Uchiha Naruto
.
Chapter 1: Introduction
.
Naruto POV
Namaku Uchiha Naruto. Umurku saat ini 5 tahun. Walaupun baru berumur 5 tahun, aku sudah mengaktifkan Kekkei Genkai klanku, Sharingan. Pada saat aku berumur 4 tahun, di setiap mataku terdapat Sharingan dengan satu tomoe. Lalu sekarang, aku sudah mempunyai dua tomoe di setiap mataku. Oh ya, aku juga mencatakan namaku di buku sejarah kaln Uchiha sebagai anggota termuda yang bisa mengaktifkan Sharingan dan aku diharapkan untuk bisa menjadi harapan klanku, seperti kakakku, Uchiha Shisui.
Kakakku, Uchiha Shisui, saat ini berumur 8 tahun, dan sudah menjadi chuunin. Ia lulus Akademi saat berumur 7 tahun dan menjadi Chuunin di umur 8 tahun, sementara aku baru memasuki Akademi di umur 5 tahun. Kakakku, bersama sahabatnya, sekaligus sepupuku dan sepupu Shisui-nii-san, adalah 2 ninja berbakat yang diproduksi oleh klan Uchiha. Mereka berdua sudah mempunyai 3 tomoe Sharingan dan sudah memasterinya dengan hebat, karena itu para tetua klan dan Clan Head sangat bangga pada Shisui-nii-san dan Itachi-nii-san.
Oh, biar kuperkenalkan keluargaku. Kakakku adalah Uchiha Shisui, dan ayahku adalah Uchiha Kagami. Kami bertiga bisa dibilang kembar. Kami bertiga sama-sama memiliki rambut spiky berantakan berwarna hitam, dan tanda lahir berupa garis kecil di ujung mata. Bedanya, mata Tou-san dan Nii-san berwarna hitam-raven sementara aku berwarna biru langit. Ketika aku bertanya perbedaan mataku pada Tou-san dan Nii-san, mereka bilang bahwa mataku warisan dari ibuku.
Ohya, aku tidak pernah melihat ibuku secara langsung, aku hanya melihatnya dari foto. Kata Tou-san, ibuku bernama Uchiha Hikari, ia meninggal saat aku lahir. Karena itu, aku selalu bertanya tentang Kaa-san pada Tou-san dan Nii-san.
Lalu, keluargaku lainnya adalah, pamanku, Uchiha Fugaku yang saat ini menjadi Clan Head Uchiha. Paman Fugaku sifatnya sangat dingin, tapi juga terkadang hangat. Lalu, istri paman Fugaku sekaligus bibiku, Uchiha Mikoto. Mikoto-baa-san sangat baik padaku dan Shisui-nii-san. Sifatnya lebih hangat daripada Paman Fugaku.
Lalu, ketiga anak paman Fugaku dan bibi Mikoto, Uchiha Itachi, yang sering mengajariku jurus Katon dan Shuriken, oh ya, sejak berumur 4 tahun, aku selalu dilatih oleh Tou-san, Nii-san, dan Itachi-nii. Lalu, Uchiha Sasuke dan Uchiha Tatsuki. Sasuke dan Tatsuki 2 tahun di bawahku, jadi saat ini mereka berumur 3 tahun, dan aku tidak terlalu dekat dengan mereka.
Ah ya, mungkin sebagian dari kalian bertanya kenapa aku sudah bisa mengaktifkan Sharingan di umurku yang masih sangat muda ini? Begini ceritanya… Tetapi, cerita ini membangkitkan memori sedih untukku dan Shisui-nii-san.
Kejadian ini berlangsung satu tahun lalu, Saat itu, Tou-san dan aku sedang keliling Konoha untuk menikmati suasana, Tou-san sangat bosan dengan suasana di Compund clan Uchiha. Jadi, kita berkeliling, Shisui-nii-san sedang bersama Timnya melakukan misi. Kami bersenang-senang dan tidak sadar kalau sudah malam. Kami berjalan ingin berjalan lagi ke Compund Klan Uchiha, sayangnya, di tengah perjalanan, kami diserang oleh 4 Jounin Kumogakure yang entah kenapa bisa memasuki desa. Aku dilindungi oleh Tou-san, dan Tou-san menghadapi 4 Jounin sekaligus, ia berhasil membunuh 3 Jounin tetapi lukanya sangat parah. Aku berusaha menolongnya, tetapi diserang juga. Sang Jounin ingin membunuhku tetapi Tou-san melindungiku dan menyebabkannya mati karena saat itu ia tertusuk tepat di jantung untuk melindungiku. Saat itu, aku membangkitkan Sharinganku. Untung saja, saat itu Shisui-nii dan timnya kebetulan lewat, dan membunuh Jounin itu. Aku dan Shisui-nii tentu saja sedih karena Tou-san sudah tiada dan akhirnya hanya kami berdua yang tinggal di Mansion Uchiha.
