Kuroko no Basket belongs to Fujimaki Tadatoshi

.

.

.

.

.

Enjoy!


Kuroko tidak tahu apa atau siapa yang menyebar gosip tentang dirinya yang menyukai Momoiーatau tentang bagaimana tepatnya proses itu terjadi, Kuroko tidak ambil pusing. Yang ia tahu hanyalah fakta bahwa Kise Ryouta, teman satu club basketnya, termakan omong kosong itu dan mengira bahwa dia benar-benar menyukai Momoi.

"Kurokocchi, kau mau tahu sesuatu?"

Kise mendekat dan menyelaraskan langkahnya dengan Kuroko. Matahari mulai terbenam saat itu, menyisahkan sisa-sisa cahaya oranye di langit senja.

"Ada apa, Kise-kun?"

Cahaya matanya mencurigakan. Kuroko harusnya tahu saat itu juga bahwa apa yang akan Kise katakan setelah ini adalah sesuatu yang tidak sepantasnya dikatakan; sesuatu yang kotor yang tidak seharusnya masuk ke telinganya (demi Dewa manapun, Kuroko menyesal setelah mendengarnya); sesuatu yang biasanya hanya muncul dalam pembicaraan antarlelakiーkecuali dirinya yang memang dilahirkan tanpa rasa penasaran itu.

Kise menarik napas. Dipandanginya sekitar, memastikan tidak ada orang lain yang mendengar pembicaraan mereka berdua iniーwalau anggota Kiseki no Sedai lainnya ada tepat dua meter di belakang (bagi Kise dua meter itu cukup).

Kise mengambil ancang-ancang berbisik. Tangan kanannya menutupi mulutーjaga-jaga kalau ada yang pandai membaca gerakan mulutnya atau untuk sekadar menghambat suaranya agar tidak merambat keluar terlalu banyak (jangan tanya Kuroko dari mana logikanya didapat).

"Kolornya Momocchi hari ini warna-"

PLAK!

Kuroko bersyukur dia tangkas dalam menanganinya (ini berkat nyamuk-nyamuk yang seringkali Kuroko jumpai di rumahnyaーKuroko berterima kasih). Meski tangannya sedikit memerah karena tenaga dalam yang dia keluarkan tadi.

"KUROKOCCHI! Kenapa menamparku?! Sakit-ssu!" Kise merengek.

"Salah Kise-kun sendiri kenapa berkata seperti itu."

"Woi, Kise. Gak usah alay! Baru ditampar gitu aja udah ngerengek."

Aomine berkomentar. Tentu saja setelahnya, dia tertawa terkikih-kikih mengingatnya. Aomine bersumpah, ini akan jadi memori paling menakjubkan sepanjang tahun ini. Ada sedikit rasa sesal karena dia tidak sempat merekamnya tadi.

"Karena bukan Aominecchi yang ditampar! Tamparannya Kurokocchi itu dahsyat!" protesnya.

"Memangnya kenapa Tetsu-kun menampar Ki-chan?" Momoi ikut menimpali.

Kuroko melirik melalui sudut matanyaーMomoi yang terlihat bingung dengan apa yang sedang terjadi. Kasihan Momoi-san diintipin Kise-kun, pikirnya.

"Momoi-san, mulai sekarang jangan dekat-dekat Kise-kun. Dia manusia terburuk dari manusia-manusia terburuk yang pernah ada."

Kuroko melangkah satu langkah lebih jauh dari Kiseーbukti protesnya atas apa yang hendak Kise perbuat (katakan) tadi, penolakan mati untuk Kise Ryouta.

"Kurokocchi tega! Apa maksudnya tidak boleh dekat-dekat aku? Aku bukan manusia terburuk yang pernah ada." Kise merengek lagi. Kali ini ditambah dengan aksi melangkah satu langkah lebih dekat dengan Kuroko.

"Pikirkan dan renungkan apa yang salah, Kise-kun. Kau bukan anak-anak lagi yang harus diberitahu, 'kan?"

"Kurokocchi kejam-ssu! Aku salah apa? Aku cuma mau membantu Kurokocchi danーpokoknya aku tidak salah."

"Otakmu yang salah, Kise-kun. Otakmu."

end.