_A Naruto Fanfiction_
.
.
.
*My Lovely*
.
.
.
Naruto dkk milik Om Masashi Kishimoto, but this Fiction belong to me "Daniela Alexsandra
.
.
Genre : Always Romance
Rate : T
Warning : Seperti peringatan Dan di Fict Dan yang lalu, hal itu juga berlaku disini. Gender bender, EYD yang tidak sempurna. Typo seperti ranjau jadi hati-hati, ide cerita selalu mainstream, OOC bila diperlukan, but i hope you like.
.
.
Fict ini merupukan kumpulan oneshoot dari bermacam-macam pairing dengan genre yang sama dengan cerita yang berbeda tentunya.
.
.
.
Chapter 1 : Itakyuu
.
.
.
My Lovely Kitsune
.
.
.
Here we go
.
.
.
.
Hari ini adalah hari istimewa bagi seorang Uciha Itachi. Kenapa? Kerena hari ini Rubah kesayangannya akan pulang setelah sekian lama menuntut ilmu di negeri Kincir angin. Demi menyambut sang kekasih, ia merelakan hari liburnya yang memang jarang ia dapat karena kesibukannya memimpin perusahaan keluarganya. Sekarang ia sedang mematut diri di depan cermin, merapikan rambut panjang yang ia ikat longgar, tersenyum cerah yang jarang sekali ia perlihatkan pada orang lain kecuali kelurganya dan sang kekasih. Penampilannya terlihat casual dengan celana jeans hitam dan kaos warna dark blue yang pas di tubuh atletisnya. Jam tangan sudah terpasang di tangan kirinya.
" Ow,,Sh*t. Aku terlambat" umpat Itachi saat melihat jam yang menunjukkan pukul 10.35 yang berarti ia akan terlambat menjemput kekasihnya yang akan landing jam 11.00. Terpaksa ia harus memacu kendaraannya agar rubah kesayangannya tidak marah padanya.
.
.
.
.
"Great, tepat jam 11, dia pasti membunuhku." Itachi menghela napas panjang memikirkan konsekuensi yang akan ia dapat dari kekasihnya nanti. Ia pun melangkahkan kakinya menuju pintu kedatangan luar negri. Sekumpulan orang nampaknya masih menunggu kedatangan sanak-saudara, teman, atasan atau mungkin juga kekasih, seperti yang Itachi lakukan saat ini. Namun tanpa ia sadari ada sosok yang dari tadi memperhatikannya dari mulai memasuki ruang tunggu kedatangan luar negeri. Seringai cantik terbentuk di bibir cherrynya, tak berapa lama seringai tersebut berubah menjadi senyum manis yang mampu menghipnotis setiap orang yang melihatnya.
"Moshi-moshi, Chiput." ujar sosok tersebut yang ternyata sedang menelpon seseorang. Namun tatapan matanya masih belum teralih dari sosok Itachi.
"..."
"Maaf, sepertinya tidak bisa pulang hari ini."
"..."
"Sepertinya pesawatnya mengalami keterlambatan, jadi jadwal penerbangannya di ubah."
"..."
"Ah,, benarkah? Aku sungguh minta maaf kalau begitu." ujar sosok tersebut sambil berusaha menahan tawa membayangkan tampang kecewa orang yang ia telfon hingga tak menyadari sosk yang sedari tadi ia pandangi sudah menghilang. Mengernyitkan kening, ia menolehkan kepalanya bersurai merahnya ke kanan dan kiri berusaha menemukan sosok yang ia cari.
"..."
"Iya, mungkin besok aku baru akan sampai. Sudah dulu ya. Matta ashita ne Chiput." setelah menutup telponnya, ia kembali memutar kepalanya berusaha mencari sosok Itachi.
"Ck, kemana si Chiput tadi perginya. Cepat sekali hilangnya." Saat sedang sibuk mengedarkan pandangannya mencari sosok Itachi, ia tidak merasakan kehadiran seseorang yang sekarang sedang mengendap-endap di belakangnya, hingga kegelapan menutupi pandangannya.
.
.
.
.
.
Itachi masih setia menunggu bersama para penunggu lain, tapi anehnya sedari tadi ia memasuki ruangan ini, ia merasa seperti ada yang mengawasi dirinya dari ujung ruangan tunggu di seberang bagian informasi. Saat hendak akan menolehkan kepalanya mencari sosok yang sedari tadi memperhatikannya, ponselnya berbunyi. Ada panggilan masuk, di layang ponselnya tertera 'Rubah Manisku' calling
"..."
" Kyuu-chan, kau dimana?"