Sejak saat itu, Shisui-nii sangat protektif padaku dan aku juga agak sedikit pendiam dan menjadi dingin. Kenapa? Karena.. Tou-san mati karena salahku. Andaikan saja aku lebih kuat, aku pasti bisa setidaknya meringankan beban Tou-san dan membantunya melawan sang penjahat! Sejak sat itu juga, aku mulai berlatih keras dan melatih Sharinganku dengan bantuan Shisui-nii-san, Itachi-nii dan Fugaku-jii-san, aku cukup hebat dalam menggunakan Sharingan di umurku yang masih muda ini.
Kalau kata Shisui-nii, sekarang kekuatanku sudah mid-Gennin dan aku masih mempunyai banyak potensial. Karena itu, aku selalu berlatih keras, aku ingin melampaui Shisui-nii-san dan Itachi-nii yang bisa mendapatkan 3 tomoe Sharingan dan memasterinya di umur 7 tahun. Aku akan melampaui mereka.
Dan… itulah sejarahku.
.
1 Tahun Kemudian….
"Kring! Kring! Kring!"
Suara alarm jam wekerku berbunyi, pertanda hari baru. Hari ini seperti biasa, aku harus bangun, sarapan, berlatih sebentar dengan Shisui-nii-san, lalu berangkat ke Akademi. Ya, aku masih di Akademi. Umurku sudah 6 tahun, kalau bisa, aku sudah bisa lulus menjadi Genin, tetapi aku menolak karena aku ingin bersama anak-anak yang seumuran denganku. Akhirnya, aku loncat kelas, dan, aku sekelas dengan murid-murid yang berumur 7 tahun sedangkan aku masih 6 tahun. Kelasku… Bagaimana aku diskripsikan ya? Semua anak laki-laki di kelasku membenciku sementara semua anak perempuan di kelasku menjadi fangirlku.
Yah, walaupun begitu, aku masih mempunyai beberapa teman, atau sahabat.
Yang pertama, sahabatku, yaitu Hyuuga Neji. Awalnya, dia sangat menyebalkan dengan 'takdir ini' 'takdir itu' dan omong kososng lainnya. Setelah aku mengalahkannya dalam sparring dan menasihati… ah tidak, membentaknya dengan bilang bahwa takdir itu tidak ada dan suatu saat nanti aku akan membebaskannya dari takdirnya, dia berubah dan menjadi biasa. Sifatnya sepertiku, tenang dan dingin, tetapi ia lebih arrogant dariku. Ah, aku tahu Uchiha juga arrogant. Tetapi, kakakku dan aku, dan juga Itachi-nii tidak arrogant dan biasa-biasa saja. Aku dan Neji bisa dibilang sahabat baik. Walaupun keadaan klan Hyuuga dan Uchiha sangat genting, kami berdua tidak masalah dan menjadi sahabat.
Lalu yang kedua, adalah seorang perempuan bernama Tenten. Tidak seperti perempuan di kelas lainnya, ia sangat serius untuk menjadi Kunoichi. Ia sangat suka dengan senjata jarak jauh dan accuracynya sangat hebat. Ia sangat suka dengan berbagai macam senjata dan jenisnya.
Lalu yang ketiga dan terakhir, adalah seorang anak bernama Rock Lee. Kapasitas chakranya sangat sedikit sehingga ia tidak bisa menggunakan Ninjutsu dan Genjutsu, tetapi masih bisa berjalan di pohon dan berjalan di air. Aku sangat menghormati kerja kerasnya untuk diakui bahwa ia bisa menjadi ninja hebat walaupun hanya dengan Taijutsu. Karena sering berlatih Taijutsu, ia sangat ahli dalam Taijutsu dan aku sering meminta saran padanya dan berlatih bersama.
