The Best Day in My Life
Author: "Yah salam untuk semuanya! Saia bawa fanfic baru lagi, dengan pair IchiRuki, kalo penasaran silahkan dibaca, dan jangan lupa reviewnya yach!" Enjoy
Disclaimer: Bleach is owned by Tite Kubo
Alkisah pada jaman dahulu kala, terdapat suatu desa kecil yang masyarakatnya hidup damai. Dan tentu saja desa ini dipimpin oleh seorang bangsawan bernama Kuchiki Byakuya. Ia mempunyai putri yang sederhana, diberi nama Rukia.
"Hei, menurutmu bagaimana kalau yang warna coklat ini?"
"Hmm.. menurut saya lebih baik yang bewarna putih ini, dia lebih cocok kalau diberi nama 'Chappy', ya kan Rukia-sama" begitulah cara pengawal memanggil sang putri.
"Iya, Grimmjow, lain kali jika sedang di luar rumah, panggil saja aku Rukia" sebenarnya Grimmjow adalah pengawal yang paling akrab dengan Rukia. Jadi hubungan mereka bukan seperti pengawal dengan rajanya, tetapi lebih mendekati sahabat.
Setelah sampai di rumahnya *ralat: Istananya* Rukia segera berlari-lari ke taman di belakang kamarnya dan menaruh kelinci putih bernama Chappy yang baru dibelinya tadi.
Tiba-tiba suara yang keibu-ibuan datang memanggil Rukia.
"Sayang, kamu habis ke mana tadi?"
"Ah ibu! Tadi aku membeli kelinci ini bersama Grimmjow" Rukia menunjukkan Chappy kepada ibunya yang bernama Hisana.
"Oh begitu, ya sudah kita ke ruang makan yuk! Ayah sudah mencarimu kemana-mana tadi"
"Baik!"
Sesampainya di ruang makan yang sangat megah dan besar, Hisana menyapa suaminya yang sudah menunggu mereka sedari tadi.
"Ayah, maaf tadi aku-" belum selesai omongan Rukia, Byakuya langsung memotongnya.
"Tidak apa, ayah sudah mengetahuinya dari Grimmjow tadi" setelah itu mereka pun mulai melahap makanannya masing-masing.
"Rukia, kemari" panggil ayahnya setelah mereka selesai makan.
"Ada apa?"
"Ayah ingin kau segera menikah" ucap Byakuya langsung to the point *wisss*
"Eh? Kenapa? Aku masih 19 tahun" bantah Rukia.
"Tidak perlu memikirkan tentang umurmu, itu sudah menjadi tradisi sebagai seorang bangsawan, kau harus mengerti itu"
Tanpa meninggalkan sepatah kata apapun kepada ayahnya, Rukia langsung pergi dari situ, dan masuk ke kamarnya.
"Cih, kenapa harus sekarang? Padahal aku masih ingin menikmati masa remajaku" omel Rukia sambil bersandar di pintu kamarnya.
Tradisi seorang bangsawan harus menikah saat umur mereka masih muda, calon kekasihnya pun harus dipilihkan oleh orangtuanya, jadi menjadi seorang bangsawan sangatlah tidak enak, karena harus menikah dengan orang yang tidak dicintainya. Dan itulah yang sedang terjadi pada Rukia sekarang.
"Sayang, apa yang tadi ayah bicarakan denganmu?" tanya ibunya sambil masuk ke dalam kamar Rukia, dan melihat anak semata wayangnya itu sedang mencuci muka.
"Emm, itu, ayah menyuruhku untuk segera menikah, tetapi aku belum mau, karena aku masih remaja" ucap Rukia menjelaskan semuanya.
Hisana hanya mengangguk-angguk saja, ia tidak berani membantah Byakuya, karena suaminya itu terkenal sangat dingin, jadi ia hanya bisa menghibur Rukia saja.
Sementara itu mari kita lihat keadaan penduduk di desanya, atau langsung saja kita ke sebuah restoran ternama yang cukup terkenal dengan makanan pedasnya.
"Pelayan, aku memesan ini ya!"
"Saya mau bayar sekarang nih!"
"Pelayan cepetan dong!"
"Oi, boleh minta rokok gak?"
"Pelayan minta nomor hapemu dong!" *kenapa di restoran pake minta nomor hape segala? Mungkin si pelayannya itu bisa dibilang ganteng, makanya restoran ini selalu ramai, baiklah mari kita lihat si pelayan yang sedang meratapi nasipnya itu*
"Oke silahkan ditunggu pesanannya"
"Baiklah ini kembaliannya, datang lagi ya"
"Ya ya sabar!"
