BRING BACK MY SOUL
.
.
.
Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Belladelavuelta
.
.
.
Setiap orang, setiap manusia punya jiwa. Jiwa yang membantu kita untuk tetap hidup dan bisa berekspresi. Membuat kita tertawa saat senang, menangis saat sedih? Apa jadinya kita hidup tanpa jiwa? Apakah kita masih bisa hidup normal dengan jiwa kita yang sudah mati? Apakah manusia masih bisa disebut manusia, jika tanpa jiwa?
Namaku Haruno sakura. Umurku 16 tahun. Aku bersekolah di sebuah sekolah elit yang bernama Konoha Internasional High school. Aku hidup sendiri. Orangtuaku? dia sudah meninggal, maksudku ibuku karna aku tak tahu dimana ayahku. Lalu bagaimana aku bisa sekolah di sekolah elit? Beasiswa? Bukan-bukan, ayahku membiayai seluruh hidupku dan kakakku. Dan aku sudah didaftarkan di sekolah ini sebelum ibuku meninggal. Oh ya, tadi aku bilang aku hidup sendiri, kalian pasti bertanya-tanya kenapa aku tidak tinggal dengan kakakku? Jawabanya mudah saja, karna orangtuaku bercerai sebelum ibuku meninggal. Dan kudengar kakaku itu, sekarang bersekolah di Suna Internasional High School. Yah... begitulah singkatnya kisah hidupku.
Normal POV
Hari ini langit tampak mendung, dari sebuah jendela yang dari tadi ditatap oleh seorang gadis cantik berambut softpink. Mata emeraldnya menatap kearah langit dengan pandang bertanya. Dia memejamkan matanya dan menghela napasnya. Tatapannya kosong saat kembali menatap kearah luar jendela.
"sakura? Hei! Jidat! Kau mendengarku tidak sih?" tanya seorang gadis berambu pirang panjang yang diikat rapih dikepalanya.
"huh? Apa ino?" tanya gadis yang bernama seperti bunga kebangaan jepang itu.
"Tuh kan... sudah kuduga kau tidak mendengarkanku! Kau ini kenapa sih jidat? Dari tadi ngelamun terus!" tanya gadis bernama ino lagi, dengan sedikit kesal.
"Maaf aku hanya sedikit pusing ino..." jawab sakura dengan nada yang terdengar lirih.
"Mimpi buruk lagi?" tebak ino yang dibalas dengan anggukan oleh sakura. Ino menghela napas tidak tahu harus berkata apa. Keduanya terus terdiam sampai sakura berdiri dari bangkunya hendak meninggalkan kelas.
"Kau mau kemana sakura? Sebentar lagi masuk." Tanya ino dengan nada cemas yang tak dapat diembunyikan.
"Mencari udara." jawab sakura sambil berjalan meninggalkan ino yang menatapnya cemas.
'Dia masih belum bisa sembuh dari mimpi buruk.'
.
.
.
.
"Baiklah anak-anak. Hari ini kita akan kedatangan murid baru" Ucap seorang guru berambut perak yang seluruh wajahnya hampir ditutupi oleh masker.
Tok Tok Tok
"ah, sepertinya dia sudah datang. Masuk!" ucap guru yang diketahui bernama kakashi itu mempersilakan.
Muncul seorang pemuda bermbut raven dan berparas tampan. Mata onyx-nya terlihat tajam seperti elang. Para murid perempuan banyak yang tampak menatap penuh damba kearah pemuda itu. Sedangkan murid lelaki banyak yang iri sisanya tampak biasa-biasa saja.
"Silakan perkenalkan dirimu pada teman sekelasmu." Ucap kakashi mempersilakan.
"watashi wa Uchiha sasuke. Yoroshiku." Ucapnya dengan ekspresi yang datar dan intonasi yang sama datarnya.
"Terimakasi telah memeperkenalkan dirimu uchiha. Nah, untuk yang lain ada yang ingin ditanyakan?" Tanya kakashi
Hampir seluruh murid perempuan mengacungkan tangan kecuali yang gak berminat dan yang sudah punya pacar. Belum sempat kakashi menunjuk salah seorang murid untuk mengajukan pertanyaan, pintu sudah diketuk lagi.
Tok Tok Tok
"Masuk!" ucapa kakashi mempersilakan.
"Kalau saya boleh tahu, anda darimana nona Haruno? Setahu saya bel sudah berbunyi kira-kira lima menit yang lalu." tanya kakashi begitu gadis berambut softpink itu memasuki kelas.