"..."
"Kanapa?" tanya Itachi sedikit heran pada kekasihnya. Namun beberapa saat lalu ia sempat mendengar suara yang terpantul dari ponselnya seperti informasi kedatangan pesawat.
"..."
"Ah,, sayang sekali. Padahal aku sudah menunggumu cukup lama di bandara Kyuu."
"..."
"Apa kau tak merindukanku? Lalu kapan kau pulang?" Seringai andalan Itachi mulai terkembang, ia pun membalikkan badan cepat dan benar saja sosok gadis bersurai merah yang tengah menerima telfon dan sedikit menunduk, seperti menahan tawa. Seringai Itachi semakin lebar, kemudian saat ia melihat kerumunan yang ada di depannya ia menyusup masuk, ikut berjalan bersama kerumunan itu tanpa mengalihkan pandangannya dari sang kekasih yang mencoba mengerjainya.
Sambil berusaha menahan tawa karena tingkah kekasihnya yang menurutnya cukup lucu, bagaimana tidak, kekasihnya saat ini tengah sibuk menolehkan kepalanya ke kiri dan kanan seperti mencari sesuatu -seseorang- sambil sesekali berdecak sebal. Tak tahan melihat kekasihnya yang bertingkah lucu, akhirnya Itachi memutuskan untuk sedikit mengejutkan kekasihnya itu dengan mengarahkan kedua tangannya menutupi mata kekasihnya.
"Tebak siapa aku?" bisik Itachi dari belakang. Itachi bisa merasakan kekasihnya sedikit terkejut walau hanya sesaat.
"Entahlah, mungkin kakek-kakek mesum yang suka menggoda gadis muda?"
"Kau salah, aku adalah salah satu 'The most wanted guy' di Jepang dan aku hanya suka menggoda rubah manisku saja." bisik Itachi di telinga kiri Kyuubi dan dengan jahilnya meniup telinga Kyuubi. Sontak saja hal itu membuat semburat merah muda muncul di pipi Kyuubi.
"Cih, percaya diri sekali kau Chiput." ujar Kyuubi sambil menurunkan tangan IItachi yang masih betah menutup matanya kemudian ia berbalik menghadap Kekasihnya yang kini tengah tersenyum lembut kepadanya.
"Okaeri Kyuu."
"Ta,,tadaima" ujar Kyuubi sambil menyembunyikan semburat merah di pipinya, ia menundukkan kepala dan reflek menyelipkan rambutnya di belakang telinga sebelum mendongak membalas tatapan lembut Itachi dengan tersenyum manis.
.
.
.
.
"Kenapa kau tadi bisa muncul tiba-tiba di belakangku? Padahal kan aku mau mengejutkanmu." ujar Kyuubi dengan tambang cemberut lucu. Saat ini keduanya sudah berada di mobil Itachi.
Itachi yang awalnya fokus mengemudi jadi tertawa mendengar nada ngambek yang keluar dari Kyuubi. Dengan gemas di acaknya surai merah panjang Kyuubi. "Kau harus berlatih seratus tahun lebih untuk bisa berhasil mengerjaiku, Kyuu."
Mendengar penuturan Itachi malah membuat Kyuubi tambah cemberut. "Dasar Kakek keriput"
"Hn"
"Kakek- akek mesum."
"Hn"
"Kau menyebalkan Chiput."
"Aku juga merindukanmu, Kyuu"
"Si,,siapa yang merindukanmu bodoh?"
"Hn"
"Yak,, hentikan bahasa planetmu itu Chiput"
"Hn, Aku juga menyayangimu, Kyuu."
"Si,,siapa yang bilang begitu?"
"Jadi kau tak merindukanku dan kau pun tidak menyayangiku begitu?" ujar Itachi dengan suara yang di buat datar, walaupun dalam hati ia sedang tertawa terbahak menikmati godaannya pada Kyuubi yang selalu membuatnya rindu.
Selang beberapa menit keduanya terdiam, Itachi yang masih berencana terus menggoda kekasihnya pun melanjutkan aksinya.
"Kenapa diam? Apa perkataanku benar?"
"A,,aku ju,,juga ri,,rindu dan sa,,sayang padamu Chiput." ujar Kyuubi nyaris seperti cicitan tikus tapi untung saja pendengran Itachi masih tajam sehingga ia masih mampu mendengar ucapan Kyuubi.
"Kau bilang apa?" goda Itachi
"Katakan yang jelas aku tidak dengar apa yang kau katakan tadi?
