Mirai Sekai

Disclaimer: Masashi kisimoto

Genre: Frienship, Romance

Warning! miss-typho, typho, AU, OOC, Shonen-ai dkl (dan kekurangan lainnya) XP DLDR...

Summary: "bolehkah aku bermain dengan mu?"/ "Tidak!" / "Kalau kau memang butuh bantuan panggil saja nama ku!"/ Shoneni-ai, DLDR.


Mirai Sekai

Brmm brmm… seorang anak laki-laki, dengan rambut hitamnya yang melawan arah grvitasi itu, sedang memainkan sebuah mobil-mobilan berbentuk truk di sebuah taman bermain, tepat nya di kotak pasir, tempat biasa anak seumurannya bermain setiap sore. Anak itu sendirian, dia tengah menikmati mainan nya tanpa peduli teman-teman nya yang lain berlari-lari di sekelilingnya. Gumaman yang ia tirukan seperti suara mobil itu terhenti, saat ada kaki yang berada di depannya. Dia pun mengadahkan kepalanya untuk melihat siapa pemilik kaki yang mengganggu permainannya itu. Di sana ada anak aneh dengan rambut pirang dan mata biru yang tak pernah ia lihat sebelum nya. Anak pirang itu tersenyum sambil mengulurkan tangannya. Dia yang melihat hanya diam dan kemudian mengacuhkan tangan si Pirang. Si Pirang tak tinggal diam, meski di acuhkan justru ia malah ikut duduk di depan nya.

"Hai!" ucap si Pirang.

"Mau apa kau?" ucap anak bernama Sasuke itu sinis. Si Pirang sedikit kaget dengan sikap si anak tadi.

"Emm… bolehkah aku bermain dengan mu?" ucap si Pirang malu-malu.

"Tidak!" ucap Sasuke, singkat sekaligus tanpa emosi.

"Eh? Tapi…"

"Ku bilang tidak, ya tidak! Sudah sana pergi! Bermainlah dengan yang lain, aku lebih suka sendiri." Usir Sasuke.

Si pirang sedikit kecewa, tapi kemudian dia menyingkir dan akhirnya memilih bermain sendiri di kotak pasir itu, hanya saja di sisi lainya. Sesekali si Pirang melirik ke arah Sasuke dan Sasuke tau. Karna merasa di perhatikan dia pun menatap tajam si Pirang, membuat si pirang kaget kemudian memalingkan mukanya yang pucat. Setelah itu si Pirang tak berani lagi menatap anak itu.


Sore pun menjelang, matahari mulai terbenam dan menampilkan lukisan terindah nya. Mega merah menyelimuti langit, burung-burung mulai kembali ke sarangnya, begitu juga Sasuke. Dia sudah mulai beranjak dari tempatnya bermain sedari tadi. Dia sadar ternyata, si Pirang telah pulang juga sepertinya. Mungkin dia bosan karna dicueki oleh dirinya.

Sasuke mulai melangkah pulang, namun suara jeritan menghentikan langkahnya. Disana ada si Pirang dan dua anak yang jauh lebih besar darinya, mereka membuly-nya. Sasuke terus melangkah, buat apa dia peduli, toh dia juga tak mengenal anak itu. Namun ada rasa yang menariknya untuk berbalik.

"Rambut apa ini, kau mewarnainya ya? Mau jadi penagcau huh? Jangancoba-coba aku ini penguasa daerah sini tau!"

Si Pirang mencoba nencoba melepaskan jambakan anak yang jelas lebih besar darinya itu, namun usahanya sia-sia. Anak tadi dua kali lebih besar, mungkin usianya 2 tahun lebih tua darinya. Di tambah bantuan teman satunya membuat si Pirang tak bisa berbuat apa-apa.

"Hahaha… kau ini anak baru, jangan macam-macam dengan kami!" ucap teman nya.

"Lepaskan!" si Pirang masih berusaha melawan. Di tengah perlawanan tiba-tiba seseorang menarik tangan nya dan mengajak nya berlari.

"Hey! Jangan lari!" Teriak anak-anak yang membuly Si Pirang.

"Sialan! Tunggu kalian!"


Si Pirang dan anak berambut hitam di kotak pasir tadi terus berlari dan akhirnya bersembuni di sebuah gang kecil.

"Kemana mereka? Sialan! kita kehilangan mereka!" ucap anak yang mengejar mereka tadi.

"Haah… sepertinya kita selamat!" ucap Sasuke, mengatur nafasnya.

"Umm…I,iya." Ucap si pirang yang masih menundukan wajahnya, sekilas terlihat semburat merah di pipinya. Sasuke pun menyadari bahwa si pirang malu dan buru-buru melepaskan pegangannya.

"Terima kasih-"

"Sasuke, panggil saja begitu." Ucap Sasuke memotong ucapan si Pirang. Si pirang yang awalnya bingung pun tersenyum.

"Iya, terima kasih Sasuke. Namaku Naruto, Namikaze Naruto." Ucap si pirang dengan senyumnya yang menawan.

'Manis.' Pikir Sasuke, tapi kemudian dia langsung menghilangkan pikiran itu.

'Dia laki-laki Sasuke! Apa yang kau pikirkan sih?!' ucapnya OOC dalam hati.

"Kau kenapa Sasuke?" tanya Naruto.

"Tidak apa-apa. Kalau kau memang butuh bantuan panggil saja nama ku!" ucap Sasuke dan langsung berlari pergi meninggalkan Naruto yang masih bingung dengan ucapannya.


Sasuke P.O.V

Apa? Apa yang tadi aku katakana?! Kenapa aku menyuruhnya memanggil nama ku jika dia butuh bantuan? Memangnya aku Kamen Rider atau Ultraman. Baka! Tapi entah kenapa aku juga ingin melindunginya. Ya, ku rasa aku akan menjadi pahlawan walau hanya untuk dirinya. Akupun tersenyum membayangkan diriku yang OOC mengatakan "Henshin!" dan berubah menjadi Kamen Rider. Kemudian menyelamatkan seorang bocah manis bernama Naruto. Ku rasa itu berlebihan, aku tidak mau membayangkannya.


TBC…

Akakakak… ga bisa bayangin Sasuke jadi Kamen Rider… ngakak guling2# XD

Ok! Yang kata-kata terakhir di skip aja dah… XP

Ini Cuma selingan FF Choice… yah sebenernya ini fic di buat duluan tapi w bingung lanjutannya apa jadi w diemin aja dah… hohoho… XD

Yah kali aja ntar ada inspirasi lewat, terus w bisa lanjutin kan? Jadi mending w publish dah… akakakak.. XD

Yoo review pliss, after reading… X)