Shizu: "Haloo lagi semuanya, apakah kalian sehat-sehat saja? Saia bawa fanfic baru lagi, kali ini dengan pair Grimmjow dan Nelliel. Yang suka, silahkan dibaca. Yang gak suka, lebih baik jangan dibaca, oke?"
Happy Reding all!
~She is My Girlfriend~
~Romance, Friendship, Humor (mungkin)~
~Disclaimer: Tite Kubo~
~This fic: mine~
Karakura High School.
Adalah sekolah untuk anak-anak SMA di kota Karakura. Memang sih banyak yang bilang, kalau sekolah ini bagus mutunya. Tapi pasti tidak akan luput dari murid-murid nakalnya kan?
Pagi hari, jam 6.
BRUUK.
"Hei! Jalan tuh lihat-lihat dong!" bentak seorang laki-laki kurus berambut hitam panjang.
"Ma—maaf aku tidak sengaja," ucap laki-laki berambut pirang itu yang sebenarnya sengaja ditabrak olehnya.
"Heeei! Jaga ucapanmu, panggil aku Nnoitra-sama!"
"I—iya, maafkan aku, Nnoitra-sama…"
Laki-laki yang dipanggil Nnoitra itu langsung tertawa terbahak-bahak bersama teman segengnya. Tiba-tiba datang 2 murid yang kebetulan lewat di situ, dan melihat teman mereka terjatuh di lantai.
"Kira-kun, kamu kenapa?" tanya murid perempuan itu yang bernama Momo Hinamori.
"Ah, Hinamori-kun dan Hitsugaya-san?" laki-laki bernama Kira itu mengangkat kepalanya, melihat ke 2 temannya datang.
"Iya, kamu kenapa duduk di lantai kayak begitu? Memangnya lagi ngemis ya?" tanya Hitsugaya, saat itu juga, Hinamori langsung menyikut tangannya.
"Tadi aku sengaja ditabrak oleh Nnoitra, dan ia malah memaksaku untuk meminta maaf padanya. Padahal aku tidak bersalah," Kira menceritakan semuanya.
"Hmm, memang makin lama si Nnoitra itu semakin keterlaluan."
"Ya sudah, jangan dipikirkan lagi ya, Kira-kun. Kita semua juga pernah kok di jahili sama dia, bukan hanya kamu," ucap Hinamori seraya menghibur.
"Terimakasih, Hinamori-kun, Hitsugaya-san."
"Kalau begitu, kita ke kelas yuk!"
Nnoitra Jiruga, adalah berandalan yang paling terkenal di sekolah ini, dia berada di kelas 2-B. Hampir semua orang takut dengannya, makanya setiap bertemu dengan dia, lebih baik menghindar secepatnya.
Tapi, apakah masih ada murid yang tidak takut dengannya? Tentu saja ada, mereka 1 geng, dan berjumlah 4 orang.
"Hei, pagi ini ada berita hot loh!"
"Apa itu?"
"Lagi-lagi si Nnoitra itu mengganggu salah satu murid kelas 2-C."
"Hooo si berandalan nomor satu itu ya."
"Siapa yang diganggunya?"
"Itu, Izuru Kira. Laki-laki berambut pirang."
"Wow, kasihan ya. Pasti yang diincar Nnoitra itu anak yang alim-alim. Lagian kenapa dia gak dikeluarin aja sih dari sekolah ini, biar gak jadi pengganggu."
"Aku juga pengennya gitu sih, tapi kelihatannya guru-guru juga takut sama dia."
"Hahahahaha!"
Suara tawa 4 orang laki-laki itu menggelegar saat mereka memasuki kelas 2-B.
"II—CHII—GOOO!"
DZIIGH!
"Osh, ohayou Keigo," ucap laki-laki berambut duren bewarna jeruk, bernama Kurosaki Ichigo.
"Sabar ya, Asano-san, ohayou juga Ichigo!" sapa Mizuiro, teman akrab Ichigo, juga Keigo.
"Tidaak Mizuirooo! Kenapa dikau jadi formal begitu sama daku?" tangis Keigo sambil mengiris-iris bawang merah, yang membuat air matanya mengalir seperti air terjun Niagara.
Kurosaki Ichigo, Abarai Renji, Ulquiorra Cifer, dan Grimmjow Jeagerjaques, adalah sahabat akrab sejak SMP. Bahkan terkadang ada yang memanggil mereka dengan nama geng "Four Musketeers".
"Ohayou, Ulquiorra!" sapa seorang perempuan dengan wajahnya yang berseri-seri.
"Ohayou, Inoue Orihime…"
"Hei hei, kenapa formal begitu Ulqui-chan? Dia kan pacarmu, panggil dengan namanya dong, hihihi," goda si laki-laki berambut biru itu.
"Urusai."
Tiba-tiba datang gadis mungil dari kelas 2-A, rambut hitamnya yang sampai sepundak, dan larinya yang cepet banget kayak kelinci dikejar macan. –Gak ada hubungannya!—
"Oi Ichigo! Novelku yang dari kemarin kamu pinjam, udah seminggu gak kamu balikin, ayo mana?" paksa si mungil bernama Kuchiki Rukia itu dengan nada garangnya.
Mahkluk yang bernama Ichigo hadir?
Hadir pak! Eh salah, kenapa jadi gak nyambung?
(Back to Story), Ichigo pun menengok ke sumber suara. Seketika itu juga, wajahnya langsung pucat pasi.
"E-eh?"
"Jangan bilang "eh" bodoh!" Rukia dengan cepat langsung menendang pinggang Ichigo, sehingga ia langsung encok.
"Aduuuh! Gak usah nendang juga! Nih!" Ichigo langsung mengambil novel horror kesukaan Rukia dari tasnya, dan langsung menyerahkannya.
"Terimakasih!" saat itu juga wajah Rukia langsung dihiasi senyuman dan dengan background yang cling cling gitu. Ketiga teman Ichigo langsung sweatdrop.
"Oi oi, memangnya Rukia itu punya 2 kepribadian ya? Bisa berubah sedrastis itu," tanya Grimmjow pada Renji.
"Jangan tanya aku, baka. Tanyalah sama yang dekat dengannya." Renji menunjuk kepada Ichigo.
"Mereka belum pacaran kan?"
"Belum, baru pedekate saja, sama sepertiku. Yang udah pacaran tuh si itu." Renji menunjuk Ulquiorra.
"Lah? Memang kamu udah pedekate sama siapa?" tanya Grimmjow.
"Sama Arisawa Tatsuki," cerocos Ulquiorra.
"Owh, siapa dia?" tanya Grimmjow dengan tampang polos.
"Dia? MANUSIA!" bentak Renji frustrasi.
"Owh manusia." Grimmjow malah menanggapinya serius.
"Dia perempuan yang sekelas sama kita, yang rambutnya pendek, kayak cowo. Dan suka ikut klub karate, bareng sama Renji," jelas Ichigo panjang lebar, soalnya ia berteman dekat dengan Tatsuki sejak kecil.
"Ooh! Dia ya?" di otak Grimmjow sudah tergambarkan wajah Tatsuki.
"IYA!" jawab ke tiganya serempak.
Akhirnya karena Author males ngetik, mari kita langsung aja bunyikan bel masuk kelasnya. Pelajaran pertama pun dimulai. Ichigo duduk bersama Renji di pojok paling belakang sebelah kanan, dengan Grimmjow dan Ulquiorra di depannya.
"Oh iya, hari ini kamu ada klub karate ya?"
"Iya, memang kenapa?"
"Boleh aku menunggumu?"
"Hah? Untuk apa?"
"Mungkin Ichigo takut nanti dipalak sama Nnoitra, makanya dia pulang bareng sama kamu," ucap Grimmjow sambil ketawa-ketiwi.
"Bodoh ini bukan saatnya bercanda, kita kan ada tugas kelompok untuk pelajaran sejarah, kau tidak ingat?" tanya Ichigo.
Ulquiorra masih asik memperhatikan ke papan tulis yang penuh dengan catatan biologi, sambil sesekali melirik ke arah sang gadis pujaan hatinya. –lebay—
"OH IYA YAAH!" teriak mereka berdua, dan karena suaranya yang bisa dibilang cukup membuat seluruh siswa di kelas melihat ke arahnya, sang guru pun memberi hukuman pada Grimmjow dan Renji dengan gratis.
Mau tau kan mereka dihukumnya bagaimana? Tenang aja kok, gak parah-parah banget. Saksikan lagi ya di chapter 2 yang akan mendatang!
~TO BE CONTINUED~
Shizu: "Yosh, bagaimana ceritanya? Pasti gaje ya? Maaf saia sudah berusaha mengeluarkan seluruhnya yang ada di otak saia, sehingga lahirlah cerita gaje ini. Mungkin chapter pertama ini masih sedikit banget ya. Tapi nanti akan saia usahakan chapter 2 nya lebih panjang."
Shizu: "Silahkan tinggalkan review anda, beserta nama lengkap, alamat rumah, serta nomor hape anda." –loh?—
Shizu: "Dan sekali lagi, saia ndak menerima flame. Secara gratis maupun bayar, dan semoga kita bisa bertemu lagi di chapter berikutnya!"
