~ Song Jiseok Storyline ~

~ ChanBaek Storyline ~

Tittle : Stop the Rain

Rate : T (mau naik? :p )

Genre : Romance, AU (masih dipikirin untuk genre selanjutnya)

Cast : Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Byun Chanyeol, Park Baekhyun (other cast nanti muncul sendiri)

Pairing : Chanbaek-Baekyeol

Disc : cast hanya milih Tuhan dan orang tuanya masing-masing. Tapi Chanyeol milik Baekhyun dan Baekhyun milik Chanyeol. Takdir tidak bisa diubah!/maksa/. Jalan cerita of course milik saya. Milik imajinasi saya dan milik jari-jari saya yang menyusunnya.

Typo(s)

.

.

.

"Selamat malam, baby."

Chanyeol berujar lembut sebelum akhirnya mendaratkan kecupan hangat di dahi kekasihnya yang kini terlihat sudah terjatuh dalam tidurnya. Chanyeol tersenyum simpul, melepaskan pelukannya perlahan dari si mungil lalu beranjak pelan meninggalkan apartemen kekasihnya, kembali bekerja di malam hari.

Selalu begitu.

Baekhyun menghembuskan nafas beratnya. Dirinya tidak sepenuhnya tertidur, hanya memejamkan matanya mengelabui kekasihnya yang juga telah mengelabuinya. Baekhyun selalu meminta Chanyeol untuk menginap menemaninya tertidur dan Chanyeol selalu menyetujuinya.

Namun Chanyeol juga selalu mengendap meninggalkan Baekhyun setelah memastikan bahwa kekasih mungilnya itu telah tertidur pulas dengan dengkuran halus dari mulutnya yang terbuka sedikit ketika Baekhyun tertidur.

Terlalu banyak kebohongan, dan Baekhyun sangat menyadari hal itu.

.

.

Baekhyun terbangun dipagi harinya, Ia selalu mendapati Chanyeol disampingnya. Menyambut paginya dengan senyum yang terbingkai di wajah tampannya.

Setelah keduanya mengucapkan selamat pagi dan kecupan kilat di bibir, barulah keduanya akan beranjak dari sang kasur dan memulai aktivitas mereka masing masing.

Chanyeol sedang menyiapkan tumpukan roti panggang dengan selai strawberry di atas meja makan dan Baekhyun yang baru menyelesaikan kegiatan mandinya. Setelah berseragam lengkap barulah Baekhyun akan memulai sarapannya.

"Chanyeol, tidak mau pindah kesini saja?" Baekhyun menimang-nimang sebelumnya, dan memilih untuk mengatakannya saja.

"Aku pulang ke tempat ini dan aku terbangun di tempat ini juga, apa lagi?" Chanyeol menjawab santai sambil mengoleskan selai pisang pada permukaan roti tawar yang akan Ia santap.

Baekhyun membuka mulutnya, menutupnya lagi lalu membukanya kembali. Baekhyun begitu ragu untuk membuka percakapan dengan Chanyeol, kekasihnya sendiri. Namun dirinya merasa, mengatakannya memang perlu juga.

"M- maksudku.. semua barang-barang mu, sekalian saja kau pindahkan kesini."

"Terlalu sempit."

Dan Baekhyun memilih bungkam. Ia tidak mengerti bagaimana caranya menjalin hubungan yang baik. Walau terhitung dalam kurun waktu satu tahun semenjak keduanya resmi menjadi sepasang kekasih, mereka tidak pernah bertengkar bahkan merasa cemburu sekalipun.

Baekhyun berulang kali selalu memikirkan apakah perasaannya untuk Chanyeol benar-benar nyata adanya atau hanya perasaan yang mengikuti alur kehidupan saja yang selama ini Ia tuntut. Dan jika Baekhyun mengatakan 'aku mencintaimu' maka si tinggi itu akan menjawab 'aku lebih mencintaimu.'.

Berulang kali pula Baekhyun mencoba mempercayainya. Si jangkung itu mungkin terlalu naïf untuk menunjukan rasa cintanya pada Baekhyun. Dan bukankah setiap orang memiliki cara sendiri untuk mencintai pasangannya? Tapi kenapa malah Baekhyun sendiri yang meragukan perasaannya sekarang.

