"Hai...hai hai hai hai hai hai hai -hhhh- hai hammmhmhmhm"
"Dasar lo Nowan bilang gue autis lo yang autis..."(sambil menutup mulut Nowan)
"Hmm hmm hmm hamamam"
"Apaan ?"
"HMMMMMM..."tunjuk tangan Yoval yang megang mulutnya
"APAAN SIH ?!" (Yoval juga autis -_-)
Dah daripada banyak bacot ngeliat (emg kami bisa diliat *Nowan and Yoval* ) 2 Author gila mendingan COBA...
ingat COBA...(HATI-HATI MATI) baca fic mereka yang katanya genre Adventure and Friendship..
THE AKATSUKI..THIS IS FIRST THEIR FIC,,,,
(Gue yang nulis siape ya,kok jadi sudut pandang orang ketiga ?!)
RATE : T
GENRE : ADVENTURE AND FRIENDSHIP
DISCLAMER : NARUTO MILIK MASASHI KISHIMOTO
WARNING : OOC,GAJE,TYPO(S)
THE AKATSUKI
DONT LIKE DONT READ DONT FLAME DONT ANGRY DONT SAD,,,
HAPPY AJA
PROLOUGE
Sebuah rumah indah berdiri dengan megahnya,,namun berdiri beberapa orang mencurigakan bertopeng sambil memegang macam-macam senjata dimulai dari kunai,shuriken,golok,parang,pisau dapur,pisau kue(?),garpu (?) sendok (?) piring (emang mau makan ?) dan tampang mereka sungguh bejad dan mencurigakan (loh..kan pake topeng)
"Ku mohon...tolong...tolong..."
"Heh..tak akan ada yang menolongmu..kau tau kesalahanmu...dan ucapkan WELCOME tu Neraka... Buakakakakak...ohok-ohok hueeekkk " (muntah)
KRIKK...KRIKK...KRIKK...
"Makanya bos ketawa tu jangan berlebihan,,bos kan dah tua.." maju seorang topeng kucing garong
"Bah..tua tua gini gue mampu main dengan 100 wanita...(dasar bejat)..Ok,baiklah sekarang dimana anak itu kalian sembunyikan ?"
Dua orang yang ditanya dengan keadaan terikat hanya terdiam, seorang wanita yang ketakutan plus air mata berderai bagai air terjun Niagara di benua Amerika (author lebay) dan sang pria hanya menatap lelaki tua yang bertanya tadi dengan tatapan kebencian.
"Aku tidak akan pernah memberitahumu dimana dia berada..kalian...ninja-ninja bejat yang hanya ingin mengambil kemampuan matanya saja !" sang pria berteriak dengan lebay *GEPLAK* dengan marah maksudnya.
"Hah...terpaksa..."si kakek tua yang tampaknya menjadi pemimpin ninja-ninja bertopeng itu menoleh ke anak buahnya yang bertopeng Boots si monyet Dora The Explorer.
"Baiklah ketua !" si topeng boots mengganguk dan menatap dua orang itu dengan tatapan menghina di balik topengnya.
"Jurus hipnotis pembuat jujur !" (aneh ya nama jutsunya..ni jutsu buatan author...*pantesan aneh,authornya pun aneh*)
"Apa yang ka...ZZZZ..NGOOK...ZZZZ...NGOOK.."si pria sudah tertidur dengan lelapnya (plus ngorok) sebelum dia melakukan protes berlebihan, sementara si wanita sudah memasuki dunia alam bawah sadarnya.
"Ehem.." si topeng boots mendeham sedikit "baiklah..bohong itu dosa..jadi dengarkan aku...bohong itu dosa..jadi dengarkan suigetsu eh...sugestiku...JAWAB APA YANG KUTANYA DENGAN JUJUR ! INGAT JUJUR ! DAN JANGAN PERNAH BERBOHONG KEPADAKU..." si topeng boots menatap ketuanya yang sudah kesal. "Cepat..." kata ketuanya dengan geram.
"O-ok...baiklah,,dimana anak kalian yang bernama Pein ?"
Si pria menjawab dengan santai "Nggak tahu..." GEPLAK !
"BAKA ! SUDAH KUBILANG JAWAB DENGAN JUJUR !" kata si topeng boots dengan super duper kesal.
Si pria mengelus kepalanya yang sakit lalu tersenyum bodoh.."Oh iya ya..coi a'u upa.."katanya sok imut membuat seluruh ninja bertopeng kena muntaber berjamaah.
"Ok..ok,sekarang dimana anakmu Pein ?"
"Dia di hutan belakang bersama kakaknya..kami menyuruh mereka kabur sebelum kalian dan pemimpin tua buruk kalian datang..." kata si wanita dengan suara polos .Si lelaki tua yang dibilang tua (emang),buruk lagi (benar itu... *author di tabok*) marah sampai keringetan.
"What you Say !" teriaknya lebay. "Kan aku disuruh jujur" kata si wanita dengan suuuper polos.
"Oh iya ya..." kata si lelaki tua sambil garuk garuk kepala...beberapa lama kemudian, si lelaki tua, si topeng boots, dan ninja-ninja topeng terdiam merenung dengan tampang cengo...si lelaki tua yang sadar berteriak "Bodoh ! kenapa kita diam ! kejar dan tangkap mereka !"
.oo0oo.
"Cepat Pein..."
"Baik Nii-san..."
"Semangat Pein.."
"Baik Nii-san..."
"Ayo Pein..."
"Baik Nii-san..."
