Realita Kelabu

Summary : Ehem.. Fic yang terlambat untuk SNAPE DAY. Perasaan seorang Severus Snape pada detik - detik kematiannya kepada Harry Potter selama ini di balik ekspresi wajahnya yang terkesan datar. Mind to RnR?

Warning : First fan poem, typo (maybe), Severus Snape POV

Disclaimer : Harry Potter termasuk Severus Snape adalah milik JK Rowling!


Harry, berbanggalah..

Rasakanlah bulir - bulir kebahagiaan

Kau diantara mereka

Yang selalu menyayangimu, para sahabat

Harry, apa kau bisa melihatnya?

Dunia ini kejam..

Dunia ini penuh ketidak keadilan..

Kenapa kau yang harus menjadi bidikannya..

Adakah penyihir di seantero bimasakti ini yang dapat menjelaskan, kenapa?

Harry, apa kau bisa menangkap secuil lantunan kata - kataku?

Kala kegelapan yang tengah berkerumun

Dia berseru mengundangku untuk bertemu

Aku hadir, dan dia berucap sesuatu

Strategi dan kemungkinan - kemungkinan semu

Aku dipercaya untuk membunuh..

Aku akan melakukan apa yang ia perintahkan

Apa kau tahu mengapa?

Karena aku rela

Karena setiap kita bertemu

Setiap mata kita beradu

Kau membuatku,..

.

.

Dapat kembali memandang mata itu

Mata ibumu..

Di tempat bertabur debu,..

Setelah aku melancarkan kutukan "Avada Kedavra" kepada profesor itu..

Kau merubah cara pandangmu terhadapku

Kau mencoba tuk berlari, mengejarku

Namun kau gagal, kau tak mampu

Dan satu hal yang pasti, kau makin membenciku

Harry,.. Tolong mengertilah..

Ini adalah rencananya,..

Aku seorang agen ganda

Agar dia tak mendapatkan apa yang ia inginkan,..

Yaitu kau, Harry

Sayangnya kau tak paham..

Dan belum saatnya bagimu untuk mengerti ini semua..

Harry, aku mohon bersabarlah..

Saat api peperangan mulai membara

Kau mencoba masuk ke dalam fikirannya

Dan kau temukan dimana dia berada

Yang nyatanya sedang bersamaku jua

Harry,.. Ternyata dia sadar

Ternyata dia tak sebodoh yang ku kira

Ia mengetahuinya

Tentang tongkat elder adalah milik penyihir yang membunuh pemilik terakhirnya

Ia mengira akulah pemiliknya..

Dia harus menghabisi nyawa yang ku punya

Nyatanya Draco-lah, pemilik elder itu sebenarnya

Harry,.. Segelintir air ini ambil-lah!

Ini bukan tetesan air mata

Ini yang akan menunjukkan padamu tentang kebenaran

Apa sekarang kau mengerti?

Mengapa aku melakukan ini?

Semua demi orang yang ku cintai

Sekarang kamu tahu semuanya, Harry..

Maafkan aku..

Ingatlah selalu..

Akulah si Abu-Abu


A/N :

Huwaa... Bagaimana? saudara-saudara sekalian.. Apakah corat coret yang terpampang di layar anda saat ini termasuk kategori poetry? Gaje kah? Jika iya, gomen.. '-' ini pertama kalinya Rea nulis poetry.. Silahkan review kritik/saran/komen ditunggu..