"Aku hampir telat, Baekhyun-ah. Habiskan sarapanmu!" Baekhyun memejamkan matanya ketika Chanyeol mencium keningnya dengan mulut yang masih penuh dengan roti panggang buatannya sendiri.

Chanyeol terlalu terburu-buru. Ia bahkan tidak mau menunggu Baekhyun menyelesaikan sarapannya dan berangkat bersama. Chanyeol ke kampusnya dan Baekhyun ke sekolahannya. Toh kampus Chanyeol dan sekolah Baekhyun masih berada dalam lingkup yang sama.

Selalu saja begitu.

.

.

Baekhyun tergolong siswa yang biasa saja di sekolahnya. Tidak terbully dan tidak juga menjadi sorotan warga sekolah. Namun karena kepribadian hangatnya, Baekhyun cukup beruntung memiliki banyak teman disana. Bahkan tidak sedikit yang mengetahui hubungan Baekhyun dengan Chanyeol.

Lelaki mungil itu menggulum senyum jika ada yang menyapanya, sudah menjadi kebiasannya dan hampir semua orang yang dikenalnya sudah mengerti jika Baekhyun tidak akan berbalik menyapa. Namun jika laki-laki itu memasuki kelas, barulah suaranya akan terdengar.

"Selamat pagi, semuanya! Semoga mendapatkan hari yang indah~"

Baekhyun menduduki bangkunya dan selalu bertepatan dengan guru yang memasuki kelasnya. dan Baekhyun akan selalu fokus pada setiap materi yang disampaikan.

Baekhyun menyukai hujan, namun Ia membenci dingin. Baekhyun menyukai salju, namun Ia membenci dingin. Baekhyun menyukai musim dingin, dan sekali lagi, Ia membenci dingin.

Laki-laki mungil itu membenci caranya yang memakai pakaian berlapis-lapis saat musim dingin. Pemborosan deterjen saat menyuci katanya, ditambah waktu menjemur yang lama juga. Rasa dingin terlalu menghabiskan stok pakaiannya.

Dan dengan sedikit rasa bosan dengan pakaian berlapis-lapis di tubuhnya, hari ini Baekhyun hanya mengenakan seragamnya saja. Tidak peduli Chanyeol yang akan mengamuk jika Baekhyun pulang nanti sambil merengek kedinginan.

Setiap harinya di jam istirahat, Baekhyun akan berkunjung ke kampus Chanyeol sekedar untuk berjalan-jalan saja. Atau memang mungkin ada maksud tersendiri bahwa dirinya ingin bertemu kekasih tingginya yang jika saja kebetulan lewat.

Baekhyun akan menggunakan berbagai alasan seperti 'kantin sekolah penuh' 'toilet sekolah mampet' atau sekedar 'hanya kebetulan lewat saja' jika tak sengaja bertemu dengan kerabat Chanyeol yang berpapasan dengannya. Dan selama ini, dirinya belum pernah bertemu langsung dengan Chanyeol dalam acara berkunjung-ke-kampus-kekasih-nya itu.

Dan akan sangat beruntung ketika hujan turun di jam-jam seperti ini. Menjebak seorang anak sekolah menengah atas di koridor kampus sang kekasih. Persetan dengan membolos jam pelajarannya, Baekhyun memilih menunggu Chanyeol saja. Siapa tau kekasihnya itu akan berbagi payung saat pulang dengannya nanti.

.

.

Mungkin sudah sekitar dua jam dan Baekhyun bisa mendengar bunyi bel pulang sekolahnya dari sini—masih di koridor kampus kekasihnya itu. Baekhyun terduduk bersandar di dinding dengan perhatian yang terfokus pada ponsel pintarnya. Memainkan game dan berteriak jika kalah.

"Ah! Ini tidak adil! Kenapa kalah lagi?! Ponsel sialan kau—"

Baekhyun baru saja akan membanting ponselnya jika saja sebuah suara tidak mengintrupsinya sekarang dan membuatnya tergugup. Dilihatnya pemuda yang hampir menandingi tinggi kekasihnya berjalan mendekatinya.

"Baekhyun? Kau tidak masuk kelas?" Baekhyun menggelengkan kepalanya.