" AKU RINDU DAN SAYANG PADAMU CHIPUT" seru Kyuubi dengan satu tarikan nafas.
"Benarkah?" ujar Itachi yang belum puas menggoda Kyuubi.
"Bukannya kau itu mencintaiku dengan setulus hatimu? Karena aku pun juga begitu" dan kata-kata Itachi barusan sukses membuat wajah Kyuubi semerah rambutnya.
Melihat tingkah kekasihnya yang memerah malu hanya bisa tersenyum dan mengelus surai merah Kyuubi lembut.
"Ba,,baka." ujar Kyuubi yang kemudian membuang muka ke arah jendela, mencoba menikmati pemandangan yang tersaji asal bukan wajah Itachi yang ia yakini masih memasang senyum charmingnya.
.
.
.
.
.
.
"Kita sudah sampai, Kyuu." ujar Itachi, saat ini mereka sudah berada di depan mansion Namikaze. Merasa tidak ada tanggapan dari Kyuubi, Itachi pun mengarahkan tatapannya pada Kyuubi yang ternyata tertidur lelap. Mengulum senyum tipis di belainya surai merah Kyuubi yang jika ia perhatikan lagi sudah lebih panjang dari terakhir kali ia melihatnya.
"Kau pasti sangat lelah Hime" ujar Itachi kemudian ia mencium lembut puncak kepala Kyuubi sebelum turun dan meminta beberapa pelayan membawakan koper milik Kyuubi.
Setelah dipastikan semua barang-barang Kyuubi dibawa naik ke kamar Kyuubi, Itachi membuka pintu tempat Kyuubi duduk, melepaskan seat belt yang di pakai Kyuubi, kemudian dengan perlahan diangkatnya tubuh Kyuubi kedalam dekapannya. Kyuubi namapk menyamankan posisinya dengan bersandar di dada bidang Itachi. Dengan perlahan ia membawa Kyuubi masuk ke mansion Namikaze.
Saat tiba di ruang tamu, Itachi bertemu dengan Nyonya Namikaze aka Uzu- Namikaze Kushina ibu dari kekasih hatinya. Melihat Itachi yang sedang menggendong Kyuubi ala bridal stayle. 'Apa Kyuu-chan tertidur' tanya Kushina melalui gestur tubuh. Itachi yang mengerti maksud dari calon Ibu mertuanya hanya menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu kaasan minta bawa Kyuubi ke kamarnya ya Itachi-kun, sepertinya ia nampak kelelahan."
"Hn, baik kaasan." setelah itu Itachi langsung membawa Kyuubi menuju kamar gadis itu.
.
.
.
Sesampainya di kamar Kyuubi yang di dominasi warna merah, Itachi merebahkan Kyuubi di ranjang king size yang berada di tengah kamar Kyuubi. Kyuubi sempat menggeliat pelan saat Itaci merebahkannya ke ranjang namun tidak ada tanda-tanda ia akan terbangun.
"Tidurlah Hime." di kecupnya kening Kyuubi lembut. Saat Itachi akan beranjak, ia merasakan tangannya di genggam, seolah tidak rela jika ia pergi.
"Kau mau kemana?" ujar Kyuubi dengan suara khas orang bangun tidur. Tangannya semakin menggenggam jemari Itachi.
"Aku tidak akan kemana-mana. Istirahatlah, kau pasti lelah." ujar Itachi sambil mengelus surai merah Kyuubi.
"Kau janji akan tetap disini saat aku bangun nanti?" tanya Kyuubi dengan bibir yang sedikit di kerucutkan.
Mendengar nada manja yang jarang muncul dari kekasihnya mau tak mau Itachi tertawa dan dengan gemas mengacak rambut merahnya. "Hahaha, kau benar-benar rindu padaku, eh?"
"Cih, tanyakan itu juga pada kakek-kakek keriput mesum yang tadi berhasil mengerjaiku." kata Kyuubi sambil menyembunyikan wajahnya di balik selimut agar Itachi tidak bisa melihat wajahnya yang sudah memerah.
" Hn, aku memang sangat merindukanmu, tapi kau saat ini pasti lelah. Jadi istirahatlah, aku akan disini menungguimu sampai kau bangun."
"Kau janji?" ujar Kyuubi sambil menyodorkan jari kelingkingnya ke arah Itachi tanpa menurunkan selimut yang masih menutupi wajahnya. Sedangkan Itachi sedikit mengernyit heran melihat tingkah Kyuubi yang menjadi lebih manja padanya. Sambil menahan tawanya Itachi menyambut jari kelingking Kyuubi dengan mengaitkan jari kelingkingnya. "Hm, aku Janji."