"Kring! Kring! Kring!"
Urgh! Suara alarm itu menyebalkan! Aku berusaha mengabaikannya dan berusaha kembali tidur. Satu menit… Dua menit… Argh! Aku tidak tahan. Aku ambil jam weker itu dan langsung kubanting dan akhirnya suara terkutuk itu selesai juga.
Aku kembali berusaha tidur sampai…
"Brak!"
"NA-RU-TOOOO!"
Aku langsung membuka jendela kamarku yang kebetulan tepat berada di sampingku. Kubuka mataku dan aku melihat siluet berwarna hitam terbang dari pintuku keluar jendela dan hampir jatuh. Keyword: hampir. Ia masih berpegangan.
"Naruto… ka-kau ingin membunuh kakakmu yang tampan ini…?" Tanya orang yang hampir jatuh dari jendela lantai dua kamarku, yang kuketahu bernama Shisui Uchiha, kakakku. Ya, kakakku sangat hyperactive sejak kematian Tou-san dan selalu mencoba menyemangatiku agar aku tidak depresi dengan kematian Tou-san. Yah, ritual pagi kami seperti ini. Nii-san mencoba membanguniku dengan cara aneh, aku berteriak padanya, ia cemberut kemudian menyerangku dan kemudian kami berkelahi. Berkelahi dalam maksud bercanda maksudku.
"Kau berusaha membangunkanku dengan menibanku, baka! Apakah tidak ada cara lain untuk membangunkanku?!" Teriakku padanya.
Ia, masih shock karena hampir jatuh langsung tersenyum… menyeringai. Aku langsung berbalik dan berusaha berjalan ke pintu untuk keluar kamar. Keyword: berusaha.
Tanpa kulihat, kakakku sudah naik dan berdiri di jendela dan kini melompat untuk berusaha menendangku. Aku, dengan reflek yang sudah terlatih karena setiap hari selalu ada serangan dadakan, langsung menghindar dan membiarkan Nii-san menendang pintu, dan jatuh.
"Reflek… yang… bagus…." Lirih Nii-san yang masih terjatuh dengan gaya tengkurap.
Aku keluar kamar, menutup pintu dan kemudian turun ke bawah, "Aku akan membuat sarapan." Ucapku dan kemudian kini berjalan di dapur.
Ketika sudah ada di dapur, aku langsung memasak makanan kesukaan kakakku, walaupun begini, aku masih sangat sayang pada kakakku dan selalu perhatian padanya. Aku memasak makanan kesukan kakakku, yaitu Sushi. Aku kemudian meletakan dua pirirng sushi di meja makan dan kemudian mengambil sebotol susu dan menuangkannya ke dua gelas.
Yah, sejak Tou-san meninggal, aku yang bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga karena kakakku sangat sibuk dengan misinya. Dan, kakakku mulai minggu depan akan dipromosi menjadi Jounin dan ia akan sibuk dan tidak akan punya waktu lagi denganku.
Aku melihat kakaku, yang wajahnya masih ada bekas luka, turun kebawah, aku tersenyum kecil padanya dan ia membalasnya dengan tersenyum lebar. "Aku akan mandi dahulu. Sarapannya sudah ada di meja makan dan… Nii-san, kau pasti suka" Dengan itu, aku berlari ke kamar mandi meninggalkan Nii-san yang memandangku dengan aneh.
Setelah beberapa detik, aku mendengarkan tentang teriakan yang bertema 'sushi adalah makanan para dewa' 'ini sangat enak!' 'tuhkan Naruto! Sudah kubilang sushi itu adalah makanan para dewa' dari kamar mandi dan tentunya… aku hanya diam saja, sambil tersenyum.
Setelah selesai mandi, aku mulai memakai pakaian. Kini aku memakai kaus tradisional Uchiha berwarna hitam dengan kerah tinggi dan simbol Uchiha di belakangnya dan celana putih. Aku kembali ke meja makan melihat Nii-san mengelus perutnya seperti orang hamil, dan di meja makan ada satu piring bersih disertai gelas yang juga bersih.
Aku duduh di hadapan Nii-san dan memakan sarapanku. "Nii-san?" Panggilku mencoba memulai pembicaraan.
