Author : alinhaekyu
Cast : Cho Kyuhyun
Sung Ha Kyung (OC)
Henry Lau
Genre : Romance
Length : Chapter
Rating : PG +15
Note : Ini adalah karya asli saya!. Tidak ada istilah copas.
Happy Reading ^^
Sung Ha Kyung POV
Kyuhyun's room~
Dia terus diam mengabaikanku. Sinar matahari yang tepat mengenai wajahnya memperlihatkan betapa sempurnanya ciptaan Tuhan ini. Kulit seputih susu, raut wajah yang tegas, dan wajahnya yang sangat tampan apalagi jika dilihat dari atas sampai bawah. Tak ada yang menandinginya. Aku tak tahu kenapa aku bisa menyukainya tanpa memikirkan bahwa pasti ada lelaki lain yang lebih mencintaiku tidak seperti dia. Yaaa… Satu kekurangannya yaitu dia dingin seperti es. Tak ada yang berani mendekatinya. Mungkin hanya aku sebagai gadis bodoh yang mau selalu mendekatinya. Cho Kyuhyun, dia yang membuat hatiku terbuka untuk menyukainya.
Aku Sung Ha Kyung, asisten dari seorang Boss tampan dan dingin dihadapanku ini. Aku gadis bodoh yang meninggalkan dunia mewahku hanya untuk menjadi asistennya walau setiap hari terus diacuhkannya. Jika bisa dikatakan aku adalah anak dari Sung Corp yang mempunyai 21 cabang di local maupun luar negeri. Orang tua ku sangat marah saat aku berkata aku ingin hidup mandiri dengan kerja kerasku sendiri. Lagipula aku mempunyai 2 orang kakak laki-laki yang cerdas dan 1 adik perempuan yang giat dalam membantu perusahaan orang tuaku. Sampai sekarang pun orang tuaku masih marah padaku walau tak semarah dulu. Karena mereka sudah melihat kerja kerasku yang membuahkan hasil 6 bulan ini. Tidak ada alasanku yang sangat spesifik. Aku bekerja disini setelah aku meminta izin orang tuaku untuk hidup mandiri dan saat bertemu dengannya, disana aku mulai menyukainya.
"Sajangnim, bukankah kau akan bertemu direktur hari ini?"ucapku. Ya dia hanya langsung pergi mendahuluiku. Itulah caranya menerima responku.
Café~
"Apa yang ingin anda bicarakan?"ucap Kyuhyun acuh.
"Aku hanya ingin kau cepat menikah"ucap Tn. Direktur yang bernotaben juga sebagai ayah dari Cho Kyuhyun disampingku ini. Dia tak pernah marah aku ada disebelahnya atau tidak tetapi tetap saja aku ada atau tidakk dia akan mengabaikanku.
"Aku sedang tak ingin membahasnya appa. Aku sudah dewasa untuk membahasnya dan mencari pendampingku sendiri"ucapnya sinis. Dia memang selalu tidak mau membahas yang namanya perjodohan. Entah kenapa, mungkin saja dia memiliki masa lalu yang kelam dengan seorang wanita. Dan bukan hanya aku yang diabaikannya, wanita lainpun diacuhkannya.
"Geurae, aku takkan memaksamu tetapi ini adalah permintaaan dari eommamu yang ingin cepat-cepat memiliki menantu dan cucu. Besok, tolong kau terima dengan baik sepupumu Henry Lau. Dia akan menjadi manajer di perusahaanmu. Kali ini aku tak menerima penolakkan"ucap Tn. Direktur dari raut wajah yang mengeluarkan aura kebapa'an kemudian saat membicarakan Henry seketika berubah tegas.
"Appa, terserah kau. Aku tak ingin melihatnya dengan mataku"ucap Kyuhyun dengan raut wajah yang penuh amarah. Dengan raut wajah penuh amarah itupun langsung pergi meninggalkan aku dan ayahnya di café berdua saja. Aku tak takut jika ditinggalkan, toh aku biasa pulang sendiri.
"Dasar anak muda zaman sekarang tak ada sopan santun. Ahh~ Hakyung-ssi, tolong besok kau bujuk dia untuk menyambut Henry Lau. Pagi-pagi sekali dia akan datang. Tolong sambut ia dengan baik, karena besok aku sudah harus pergi dinas lagi ke Amerika. Kupercayakan kepadamu"ucap Tn. Direktur dengan senyum.
"Ne, Sajangnim. Saya akan berusaha membujuknya"ucapku menundukkan kepalaku sedikit dan memberikan senyum terbaikku.
"Gamsahamnida. Aku pergi, dan tenang pesanan kalian sudah kubayar"jawabnya dengan tersenyum kemudian berdiri dan memberi hormat, aku pun membalasnya.
