Chapter 1.

Sakura

Entah kenapa sekarang aku berada di lapangan basket. Menikmati suasana berlatar langit senja. Kakiku terus melangkah lurus ke depan. Namun, saat menoleh ke samping aku mendapati sebuah bola tiba-tiba melayang ke arahku. Aku menutup mataku bersiap menerima 'sentuhan' dari bola tersebut. Tapi, kenapa aku tidak merasa sakit sedikitpun? Aku membuka mataku dan..

"Kau tidak apa?"

Demi Kami-sama, aku terpaku. Terpesona akan keindahan yang ada di depan mataku. Seorang laki-laki dengan postur tubuhnya tegap, kulitnya putih, tinggi, rambut kelamnya menarik, suaranya.. menyihirku menjadi bisu sesaat. Tetapi.. Andai saja dia tidak membelakangi matahari. Aku ingin melihat wajahnya dengan jelas.

"I-iya.. aku tidak apa. Te-terima kasih." Jawabku tergagap. Mukaku panas atau sering disebut dengan kejadian 'blushing'.

"Baiklah, maaf ya." Ucapnya sebelum akhirnya menjauh dariku. Aku ingin berteriak bertanya siapa namanya tetapi..

"Sakuraa! Banguun!" oh, Kaa-san. Ternyata aku bermimpi barusan.

.

.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

My by Videra r'mais Utahella

Warning : Gaje, Bad typos, AU,Bosenin dan sekutunya.

Rated : T

(Author masih beum bisa bikin rated M kok' tenang aja, aman. Hohoho..)

Oiya! Sebelum baca lagi, ada beberapa note buat reader biar gak bingung. Berikut notenya :

POV ditulis dengan nama tokoh diBOLD seperti yang diatas

Tapi, kalau gak ada keterangan berarti Normal POV

Kayaknnya segitu dulu, hehehe..

Yosh, Happy Reading, Minna!

.

.

.

Sakura

Pagi ini cerah sekali. Langit berwarna biru cerah dengan kapas-kapas kecil yang menghiasinya disana, Matahari dengan hangatnya menyinari bumi, dan burung-burung berkicau dengan indahnya. Kurasa, mereka sangat senang menyambut hari ini dan kuharap mulai hari ini hariku juga berjalan dengan baik kedepannya. Tanpa sadar, aku merasa bibirku tertarik ke atas. Membuat seulas senyum yang terpatri jelas. Mimpi yang indah. Kira-kira, siapa ya orang itu? Apa aku akan bertemu dengannya? Kami-sama.. Aku benar-benar jatuh dalam pesonanya dalam waktu yang sangat singkat, tentu juga masih dalam mimpi. Walaupun begitu.. astaga, aku berniat mengulang kembali kata barusan. Pikiranku melayang saat aku bertemu laki-laki itu. Sebenarnya, siapa dia? Berhubung aku tidak tahu namanya, aku memanggilnya.. ' ' saja. Hehe.. Hm.. , aku benar-benar terpesona padamu. Oh, Inikah rasanya yang disebut orang dengan 'jatuh cinta'? Jantungku sampai tak mau berhenti memompa darah dengan cepat.

Tak terasa aku sudah menapakkan kaki di Konoha Junior High School. Tempatku menimba ilmu selama setahun terakhir dan hari ini sudah memasuki tahun ajaran baru. Dengan usaha sebisaku, aku menyelip ke dalam kerumunan yang ada di depan papan pengumuman yang memuat daftar pembagian kelas dua. Mataku memindai cepat daftar nama di papan sambil menggumam 'Haruno Sakura.. Haruno Sakura..' dan "Ini dia! Kelas 8.F" seruku pada diri sendiri.

"Sakura-chan.." akupun menoleh kearah suara yang memanggilku.

"Hinata! Hei, kau masuk kelas mana?" tanyaku kepada temanku yang super pemalu ini. Lihat saja, wajahnya tidak pernah luput dari semburat merah di pipinya. Apalagi, kalau sudah menyangkut pemuda berisik seantreo sekolah bernama 'Uzumaki Naruto'. Yaah.. sudah lama memang temanku ini naksir dengan orang itu. Hah, mereka pasti jadi pasangan terunik kalau jadian. Yang satu sangat pemalu dan yang satu lagi sangat berisik.