"Hm?" Gumamnya, masih dengan mata tertutup dan mengelus perutnya karena kekenyangan.
"Apakah nanti ketika aku pulang, kau akan ada di rumah?" Tanyaku lagi.
Nii-san langsung membuka matanya dan menunjukan jari telunjuknya padaku, "Ha! Sudah kuduga kau merindukan kakakmu yang tampan ini kan, Naruto! Aku tahu Hokage dan Konoha membutuhkan bantuan Sang Hebat Shisui Uchiha, tetapi tenang saja Naruto! Aku akan selalu ada dimanapun kau berada!" Serunya sambil memuji dirinya sendiri.
Aku hanya menyipitkan mataku dan memandangnya dengan curiga. "Dimanapun aku berada.. Kau akan selalu ada? Apa kau… stalker?" Tanyaku.
Nii-san langsung terbatuk-batuk, "Tidak!" Serunya. Ia kemudian kembali tenang, "Setelah selesai memakan sarapanmu, temui aku di Training Ground biasa dan kita akan sparring, dan kali ini, aku akan serius!" Setelah itu Nii-san pergi dan aku kembali melanjutkan sarapanku.
Aku menyelesaikan sarapanku dan kemudian pergi ke Training Ground yang ada di Komplek Uchiha. Aku tidak melihat siapa-siapa sampai..
"NA-RU-TOOO!"
Aku langsung menunduk menghindari tendangan kakakku karena reflek yang sudah terlatih karena serangan dadakan. Aku hanya memutar bola mataku bosan.
"Bagus! Reflekmu sudah terlatih!" Seru Nii-san. Sebelum akhirnya ekspresinya menjadi serius. "Naruto, sparring kita hari ini akan serius. Gunakan semua yang kau bisa dan aku juga akan melawanmu dengan skill level Jounin. Bersedia?" Tanya Nii-san sambil mengambil kuda-kuda Taijutsu tradisional Uchiha.
Aku mengambil kuda-kuda yang sama dan mengangguk.
Normal POV
Naruto langsung berlari ke arah Shisui dengan kecepatan Genin, dan berusaha melakukan kombo pukulan, Shisui hanya menghindarinya dengan mudah, ia kemudian melihat lubang di serangan Naruto. Ia menangkap pukulan Naruto dengan tangan kanannya.
Masih ada tangan kiri, Naruto mengayunkannya dan berusaha memukul kakaknya tetapi di tangkap oleh Shisui dan kemudian ia langsung ditendang di bagian perut oleh Shisui dan membuat Naruto meluncur ke belakang.
Naruto mengerang kesakitan, ia kemudian mengaktifkan Sharingan dua tomoe-nya. Kecepatannya bertambah dan ia langsung mencoba menendang Shisui dengan kaki kanannya, ia mengayunkan kaki kanannya ke kepala Shisui, Shisui meloncat ke belakang, dan kemudian berlari untuk memukul Naruto. Ia mengayunka tangan kanannya dari kanan ke kiri.
Naruto meloncat ke belakang dan kemudian melempar beberapa Shuriken. Shisui bertindak cepat dengan mengambil kunai dan langsung menangkisnya dengan kunai.
Melihat serangannya sia-sia, Naruto kembali loncat ke belakang sambil membuat handseal, "Katon: Goukakyuu no Jutsu!" Seru Naruto memanggil nama jutsunya, dari mulutnya keluar bola api berukuran medium.
Shisui, melihat bola api meluncur ke arahnya langsung bertindak cepat dengan melakukan handseal, "Doton: Doryuuheki!" Serunya sambil menghentakan kedua tangannya ke tanah. Dari tanah, muncul sebuah tembok terbuat dari batu berukuran sedang dan menghalangi bola api Naruto dan terjadi ledakan kecil.
Naruto, melihat tehniknya tidak berhasil, langsung meluncur ke arah Shisui dengan kunai di tangannya, setelah di depan Shisui, ia mengayunkan kunainya, tetapi dihentikan dengan kunai Shisui, dan membuat mereka dalam posisi dead-lock. Naruto menggertakan giginya sementara Shisui hanya menyeringai.
Sudah tahu kalau ia tidak bisa menang, Naruto mencoba menendang Shisui di perut sementara kunainya masih beradu kuat dengan kunai Shisui. Melihat ini, Shisui melompat ke belakang dan langsung melempar 3 buah Shuriken ke arah Naruto.
