Waktu buat fic ini, aku lagi sedikit stress gara gara kena yang namanya APES DAY, trus gatau kenapa, kepikiran bikin cerita gila yang tak berarah endingnya! Hihihi, tentunya dengan teman aku yang juga sama sama punya otak agak miring. Saya minta bantuannya. Oiya selain itu, mungkin ceritanya pendek. Ya tolong wajarkan, aku membuat keadaan ini dalam renungan duka kesialan. Enjoy it please, maaf kalo jelek, dan jangan salahkan aku kalo para readers sekalian ga suka. Lebih lagi, bahasanya dibuat kasar... sekali lagi maaf. Dimaafin kan?.
Disclaimer: Tite Kubo
Genre: Friendship, Humor
Warning: Semua kekurangan
(mungkin)
Pairing: IchiRuki
Dukun ku, dukun terbego
Di SMA Karakura, terdapat dua orang murid yang bisa disebut gila karena sikapnya yang ekstrim ga karuan. Yaitu Ichigo dan Rukia. Mereka terkenal ke seluruh penjuru SMA Karakura, tidak mungkin tidak ada yang mengenal kedua anak gila itu. Mereka sangat populer, dan pastinya setiap hari selalu membuat sekolah rame akan ulah Rukia dan Ichigo. Dan anehnya, kegilaan mereka berdua itu, datang tiba tiba. Datang tak diundang, pulang tan dianttar, kaya jelangkung. Maksudnya mendadak gila, mendadak reda. Layaknya kesambet setan. Mau tau lebih lanjut lagi? Just read it please =D.
ooooooOoooooo
Pada suatu pagi, ketua kelas, Ishida, memerintahkan para petugas piket untuk segera piket.
" Heeh... yang piket sekarang, buru bersiin kelas." *pake nada nyuruh nyruruh.
" Okeeeeee!." Sahut anak anak cewe.
ooooooOoooooo
Lalu anak anak cowo pun memegang pel dan bersiap membersihkan kelas. Ketua kelas pun keluar dari kelas untuk bersantain ( *anjrot bener tu ketua kelas). Tiba tiba, anak anak cewe teriak ga jelas.
" ONNNNN FIREE!" utamanya Rukia yang udah mulai kesurupan.
Gatau dapet darimana, ujug ujug Rukia ngelemparin bola voli ke arah anak anak cowo yang lagi anteng ngepel, anak anak cewe lain juga gatau mungut bola voli darimana, langsung ikut ikutan ngelemparin bola voli ke anak anak cowo yang anteng ngepel. Karena anak anak cowo juga ga mau kalah, gatau darimana mereka dapet bola basket.
" Makan nih!." Kata Ichigo yang juga langsung kesambet setan.
Ichigo pun memukul bola tersebut tepat saat ketua kelas hendak masuk kelas mengecek para murid yang lagi piket.
DUAKKK!
Alhasil bola yang dipukul Ichigo barusan mengenai Ishida yang berkacamata GEDE itu, dan... muka Ishida yang lonjong, langsung ngecap bola basket yang barusan dilempar Ichigo.
ooooooOoooooo
Setelah itu permainan terus berlanjut, murid lain yang sedang berlalu lalang juga langsung kesambet setannya Rukia ama Ichigo, dan langsung join bareng main perang bola. Sementara itu hanya Ishida dan Inoue, wakilnya yang tidak ikutan. Ishida pingsan karena mengetahui mukanya tak lagi lonjong dan indah seperti dulu, tetapi terlihat jiplakan indah dari bola basket yang dilempar Ichigo barusan. Sedangkan Inoue berusaha menyadarkan Ishida dari pingsannya karena muka indahnya telah hancur menjadi bulat.
Semakin banyak murid yang ikut perang itu, sampai sampai hampir kelas lain kosong ( maaf ya, authornya lagi stress ), bel tanda masuk pun berbunyi, tapi karena setan telah memberi penyakit congean pada anak anak yang sedang bermain perang bola itu. Mereka tidak bisa mendengar apapun selain teriakan seru dari para peserta perang bola tersebut.
ooooooOoooooo
Tapi tiba tiba, Urahara, wali kelas Rukia dan Ichigo masuk ke kelas ( anjrot ni guru ganggu suasana ), tapi tu anak anak yang lagi pada main bola kaga nyader dan terus maen dengan asiknya. Lalu Rukia mementalkan satu bola voli saat Urahara masuk ke kelas, anehnya... bola nya ber slow mosyen kaya james bon. ( ga nyambung ).
" Eh Rukia, kok bolanya nge slow mosyen sih? Aneh, tapi kite kite kaga nge slow mosyen... kaya di pelem pelem gitu?." Tanya Ichigo dengan goblog nya.