Setelah Tn. Direktur tak berada dihadapanku lagi, aku segera beranjak dan pergi ke apartemen Kyuhyun. Diperjalanan aku menelpon sekretaris Kyuhyu dan kepala sekretaris untuk memberi tahukan yang lain bahwa Henry Lau akan datang. Aku sampai di apartemennya. Bisa dikatakan bukan apartemen tetapi seperti rumah karena apartemen ini sangat luas. Satu kamar itu luasnya seperti ukuran flatku dan interior disini sangat elegant dan indah. Tapi satu yang membuat tak nyaman jika berada disini, yaitu kesendiriannya.
Aku langsung saja masuk ke apartemennya karena dia sendiri yang memberikan kodenya kepadaku walau tetap dengan wajah dinginnya dan dia berkata bahwa setiap pagi aku harus datang untuk memasakkan sarapan pagi untuknya. Itulah kerja sampinganku di pagi hari sebelum berangkat. Untung saja jam masuk kerja itu pukul 8 pagi. Jadi pukul 6 aku sudah berangkat ke apartemennya menggunakan bus walau harus menunggu dari pukul 05.30 baru ada bus yang datang.
"Sajangnim, apakah kau didalam?"tegurku dari luar kamarnya. Terus ku ketuk tetapi tak ada suara sedikitpun yang membalas. Dengan sedikit keberanianku, aku pun membuka pintu kamarnya yang tidak dikunci.
"Sajangnim!"
Cho Kyuhyun POV
Still Kyuhyun's apartement
Kenapa pria itu datang lagi? Apanya yang dinamakan sepupu jika ia pernah mengambil kekasihku. Orang yang dulu sangat kusayangi berselingkuh dengan pria yang bernotaben sebagai SEPUPU. Sebelumnya aku sudah sangat percaya dan sayang pada Henry sebagai adikku, tetapi ditusuk dari belakang membuatku sangat sakit dan sekarang sulit untuk menerima orang lain lagi. Setelah aku tahu kejadian itu, aku langsung saja mengambil beasiswa yang ditawarkan oleh Kim seosaengnim. Untung saja itu seminggu dari pengumuman kelulusan masa SMA-ku. Dan kenapa sekarang dia harus datang lagi? Aku sangat membencinya!SANGAT!
Flashback
Aku terus berjalan, tak memperdulikan pesona mata wanita yang menatapku dengan penuh minat. Yang sekarang aku cari adalah kekasihku, dambaan hatiku, dan malaikatku. Satu bulan tidak bertemu karena persiapan kelulusan membuat ku sangat rindu. Dengan senyuman di bibirku yang merekah, aku terus berjalan. Aku datang ke belakang taman sekolah, tempat favorit aku bersama kekasihku. Aku tak membawa apa-apa karena aku bukanlah sosok pria yang romantis seperti di drama-drama. Tetapi….
"Oppa, kau akan bersamaku teruskan? Kita kan selalu bersama kan?"ucap seorang wanita yag cantik dan anggun ini, Seo Min Ah.
"Ne, chagiya"ucap sang pria imut di depannya itu, Henry Lau. Kemudian Henry terus memajukan wajahnya sambil menutup matanya. Min Ah merespon sama, ia menutup matanya. Wajah mereka terus berdekatan.
Aku tak kuat lagi untuk melihatnya. Aku pun meninggalkan mereka. Hatiku sakit, aku merasa ditusuk dari belakang. Anehnya tak keluar sedikitpun air mata dari pelupuk mataku. Hanya sakit yang ku terima.
Flashback Off
"AAAARRRRGGGGGGHHHHHHHHHH~! "ku singkirkan semua barang di kamarku.
Sampai satu pecahan kaca itu menusuk tangan dan kaki ku. Perih? Tidak. Hatiku yang kini sangat perih. Perih karena harus mengingat kejadian lama yang kelam itu kembali. Aku terduduk di lantai sambil menangis tertahan. Kucabut pecahan kaca itu dengan kasar.
"Sajangnim"teriakan wanita itu.
Kapan dia masuk? Aku tak mendengarkan suara orang yang masuk sedari tadi. Dia menghampiriku dan duduk dihadapanku, memegang pergelangan tanganku yang berdarah. Aku menepisnya. Lancang dia menyentuhku yang notabennya sebagai boss-nya.
"Sajangnim, apa yang kau lakukan? Kenapa kau seperti ini? Tanganmu dan kakimu berdarah. Kau harus diobati"ucapnya sendiri.
"Jangan perdulikan aku! Aku tak perlu rasa kasihan dari orang lain. Kau bukan siapa-siapaku jadi kau tak berhak"ucapku menatapnya sinis.
Ku tatap matanya menyorotkan kekecewaan. Tiba-tiba hatiku merasakan perih manatap matanya.