Mendengar jawaban dan balasan tautan jari kelingking Itachi di jarinya, perlahan selimut yang menutupi wajah ayunya Kyuubi turunkan walaupun hanya sebatas pangkal hidung, jadi hanya dahi dan matanya yang terlihat oleh Itachi.
"Baiklah Aku akan tidur." ujar Kyuubi dan menurunkan selimutnya sebatas leher kemudian menutup matanya tanpa melepas tautan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Itachi.
.
.
.
Sudah hampir tiga jam Kyuubi tidur sejak kedatangannya dari Belanda siang tadi. Kelopak mata yang menyembunyikan keindahan iris sewarna batu ruby itu perlahan terbuka, mengucek matanya sebentar sebelum menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Senyum manis terukir diwajah ayunya kala mendapati kekasihnya tengah terlelap disampingnya dengan berbantalkan tangannya sendiri. Tangan Kyuubi terulur menyingkirkan helaian rambut yang menghalangi wajah tampan Itachi. Dielusnya wajah rupawan Itachi sepelan mungkin, sesekali terkikik kala melihat ekspresi wajah Itachi yang terganggu karen ulahnya.
"Jika kau tidak berhenti aku akan menciummu sampai kau kehabisan nafas." gerakan tangan Kyuubi di wajah Itachi kontan terhenti. Kelopak mata Itachi terbuka, obsidiannya memandang Kyuubi dengan binar jail. "Ck,,,ck,,,ck,,, tak kusangka, rubah manisku ternyata mesum juga."
"Me,,mesum? Yak,,, siapa yang kau sebut mesum huh?"
"Lalu yang tadi itu apa? Mungkin kalau aku tidak segera bangun tadi kau sudah meraba-bara yang lain." kontan saja wajah Kyuubi bersemu merah seperti warna rambut sang kaasan.
"Si,,siapa yang meraba mu? A,,aku... aku hanya..."
"Hanya?" tuntut Itachi
"Aku hanya membangunkanmu. Iya aku hanya mencoba membangunkanmu."
"Benarkah?"
"Te,,tentu saja. Kau kan sulit di bangunkan kalau sudah tertidur pulas." asal Kyuubi
"Ah,, jadi kau merabai wajahku tadi agar aku cepat bangun begitu?"
"Su,,sudah kubilang aku tak merabaimu Chiput." Kyuubi membuang muka menghindari tatapan Itachi dan menyembunyikan semburat merah di wajahnya yang tak kunjung pudar.
"Lain kali sekalian saja coba cium aku jika kau sulit membangunkanku saat tertidur pulas. Aku pasti akan langsung bangun." bisik Itachi dengan suara rendah di telinga Kyuubi.
"DASAR CHIPUT MESUM" seru Kyuubi sambil melempar bantal ke arah Itachi yang tengah tertawa menikmati tingkah menggemaskan Kyuubi.
.
.
.
.
"Hei,, kau masih marah padaku?"
"Ayolah Kyuu~ aku tadi hanya bercanda" Kyuubi masih tidak memperdulikan Itachi yang sedari tadi mengikutinya kemana pun ia pergi.
"Kyuu~" tetap tidak ada respon dari Kyuubi. Padahal iner Kyuubi sudah tertawa nista melihat Itachi yang terus merengek padanya. 'Biarin aja siapa suruh terus menggodaku, sekarang giliran aku dong. Khukhukhu'
"Are, dia masih ngambek juga ne Itachi?" tanya Kushina saat tak sengaja lewat di ruang keluarga tempat Itachi dan Kyuubi.
"Ne kaasan. Tolonglah Itachi kaasan." melas Itachi pada Kushina
Kyuubi hanya mendengus melihat tingkah Itachi pada Ibunya. "Sudahlah Ita-kun, nanti juga dia baik sendiri." mendengar perkataan Kushina Kyuubi malah mengerucutkan bibirnya. Setelah mengatakan itu Kushina berlalu meninggalkan keduanya.
Itachi harus menahan tawanya melihat tingkah Kyuubi yang menurutnya lucu "Iya kaasan benar." Itachi mulai beranjak dari duduknya. Ekor matanya melirik ke arah Kyuubi, melihat reaksi yang muncul di wajah kekasihnya. "Lebih baik aku pulang saja kalau begitu." ujar Itachi dengan menahan tawa yang benar-benar akan meledak.
"Pulang?" seru Kyuubi reflek. 'Sial.' Kyuubi merutuki kebodohannya.
