Warning! Gajelasu, abal-abal, singkat dan kawan-kawannya

Naruto©Masashi Kishimoto

.

.

.

Chibi Sasuke

Sasuke sedang berpacaran dengan Hinata di halaman belakang rumahnya. Kebetulan hari itu orang tua mereka sedang menghadiiri acara yang sama—kawinan putri dari rekan bisnis mereka. Jadi mereka bisa sedikit lebih bebas untuk bermesraan.

Siang itu Sasuke akan melaksanakan rencana yang telah ia buat sejak sebulan yang lalu, yaitu mengajak Hinata melihat bintang di atap rumahnya. Ia juga menyiapkan berbagai macam menu makanan agar ia bisa memamerkan keahliannya dalam meramu di depan kekasihnya itu—walau yang ada di dalam pikirannya hanya ia yang memasak sendiri di dapur dan ia menyuruh Hinata mencoba masakannya.

Hari sudah sore dan Sasuke mulai menjalankan misinya. Pertama: Sasuke mengajak Hinata masuk ke dalam rumahnya.

"Hinata-chan, ayo kita masuk ke dalam?"

"I-iya."

Kedua: Sasuke mengajak gadis itu ke ruang makan dan berpura-pura bahwa ia sudah lapar namun tidak ada makanan di meja makan.

"Hinata-chan, bagaimana kalau kita makan?"

"I-iya. A-aku juga su-sudah lapar."

Sasuke membuka tudung saji. Ia berpura-pura kaget melihat mejanya yang bersih tanpa hiasan.

"Hah? Tidak ada makanan!"

"Ka-kalau begitu, ki-kita beli saja di luar?" usul Hinata.

"Tidak usah. Aku bisa memasak, kok," katanya bangga.

"Be-benarkah? He-hebat, ya?"

Sasuke tersenyum simpul mendengar pujian itu.

"Tunggu saja di sini," kata Sasuke sambil menarik kursi agar Hinata bisa duduk.

Sasuke dengan cekatan mengolah bahan-bahan yang memang telah ia letakkan di dekat kompor sebelumnya. Ruang makan dan dapur di rumahnya memiliki sekat dari beton. Jadi tidak mungkin ada seorang pun yang dapat mengetahui rencanya sebelum membuka pintu ke arah dapur.

Hanya dalam sepuluh menit Sasuke telah merampungkan masakannya: gado-gado, soto ayam, dan kechiru bakuso1.

Sasuke datang dengan wajah ramah seperti koki di restoran. Ia juga mengenakan topi koki yang tingginya lebih dari dua puluh sentimeter. Hinata menyambut kekasihnya dengan penuh senyum.

"Menu istimewa datang."

"Te-terima kasih, Sa-sasuke-kun," kata Hinata tersipu.

Mereka tidak cacingan, jadi mereka bukan untuk menyuapi cacing-cacing yang tidak sengaja mereka pelihara. Tanpa banyak bicara lagi mereka segera makan dengan lahap.

Ketiga: Sasuke akan memberikan first kiss-nya pada Hinata sambil melihat bintang.

Setelah semuanya selesai, Sasuke bukannya merapikan meja makan melainkan mengajak Hinata melihat bintang.

"Ayo, ikut aku."

"Ba-bagaimana de-dengan ini?"

"Sudahlah, itu nanti saja."

Sesampainya di atap rumah…

"Ayo, duduk di sini."

"Te-terima kasih."

Sasuke menuntun gadisnya duduk di sampingnya. Lalu merangkul gadis itu. Gadis itu menoleh kepadanya lalu tersenyum. Sasuke balas tersenyum.

"Indah, bukan?" katanya sambil menunjuk ke arah bintang yang dimaksud.

"I-iya."

Sasuke menoleh ke arah Hinata dan menatapnya. Gadis itu balas menatap kekasihnya.

Sasuke semakin mendekatkan wajahnya dan… Plak!

"Apa yang kau lakukan, bodoh!"

"Au!"

Sasuke merasa ada yang memukul kepalanya dengan sesuatu yang keras. Ia membuka matanya dan… matanya terbelalak melihat gadis kecil di hadapannya. Apalagi ketika melihat warna rambutnya yang tidak biasa. Merah muda? Siapa dia? Di mana aku?

_To Be Continued_

~.~

Uh! Author bener-bener lagi stres. Rasanya pengen ngetik terus cuma gak ide. Yah, jadilah fic singkat ini. Tapi, ini ada sambungannya kok ^^

Singkat kata: Review, please?

Semakin banyak semakin bagus. Biar aku tau di mana kelemahan dan kelebihan fic di atas. ^^