Ohayou minna.!

Nih saya bikin fic baru lagi. Kali ini fic Xover Naruto dan Highschool DxD.

Semoga kalian suka dengan ide anti mainstrum(maybe) saya kali ini.

Yosh.! Langsung aja.

'' I Love My Cute Devil ''

Disclaimer :

Saya tidak pernah mengklaim apapun dalam anime Naruto maupun Highschool DxD.

Kreator :

Ichaichatactics.

Pair :

Naruto x Rias.

Genre :

Romance.

Warning :

Fic ini memiliki berbagai macam kekurangan dalam hal penulisan maupun ide ceritanya.

~Don't Like.? Don't Read.~

If You Read This Fic,

Please Review.!

Prologue.~

.

.

.

Di sebuah ruangan megah, tengah berkumpul banyak sekali orang. Sepertinya akan diadakan acara yang penting di ruangan yang megah itu. Ternyata sebentar lagi akan diadakan acara pertunangan di ruangan megah tersebut.

Nampak seorang perempuan dengan rambut merah yang sedang mengenakan gaun berwarna putih terlihat sedih dan juga marah dari ekspresi wajahnya. 'Cih..kenapa pertunangan ini harus terjadi.' batin perempuan berambut merah tersebut, 'aku harap ada yang membatalkan pertunangan ini.'

Sementara seorang pemuda berambut pirang dengan tampang play boy menyeringai penuh kemenangan melihat ekspresi perempuan berambut merah di sampingnya. ''Sebentar lagi kau akan menjadi milikku, Rias Gremory.''bisik pemuda pirang itu pada perempuan berambut merah di sampingnya, yang memiliki nama lengkap Rias Gremory.

Perempuan bernama Rias itu menatap tajam pemuda pirang di sampingnya. ''Kau terlalu percaya diri, Raiser Phenex.'' tatapan perempuan bernama Rias itu semakin tajam pada pemuda yang dipanggilnya Raiser Phenex, ''Karena aku yakin akan ada yang membatalkan pertunangan ini.'' lanjutnya. Kemudian Rias kembali menatap ke arah para tamu undangan yang hadir, 'Kuharap juga begitu.'

.

.

.

Seorang pemuda berambut pirang jabrik sedang berjalan dengan lesu seolah tak ingin melihat hari esok. Dia berjalan dengan kepala tertunduk dan menendang semua yang semua yang dilalui kakinya seperti kaleng, kerikil, dan sepasang kaki. Kaki.? Seketika pemuda pirang tadi mendongak.

''Ayo kita bertarung, kak Naruto.!'' ucap atau lebih tepatnya teriak seorang bocah berambut hitam dan ada sebuah syal berwarna biru melingkar dilehernya, sambil menunjuk muka pemuda pirang yang bernama Naruto tadi.

''Ah, lain kali saja Konohamaru. Aku sedang malas untuk sekedar melakukan pertarungan aneh kita saat ini. Jaa.!'' pemuda bernama Naruto itu langsung berjalan meninggalkan bocah yang bernama Konohamaru itu.

Dari kejauhan, Naruto dapat mendengar Konohamaru yang berteriak tak jelas.

''DASAR PENAKUT. AYO KEMARI, AKU PASTI AKAN MENGALAHKANMU.!'' Naruto terus saja berjalan tanpa menghiraukan teriakan teriakan Konohamaru.

Naruto terus saja melangkahkan kakinya tanpa tujuan. Sampai dia tiba di depan kedai ramen langganannya, Ichiraku. Naruto langsung masuk ke dalam kedai yang menyajikan makanan para dewa itu.

''Miso ramen satu, Paman.'' Naruto mendudukkan pantatnya di kursi yang disediakan kedai itu.

''Oke, tunggu sebentar.!''

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya pesanan Naruto tiba.

''Itadakimasu.!'' ucapnya dengan tidak bersemangat, yang membuat Paman Teuchi menatapnya aneh. Bagaimana tidak.? Seorang Uzumaki Naruto tidak bersemangat ketika hendak makan ramen.

''Ada apa Naruto.? Kau kelihatan tak bersemangat.'' tanya Paman Teuchi sembari menyiapkan pesanan pelanggan yang lain.

Sluurrpp.

''Ahh..'' Narutomenyeruput ramen yang ada di sumpitnya. ''Iya Paman. Akhir akhir ini aku memang merasa bosan dan tidak bersemangat karena tidak ada misi yang bisa kukerjakan.'' jawab Naruto masih dengan lesu dan tak bersemangat. Lalu Naruto mengaduk aduk ramen di mangkoknya dan menyumpit sedikit mie dan memakannya.

