Summary : Bukan hanya GoM yang pernah menjadi timnya Kuroko, dulu dia pernah ikut disebuah tim yang disebutkan GoD. Dan sekarang mereka kembali bertemu diShibura untuk meraih piala dari turnamen Auntumn Cup's sebagai Generation of Alpha.
Warning : AU. Crossover.
Disclaimer : KnB bukan punya saya.
Note : Karena ini AU, saya minta beberapa daftar OC dari kalian demi terciptanya cerita ini. Formulir bisa diisi dibawah nantinya.
Kuroko no Basket
Spirit of Basketball Player
Chapter 1
Shibura High School
.
.
.
.
Kuroko menatap kearah gerbang yang berada dihadapannya. Disampingnya tertulis sebuah tulisan yang bertuliskan Shibura Kouko. Kuroko menghembuskan nafasnya pelan. Dia mendapatkan pesan dari orang yang tidak pernah diduganya akan kembali berkomunikasi. Jika boleh memilih, Kuroko akan langsung pergi ke Seirin dari pada ke Shibura, karena letaknya berada dikota Shibuya. Selain itu, mereka tidak akan memasuki Winter Cup. Ya, setidaknya itu adalah ide yang bagus. Karena dengan begitu Kuroko tidak perlu berhadapan dengan mereka untuk sementara dan bisa membuat dirinya menjadi kuat agar membawa kembali teman-teman Generation of Miracles-nya menjadi yang semestinya.
"Techin!" Kuroko menghadap kekiri mengarah keasal suara. Disana dia dapat melihat seorang cowok berambut hitam dengan matanya yang berwarna merah. Dan dia memakai jaket berwarna hitam dengan kaos berwarna merah, dan celana jeans panjang berwarna hitam. Hampir sama seperti Kuroko yang membedakan hanyalah dia memakai kaos berwarna biru.
"Hallo, Orihara-san." Kuroko membungkuk dan laki-laki bernama Orihara tersebut ikut membungkuk.
"Techin, sudah kukatakan panggil aku Izaya seperti dulu. Kau sama sekali tidak menyenangkan." Ucap Orihara Izaya, nampak menghela nafasnya sebelum menatap kearah depan. Menatap kearah Shibura Kouko "Jadi disini ya, semuanya berkumpul."
"Hai." Ucap Kuroko, dan terdengar Izaya menghela nafasnya.
"Sejujurnya, jika saja Shako-chan tidak mengirim pesan tersebut, mungkin aku akan masuk ke Raijin, Ikebukuro." Ucap Izaya menghela nafasnya "Padahal aku sudah janji kepada Shinra."
"Itu artinya tidak beda jauh ya." Ucap Kuroko dan Izaya menatap kearahnya "Aku juga, jika tidak mendapatkan surat dari Mushako-san, mungkin akan masuk ke Seirin." Izaya hanya tersenyum memandangnya kemudian berjalan masuk.
"Kalau begitu, mari kita temui Sako-chan." Kuroko hanya mengikuti Izaya dari belakangnya. Mereka memasuki halaman depan yang nampak dipenuhi dengan pohon-pohon, pohon sakura berada didepan kedua sisi, seperti menyambut kedatangan mereka. Lalu taman-taman yang berada disekitar halaman depan nampak terawat dengan indahnya, dan juga berbagai spesies bunga yang mengeluarkan aroma khusus. Kuroko dan Izaya tidak bisa berkata apa-apa saat menatap kearah bangunan sekolah yang bertingkat tiga dan panjang. Serta terdapat sebuah jam besar ditengahnya.
"Ini...adalah Shibura..Kouko." Guman Izaya nampak kagum, Kuroko hanya menatap non-ekspresi, tapi jika dilihat lebih jelas ada kilatan kagum dimatanya.
"Ah, Izaya, Tetsuya, kalian datang." Keduanya berbalik kebelakang, hanya untuk menemukan laki-laki berparas manis berambut kuning yang nampak memakai baju sama seperti mereka, dengan kaos berwarna biru gelap, dan tersenyum kearah keduanya.
"Pika-chan!/Kuruta-san." Kuruta Kurapika hanya tersenyum menatap kearah mereka.
"Kalian melewatkan acara pembukaan." Ucap Kurapika dan terlihat keduanya menatap satu sama lain.
"Tapi bukankah acara pembukaan itu akan dimulai 20 menit lagi." Ucap Izaya nampak menatap kearah jam tangan silver-nya. Kurapika hanya mendengus pelan.
"Itu adalah acara pengulangan. Sebenarnya memo yang diberikan salah. Jadi tenanglah bukan hanya kalian saja." Ucap Kurapika.
"Jadi, Kuruta-san juga terlambat?" Tanya Kuroko dan Kurapika tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.
"Tidak. Aku tepat waktu untuk mendengar acara pembukaan." Ucap Kurapika "Kalau begitu mari kita ke gedung basket. Mushako sudah menunggu disana." Dengan begitu ketiganya pergi mengarah kearah gedung basket yang terdapat dibelakang gedung sekolah itu. Mereka melewati lapangan tennis, lapangan bola, lapangan amufeto, dan gedung renang sebelum benar-benar sampai ditempat gedung basket.