"Ne, aku tahu aku bukan siapa-siapamu. Tetapi kau membuatku khawatir, aku mencemaskanmu. Aku takkan memaafkan diriku sendiri jika sampai kau terluka. Ku mohon kali ini kau mengizinkanku untuk mengobati lukamu. Luka fisik maupun hatimu walau aku tak tahu kisah kelam apa yang berada di memorimu."ucapnya dengan sorotan mata menatapku intens.
Aku hanya diam tak berkata. Dia beranjak pergi ke dapur sepertinya untuk mengambil peralatan P3K. Tak lama kemudian dia kembali dan benar benar membawanya. Dengan perlahan dan telaten ia mengobatiku. Setelah itu sepertinya ia mencari kain, dan dengan sekali koyakan saja ia mengoyak kain dari gardein kaca kamarku. Dia membalutnya dengan rapi dan kuat.
"Chaaa~ selesai. Sajangnim, sebaiknya sekarang kau istirahat terlebih dahulu tetapi di ruangan lain saja. Aku ingin membersihkan pecahan kaca ini dulu."ucapnya dengan senyum yang indah.
Ku rasa aku sudah terperanjat dengan pesonanya. Tidak boleh, andwae maldo andwae. Aku tak boleh menyukainya. Tetapi tangan ini sungguh bodoh kenapa aku menahan tangannya saat ia akan beranjak pergi ke dapur.
"Biarkan cleaning service yang membersihkannya. Aku akan menghubungi mereka. Ini sudah agak malam, sebaiknya kau pulang"ucapku dingin kemudian dengan segera melepaskan tangannya kembali..
Sejujurnya aku gugup tapi aku harus menyembunyikan kegugupanku. Aku tak ingin terlihat lemah di depan orang lain lagi. Tapi tiba-tiba perutku berbunyi menandakan kalau aku lapar dan aku memang belum makan dari siang tadi.
"Sepertinya kau lapar, apakah ada bahan di kulkas? Aku akan membuatkan makan malam. Dan tenang saja takkan ku masakkan sayur"ucapnya tersenyum lalu pergi .
Jantungku berdegup kecang. Ku mohon jangan sekarang, aku tak ingin hatiku terpenuhi oleh siapapun sekarang. Aku hanya ingin sendiri tetapi saat didekatnya aku tak mau berpisah. Apakah aku mulai jatuh cinta lagi?
Sung Ha Kyung POV
Kyuhyun's kitchen
Aku segera ke dapur untuk menjauh darinya karena sekarang pun jantungku masih berdegup dengan kencang. Segera aku menyanggul rambutku asal, memakai celemek, mengambil bahan di kulkas, dan bergegas memasak.
Setelah setengah jam berkutat di dapur, aku langsung menyajikannya di meja makan dan aku mendekati Kyuhyun yang sudah berada di ruang tv dan ku lihat cleaning service sedang membersihkan kamarnya.
"Sajangnim, makan malamnya sudah siap. Sebaiknya kau makan, pasti energimu habis"ajakku tapi responnya kembali dingin kembali. Dia hanya langsung duduk di kursi dan melahap makanannya.
"Sa~"
"Panggil aku Kyuhyun saja jangan pakai embel-embel sajangnim lagi jika di luar kantor. Aku risih mendengarnya"potonganya dan melahap makanannya kembali.
"Kyuhyun, besok mau kah kau datang menyambutnya?"ucapku gugup.
"Kau membuatku tidak nafsu makan"ucapnya lesu dan beranjak pergi tapi ku tahan tangannya.
"Mianhae, kalau kau mau aku akan menjadi sahabatmu dikala kau sedih maupun susah. Jika kau membutuhkanku untuk membuang masalahmu aku akan datang. Yaksok"ucapku menahan sedih. Dia menatapku insten.
"Geurae"ucapnya mantap dan kembali makan.
"Gomawo" aku terus menatapnya dan tersenyum.
Author POV
Tomorrow, Kyuhyun's coop
EXO-Growl Instrument
Keesokan harinya, semua karyawan sudah berdiri di sisi 2 pintu berjejer menyambut kedatang seorang yang di tunggu yang bisa membantu kinerja program di perusahaan ini. Henry Lau calon manager yang diutus oleh Tn. Direktur Utama Cho Coop.
Tak lama kemudian, sebuah mobil audy hitam berhenti di depanperusahaan. Turunlah seorang pria tampan dengan busana kemeja dan jas hitam tak lupa kacamata hitamnya yang bertengger di batang hidungnya yang mancung tersebut, menutupi matanya. Ia membungkuk member hormat kepada semuanya yang sudah menunggunya tak lupa tarikan bibir di wajahnya tersenyum. Dibalas semua karyawan yang ada disana kecuali Kyuhyun. Hatinya masih menyimpan kebencian pada pria imut di depannya ini.
"Hyung"
To Be Continued~
Annyeong, aku author baru . Mianhae kalau gaje dan kependekan^^v …. Ini ff ku yang pertama…. Gomawo chingu^^Jangan lupa RnR, RnF, RnFav yaaa^^