''Jika kau sedang tidak ada misi dan merasa bosan, mungkin sekarang kau bisa latihan saja.'' ucap Paman Teuchi yang masih setia dengan aktivitasnya.

''Ah, benar juga.!'' kemudian Naruto melahap sisa ramennya dengan segera.

Setelah ramennya habis tak bersisa, Naruto langsung keluar dari kedai setelah meletakkan uangnya di atas meja. Naruto langsung menuju Training Ground tim tujuh untuk berlatih, sekedar menghilangkan rasa bosan dan juga mengasah kemampuannya.

Setelah satu jam berlatih, akhirnya Naruto berhenti. ''Akh... Sial. Bagaimanapun latihanku, aku tetap merasa bosan, dattebayo.!'' Naruto berteriak frustasi sembari mengacak acak rambut pirangnya.

''Haa... Seandainya Ero-sannin sedang di Konoha, pasti latihanku akan seru, dattebayou.!'' Naruto menghela nafas frustasi. Setelah itu, dia duduk dan bersender di bawah sebatang pohon.

Karena sedang frustasi menghadapi rasa bosannya, Naruto memilih bersantai sejenak di bawah pohon sebelum kepala pirangnya mendapat pencerahan yaitu sebuah ide untuk sekedar mengurangi rasa bosan yang dialaminya.

Ketika mendapat sebuah ide, Naruto langsung bangkit dari posisinya semula. ''Mungkin Gamakichi dan Gamatatsu bisa menemaniku.'' seketika setelah mendapat ide, raut wajah Naruto kembali normal setelah hampir mengalami kematian akibat merasa bosan.

Setelah beridiri, Naruto menepuk bagian bokongnya yang sedikit kotor. Setelah itu, Naruto langsung menggigit ibu jarinya hingga mengeluarkan darah. Kemudian Naruto merapal serangkaian Handseal.

Entah karena terlalu semangat atau karena masih merasa frustasi, Naruto melewatkan beberapa Handseal.

Lalu Naruto dengan sigap menghentakkan telapak tangannya yang ibu jarinya berdarah ke tanah.

'Kuchiyose no Jutsu : Gamakichi, Gamatatsu.!'

.

.

.

Kembali ke sebuah ruangan megah yang sedang dilaksanakan acara pertunangan antara Raiser Phenex dan Rias Gremory. Acara pertunangan Raiser dan Rias sudah mencapai puncaknya.

''Silahkan untuk melakukan pertukaran cincin.'' sang pemandu pertunangan(saya gak tau apa namanya) memberi arahan untuk segera meresmikan pertunangan mereka dengan saling memakaikan cincin.

Dengan perlahan, Raiser mengambil cincin di depannya dengan tangan kanan. Lalu memegang tangan kiri Rias dengan tangan kirinya. Kemudian secara perlahan, Raiser mulai menyematkan cincin itu di jari manis Rias.

'Ayolah..siapapun. Tolong batalkan atau kacaukan acara pertunangan ini.' batin Rias ketika Raiser mulai menyematkan cincin di jari manisnya.

Ketika cincin itu belum sepenuhnya tersemat di jari manis Rias, tiba tiba muncul simbol berupa kanji kanji rumit di bawah Rias dan memancarkan cahaya yang menyilaukan.

Ting.!

Cincin yang akan Raiser sematkan di jari manis Rias terjatuh, dan bersamaan dengan jatuhnya cincin itu, cahaya yang menyilaukan tadi menghilang diikuti dengan Rias yang juga menghilang dari hadapan Raiser.

''APAA.?''

.

.

.

'Kuchiyose no Jutsu : Gamakichi, Gamatatsu.!'

Muncul simbol berupa kanji kanji rumit setelah Naruto menghentakkan telapak tangannya, diikuti seberkas cahaya yang menyilaukan. Karena cahaya yang menyilaukan itu, Naruto memejamkan matanya.

Setelah cahaya itu menghilang, Naruto mulai membuka matanya dan mengerjapkannya beberapa kali. Setelah pengelihatannya kembali normal, Naruto sangat terkejut ketika mendapati seorang gadis berambut merah dengan memakai gaun putih terbaring di hadapannya.

.

.

.

To Be Continued...

.

Gimana dengan ide anti mainstrum saya.?

Jelek 'kah.?

Menarik 'kah.?

Coba beri pendapatmu melalui review.

NB : Untuk semetara, saya update prolognya dulu. Saya akan update kelanjutannya setelah saya menamatkan fic ini. Walaupun entah sampai kapan fic ini tamat.

~SEE YOU NEXT TIME.!~

~ICHAICHATACTICS IS SIGN OUT.!~