Gedung basket yang berukuran cukup besar dan juga berwarna cokelat seperti dinding dan pintu yang terbuat dari besi berwarna perak. Lalu ada sebuah lampu yang berada diatas papan bertuliskan 'gedung basket'. Kurapika membuka pintu tersebut dengan menggeretnya kesamping. Didalam sana terlihat seperti ciri khasnya gedung basket pada umumnya. Ada sebuah lapangan, dan sebuah tempat duduk untuk penonton serta sebuah ring. Yang membedakan adalah sebuah panggung disisi ujung yang saat ini dipenuhi oleh rak buku, tv, meja dan juga kursi. Persis seperti meja makan yang digabungkan dengan ruang tamu dan ruang makan yang dicampur menjadi satu.
Disana terlihat perempuan berambut hitam Amerika-Jepang, degan kulit putih tapi tidak sepucat Kuroko, tengah membaca sebuah buku sembari menyirup tehnya. Mata cokelat marunnya nampak menatap baris-baris kalimat yang berada didalam buku tersebut, dia memakai seragam perempuan yang hampir mirip dengan mereka hanya saja digantikan dengan rok berwarna hitam dan sebuah dasi berwarna oren. Disisinya terlihat laki-laki berkulit tan berambut ungu tengah dengan malasnya duduk disana dan menaruh kedua kakinya dimeja sembari menutup matanya, laki-laki itu terlihat menutup mulutnya dengan tangannya, mencoba agar tidak membiarkan dia menguap lebih lebar lagi, memakai seragam yang sama dengan kaos berwarna ungu.
Sementara itu disisi lain bagian televisi, terlihat laki-laki berambut merah dengan mata berwarna hijau tengah menonton acara bola sembari menyirup jusnya. Sesekali dia memperbaiki kacamatanya yang nampak hampir terjatuh, seragam yang dia memakai kaos berwarna hijau. Sementara itu perempuan berambut merah muda nampak duduk disampingnya, perhatian perempuan itu menuju kearah telpon genggam yang dipegangnya, dia memakai dasi berwarna pink.
"Kalian terlambat." Ucap perempuan bermata cokelat marun sembari mengalihkan pandangannya menatap kearah trio yang nampak memasuki klub.
"Yah, mereka mendapatkan memo yang salah, jadi maklumin saja." Ucap laki-laki berambut merah yang mengotak-atik remot tv, nampak mencari siaran favoritnya. Dia mendengus pelan begitu tidak menemukan siaran incarannya.
"Jadi apa yang terjadi? Kenapa ini seperti rumah?" Tanya Izaya nampak menatap kesekelilingnya. Perempuan berambut hitam tersebut hanya menganggkat bahunya tanda tidak tau. Dan ketiga orang tersebut duduk dimeja begitu juga cewek berambut pink dan cowok berambut merah.
"Jadi apa sebenarnya tujuanmu menyuruh kami masuk kesini Mushako-nee?" Tanya laki-laki berambut merah yang nampak melepaskan kacamatanya. Semuanya nampak berhenti beraktivitas dan menatap kearah perempuan berambut hitam.
"Tentu saja aku menyuruh kalian masuk kesini agar kita bisa berkumpul kembali, Kiyama." Ucap Mushako Aulia sembari menatap wajah mereka satu persatu "Sudah hampir 5 tahun kita tidak bertemu. Jadi itu adalah hal yang wajar."
"Tapi aku merasakan ada alasan lain." Ucap Hiroto Kiyama dan Mushako nampak tersenyum sembari mengangguk.
"Aku ingin kita kembali membangun Generation of Delta..Tetapi dengan gelar baru, Generation of Alpha." Semua hanya dapat menatap kearah Mushako seakan bahwa dia telah kehilangan akal sehatnya.
"Kau serius? Itukan hanyalah bualan kita saja waktu masih memainkan street-basketball, bersama dengan dia." Ucap laki-laki berambut ungu.
"Kurasa aku harus setuju kepada Noda kali ini." Ucap Kurapika menatap kearah Noda Violet, laki-laki berambut ungu sebelum kembali menatap kearah Mushako.
"Tapi...jika kita bisa bermain bersama lagi apa masalahnya?" Tanya Izaya nampak merentangkan kedua tangannya keatas "Aku bisa kembali menjadi small forward. Novi-chan akan menjadi Power Guard. Techin akan menjadi Point Guard rahasia kita, lalu Hiro-chan bisa menjadi Shooter, dan untuk Sako-chan akan menjadi Point Guard. Yuno-chan bisa menjadi meneger kita atau mungkin saja Center disaat dibutuhkan." Semua terdiam sembari menatap kearah Izaya, membayangkan bahwa dia adalah makhluk yang berasal dari pelanet lain.