"A-aku kelas 8.B. Ka-kalau Sakura-chan?" tanya Hinata.

"Apa!? 8.B? Kita jadi tidak sekelas lagi dong?! Yaah.. Hinata-chan." Keluhku mendengar jawaban Hinata. Bibirku kali ini manyun. Padahal, aku berharap sekali bisa sekelas dengan Hinata. Yaa, sudahlah, yang penting aku tetap berteman dengannya.

"I-iya. Sayang sekali ya.." katanya dengan kepala sedikit tertunduk. Tidak lama kemudian, saat kami sedang berbincang dengan yang lain masih meributkan kelas berapa dan dengan siapa, bel sekolah berbunyi nyaring mengakhiri pembicaraan kami.

"Yah.. sudah masuk. Aku masuk ke kelas ya! Jaa, Hinata!" seruku sebelum meninggalkan Hinata. Dia juga setelahnya menimpali hal yang sama sebelum akhirnya kami berlari ke kelas masing-masing.

~ My ~

Sakura

Aku memasuki ruang kelasku yang baru dengan plang bertuliskan '8.F' di depannya. Mata Emeraldku menatap setiap sudut kelas mencari tempat duduk yang kosong. Wah! Ada yang strategis tempatnya, di samping jendela! Akupun dengan gesit menempati bangku barisan ketiga dari depan yang kosong tersebut. Sebenarnya, dibelakangku juga masih kosong tapi, aku memilih disini saja. Sekarang, mencari teman mengobrol. Dari kelas 7.A yang perempuan hanya aku, karena itu aku butuh teman baru bergender perempuan untuk mengobrol. Maaf saja, aku kurang akrab dengan anak laki-laki dari dulu. Kenapa? Karena mereka agak menyebalkan menurutku dan hanya bisa mengejek saja. Menyebalkan. Aku melirik anak perempuan di sampingku. Dia berambut pirang panjang yang dikuncir tinggi-tinggi dan matanya berwarna Aquarimne. Sepertinya, dia ramah. Daritadi Ia sibuk berbicara dengan.. hey! Itu kan' Uzumaki Naruto. Andaikan Hinata masih sekelas denganku. Oh, sepertinya mereka tidak sedang berbicara tapi, berargumen.

"Aakh! Sudahlah, kau memang tidak bisa mengerti, Naruto. Otakmu hanya pentium 2 sih!" rutuk gadis blonde itu kepada Naruto. Dari raut wajahnya terlihat sekali kalau dia kesal karena orang yang diajak bicara hanya menggaruk kepala kuningnya tidak mengerti. Kemudian mata kami saling bertemu dan dengan ramahnya Ia menyapaku, "Hai!"

"Hai juga.." sahutku sambil tersenyum padanya.

"Sepertinya aku terlalu berisik ya? Hh.. maaf. Temanku itu memang baka. hehe.. Namaku Yamanaka Ino, salam kenal." Aku tersenyum mendengarnya dan menyambut uluran tangannya ke arahku.

"Tidak apa. Aku Haruno Sakura, salam kenal." Sahutku juga memperkenalkan diri, "Kau dari kelas 7 apa?" tanyaku mencoba dekat dengan gadis yang bernama 'Yamanaka Ino' ini.

"Aku dari kelas 7.F kalau.."

Ia berhenti berbicara. Aku tahu Ia akan menanyakan panggilan untukku jadi kutimpal saja, "Panggil aku Sakura." Ucapku.

"Ah.. baiklah, Sakura. Kalau begitu, kau bisa memanggilku Ino. Bagaimana kalau kau?"

"Aku kelas 7.A" mendengar jawabanku Ia hanya membentuk huruf 'o'. Kemudian kami bicara banyak hal seperti kesukaan kami yang ternyata sama, yaitu.. aktor Korea yang tampan ituu. Hehehehe.. dan tentang asal muasal kelas kami. Tapi, kemana rimbanya wali kelas kami? Sudah 3 jam tidak masuk kelas. Selambat-lambatnya seorang Kakashi-sensei setahuku 2 jam sebelum akhirnya menghilang sampai jam berakhir di kelas setelah menyampaikan materi. Sekarang, entahlah..

