BRAKKKK!
Suara dentuman meja jatuh terdengar keras memenuhi ruang keluarga disuatu rumah kecil. Seorang namja terduduk memeluk kakinya melihat semua kejadian tersebut berlalu didepan matanya. Ini sudah yang ke beberapa kalinya ia melihat adegan yang sebenarnya tidak patut ia lihat. Namja tersebut bernama Jeon Jungkook. Ia menatap kearah namja yang lebih tua didepannya dengan tatapan takut. Sedangkan yang ditatap sedang mengatur nafas yang tersenggal-senggal.
"Apa yang kau lihat?!" Namja tua tersebut membentak jungkook.
"K..kumohon hentikan" ucap jungkook pelan. Ia terlihat sangat ketakutan.
Namja tua tersebut berjalan ke arahnya lalu menarik rambutnya kasar hingga membuatnya berdiri.
"Kau! Mengapa kau bisa lahir didunia ini? Kau terlihat menjijikan mengingatkanku pada sesosok eommamu!" Teriak namja tua tersebut didepan mukanya lalu menjatuhkan jungkook begitu saja.
Hati jungkook bagaikan teriris pisau. Ayahnya sendiri bahkan mengatakannya menjijikan. Apa salahnya? Ayahnya hanya frustasi ditinggal cewek yang sangat dicintainya, yang sangat dibanggakannya. Ya, eomma meninggalkannya. Benar benar meninggalkan appanya. Semenjak eomma pergi dengan lelaki lain, disitulah mulai hidup jungkook penuh rasa pahit. Ayahnya selalu bersikap kasar kepadanya, bahkan pernah melukainya. Tetapi ini keterlaluan, jungkook benar benar tersayat hatinya akibat perkataan ayahnya tadi. Sebegitu bencikah ia pada putra satu satunya ini? Jungkook tidaklah salah. Ia tidak pernah melakukan kesalahan pada appanya. Eommanya lah yang salah. Jungkook patut menyalahkan eommanya, ia tentu tidak salah. Ia bahkan sangat membenci eommanya yang sudah menghilang.
Semenjak hari itu, jungkook menjadi anak yang pendiam dan juga dingin. Disekolah ia tidak memiliki teman, sebenarnya ada, hanya saja jungkook tidak menganggapnya teman. Banyak yang membenci jungkook karena tingkah laku anehnya. Bahkan banyak juga yang membully jungkook, dengan perkataan dan juga perilaku. Jungkook membiarkan semua itu terjadi seolah-olah dirinya sudah kebal akan caci maki dan juga serangan fisik yang dirasakannya.
-skip
Bel berbunyi menandakan kegiatan sekolah akan segera dimulai. Jungkook duduk sendirian dipojok, bukan karena tidak ada yang ingin duduk bersamanya. Akan tetapi, jungkook selalu menolak jika ada orang yang ingin duduk disampingnya. Beberapa orang sudah merayunya agar mereka dapat duduk disampingnya untuk dapat tidur karena tempat duduk jungkook berstrategis untuk tidur. Tetapi jungkook selalu menolaknya. Bahkan jimin yang selalu mendekati jungkook dan mengatakan bahwa jungkook adalah temannya tetap akan ditolak oleh namja bergigi kelinci ini. Ia hanya suka sendiri. Lihat saja sekarang, jungkook hanya sendiri dengan headset menempel ditelinganya hingga songsaengnim masuk.
"Kalian kedatangan murid baru"
Semua bersorak berharap murid baru tersebut berparas cantik/tampan terkecuali jungkook yang tetap dengan tatapan malesnya memperhatikan sang songsaengnim berbicara.
Murid baru itupun masuk dengan tegak.
'seorang lelaki' batin jungkook.
"Selamat pagi semua, Kim Taehyung imnida, bangapta!"
Hampir semua wanita dikelas itu berteriak histeris melihat murid baru yang terlihat sangat tampan.
Murid baru tersebut hanya tersenyum.
"Kau bisa duduk dikursi kosong pojok itu" menunjuk ke samping arah jungkook.
"Ne terima kasih"
Jungkook seketika merutuki anak baru itu yang sedang berjalan kearahnya.
Taehyung yang baru saja duduk langsung tersenyum ke hadapan jungkook yang dibalas hanya tatapan datar.