Melihat 3 buah Shuriken ke arahnya, Naruto langsung backflip ke belakang, ia kemudian kembali membuat handseal, "Katon: Kasumi Endu no Jutsu!" Serunya, dari mulutnya ia mengeluarkan gas yang mengerubungi Shisui. Ia kemudian kembali membuat handseal dengan cepat, "Katon: Komakai Kaki!" Serunya lagi menyemburkan api kecil ke kepulan asap gas dan membuat gasnya berapi dan meledak.
Naruto, menggabungkan dua D-rank Jutsu untuk membuat satu B-rank Jutsu kini terengah-engah sambil melihat asap karena tehniknya itu. "Nii-san?" Panggilnya mencoba memastikan.
"Ya?" Setelah itu, Naruto langsung merasakan pukulan di perutnya dan membuatnya meluncur ke belakang. Dan menabrak sebuah pohon. Belum selesai, Shisui kemudian melemparkan sebuah kunai ke arah tangan Naruto.
Naruto, melihat kunai meluncur ke arahnya tidak bisa berbuat apa-apa karena terlalu capai, dan membiarkan kunai itu menusuk ke tangannya. Mengabaikan rasa sakit, Naruto langsung mengambil kunai yang menusuk di tangannya dan berlari ke arah kakaknya.
Setelah beberapa menit beradu kunai, Naruto sudah muak dan kemudian meloncat kebelakang dan melempar kunai yang ia pakai ke kakaknya, Shisui hanya menghindarinya dan kemudian meluncur ke arah Naruto dan menendangnya dengan keras, menyebabkan Naruto terlempar ke belakang lagi, tetapi kali ini, ia masih bisa berdiri dan kali ini terengah-engah. Ia kemudian membuat handseal, "Katon: Hibashiri!" Seru Naruto dan menyemburkan beberapa bola api berbentuk pesawat yang mengarah ke Shisui.
Shisui melihat ini, ia langsung berlari ke arah sungai, diikuti Naruto dan bola apinya dan kemudian membuat handseal, "Suiton: Mizu no Tatsumaki!" Seru Shisui, air dari sungai di belakangnya langsung berputar dan melindungi Shisui dari bola api Naruto.
Naruto hanya menggertakan giginya melihat serangannya gagal lagi. Melihat handseal yang dipakai oleh kakaknya untuk membuat jurus Suiton, Naruto kemudian mengcopy-nya dan membuat handseal yang sama, "Suiton: Mizu no Tatsumaki!" Seru Naruto, air dari sungai langsung berputar dan menyerang Shisui, sayangnya kontrol air Naruto masih lemah dan Shisui bisa menghindar.
Shisui menyeringai dan kemudian membuat sebuah handseal, "Kage Bunshin no Jutsu!" Serunya, 2 buah Shisui langsung muncul, keduanya dan Shisui yang asli sama-sama membuat handseal dengan cepat, "Katon: Goukakyuu no Jutsu!" Teriak kedua bunshin Shisui, sementara Shisui yang asli juga sudah selesai membuat handseal, "Fuuton: Reppushou!" Seru Shisui yang asli.
Dua buah bola api langsung bergabung dan membentuk bola api yang sangat besar dan ditambah sebuah Fuuton membuatnya lebih besar.
Naruto memandang bola api yang sangat besar itu dengan mata melebar tidak percaya, ia mencoba menghindarinya tetapi masih terkenda bola api itu dan menyebabkan ledakan yang membuat Naruto terlempar ke belakang.
Shisui melihat ini agak khawatir dengan Naruto, tetapi ini demi kebaikannya dan cita-citanya. Ia kemudian berjalan ke arah Naruto dan melihat ia masih berdiri dengan luka yang parah dan luka bakar. Ia melihat Sharingan Naruto dan menyeringai. Ia melihat 3 tomoe Sharingan di matanya. Ia kembali tersenyum, "Naruto!" Panggilnya.
Naruto melihat ke arah kakaknya. "Coba hindari pukulanku!" Teriaknya lagi dan meluncur ke arah Naruto denga beberapa pukulan.