"Ide bagus Izaya. Lagi pula, kalian juga tidak bisa menolak perkataanku, kan?" Tanya Mushako sembari mengeluarkan sebuah pistol kecil dan menaruhnya keatas meja. Semua nampak memandang horror kearah pistol itu sebelum mengangguk dengan cepat.
"Tapi bukankah aku pendek, bagaimana mungkin aku menjadi Center? Selain itu, bukankah akan sangat sulit, karena kita tidak terdaftar dalam Winter Cup?" Tanya Yuno Gasai mendapatkan anggukan dari yang lainnya. Sementara itu Mushako terlihat menyerigai.
"Winter Cup, Inter-High, tidak menjadi masalah kita. Kita akan mengincar Auntumn Cup, yang dilaksanakan 4 bulan sebelum kenaikan kelas." Ucap Mushako.
"Tapi, bagaimana mengatakannya ya. Kita sudah lama tidak bermain basket. Apakah menurutmu kita bisa?" Tanya Kurapika nampak menatap kearah tangannya yang dibuat mengepal. Mushako nampak mengetahui maksud dibalik semua itu. Dia tau, bahwa Kurapika sudah lama tidak menyentuh bola basket, karena balas dendamnya yang tidak ingin dia redahkan dengan mudah.
"Itu gampang. Besok datanglah kesini, kita akan berusaha untuk masuk ke first-string. Dan masuk kedalam Auntumn Turnament serta memenangkan Auntumn Cup."
X-x-x-x==x-x-x-X
Kuroko nampak berjalan mengelilingi lingkap-lingkup kota Tokyo, dia akan mengarah ke Maji Burger untuk membeli vanilla milkshake kesukaannya. Langkahnya terhenti saat melihat seorang laki-laki berambut merah dengan alis mata yang terbagi menjadi dua dan berbadan besar. Mata Kuroko nampak menangkap siluet bola basket yang dimainkan disana. Dengan begitu perlahan dia pergi mendekat dan menatap dari balik jeruji-jeruji kawat.
Kuroko dapat melihat orang tersebut mendribble, shooting, dunk. Kuroko akui bahwa laki-laki sangat hebat, tapi dia masih awam dalam bermain basket. Dengan begitu Kuroko melanjutkan jalannya. Mungkin dia bisa meminta bantuan Yuno untuk mendapatkan data dari orang misterius itu.
X-x-x-x==x-x-x-X
To be Continued
X-x-x-x==x-x-x-X
Silver : Yosha! Salam kenal author-author fandom KnB! Gimana prolougnya bagus ngak? Saya harap para sempai-sempai dari KnB ingin menyumbangkan sebuah kritik, ide, saran dan juga OC untuk ceritanya. Nanti akan saya bahas tentang Auntumn turnamen seilir berjalannya waktu.
Btw sebelum anda mereview tolong isi formulir ini...saya butuh OC untuk tim basket dan nama sekolah dari kalian! Jadi mohon bantuan dan kerja samanya *membungkuk*.
Waktu diberikan adalah 1 hari atau 2 hari mungkin juga 3 hari untuk pendaftaran OC selanjutnya yang akan masuk di Chapter 2. Selain itu jika ingin membahas tentang spesialis/langkah selanjutnya OC kalian bisa PM kesaya! Yang ngak ada account juga bisa menyumbangkan lewat review.
||Formulir||
Name :
Age/Birthday/Zodiac :
Class :
Sport : (anda bisa memilih selain basket juga!ex. bola,kendo,etc)
Position :
Personality :
Hobby :
Junior School (former) :
High School :
Apperance :
Fav. Color :
Oneside Cursh : [jika kalian memilih one-side crush dengan Chara KnB tolong isi ini, begitu juga dengan chara lainnya]
Crossover : [Mohon pilih 1 atau 2 orang dari anime lain untuk masuk tim kalian![ngak ada juga ngak apa-apa]]
P.S : Biar lebih jelas...tolong masukkan link buat OC-nya agar lebih gampang, jika tidak menemukan link yang cocok masih akan tetap saya terima dengan imajinasi saya butuh coach dewasa untuk first string disekolah kalian, jadi jangan lupa! Tenang saja Shibura juga coach regular kok.
Ex...:
Name : Mushako Aulia
Age/Birthday/Zodiac : 15 / 14 December / Sagittarius.
Class : 1-A
Sport : Basket & America Football
Position : PG & Kapten - Coach.
Personality : Penuh dengan ambisi. Yandere. Lovelly. Mystery.
Hobby :Bermain piano.
Junior School (former) : Majin
High School : Shibura
Apperance : Black (rambut)|Brown (mata)| 170 cm(tinggi)|58(berat)
Fav. Color : Red, Black, White
Oneside Cursh : Nijimura Shougo.
Crossover : Durarara-Orihara Izaya|Hunter x Hunter-Kurapika|Angel Beats-Noda| Inazuma Eleven-Hiroto Kamiya|Mirai Nikki-Yuno Gasai
Terima kasih atas perhatian para author dan sampai jumpa di next chapter!
