Li: hai minna! Saya balik lagi neh! (padahal cerita sebelumnya samasekali blm dilanjutin)

Len: Bah! Author pemalas!

Li: Biarin! Sifatku ya sifatku! Bwek

Rin: Hae cape deh. Nah author, cerita yg ini tentang apa?

Li: yah bisa kalian liat di ceritanya kan? Gak usah nanya! Disclaimer!

Rin&Len: Щ( Д Щ)

Li-Chan tidak memiliki Vocaloid, tapi cerita ini miliknya.

Li: ok! Kalian baik dehhh(?)

Miku: loh aku pemeran utama gak dapet bicara?

Warning!: mungkin typo, aneh bin gaje, OC saya masuk, crossover Vocaloid dengan Code Lyoko. GSGB (gak suka gak usah baca)


Code: Past Li-Chan Mareta


Miku's POV

Halo! Aku Miku. Seorang gadis SMA yang tidak terlalu jelek dan tidak terlalu cantik. Rambut diikat twin tails. Kau sudah tau aku siapa kan? Gak usah diperkenalkan lagi kalau begitu. (galaknya…)

Hari ini aku sedang belajar Matematika di kelasku. Setiap hari Selasa (ceritanya hari ini Selasa), Matematika adalah tanda bahwa sebentar lagi kami sekelas akan pulang (maksudnya pelajaran terakhir). Habis Matematika selesai, aku piket kelas. Tak kuduga aku akan satu kelompok piket dengan sahabat-sahabatku. Mereka adalah Rin Kagami, Luka Megurine, Len Kagamine, Gakupo Kamui, dan Kaito Shion (buset ngasal banget yak umurnya).

Rin itu cewek yang bisa dibilang cantik. Banyak yang menyukainya disekolah ini. Tapi, aku tak tau siapa yang disukainya. Rambutnya honey blonde, pakai pita besar dikepalanya.

Luka juga, dia sangat cantik dengan rambutnya yang terurai panjang kebawah. Luka sangat pintar Bahasa Inggris, sama dengan Rin. Gadis yang tampangnya dewasa tapi masih kayak anak kecil sifatnya.

Len. Aku sedikit meragukannya kalau ia menyukai Rin. Len cowok ganteng namun pinter(?). Kau tau, tatapannya pada Rin sangat berbeda! ≥□≤. Dan boleh kubilang ia sangat mirip dengan Rin. Rambut blonde diikat kecil.

Gakupo. Hm, entah mengapa ia dan Len bisa aku ragukan. Menurutku, Gakupo menyukai Luka. Gakupo ini orangnya aneh dan terkadang menjadi lebih aneh kalau ia dan Len digabung(?). Rambutnya mungkin sepanjang rambutku. Tapi ia ikat satu kebelakang.

Kaito. Kaito. Kaito. Dia sangat keren sebagai seorang cowok (lah?). Aku mungkin salah satu dari ratusan perempuan yang menggemarinya. Aku tak menyangka dapat bersahabat dengannya hanya karena sama-sama terlambat ke kelas.

"Miku! Jangan bengong kalau gak mau piket!" seru seorang perempuan yang ternyata Rin, menggoyah lamunanku. Seketika aku tersadar dan melihat bahwa kelas sekarang hanya terisi oleh regu piket hari ini.

"E,eh… udah pulang? Aku gak denger bunyi bel pulang…" kataku dengan gaya seperti 'perempuan yang lugu'.

"Hae, kupingmu masih OFF kali. Dah cepetan nyapu sama ngelap jendela sana." Suruh Rin. Ah, apa aku lupa bilang? Rin itu sangat keibuan. Kalau begini, aku seperti Cinderella yang disuruh Ibu Tiri. "Oke, aku ambil sapu dulu dibawah." Kataku sambil menyeringai. Sedangkan Rin hanya mendengus.

Saat keluar dari kelas untuk mencari sapu, di tengah tangga, aku melihat Len, Gakupo, dan Kaito sedang bermain perang-perangan. Len memegang lengan kirinya dengan tangan kanannya dan mengarahkannya kepada Gakupo sambil berkata 'Panah Laser!' berulang kali. Kaito memegang tongkat bendera Pramuka tanpa bendera, mengarahkannya kepada Gakupo juga. Sedangkan Gakupo hanya melindungi kepalanya dengan kedua tangannya. Sepertinya seru, aku hampiri saja.

