Sudah lebih dari satu jam Kyuhyun duduk di sana. Di sudut kamarnya yang temaram, di antara rak-rak wine yang tertata rapi menghiasi kamarnya, menatap tuts tuts piano yang ada di depannya. Sesekali Kyuhyun menggerakkan jemarinya dan menekan alat musik bersuara indah itu. Namun hanya beberapa nada Kyuhyun menghentikan permainannya.
"Sudah ku duga kau ada di sini?"
Kyuhyun menghembuskan nafasnya dengan tenang. Berusaha menata hatinya dan terlihat lebih tenang. Shim Changmin membuka pintu kamarnya. Membiarkan cahaya terang dari ruang tamu menyelinap masuk ke dalam kamar remang-remang milik Kyuhyun.
"Leeteuk hyung menyuruhku kemari untuk menemanimu." Ujarnya menjelaskan. Ia tahu sahabatnya itu pasti akan bertanya tentang maksud kedatangannya, meski Kyuhyun belum sempat membuka suaranya.
"Maaf sudah merepotkanmu." Ujar Kyuhyun tanpa menoleh.
Changmin menutup pintu kamar Kyuhyun dan masuk kedalamnya, seketika itu kamar Kyuhyun kembali gelap, satu-satunya cahaya yang ada di sana hanyalah cahaya dari layar laptop Kyuhyun yang terus menyala. Changmin menatap layar monitor yang masih menyala di atas ranjang Kyuhyun. Dia tahu sahabatnya itu pasti sudah membaca artikel-artikel yang membahas tentang hubungan Sungmin dengan Kim Saeun.
Kyuhyun melirik sahabatnya. Ia tahu Changmin pasti merasa sangat kasihan padanya. Ingin rasanya ia menampik semua tatapan kasihan Changmin kepadanya. Ingin sekali ia tertawa dan berkata bahwa dia bisa menghadapi ini. Tapi nyatanya ia tak cukup kuat untuk mengelak, tak sanggup untuk tertawa, terlalu sulit untuk berdusta. Kyuhyun hanya memilih diam. Ia tahu bahwa Changmin mengenalnya lebih dari siapapun, kecuali Sungmin tentu saja. Ia tahu bahwa dihadapan Changmin ia seperti transparan, tak ada satu hal pun yang bisa ia sembunyikan dari namja bermarga Shim itu.
"Kau mau minum? Aku akan menemanimu."
"Semuanya sudah berakhir Changmin-ah" Kyuhyun menghela nafasnya berat. "Semua sudah berakhir"
"Kalian bahkan belum bertemu."
"Apa itu ada gunanya? Apa Sungmin mau mendengarku sekarang? Apa dia masih menganggapku ada sekarang?"
"Hentikan Kyuhyun. Kau tahu bagi Sungmin hyung kaulah yang terpenting."
"Tapi sekarang tidak lagi" Kyuhyun menundukkan kepalanya.
"Katakan bahwa kau masih mencintainya."
Kyuhyun menatap Changmin, "Aku memang masih mencintainya."
"Maka biarkan dia tahu."
"Cinta saja tidak cukup untuk melindunginya." Kyuhyun memejamkan kedua matanya. "Aku tidak cukup kuat untuk melindunginya, Changmin-ah."
Changmin terdiam menatap rak-rak wine yang berdiri kokoh di depannya. Matanya terfokus pada sebuah bingkai foto yang tergantung di sana. Foto dua orang pemuda, meneguk wine bersama dan tersenyum bahagia.
Seandainya kau tahu Sungmin hyung….
Bahwa Kyuhyun tidak akan pernah bisa mencintai orang lain selain dirimu…
Bahwa Kyuhyun tidak akan bisa melihatmu bersama dengan orang lain….
Bahwa selamanya yang ada di dalam hati Kyuhyun, adalah dirimu….