"Haah! Wali kelas macam apa itu?! Kenapa 3 jam belum juga masuk kelasnya?" rutuk Ino kali ini kepada Kakashi-sensei. Sedangkan, aku hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu menahu, "Panjang umur sehat selalulah kau-sensei.." ucapnya saat tidak lama kemudian mendapati sosok berambut perak dengan masker di wajahnya memasuki ruang kelas. Suasana kelaspun menjadi lebih tenang.

"Selamat pagi, semua.. Maaf ya, tadi sensei ada sedikit urusan." Kata Kakashi-sensei menyengir kuda. Darimana aku tau? Aku tidak tau tapi, aku yakin karena matanya berbentuk garis sekarang.

"Huuu! Bilang saja lupa waktu karena baca buku itu!" ejek Naruto. Hah, bodoh sekali dia mengatakan hal sembrono tentang guru yang kini tengah bicara di depan kelas.

"Naruto!" hardik Kakashi-sensei dengan deathlarge yang dilemparkan kepada anak laki itu. Sama seperti yang lainnya, aku hanya menatapnya jengkel. Dasar baka! Bahkan, Ia sempat-sempatnya menyengir kuda.

"Benar kan', sensei? Aku pernah melihat sensei membaca buku itu di atap sekolah!"

Sebenarnya, itu buku apa sih? Batinku jadi penasaran.

"Itu memang buku apa, Naruto?" tanya anak laki-laki dengan tato segitiga terbalik di pipinya yang duduk tepat di samping kiri Naruto dengan berbisik. Hey, sekolah ini mengizinkan siswanya bertato?!

"Aku juga tidak tahu, tapi gambar depannya seorang laki-laki sedang mengejar perempuan." Jawab Naruto juga berbisik. Kenapa aku mendengarnya walaupun mereka berbisik? Karena sepertinya mereka cukup bodoh. Berbicara dengan menutup mulut tapi, suara mereka masih terdengar sampai kupingku. Kelas macam apa ini?! kenapa orang-orangnya kurang mengenakan?!

"Kalian akan dapat teman baru dari luar kota, barusan Ia datang. Sekarang, masih di Ruang Kepsek dan aku sebagai wali kelas 8.F dipanggil untuk hal itu." Jelas Kakashi-sensei menampik perkataan Naruto. Teman baru? Apa dia perempuan? Jumlah murid di kelas ini kebanyakan laki-laki setelah kupikir-pikir. Yah.. semoga saja. Kalau sampai laki-laki, berarti terkutuklah Ia. Tentu saja, aku pasti akan meninjunya nanti karena ulahnya yang pasti sama dengan yang lain. Haaah..

"Baiklah, sekarang perkenalkan diri masing-masing di depan kelas." Ujar Kakashi-sensei sambil menduduki meja guru di depan kelas. "Dimulai dari baris sana!" katanya lagi sambil menunjuk baris dekat pintu. Kemudian, acara perkenalanpun dimulai. Sekilas, aku menandai mereka yang sedang memperkenalkan diri dengan ciri khas masing-masing. Agar tidak lupa namanya siapa tentunya. Seperti Naruto, anak laki-laki dengan garis 3 di masing-masing pipinya.

"Hai, Minna-san! Namaku Yamanaka Ino, salam kenal!" dan tidak kerasa sudah giliran Ino yang memperkenalkan diri. Setelah ini, aku. Selesai Ino memperkenalkan diri, dengan gugup aku berjalan ke depan kelas.

Aku bergumam diawal, "Namaku Haruno Sakura, salam kenal!" ucapku singkat ingin segera duduk di tempatku kembali.

"Salam kenal juga, Sakura-chan!" ujar Naruto tiba-tiba. Seisi kelaspun mengejek Naruto setelahnya, bodoh! Sudah sok kenal, memanggilku dengan embel-embel 'chan' pula.

"Ciyeee~ Naruto!" begitulah kata mereka meledek Naruto. Menyebalkan sekali. Rasanya ingin aku memukuli mereka satu-satu tapi, rasanya tidak mungkin. Ah, sudahlah sebaiknya aku kembali ke mejaku saja.

"Waaah.. Sakura-chan." Ejek Ino saat aku menempatkan kembali menduduki kursiku. Aku hanya menghela nafas sambil memutar mataku bosan. Dan untung saja setelah itu hari berjalan cepat, jadi aku tidak perlu mendengar ejekan lebih lama lagi. Kakashi-sensei langsung memulai pelajaran dengan serius, sebelum akhirnya meninggalkan kelas juga meniggallkan tugas pada kami. Oh, tentu saja aku tidak bercerita kepada Hinata tentang tindakan Naruto yang baka itu saat kami istirahat bersama. Walaupun, aku butuh tempat berteriak atau setidaknya mengumpati Naruto. Haaah.. Sudahlah.

'Semoga besok hariku lebih menyenangkan lagi.' Batinku sebelum tidur.

~My ~

Matahari mulai bersinar lagi, mengingatkan para manusia untuk beraktivitas kembali di pagi yang cerah ini. Dengan cahaya yang dimilikinya, Ia berusaha menembus setiap celah sudut yang tersedia dan menyentuh dinding kamar atau menghangatkan permukaan kulit manusia yang masih tertidur di dalamnya. Dengan suara kicauan burung sebagai iringannya, berusaha membuat gendang telinga setiap orang yang menangkapnya untuk membuka matanya.

Sasuke Uchiha yang terusik dengan kicauan burung tersebut mengerang dalam selimutnya dan berusaha duduk di atas kasurnya. Kedua matanya menatap ke arah jendela yang sudah mulai terang, menandakan sudah pagi. Iapun dengan malas-malasan akhirnya beranjak dari kasurnya dan menyibak tirai di jendelanya memberi ruang kepada cahaya pagi untuk menerangi kamarnya. Setelah semua kesadarannya terkumpul, Iapun beranjak ke kamar mandi dan mmenjalankan ritual yang disebut 'mandi' lalu bergegas untuk sekolah.

"Ohayou, Sasuke. Sepertinya kau sarapan sendiri saja pagi ini. Tou-san dan Anikimu tadi sudah berangkat seperti orang dikejar siluman." Sapa wanita yang memiliki warna rambut mirip dengan Sasuke. Mikoto Uchiha, ibu Sasuke Uchiha.

Sasuke tertawa singkat, "Ohayou, Kaa-san. Tak apa." Sahut Sasuke.

"Kau terlihat tidak semangat, Sasuke? Kenapa? Ini kan' hari pertama kau sekolah." Komentar Mikoto sambil meletakkan menu sarapan pagi keluarganya hari ini di meja makan.

"Hanya sedikit malas." Ucap Sasuke jujur. Yah.. baginya masuk sekolah adalah kegiatan menyenangkan nomor 5 setelah tidur. Lagipula, Ia yang baru pindah juga pasti nanti perlu beradaptasi dulu dan yang paling sulit baginya adalah mencari teman yang cocok seperti saat Ia masih di Suna, Sabaku Gaara. Hah, merepotkan.

Mikoto mendengus pelan mendengar tanggapan singkat dari putranya, "Sudahlah, cepat sarapan. Nanti kau bisa terlambat kalau tidak cepat-cepat, Sasu-chan."

"Kaa-san.." protes Sasuke tidak terima dipanggil 'Sasu-chan'. Sedangkan, Ibunya hanya tersenyum kecil. Iapun akhirnya menuruti kata-kata Ibunya dengan menyantap habis sarapan paginya.

~My ~

Sakura.

Suasana pagi ini masih seindah kemarin, hanya saja suasana sekolah menjadi sangat heboh entah kenapa. Yang herannya lagi adalah yang heboh hanya murid perempuannya saja. Aku dengar tadi katanya ada murid pindahan dari Suna. Dan mereka membicarakannya heboh sekali padahal, hanya murid pindahan. Heran. Hm.. Apa murid yang dikatakan Kakashi-sensei kemarin ya? Entahlah.

"Sakuraaa!" Akupun menoleh ke arah suara yang menyebutkan namaku tadi dan mendapati Ino yang tengah berlari ke arahku. Ya tuhan, dikejar apa dia?

"Ino, hey, ada apa?" tanyaku pada Ino. Sepertinya Ia berlari cukup lama, Ia masih terengah di depanku dengan tangan bertopang pada lututnya.

Ino menyeka keringat di dahinya kemudian, mulai menegakkan badannya, "Hah.. Hah.. Haaaaah.." helanya sebelum akhirnya menjawab pertanyaanku, "Kau dengar tidak?" loh, kenapa dia malah tanya balik?