"Hn, sedari tadi kau terus mengabaikanku." jawabnya tak acuh
"Itu kan salahmu"
"Aku kan sudah minta maaf."
"Ta,,tapi..." Kyuubi menggantungkan kalimatnya. 'Sial.'
"Ya sudah pulang sana. Cepat pergi." seru Kyuubi lalu beranjak dari duduknya dan berjalan sambil menghentakkan kakinya.
.
Sret.
.
"Kau ini kenapa hem?" ujar Itachi sambil mendekap erat Kyuubi di pelukannya. Sesekali ia mengelus surai red orange milik Kyuubi.
"Bukan aku tai kau." bukannya membalas pelukan hangat Itachi, Kyuubi malah berusaha melepas pelukan mereka.
"Aku?" Itachi malah mempererat dekapannya.
"Kau menyebalkan. Dasar keriput, aku benci padamu." isakan lolos dari bibir Kyuubi, diikuti pukulan-pukulan kecil ke dada bidang Itachi
"Iya, iya aku menyebalkan, aku keriput mesum yang mencintai Namikaze Kyuubi. Maafkan aku ya sayang." pukulan-pukulan Kyuubi berhenti. Itachi sudah membayangkan wajah bersemu merah khas Kyuubi saat ia menggodanya.
Itachi melepaskan pelukannya, ia masih menatap lurus kearah Kyuubi yang masih betah menundukkan kepalanya. Dengan perlahan diarahkannya wajah Kyuubi berhadapan dengan wajahnya. Tebakan Itachi benar, semburat itu mewarnai wajah ayu Kyuubi. Senyum menawan terukir di bibir Itachi, "Jadi kau sudah tidak marah padaku kan Kyuu." Itachi mendekatkan wajahnya hingga kening mereka beradu. Kyuubi hanya mengangguk sebagai jawaban, iris ruby dan obsidian itu saling menatap seolah terjerat akan keindahan masing-masing. Hingga mata Itachi terkunci pada bibir plum Kyuubi yang tak sengaja Kyuubi gigit. Kebiasaan Kyuubi saat gugup. "Jangan gigit bibirmu Kyuu." bisik Itachi.
Dengan perlahan Kyuubi melepas gigitannya pada bibirnya, Itachi dengan sigap meraup bibir menggoda Kyuubi sebelum-
.
Klontang.
.
"Ck, bukankah sudah kubilang jangan lewat ruang keluarga dobe. Kau hanya akan mengganggu mereka." ujar pemuda berperawakan mirip Itachi yang diketahui adalah Uchiha Sasuke adik semata wayang dari Uchiha Itachi. Di depannya ada seorang gadis manis beriris mata sewarna langit musim panas yang tengah menyengir lebar. "I,,ini bukan salahku Itachi-nii. Teme yang memulai." bela Naruto
"Kau yang menjatuhkan kaleng minumanmu dobe." Sasuke nampak tak terima di tuduh oleh Naruto saat dirinya merasakan aura yang cukup mengerikan dari arah aniikinya.
"Ck, sebaiknya kita ke kamarmu dobe. Kita juga punya urusan yang sama?"
"Urusan apa?" tanya Naruto polos
Entah apa yang dibisikkan Sasuke pada Naruto sampai membuat wajah Naruto berubah merah seperti tomat kesukaan Sasuke. Tak pedulia akan reaksi Naruto, Sasuke terus membawa Naruto beranjak dari ruangan itu meninggalkan Itachi dan Kyuubi.
"Lanjutkan urusan kalian. Kami tidak akan mengganggu." ujar Sasuke sebelum benar-benar menghilang dari pandangan.
"Ehem, a,,aku mau ke kamar." ujar Kyuubi
.
Sret.
.
Itachi kembali menarik tangan Kyuubi membuat tubuh Kyuubi kembali dalam dekapan Itachi. Tangan kiri Itachi memeluk erat pinggang Kyuubi. "Kau mau kemana? Bukankah kita belum selesai." Kyuubi melototkan matanya tidak percaya, apalagi ia juga melihat tatapan mesum dari Itachi.
"Jadi~ sampai dimana kita tadi my lovely kitsune~"
"Kyaaaaaa"
.
.
.
.
.
.
FIN
.
.
.
Hola,, Dan datang lagi bawa fict baru #NyengirGJ
Gimana fict ini? Lebay ya? alay? ato nggak banget?
Apapun Itu semoga Mina-san menikmati semua fict-fict buatan Dan ne.
Hehe,,,
see you next chap Minna (^0^)/
Kira-kira chap depan pairnya sapa ya? :3
jaa ne.