" Jihh... mana w tau, w kan cuma ngelempar doang ._." . "
ooooooOoooooo
Tapi untung Urahara ga kena itu bola slow mosyen yang gatau kenapa bisa nge slow mosyen. Si Urahara langsung ngeliat si Rukia ama Ichigo dengan tatapan sinis yang siap marah meledak ledak layaknya Krakatau yang udah mulai aktif lagi.
" Kamu kamu ini anak bandel! Udah dibilangin berkali kali jangan buat ulah, tiap hari malah makin jadi, gimana si? Ngerti bahasa manusia ga si?."
Tapi ujug ujug, Ichigo bilang ke Urahara.
" Oy pak, liat dah ke belakang."
Dengan begonya, Urahara mau nurut dan nengok ke arah belakang. Ternyata bola voli yang barusan di lempar Rukia masih ber slow mosyen ria, dan saat si Urahara ngeliat ke arah belakang. Ga tau kenapa si Urahara juga jadi nge slow mosyen sendiri, karena Urahara dan sang bola voli sama sama nge slow mosyen, bola itu pun mengenai muka Urahara dan secara slow mosyen tentunya =D.
Lalu, Urahara bernasib sama seperti Ishida, yaitu terjiplaklah karya anak bangsa terbaik sedunia, jipakan bola yang diukir oleh pantulan bola yang tersangkanya adalah Rukia. Muka Urahara menjorok ke dalam dan berbentuk bulat. Otomatis Urahara ngamuk total digituin ama tu anak murid yang sebenarnya punya gangguan jiwa. Rukia dan Ichigo memang harus dibawa ke rumah sakit jiwa, tapi sayang, orang tua mereka juga gila. Jadi kayanya susah buat diomongin sama orang tua yang emang sama sama gila ._.".
ooooooOoooooo
Urahara memulai omelan ala suara Krakatau yang terdengar sampai Australia.
" Rukia! Ichigo!."
" Iya kenapa?." Jawab mereka berdua seperti tidak punya dosa sama sekali.
" Kalian akan bapak hukum!."
" Oh."
" Hukum apa?." Kata Ichigo mulai ngocol.
Akhirnya mereka berdua berdiri di depan kelas sambil memegang tiga ember, dua ember di kedua tangan mereka, satu lagi di kepala mereka.
" Selama pelajaran ku, kalian harus tetap seperti ini. Dan tidak boleh berbicara atau bercanda!." Bentak Urahara yang masih dendam akan nasib mukanya yang hancur itu.
ooooooOoooooo
Yaaah... gimana ya? namanya juga anak anka yang ga bisa diem dan gila, dan dalam keadaan dihukum, Ichigo dan Rukia ngobrol, bahkan bercanda! ( nampaknya setan benar benar membuat mereka lupa akan nasihat guru nya itu ). Urahara yang gabisa konsentrasi mendengar ocehan mereka berdua langsung menghardik mereka berdua.
" Hoy manusia! Bisa tidak kalian diam selagi aku menerangkan materi?."
" Gimana ya? abisnya ga betah si pak, hehehe." Kata Rukia sambil cengengesan ga jelas.
" Hhhhhh..." Urahara mendesah.
ooooooOoooooo
Lagi lagi Ichigo dan Rukia bercanda ria, dan bermain main tak karuan, sebenarnya Urahara mulai marah dengan sikap kedua muridnya yang semestinya di rehab itu, tapi dia mencoba untuk tetap tenang dan sabar.
Semenetara itu Ichigo dan Rukia malah makin asyik bercanda hingga keseimbangan mereka lunglain dan...
BRUUSSSHHH!
Semua ember yang mereka berdua pegang, mengenai Urahara yang sesang mencoba untuk tenang di tempat duduknya yang bagai neraka itu. Tentu Urahara ngamuk kaya babon lepas dari kandang ( sekalian ngejek Renji, heheheh).
" Kali ini kalian sudah benar benar keterlaluan! Pertama kalian menggepengkan muka ku dengan bola, sekarang kalian mengguyur ku denga ember yang berisi air itu! Kesabaran ku sudah habis sekarang!." Bentaknya habis habisan.
" Terus sekaranga hukuman kita apa dong?." Tanya Rukia dan Ichigo yang bener bener ga ngerasa bersalah.
" KALIAN BERDUA BERDIRI DI LAPANGAN SAMPAI PULANG SEKOLAH!."
" Sekarang nih? Oke deh, let's go Ichigo."
" Aku di belakang mu Rukia."
Kata mereka berdua sambil berlalu meninggalkan kelas menuju lapangan.
" TUNGGU!." kata Urahara lagi.
" Apa masbroh?." Sahut Rukia.