"He? Dengar apa?"

"Ituu.. Katanya ada anak baru, keren loh! Dia murid pindahan dari Suna dan.."

"Dan..?"

"Dia akan jadi teman sekelas kitaa! Kyaa~ kira-kira sekeren apa ya, dia? Aku jadi penasaran!" lanjut Ino antusias. Mata Aquarinenya terus .. ternyata tentang itu, ya ampun. Kukira ada hal penting lainnya.

Karena aku kurang antusias, jadi yaa.. aku sahuti saja, "O-oh.. Ya ampun, Ino. Kupikir apa.."

"Iya, aku sangat terkejut saat mendengarnya loh!" dan banyak yang Ia bicarakan tentang murid pindahan itu saat menuju kelas, sedangkan aku hanya menyahut seperlunya saja. Bagaimana lagi? Aku tidak tertarik berteman dengan anak laki-laki. Oh ya, Ino ternnyata belum berhenti berceriwis sampai akhirnya Kakashi-sensei masuk kelas. Ya ampun, ternyata Ino memiliki letak perbedaan denganku pada bagian ini.

"Pagi semua.." ujar Kakashi-sensei mengagetkan seisi kelas yang masih ribut. Sepertinya, hawa kehadiran Kakashi-sensei sangat minim.

"Pagii-seenseeeii!" sahut semuanya sambil sibuk kembali ke tempat duduk masing-masing. Untuk beberapa saat suasana menjadi tegang karena Kakashi-sensei tidak berhenti menatap kami datar. Hukuman Kakashi-sensei katanya cukup menyiksa, tapi akhirnya sensei hanya menghela nafas dan meletakkan bawaannya di meja guru. "Baiklah, aku memaafkan kalian." Ucap Kakashi-sensei sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Dan rasa tegangpun menguap seketika.

"Setelah ini, aku akan membentuk organisasi kelas yang belum sempat dibentuk dan memperkenalkan teman baru kalian sebelumnya." Lanjut Kakashi-sensei.

"Sensei, apa dia anak baru yang sedang banyak dibicarakan itu?" tanya salah satu murid perempuan. Entah siapa, aku belum mengenalnya. Ehm, kalau tidak salah.. oh, Shion Miko! Sepertinya, Ino agak kesal karena keduluan Shion. Raut wajahnya sangat bosan.

"Begitulah kira-kira.." jawab Kakashi-sensei, "Oh, kau sudah disitu? Masuklah." Ucap Kakashi-sensei entah kepada siapa di depan pintu kelas yang membuat seisi kelas berusaha melongok keluar.

"Ore wa, Uchiha Sasuke desu. Yoroshiku." Ucap sosok di depan pintu itu saat berdiri di depan kelas. Pemuda dengan postur tinggi tegap, kulit putih, rambutnya.. unik. Dan mataku nyaris keluar melihatnya, jantungku berdebar keras. Suaranya sangat mirip saat aku bertemu dengan.. Astaga! Di-dia.. ?!

~TBC~

ACA/Area Ceriwis Author :

Haloooo, Minna-saan! Terima kasih untuk kalian semua yang sudah membaca sampai sini. Saya sudah senang banget ada yang baca. ^^ tapi, maaf ya kalo ceritanya jelek. Saya masih Author amatiran (?) soalnya. Jadi, mohon bimbingannya ya, minna-san. _ _v

Fyuh, akhirnya selesai juga fic SasuSaku milikku yang pertama. Hehe.. Jujur, author perlu waktu lama buat nyelesain fic ini karena dibarengin satu fic lagi. Huaaaah.. cape'. Kalo ada yang berminat membaca story saya yang masih dikit bin gaje, silahkan main ke profil saya! Hehehe.. (promosi aneh-_-)

Baiklah, saya tidak mau banyak bercurcol lebih banyak lagi, maaf ya kalau ngeselin. *bungkuk-bungkuk* jadi, bagaimana sebelum menjelajah ke yang lain Minna-san tinggalin jejak dulu di kotak review? Mau ya? Mau ya? Aku tunggu loh pendapat, komentar, dan mungkin sarannya..? Hehehe.. Review yaa! ^-^ *ngarep banget*

Yosh, sampai bertemu lagi! ^^/

-Videra r'mais Utahella-