"Hei! Kalian perang apaan sih? Taruhan yang kalah yang piket ya?" sapaku pada mereka. Aku memang agak males piket.

"Oh, Miku. Bukan, bukan! Masa' kau gak tau?" respon Len saat ia berhenti bermain.

"Eh, memangnya apa?" tanyaku bingung.

"Code Lyoko! Kau gak tau? Aku sedang menjadi Odd. Kaito jadi Ulrich. Dan Gakupo menjadi black William." Jawab Len. Ooh, ingat aku.

"Ooh! Iya aku ingat! Aku juga suka Code Lyoko. Aku ikut kalian sebagai Yumi dong! Aku bawa kipas nih!" pintaku dengan teriak dan sambil mengambil 2 kipas yang entah sejak kapan ada di saku ku.

Dan kami pun berperang melawan Gakupo! Yeah! (ni cerita gimana sih)

Tiba-tiba terdengar suara perempuan yang sifatnya keibuan.

"Hei! Bisakah kalian tidak bermain sementara aku dan Luka sedang mengepel?" pinta Rin dengan nada yang tinggi dan menekan kata 'mengepel'. Segera aku, dan Trio cowok merinding dan berkata "Maafkan kami, yang mulia(?)." Len dan Gakupo kabur duluan ke atas. Sedangkan aku dan Kaito kebawah mencari sapu.

"Kaito, lebih baik kita tidak main-main lagi…" kataku memberanikan diri berbicara padanya.

"Iya… aku agak takut sama Rin…" katanya sambil memasang wajah geli. Aku hanya tertawa kecil.

Tak terasa kami sudah menemukan 2 sapu di gudang bawah. Tanpa memikirkan yang lain, segera kami ambil sapu itu dan kembali ke kelas.

Tapi saat menaiki tangga…

"Eh…" respon kami berdua setelah melihat hal aneh di tengah tangga.

"Cermin apa ini…?" tanyaku dan Kaito setelah melihat sebuah cermin yang seharusnya tak ada disini sebelumnya.

"Eh, bukankah tadi saat bermain disini, tak ada cermin ini?" gumam Kaito kebingungan. Aku pun tak dapat menjawabnya.

Cermin itu sangat besar. Seukuran dinding di tangga itu. Kira-kira tingginya 5 meter dari atas ke bawah, dan 7 meter dari samping kanan ke kiri.

"Hei, kalian jangan bengong dong! Cepetan nyapunya, Rin marah lagi lho." Sela Len yang tiba-tiba muncul diatas tangga. "Lho, masih mau aku marahin ya? Cepat nyapu sanaaaaaaaaaaa!" teriak Rin dari atas tangga juga yang menghancurkan kebingungan kami.

"Eh, Len, Rin! Kau tau cermin apa ini?" tanyaku menghiraukan perkataan mereka sambil menunjuk cermin itu dan menghadap ke mereka berdua.

Rin dan Len turun untuk melihat cermin itu.

"Heh? Sejak kapan cermin ini ada disini?" Tanya mereka berdua berbarengan.

Dan dengan tiba-tiba lagi, Luka dan Gakupo muncul diatas tangga.

"Lho, cermin apa ini?" respon Luka saat melihat cermin itu dan langsung turun menghampiri kami. Begitu juga Gakupo.

Tak kuduga, ternyata cermin ini sangat lebar (lah tadi bukannya udah ditulis ya?)! Kaito, aku, Len, Rin, Gakupo, Luka berbaris didepan cermin itu. Kaito dipaling kanan, dan berujung di Luka yang berdiri di sisi paling kiri cermin.

Tiba-tiba semuanya gelap…

Aku terserap ke dalam cermin itu…

Mereka juga…

Tiba-tiba aku terbang…

Di sebuah pusaran yang besar… (?)

Dan…

Dan…

.

.

.

(bentar, minum dulu…)

.

.

.

BRUK!

Aku terjatuh!

