mingyu. "astaga apa yang kau pikirkan, Kim Mingyu?!" gumam Mingyu lalu kembali ke Ruang Olahraga untuk berlatih.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUE
