Naruto©Masashi Kishimoto

Daun Yang Lebih Hijau©fa vanadium

Sasuke yang doyan banget jadi brondong akhirnya nerima pernyataan cinta seorang siswi SMA?

...::::::::...

Chapter 1 : Kissable

Teme, kau dimana?

Aku punya rencana bagus untukmu!

Sasuke mendengus membaca pesan singkat yang baru diterimanya. Harusnya sejak tadi ia mengaktifkan mode pesawat di ponselnya, atau bahkan menonaktifkannya saja sekalian. Sekarang terlambat, sahabatnya yang cerewet itu pasti sudah keluar kelas mendekati jam makan siang seperti ini—dan tentu langsung mencarinya. Susah memang punya sahabat yang tidak pernah merasa repot untuk mengurusi urusan pribadimu.

Kissable lt 2

Sasuke beranjak dari duduknya setelah membalas pesan itu. Bisa repot kalau sampai ngobrol dengan sahabatnya di perpustakaan kampus ini. Yang ada diusir dengan tuduhan menyelundupkan dan menyalakan radio rusak di dalam perpustakaan. Oh oke, agak kejam memang menganalogikan suara sahabatnya dengan radio rusak.

Setelah sekitar sepuluh menit berlalu, tibalah ia di kafe terdekat dengan kampusnya. Di sudut ruangan kafe lantai dua, ia kenali beberapa sahabatnya sudah duduk nyaman sambil sesekali bertukar tawa. Itu memang spot mereka biasa berkumpul. Salah seorang dari mereka yang tawanya paling keras menyadari kehadirannya.

"Kau bilang kau disini, kenapa baru datang?"

Sasuke langsung duduk di bangku yang tersisa tanpa menjawab pertanyaan Naruto. Tatapannya masih datar. Mengarah ke dinding kaca di depannya.

"Seperti ini Sasuke yang baru putus dengan pacarnya?!" ucap seorang dari mereka, si cowok berambut gondrong, Neji.

"Di putusin lebih tepatnya," Kiba menyahut dengan wajah tengilnya. Setelah itu terdengar cekikikan-cekikikan usil dari Shikamaru dan Neji.

"Mou, yamete kudasai! Aku tahu ini momen langka, tapi apa kalian tidak bosan melihat wajah galau Teme sepanjang minggu ini?!" Naruto sewot sendiri. Mengabaikan beberapa remah keripik kentang keluar dari mulutnya. Yang lain hanya diam mengamati, tahu sebentar lagi Naruto akan mengusulkan rencananya.

"Begini Teme, aku punya rencana bagus untukmu, akhir pekan ini bagaimana kalau kita adakan kencan buta, hm?" usul Naruto, mampu membuat perhatian Sasuke teralih padanya. Boleh juga ide si Dobe ini, pikir Sasuke. Dia butuh pengalih perhatian. Perhatiaanya dari semua hal tentang Samui, wanita yang sudah meninggalkannya. Sedikit flashback tentang Samui. Walau hubungannya dengan wanita itu di tentang oleh ibunya, namun mereka dapat terus bertahan hingga satu tahun. Selama itu pula Sasuke begitu serius menjalaninya. Beratus-ratus kali ia meyakinkan Samui bahwa ia bersungguh-sungguh mencintai Samui, bahwa mereka pasti bisa terus bersama. Ia tahu masalah sebenarnya bukan ada pada restu ibunya. Karena Samui di mata Sasuke adalah wanita realistis, cantik, dewasa, anggun, dan memiliki self control yang baik—benar-benar tipenya—yang tak mungkin terganggu hanya dengan sikap dingin ibunya. Masalah sesungguhnya ada pada keyakinan Samui sendiri terhadap Sasuke. Ia merasa Samui mengangga hubungan mereka hanya main-main. Mengingat Samui yang seorang model pro berusia 29 tahun, dan dirinya yang masih 20 tahun, seorang mahasiswa teknik semester 6. Arrgh... Rasanya Sasuke ingin menumbuhkan janggut saja mengingat hal itu.

"Woi, melamun!" Sasuke tersentak kaget mendengar Naruto berteriak. Ia jadi ingin melempar Naruto dengan gelas di depannya.

"Gimana? Mau ikut tidak?" Naruto bertanya, "Shion yang menawarkan akan mengajak teman-teman perempuannya," lanjut Naruto. Sasuke yang mendengarnya malah mengernyitkan alis. Shion? Tetangga Naruto yang pirang itu? Pikir Sasuke.

"Dobe, Shion masih SMA," dan untuk pertama kalinya Sasuke bersuara.

"Iya, aku tahu. Aku pernah melihat teman-temannya main ke rumah Shion, dan mereka itu manis-manis," ucap Naruto agak berlebihan. Lihat saja ekspresinya yang sok imut sambil menggigit bibir.

"Mereka masih SMA, mereka berisik!" sahut Sasuke.

"Hora! Sudah kubilang, dia tidak akan mau sama anak SMA. Dia maunya sama teman-teman arisan ibumu Naruto" komentar Kiba. Tiba-tiba keinginan untuk melempar gelas kembali muncul dalam diri Sasuke.

"Terus saja," ucap Sasuke sarkastis. Matanya mendelik pada Kiba yang sibuk cekikikan. Setelahnya Naruto yang mendelik pada Kiba.

"Ayolah, Teme. Dari pada di rumah suntuk mikirin Samui terus. Ikut ya? Ya? Ya? Ya?" bujuk Naruto. Sekitar sepuluh menit Naruto habiskan untuk terus mambujuk Sasuke. Membeberkan alasan ini, alasan itu, keuntungan ini, keuntungan itu. Hingga akhirnya Sasuke lelah dan menerimanya. Toh ini hanya kencan buta, pikir Sasuke.

Naruto yang senang langsung mengeluarkan ponselnya. Membuka galeri foto di ponselnya, kemudian menunjukan beberapa foto pada Sasuke.

"Sekarang kau pilih pasangan blind date-mu!" titah Naruto antusias.

Sasuke menurut saja disurus memilih pertama. Kemudian ia tatap layar ponsel Naruto.

"Hn, rambut pink."

...::::::::...

Hola, fa vanadium di sini.

Terima kasih sudah membaca.

Awalnya Sasuke saya buat sebagai mahasiswa semester 4. Karena saya memulai mengetik fic ini saat saya masih semester 4. Dan sekarang saya sudah semester 7 *nangis*

Pengen aja buat Sasuke seangkatan sama saya, biar bisa nuangin penderitaan mahasiswa teknik semester atas ke dia hehehe...

Tangerang Selatan, 300815.