"Auw, ini dimana?" tanyaku histeris karena ketakutan. "Rin? Kaito? Len? Luka? Gakupo? Kalian dimana?" teriakku sambil meringis kesakitan karena jatuh tadi.

"Miku! Aku disini!" teriak Luka dari belakang sebuah batu di sebelahku. Aku segera menghampirinya.

"Ah, Luka, kau tak apa-apa? Dimana yang lainnya?" tanyaku sambil memegang tubuhnya yang lemas karena jatuh. "Iya. Aku tidak tau yang lainnya dimana…" jawabnya.

Tiba-tiba dari batu besar sebelah Luka, terdengar suara rintihan seorang perempuan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Rin.

"Ukh! Aku disini…" ringis Rin. Aku dan Luka menghampirinya.

"Kau tak apa-apa Rin?" tanya Luka. "Aku tak apa-apa. Makasih." jawab Rin dengan senyum manisnya.

"Hm, baiklah, ayo kita cari para lelaki gila itu!" kataku. Luka dan Rin merespon untuk mencari yang lain.

Tapi bukannya kami yang mencari, mereka malah menemukan kami…

Kami melihat Gakupo berlari menghampiri kami.

"Hosh hosh… Kalian jangan kesana! Ayo cepat pergi dari sini!" suruh Gakupo yang kecapekan lari. Aku, Luka dan Rin bingung.

"Memangnya kenapa? Dari tadi emang kami pengen pergi dari sini." Kataku sok.

Dan dengan tiba-tiba Len dan Kaito muncul. Mereka berlari terbirit-birit.

"Hah, hah… e,eh sepertinya kita lagi di dunia lain deh…" kata Kaito ngos-ngosan.

"Iya…lebih baik kita pergi saja yuk…" kata Len sambil tersenyum pucat.

"Memangnya ada apa sih?" tanya Rin.

"…" mereka bertiga diam.

"Hei! Ada ap-…" teriakkanku terpotong karena ada sebuah serangan laser yang hampir mengenai kakiku. Saat aku melihat siapa pemilik laser itu, aku pun kaget setengah mati!

"I, itu kan…"


To Be Continued


Li: yak itulah awal cerita ini!

Miku: hm, ada apaan itu? *penasaran*

Li: kau pasti tau di chapter berikut! ≥ ●

Miku: oke oke (*jeritan hati* ni author pelit ngasih tau!)

Li: nah, gimana ceritanya? Bagus atau gaje atau jelek? Kalau gitu saya minta kritik dan saran! Oh iya, bagi yang belum tau apa itu Code Lyoko, bisa lihat di Wikipedia untuk informasi atau di YouTube untuk menonton salah satu episodenya. Kalau di TV, pernah ada di Cartoon Network, dan kalau di TV Indonesia yang biasa, bisa lihat di SpaceToon Senin-Minggu pukul 12.40 WIB, dan Senin-Jum'at pukul 18.20 WIB. Nah jadi promosi kan…

Miku: panjang banget ngomongnya… ok, R&R ya! Biar ceritanya cepet lanjuut!

Li: iya, R&R nya… dan maaf kalo chapie ini sedikit.

Ah, ketinggalan! Ini aku kasih tau ya, untuk pengenalan sedikit tentang apa itu Code Lyoko.

Lyoko= adalah sebuah dunia virtual atau game yang dibuat oleh Franz Hopper. Seseorang yang dipilih atau memang berkaitan dengan Lyoko, dapat memasuki dunia tersebut dengan ditransfer melalui scanner yang diprogram oleh super computer.

Lyoko Warrior= sebutan bagi para orang yang dapat memasuki Lyoko. Seperti Aelita Schaeffer/Stones di Lyoko tugasnya menonaktifkan menara, Ulrich Stern di Lyoko sebagai Samurai bertugas melindungi Aelita, senjata pedang, Odd Della Robbia di Lyoko sebagai Cat bertugas melindungi Aelita, senjata panah laser, dan Yumi Ishiyama di Lyoko sebagai Shoujo Samurai bertugas melindungi Aelita, senjata kipas.

Nah, itu dia sepenggal pengenalan dari Code Lyoko. Carilah informasi lebih lengkap lainnya tentang Code Lyoko, agar kalian mengerti dan lebih menyukai Code Lyoko.