"Maaf sensei, saya terlambat. Tapi sepertinya kemanapun saya pergi, itu bukan urusan anda." Jawab gadis bernama Haruno sakura itu dengan cengiran yang dibuat-buat.
Semua murid tampak terpaku dan kaget dengan jawaban sakura, tak terkecuali si murid baru Uchiha sasuke dan sang guru pun tampaknya begitu. Kakashi berhasil mengontrol kembali dirinya dan melupakan soal sesi murid bertanya.
"Baiklah Uchiha, kau bisa duduk dengan namikaze. Namikaze, angkat tanganmu. Dan kau haruno, kembali kebangkumu!"
Sasuke langsung melangkahkan kakinya kearah pemuda berambut pirang yang akan menjadi teman sebangkunya. sementara itu sakura langsung kembali kebangkunya.
"Jadi sasuke, kau pindahan darimana?" tanya pemuda bernama Namikaze naruto itu, begitu sasuke sudah menduduki bangku di sebelahnya.
"Oto internasional High School." Jawab sasuke singkat, padat, dan jelas.
"Bagaimana menurutmu soal sakura-chan? Jujur saja aku kaget dengan jawabanya tadi pada sensei.. yah walaupun dia emang sering begitu sih, omongannya tajam berebeda dengan ekspresinya." Sasuke hanya beguman 'Hn' sebagai respon.
"Kau tahu, tahun lalu aku mengajaknya kencan dan dia menolakku dengan mengataiku bodoh. Lalu lee pernah mengirim surat cinta kepadanya yang berakhir ditemukanya surat itu ditong sampah. Dan macam-macam deh. Tapi aku gak akan nyerah gitu aja! Karna dia gadis yang spesial... Dan aku harus bersabar kalau pingin dapetin dia!" Seru naruto panjang lebar dengan semangat yang menggebu-gebu.
"Tch! Bodoh." Respon sasuke yang dibalas oleh delikan dan jitakan dari naruto. Sasuke meringis sakit karna jitakan naruto. 'Apa-apaan dia baru juga kenal, sudah seenaknya begitu' ucap sasuke dalam hati.
"Benarkan kau lebih menyebalkan dari yang kukira. Eh, ngomong-ngomong kau ini siapanya Itachi-senpai?" belum sempat sasuke menjawab pertanyaan naruto, kakashi sudah menyelanya.
"Namikaze, bisakah kau kerjakan soal nomer lima?" pinta atau lebih tepatnya perintah kakashi yang sukses membuat naruto gelagapan.
Tok tok tok
Terdengar suara pintu diketuk membuat kakashi mengalihkan perhatianya dari naruto. Seorang wanita yang diketahui salah satu guru di KIHS —yang diketahui bernama Mitarashi anko—memasuki kelas.
"Maaf menggangu sebentar Hatake-san. Kepala sekolah sudah menunggu anda untuk menghadiri rapat, sedangkan pelajaran dibatalkan dan murid-murid dibolehkan untuk pulang." Sorakan riang gembira menyambut berita dari Anko. Dan sepertinya naruto terselamatkan.
.
.
.
.
.
Sudah dua seminggu sejak kedatangan para murid baru yang membuat heboh sekolah. para? Ya, para... karna dalam seminggu ini sudah terdapat tiga murid baru dalam dua minggu, yang membuat heboh kaum hawa. Pasalnya, tiga murid baru itu memiliki tampang yang membuat para hawa menatapnya penuh damba. Dan bahkan rata-rata gadis di KIHS telah membuat fansclub untuk tiap masing-masing pangeran.
Dan salah satu pangeran itu adalah dia. Seorang pemuda tampan bermbut merah yang memiliki mata Hazel yang begitu memikat. Pemuda itu diketahui bernama Akasuna no sasori.
Pemuda itu berjalan sambil memasang wajah stoic miliknya. Kakinya melangkahkanya menuju atap gedung sekolah. Tujuannya hanya satu... berbicara pada gadis itu. Tujuan yang sama yang membuatnya pindah sekolah.
"Lama tidak jumpa... sakura."
.
.
.
TBC
Akhirnya selesai juga fic keduaku. Dan makasih buat Nohara rin yang ngasih saran dan kata-kata penyemangat di review fic sebelumnya. Semoga kalian suka sama fic keduaku ini. Kalo gak suka bisa dihapus dan gak berlanjut kok.
Review ?