"Namaku Kim Taehyung. Kau bisa memanggilku Taehyung, aku pindahan dari Jepang tetapi aku asli Korea" ucapnya dengan mengulurkan tangan.
"Jeon jungkook" ucap jungkook menerima uluran tangan taehyung.
Taehyung tetap tersenyum menghadap jungkook dan itu membuatnya sangat-sangat terganggu.
"Apa yang kau tatap?" Ucap jungkook.
"Kau sepertinya susah bergaul" ucap taehyung dengan kekehannya. Jungkook hanya tertegun mendengar ucapan jujur dari taehyung tadi.
"Dan kau manis" ucap taehyung dengan senyuman eye-smilenya. Jungkook terkejut dengan ucapan taehyung. Baru pertama kali ia mendengar seseorang mengatakannya manis. Jungkook hanya terdiam dengan wajah datarnya. Seharusnya ia marah dikatakan manis, tetapi ia tidak marah. Taehyungpun tersenyum dan mengalihkan perhatiannya kedepan untuk memperhatikan songsaengnim.
Tidak terasa, jam istirahatpun berbunyi.
"Hey jungkook, mau ke kantin bersama?"
"Ajak taehyung dengan senyumannya.
"Tidak" ucap jungkook dan mulai menempelkan headset pada kedua telinganya lagi.
"Well kau murid baru? Janganlah terlalu dekat dengan namja dingin tersebut" ucap seseorang yang baru masuk kelas dan bukan merupakan teman kelas.
"Memangnya kenapa?" Tanya taehyung.
"Ia sepertinya akan membunuhmu jika kau terlalu berisik, berhati-hatilah"
"Tidak, ia sangat baik padaku" ucap taehyung dengan berbohong. Ya jungkook tau ia berbohong. Lagipula untuk apa membelanya. Jungkook sangat tidak membutuhkan belaan karena ia tidak merasa terganggu oleh omongan anak yang baru masuk kekelasnya tadi.
"Jungkook ayo ke kantin" ucap taehyung.
Jimin menghampirinya juga dan mengajaknya ke kantin tetapi tetap ditolak oleh jungkook. Akhirnya taehyung dan jiminpun pergi ke kantin bersama meninggalkan jungkook.
-skip
"Jungkook dimana rumahmu?" Tanya taehyung yang sedang membereskan bukunya karena sudah waktunya pulang.
"Dekat sini" ucap jungkook.
"Mengapa kau bersikap dingin hm?" Tanya taehyung yang duduk menghadapnya.
"Ini urusanku" ucapnya lagi.
"Kau membuatku penasaran" ucap taehyung dan memajukan wajahnya agar dapat melihat wajah jungkook dengan jelas. Jungkookpun terkejut dan memundurkan kepalanya, tetapi sial belakangnya sudah ada tembok.
"Sudah kubilang, kau itu manis" ucap taehyung dan menjauhkan wajahnya. Jungkookpun terdiam dan terihat rona merah sedikit diwajahnya. Untung mereka hanya berdua di kelas.
"Ayo pulang bersama" ucap taehyung.
"Tidak perlu" ucap jungkook.
"Kau pulang menggunakan apa? Mau kuantar?" Tanya taehyung.
"Aku sudah terbiasa jalan kaki"
"Ayo kuantar kalau begitu"
"Tidak terima kasih" ucap jungkook.
"Sepertinya aku terjatuh akan pesonamu yang misterius hm" ucap taehyung terkekeh melihat rona merah dipipi jungkook. Menyadari hal tersebut, jungkook langsung menolehkan wajahnya kehadapan yang lain.
"Jangan mencoba mendekatiku" ucap jungkook yang langsung berdiri.
"Taehyung menahan tangan jungkook dan ikut berdiri didepan jungkook.
"Mengapa?" Tanya taehyung.
Jungkook hanya terdiam.
"Kau akan semakin menarik untuk kudekati dengan laranganmu ini"
TBC!
Yapp miann, episode 1 masih pendek, soalnya gatau kalian suka apa nggak. Ini fanfic sudah kelar aku kerjain, tapi aku postnya beberapa hari sekali biar gak langsung selesai gitu, terima kasih yang sudah mau baca eps 1, tunggu episode selanjutnya ya~ ini bukan pertama kalinya aku buat fanfiction, tapi ini pertama kalinya aku post di FFN. Semoga kalian suka^^