Dua kakak beradik yang tak berhenti mengoceh itu terus berlari dari para ninja pengejar...sang kakak,memegang tangan kanan Pein dengan tangan kirinya, sementara tangan tangan kanannya memegang sebuah majalah.
"Nii-san,Tou-san dan Kaa-san bagaiman ?" tanya Pein dengan sedikit ketakutan, kakaknya menatap mata rinnegan itu dengan kasih sayang.
"Kau tenang saja Pein,,mereka pasti baik-baik saja..." sang kakak terdiam sebentar lalu berkata dengan lirih "keselamatanmu lebih penting.."
"Nii-san..."
"Iya,apa Pein?"
"Aku menyayangimu..jika Tou-san dan Kaa-san tidak ada,,Pein masih punya Nii-san...".
Kakaknya berhenti lalu menatap Pein dengan tatapan kasih sayang."Nii-san juga menyayangimu Pein..." lalu kakaknya menangis.
"Nii-san menagis ?".Pein bingung melihat air mata mengalir di pipi kakaknya.
"Ini air mata tanda kaka menyay.."
CLEBBB !
Mata Pein melebar melihat kakaknya tidak bisa mengeluarkan suara...mata Pein semakin melebar ketika darah keluar dari sudut bibir kakaknya.
"Nii-san !" Pein berteriak mengguncang bahu kakaknya, sementara kakaknya masih dalam keadaan memeluk dia,tapi dengan tubuh lemas menunduk dan di punggung kakaknya mencuat sebuah shuriken besar menusuk punggung kakaknya.
"Nii-san !" Pein kembali mengguncang bahu kakaknya, sang kakak menoleh ke belakang."Pein,,lari me-mereka mengejar kita..."
"Aku tidak akan meninggalkan Nii-san sendiri !" teriak Pein dengan isak tangis, di belakang terdengar suara para ninja bertopeng mendekat."Pein..jangan ban-bandel..kubilang la-lari..."kata kakaknya sambil melihat ke belakang.
Dan tiba-tiba dibelakang Pein muncul ninja bertopeng Donal Bebek sambil mengayunkan sebuah kunai, dia ingin menusuk punggung Pein dengan kunai itu.
Namun,secepat kilat sang kakak menarik tubuh Pein dalam dekapannya,dan punggung sang kakak lah yang kini ditusuk oleh si topeng Donal Bebek.
CRASSHH !
"Nii-saaaan ! "Pein berteriak dalam dekapan kakaknya...sang kakak cuma tersenyum dan memberikan majalah yang berada di genggaman tangan kanannya ke tangan kecil Pein. "Jaga majalah kesukaan Nii-san dan Tou-san ini baik-baik...jika kau rindu Tou-san,Kaa-san,dan,,OHOKHH hh..Nii-san...bacalah majalah i-ini..."
Sang kakak kemudian tersenyum dan ambruk ke sebelah kiri Pein...
Pein menatap nanar ke arah kakaknya yang bisa dibilang kini tidak bernyawa, kemudian dia menatap sekelilingnya...
Dia dan kakaknya yang sudah tidak bernyawa kini dikelilingi para Ninja bertopeng yang sudah mengeluarkan berbagai macam senjata.
Pein menatap mereka dengan penuh amarah dan kebencian. 'Mereka membunuh Nii-san...mereka juga pasti membunuh Tou-san dan Kaa-san...'
"Pein...menyerahlah atau kami buat kau seperti kakakmu yang sok pahlawan itu..." kata seorang lelaki tua yang berani lebih maju mendekati Pein.
"Kalian..." tatapan Pein berubah sangat mengerikan.
"Pein,kumohon...kami tidak ingin membunuhmu disini.."kata sang lelaki tua dengan tatapan memohon.
Pein terdiam dan para ninja bertopeng waspada,sang kakek pun mengeluarkan kunai dari kantong celananya...Pein mengeluarkan seperti suara geraman.
"Kalian...".Semua waspada dengan perasaan was-was.
"SHINRA-TENSEI !"
BLARRR !
DUAR !
"AAAAAKKKHHH...!"
Di tengah debu dan beberapa tubuh yang terbaring kesakitan,Pein menatap majalah pemberian kakaknya, di situ terdapat pose seorang perempuan cantik yang hanya pakai bikini berpose erotis dan di atas majalah itu tercetak 7 huruf mencolok bertuliskan PLAYBOY.
Pein tersenyum melihat majalah itu,lalu pergi berjalan menjauhi badan-badan yang terbaring kesakitan.
"Pein...tunggu !" teriak sang lelaki tua itu dalam keadaan tertelungkup, sudut bibirnya mengalir cairan merah alias darah...
Pein yang dipanggil tidak menggubrisnya.
"Cih..." lelaki tua itu mendesis lalu berpikir 'mata anak itu...rinnegan itu..sungguh berbahaya..'
TBC
FIUUUHHHH...(niup gelembung),,akhirnya chapter pertama selesai..oh ya..disini diceritakan kenapa Pein dibilang bokep dan dia suka bokep
(emang mukanya bokep kali... *Author di rinnegan*) oh ya siapa yang mau jadi OC ni,ada 3 lowongan :
ibu nya Pein
ayah nya Pein
kakak nya Pein (Laki-laki ya..)
sebutkan nama dan ciri-cirinya saja...biar sifat author yang urus..hehe...3 OC akan di munculin di bagian flashbacknya Pein saat bahagia bersama keluarga nya.
Dan terakhir Please Review...