Sementara Naruto, ia masih bingung entah kenapa pukulan kakaknya menjadi lambat dan ia bisa memprediksi arah pukulannya dan ia bisa menghindarinya dengan baik. Ia membuat serangan balik dan memukul perut kakaknya, membuat Shisui terlempar ke belakang sedikit.
"Sparringnya selesai. Kau terluka parah!" Teriak Shisui dengan nada tidak bersalah.
Naruto menglare Shisui. "Baka! Bagaimana kalau aku mati, Nii-san?!" Teriak Naruto balik.
Shisui menggaruk lehernya, "Ahaha… Tetapi, lihat positivenya." Ucap Shisui.
Naruto hanya mengangkat alisnya. "Lihat positivenya?" Tanya Naruto balik. Ia kemudian menglare Shisui. "Positive apanya?!" Teriaknya.
"Sharinganmu." Ucap Shisui singkat.
Naruto mengangkat alisnya, "Sharinganku?" Tanya Naruto kebingungan sebelum akhirnya pingsan karena kelelahan.
Sebelum jatuh, Shisui menangkapnya dan menggendongnya dengan bridal style sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Haah… Mungkin aku terlalu berlebihan." Ucap Shisui. Ia kemudian menggendong Naruto kembali ke rumah mereka. "Aku harus pergi ke Akademi untuk memberitahukan bahwa Naruto absen."
.
Beberapa jam kemudian…
Naruto membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah atap berwarna putih. Ia melihat kesamping dan ia melihat kakaknya dan Itachi disitu.
"Kau sudah bangun rupanya. Kau kalah berat, eh?" Goda Shisui pada Naruto.
Naruto hanya menglarenya dan kemudian melakukan uppercut pada Shisui walaupun posisinya masih tertidur di kasur rumah sakit.
"Hey! Untuk apa itu?!" Teriak Shisui.
"Itu untuk membuatku hampir mati!" Balas Naruto. Ia kemudian melihat ke arah Itachi. "Hai Itachi-nii." Sapa Naruto. Itachi hanya mengangguk.
Melihat Naruto menyapa Itachi dengan sopan, ia kemudian menglare Itachi. "Hey! Aku kakakmu dan kenapa kau lebih sopan pada Itachi!" Teriak Shisui yang hanya dibalas oleh deathglare oleh Naruto. "Ayolah Naruto… Itu hanya rencana Nii-san untuk menyempurnakan Sharinganmu." Ucap Shisui.
Naruto melihat ke arahnya, "Menyempurnakan Sharinganku?" Tanya Naruto.
Shisui mengangguk semangat, "Yap! Sekarang Sharinganmu sudah sempurna dengan 3 tomoe di setiap matamu. Kau bisa menyempurnakan Sharinganmu jika kau dalam keadaan hidup dan mati dan percaya bahwa kau akan mati." Jelas Shisui.
Naruto hanya menyeringai. "Kalian berdua memasteri Sharingan kalian di umur 7 tahun. Lihat saja.. Aku akan memasteri ini dalam beberapa bulan dan aku akan melampaui kalian berdua." Ucap Naruto percaya diri.
Shisui dan Itachi hanya tersenyum pada Naruto. "Ayo kita keluar Rumah Sakit. Kata dokter kau boleh keluar ketika kau sudah bangun. Kau tertidur selama beberapa jam. Ayo kita ke rumah Itachi, bibi Mikoto telah mengundang kita untuk makan siang bersama!" Seru Shisui.
Naruto mengangguk dan kemudian berdiri dari kasurnya dan berjalan bersama Itachi dan Shisui ke rumah Itachi yang tepat berada di sebelah rumah Shisui dan Naruto.
Selama di perjalanan, Naruto hanya tersenyum karena Sharingannya sudah mencapai level akhir di umur 6 tahun. Biasanya, anggota klan biasa mengaktifkan Sharingannya di umur setelah mereka menjadi Genin dan mencapai level akhir beberapa tahun kemudian. Ia akan membanggakan klannya dan kakaknya!
Tanpa sadar, mereka sudah sampai di rumah Itachi. Itachi membuka pintu rumah, "Tadaima." Ucapnya. Mereka bertiga langsung melepas sendal Ninja mereka dan masuk ke dalam rumah.
"Nii-san!" Seru kedua suara dari ruang makan dan langsung berlari ke arah Itachi dan memeluk Itachi. Naruto hanya terkekeh bersama Shisui melihat kedua adik kembar Itachi sangat sayang pada Itachi.