"Nih rokoknya"
"Gak ada nomor hape untukmu!" teriak si pelayan itu dengan frustrasinya, karena itu mari kita doakan supaya di terima di sisi Tuhan, amin *geplak!*
"Yo Ichigo! Lagi repot ya" tiba-tiba datang seorang laki-laki berambut merah sambil menyapa sang pelayan bernama Ichigo itu.
"Oh hai Renji! Ya bisa tolong bantuin?"
"Kapan aja!"
Lalu laki-laki bernama Renji itu segera membantu temannya, Ichigo mengantarkan pesanan-pesanan kepada pelanggan di restoran itu. Pemilik restoran itu adalah ayahnya Ichigo, yang bernama Kurosaki Isshin. Dia sebagai koki di restoran itu, jadi Ichigo dan Renji yang mengantarkannya
Yap, setelah kita mengetahui keadaannya, kembali lagi ke laptop! *?* maksud saia ke Istana keluarga Kuchiki.
"Wah tidak terasa hari sudah sore" gumam Rukia sambil menatap ke langit yang sudah bewarna kemerah-merahan.
Tok tok tok
"Ya silahkan masuk"
"Rukia-sama, ini saya membawakan makan malam untuk anda" ucap pengawal terdekat Rukia.
"Ah arigatou Grimmjow, tidak usah repot-repot kok, aku bisa mengambilnya sendiri"
"Tidak apa Rukia-sama"
"Ehem" Rukia sedikit menyinggung Grimmjow.
"Ah ya, maksudku, Rukia"
Rukia hanya tersenyum lalu melahap makanan itu di kamarnya, sementara itu Grimmjow keluar.
'Rukia disuruh menikah sekarang oleh Kuchiki-sama? Kasihan dia, aku harap Rukia baik-baik saja' batin Grimmjow lalu berlalu pergi.
'Hmm… bosan sekali menjadi putri bangsawan itu, tidak boleh kemana-mana, melakukan aktivitas yang sedikit ekstrim pun tidak boleh, harus bersikap sopan terus, haaaah.. kapan ya aku bisa bebas?'
Rukia terus melamun, sementara itu waktu terus berjalan, tidak peduli kalau ini sudah malam hari.
Grep, Rukia mengepal tangannya keras, 'Hanya ini yang bisa kulakukan'
"Oke akhirnya selesai"
Rukia kemudian menaruh sepucuk kertas yang sudah selesai ditulisnya itu di meja riasnya. Kemudian ia keluar sambil membawa nampan bekas ia makan tadi.
"Halo semua!" sapa Rukia saat tiba di dapur, di sana sedang berkumpul para pengawalnya.
"Wah ternyata Rukia-sama, tidak apa-apa kalau anda mencuci piring? Nanti Kuchiki-sama marah" ucap Matsumoto, wanita berambut coklat muda yang bergelombang itu.
"Tidak apa-apa, lagipula ayah sedang tidak ada di sini"
Rukia lebih senang berkumpul dengan para pengawalnya, karena menurutnya hanya merekalah teman untuk diajak mengobrol, bercanda, dan sebagainya, apalagi karena Rukia itu anak tunggal, jadi ia pasti merasa kesepian.
Rukia tersenyum melihat para pengawalnya itu atau lebih tepatnya dianggap sahabatnya selalu penuh dengan canda tawa saat Rukia datang. Tapi sayang, kelihatannya ini saat terakhirnya melihat kebahagiaan para sahabatnya itu, karena Rukia sudah membulatkan tekadnya untuk pergi dari sini…
TO BE CONTINUED…
Author: "Yah chapter 1 selesai, semoga para Readers gak bosan ya, mau bagaimana lagi, saia masih newbie. Chapter 2 juga akan saia usahakan untuk segera di update, saia mohon Reviewnya yah, jangan yang pedes-pedes, karena saia ke sini bukan untuk di nasehatin yang menusuk hati, tapi saia dateng ke sini untuk mengembangkan imajinasi saia untuk menulis fanfic, dan di nasehati yang baik-baik"
Author: "Sekian, mohon maaf ya kalo masih garing, aneh, jayus, dan alurnya terlalu ruwet, terimakasih untuk yang sudah mau membaca dan mereview, saiyonara~!"