"Kelas sudah berakhir beberapa saat yang lalu." Jelas Baekhyun. Sehun—kerabat Chanyeol—hanya manggut-manggut mengerti. Jam sekolah dengan jam kuliah memang berbeda, dan dia tau itu.

"Menunggu Chanyeol, ya?" Sehun sedikit menggoda dan Baekhyun sedikit merona mendengar nama kekasihnya disebut-sebut.

"Tidak. Aku terjebak disini." Sanggah Baekhyun. Baekhyun hanya tidak suka jika dirinya merasa terolok-olok terlebih menyangkut hubungannya dengan Chanyeol. Dan Sehun cukup mengerti dengan air muka si mungil kekasih temannya itu. Walau dirinya tidak bermaksud mengolok-olok Baekhyun, hanya sedikit menggoda.

"Kalau begitu aku duluan ya, ada urusan mendadak dirumah." Sehun tersenyum simpul. Setelah mengucapkan salam perpisahan barulah dirinya meninggalkan Baekhyun yang katanya terjebak dalam kampusnya.

Baekhyun melambai-lambaikan tangannya pada Sehun yang perlahan menghilang dari ujung pandangannya. Dirinya menghembuskan nafas lega lalu teringat kembali pada urusan pribadinya dengan ponsel sialannya itu.

Ditatapnya layar ponselnya. Baekhyun hanya memandang datar melihat gambar kekasihnya dengan pose v sign dan mengedipkan sebelah matanya. Tak sadar Baekhyun menghembuskan nafas beratnya lagi mengingat selama ini dirinya belum pernah mengambil foto bersama dengan Chanyeol.

Tiba-tiba saja pikirannya melayang pada sang kekasih yang entah dimana keberadaannya sekarang.

Chanyeol memang teramat sering memberitahu bahwa dirinya sangat disibukkan dengan tugas-tugas kuliahnya sehingga lebih memilih banyak diam di kelasnya daripada keluyuran mengelilingi kampus besar itu.

Chanyeol juga sering mengabari Baekhyun bahwa dirinya akan pulang telat. Beberapa alasan seperti tugasnya belum selesai, dan Baekhyun berpikir mengapa tidak diselesaikan dirumah saja namun Chanyeol menepisnya dengan mengatakan bahwa dirumah adalah waktunya untuk menikmati kebersamaan dengan Baekhyunnya.

Padahal jika Baekhyun ingat-ingat lagi, Chanyeol akan selalu tertidur pulas sepulangnya dari kuliah-sibuknya itu.

Dan yang lebih mengerikannya lagi ketika Chanyeol mengatakan jika dosennya menyuruhnya untuk menetap di kampus sedikit lebih malam. Chanyeol bilang dia tidak bisa membantah perkataan dosen jika saja dia tidak mau kekasihnya mengulang kelas di tahun berikutnya.

Sepulangnya dari kegiatan lembur-bersama-dosennya itu, Chanyeol akan mengelabui Baekhyun dengan menemaninya tertidur (hal ini dilakukannya setiap hari, tidak hanya ketika dosennya yang menyuruhnya mengikuti kelas malam) lalu meninggalkannya bekerja di malam hari.

Bekerja disebuah minimarket dengan sift malam memang menyulitkan. Mungkin bagi Baekhyun saja. Tidak dengan Chanyeol yang terlihat menikmati hari-hari sibuknya.

Baekhyun berhenti dari melamunkan Chanyeolnya dan berinisiatif untuk mencari kelas Chanyeol saja. Namun belum saja kaki mungilnya memilih kearah mana ia akan melangkah, matanya menangkap sosok yang tak asing lagi baginya.

Senang sudah pasti memang. Namun Baekhyun tidak bisa menghindari matanya yang membulat dan mulutnya yang terbuka

"P- pak Chan- Chanyeol, kau…"

Tbc or not? :B

a/n : Hahaha /tawa sambil nangis/

Gimana gimana?

Mohon bantuannya ya para readers yang chanteek chanteek ~ apa fanfic ini mau di teruskan apa tidak? Kalo lanjut mohon partisipasinya ~ Tapi kalo engga ya gak akan aku lanjut hoho.

Dan akhir kata, aku ucapkan terimakasih untuk yang mau repot-repot ngeluangin waktunya buat baca fanfic ini (kalo ada sih :v)

Jadi..

Wanna review? xDv