Mereka berdua adalah Tatsuki dan Sasuke. Adik kembar Itachi. Tatsuki, ia sangat mirip dengan Mikoto dengan rambut yang kini sudah hampir sepundak dan wajah yang manis khas Mikoto. Sementara Sasuke lebih mirip Fugaku dengan rambut khas mereka.
Mereka berdua melihat ke arah Naruto dan Shisui. "Shisui-nii-san! Naruto-nii-san!" Seru mereka berdua. Naruto hanya mengusap kedua rambut mereka dan kemudian berjalan ke ruang makan.
Disana sudah ada banyak makanan di meja yang besar, dan hanya ada Mikoto karena Fugaku sangat sibuk dengan pekerjaannya.
Mikoto, melihat tamunya masuk hanya tersenyum hangat, "Naruto-kun, kudengar kau di rumah sakit. Kenapa?" Tanya Mikoto, Naruto kini mengenakan perben di seluruh badannya, termasuk tangan kanan dan kirinya, dan menyisakan jarinya saja.
Naruto hanya mendeathglare Shisui. Sementara Shisui hanya tertawa malu-malu. "Latihan yang diberikan Shisui-nii mematikan." Jawab Naruto jujur dan kemudian ia duduk di kursi meja makan.
Mikoto menglare Shisui, "Shisui, sudah berapa kali kubilang tentang latihan Naruto-kun jangan diberatkan. Dia masih 6 tahun, hm?" Tanya Mikoto dengan senyuman jahatnya.
Shisui mulai berkeringat. "Uh… Mikoto-baa-san… Be-begini, Naruto ingin kuat, kalau ingin kuat harus latihan dan karena itu aku melatihnya dengan keras…" Jawab Shisui sambil berkeringat ketakutan.
Mikoto mengabaikannya dan menaruh beberapa mangkuk di meja dan kemudian sebuah mangkuk besar berisi sup ayam. "Mari makan anak-anak!" Mikoto mengumumkan. Naruto, Shisui, Itachi, Sasuke, dan Tatsuki langsung duduk rapi di meja makan.
Mereka kemudian makan bersama dengan bahagia.
"Uwah… Makanan Mikoto-baa-san memang selalu enak! Andaikan saja setiap hari ada yang mengantarkan makanan seenak ini ke rumahku!" Seru Shisui.
"Kalau begitu kau cari pacar saja, Shisui-nii." Ucap Naruto sambil memakan supnya sementara Shisui hanya blushing karena perkataan Naruto.
To Be Continued…
A/N: Haah… Akhirnya selesai juga. Udah dari lama pengen bikin fict yang anti-mainstream dimana Naruto bukan Jinchuuriki, bukan anak Minato dan Kushina, dan punya Sharingan. Akhirnya aku jadiin aja Naruto jadi adik Shisui dan memang langsung dari keluarga Uchiha ga kaya fic-fic lain dimana Naruto dapet Sharingan dari Kyuubi atau ngambil dari orang lain…
Ah, ya. Aku punya polling buat kalian semua yang mau jawab.
1. Sensei Tim Naruto:
- Shiranui Genma
- Inoichi Yamanaka
- Shikaku Nara
2. Shisui mati, Naruto mendapatkan Eternal Mangekyou Sharingan / Shisui hidup tapi Naruto cuma dapet Mangekyou Sharingan?
3. Pairing:
- Naruto x Tatsuki (Adik Itachi sekaligus kembaran Sasuke)
- Naruto x Yuki (Jinchuuriki Kyuubi dan anak Minato dan Kushina disini)
4. Setelah pembantaian klan Uchiha, Naruto jadi kaya Sasuke / Lebih tenang daripada Sasuke tetapi lebih dingin daripada sebelum pembantaian klan Uchiha.
5. Hubungan Naruto da Sasuke setelah pembantaian klan Uchiha:
- Benci satu sama lain
- Biasa-biasa aja.
- Bantu sama lain.
Segitu dulu pollingnya. Polling nomor satu ditutup chapter depan sementara sisanya entah sampe kapan. Pollingnya enggak berarti apa-apa dalam jalan ceritanya, Cuma buat author pikir-pikir aja buat ngubah alur.
Sampai sini dulu, Sayonara!