" Pakai ini!."
Kata Urahara sambil menyodorkan sesuatu sejenis name tag yang digantungkan di leher mereka berdua.
" Sekarang pergi dari kelas ini."
Ichigo dan Rukia pun segera berdiri di lapangan yang saat itu sangat panas.
ooooooOoooooo
" Hoy Ichigo, panas nih, baya payung ga?." Tanya Rukia dengan begonya.
" Ya ga laaah... kita kan lagi di hukum, pikiran lw pendek banget si?."
" Oiya ya... ngomong ngomong ni name tag tulisannya apa ya?."
Begitu Rukia dan Ichigo membacanya, mereka mendengus kesal.
AKU ADALAH ANAK YANG TIDAK BISA MENGHARGAI GURU, AKU BERJANJI TIDAK AKAN MENGULANGI PERBUATAN KU LAGI.
" What the hell?."
" Apa apaan nih? Tulisannya ga seru banget si! Ga da gaul gaulnya tu guru, bikin w enek pake benneuddh... (baca: banget) ."
" Sudahlah Ichigo, begini saja, apa kau bawa spidol?."
" Hmmmm... bawa, memangnya ada apa?."
" Sini aku pinjam!."
Ichigo pun menyerahkan spidol itu pada Rukia yang menunggu.
" Kau mau apa dengan spidol itu? Berbuat maksiat?."
" Lihat dan perhatikan." Kata Rukia dengan gayanya yang sok cool itu.
Name tag yang digantungkan di lehernya di balik, dan di baliknya Rukia menulis.
GURU W GANTENG BANGET!
" Hahahahaha, Rukia kau gila!."
" Hihihihi, kau mau coba?." Tanyanya dengan hawa sesat.
" Hahaha, pastinya."
Dan lagi, Ichigo menulis sesuatu di sisi lain name tag nya, yaitu.
W JANJI BAKALAN SELALU SAYANG AMA GURU W TERCINTA.
Wkwkwkwkwkwwk sekarang mereka berdua memang cocok sebagai pasangan murid gila!. Lalu setiap guru yang lewat bertanya, seperti contohnya Soi Fon.
" Ah? Apa yang kalian lakukan dengan tulisan manis itu? Kenapa kalian ada di lapangan?."
" Ini sebagai tanda bahwa kami sangat menghormati guru kami."
" Ya, dan kami sangat menyayangi guru kami, dan kami ingin semua tau bahwa kami sangat menghargai guru kami."
Kata mereka dengan tampang tampang sok mhudhh getoh (baca: imut).
" Owh! Siapa wali kelas kalian?."
" Urahara sensei."
" Hahaha, dia beruntung ya dapat anak murid seperti kalian?."
" Hihhihi."
Mereka berdua hanya membalas dengan tawa kecil yang penuh dengan kekejian itu!.
*backsound JENG JENG JENG!
ooooooOoooooo
Keesokan harinya, mereka berdua cekikikan tentang kejadian yang telah mereka perbuat kemarin. Tapi kali ini, mereka berdua merasa seperti di teror oleh tatapan tajam dengan hawa membunuh yang dilontarkan pada mereka berdua. Dan tentu itu membuat mereka berdua tidak nyaman!. Peristiwa ini terus berlangsung selama seminggu, mereka benar benar resah, gundah, dan merasa tidak bebas, karena mendapat teror dari wali kelas mereka ( dendam sang guru! ).
Lama lama, timbul rasa kesal yang mendalam pada diri Rukia dan Ichigo.
" Rukia, w ga tahan kalo terus kaya gini! W ga bisa bebas buat keributan!."
" Emang Cuma lw doang apa yang ngerasa gitu? W juga nyet!."
Hening...
" Ah Rukia!."
" Apa si? Lw buat w kaget aja si?."
" W punya ide!."
" Apa?."
" Ayo kita ke dukun!."
" Ayooo..."
" Hihihihihihihihihih." Mereka tertawa seperti kuntilanak yang menyeramkan!.
Dendam seorang Rukia dan Ichigo pun, telah dimulai...
To Be Continued
Sebelumnya saya sudah minta maaf atas kesalahan saya disetiap kata, atau semua kata. Gomen gomen gomen!~
Author: " w kaga yakin bakal banyak yang review, palingan Cuma 2 orang -_-"
Temen: " gapapa, se engganya udah ada yang baca meski gada yang review"
Author: " iya bener! Yang penting inspirasi w tersalur..."
Temen: " okeoke, kalo jadi author jangan cepet nyerah! Oke!"
Author: " okeoke, sekalian aku tutup, mohon review dan comment nya, yang pedas maupun yang baik bakalan diterima sebaik mungkin"
