Hello Goodbye

Main Cast: Kim Taehyung, Jeon Jungkook, Park Bogum, Kim Namjoon, etc

Length: Chaptered

Rate: T

Genre: Romance, School life, Hurt

-Chapter 1-

"Bogum-ah", mendengar namanya sontak dipanggil membuat pemuda berkacamata itu menoleh ke sumber suara. Dilihatnya seorang pemuda bernametag Kim Namjoon tengah melangkah mendekatinya.

Begitu jarak mereka tinggal beberapa langkah lagi, Namjoon memutar bola matanya jengah. Dilihatnya Bogum tengah sibuk berkutat dengan buku berlabel Biologi di tangannya. Pemuda itu tak menghiraukan para siswi juniornya yang sibuk menatap kagum kearahnya.

"Oh ayolah Park Bogum! Disaat surga ada di depan matamu, kau malah memilih kumpulan kertas itu?!"

Bogum menaikkan sebelah alisnya kemudian melirik sekilas ke sekumpulan gadis di depannya.

'Pantas saja.. Dasar Kim-Pervert-Namjoon!',gerutunya dalam hati. Pantas saja Namjoon mengatakan surga. Gadis-gadis itu sengaja tak mengancingkan bagian atas seragam mereka sehingga mempertontonkan 'harta' mereka.

Kali ini justru Bogum yang memutar bola matanya malas. Pemuda bermarga Park itu menutup bukunya lalu bangkit dari posisinya yang sebelumnyaduduk di tepian jendela lorong sekolah.

"Kalian anak baru?", tanya Bogum pada kumpulan gadis itu. Salah satu dari mereka menunjuk dirinya sendiri. Menanyakan apakah senior tampan ini tengah berbicara pada mereka atau tidak.

"Ya kalian. Apa kalian siswi baru?", sambung Bogum, kemudian salah satu gadis itu menjawab dengan gugup.

"Ne Sunbaenim"

"Apa kalian melewatkan acara penyambutan siswa baru?", Bogum kembali bertanya dan dibalas tatapan terkejut gadis-gadis itu seolah tengah mengatakan 'Bagaimana sunbae tampan ini tahu?'.

"Sepertinya iya, Bogum-ah. Mereka bahkan tidak mengenalmu.. Ckckck", decak Namjoon sambil menggelengkan kepalanya.

Bogum menghela nafas pelan sebelum berujar dingin.

"Rapikan seragam kalian jika tak ingin mendapat detensi dariku"

Kalimat Bogum itu sudah cukup membuat kumpulan siswi itu mengerti siapa ia sebenarnya. Bogum kemudian melangkah meninggalkan gadis-gadis itu. Sementara Namjoon menyempatkan untuk melambaikan tangannya sebelum mengikuti jejak Bogum.

Sepanjang kaki Bogum menapaki lorong sekolah mereka, ia dihadiahi tatapan kagum para siswi. Begitu pula dengan Namjoon. Jika ia hanya diam, lain halnya dengan Namjoon yang sibuk tebar pesona.

Tiba-tiba Bogum menghentikan langkahnya saat merasakan ponsel di sakunya bergetar.

'One new message received

from: Taehyungie baby

subject: Sekolah

'Hyungie, kau dimana?'

Bogum menaikkan sudut bibirnya mengulas senyum. Cepat-cepat jemarinya mengetik pesan balasan untuk kekasihnya itu. Tungkainya bergerak menyusul Namjoon, menepuk pundak pemuda Kim itu.

"Kau duluan saja. Aku mau menemui Taehyung dulu"

Usai mengatakan itu, Bogum berlari pelan meninggalkan Namjoon yang menatap punggungnya dengan pandangan sulit diartikan.

"Kau berubah Bogum-ah. Kuharap kau tak sakit lagi."

.

.

Taehyung melangkahkan tungkainya menjelajahi sekolah barunya. Pemuda pemilik mata indah ini berjalan sendirian tanpa ditemani siapapun. Tak seperti siswa lain yang tampak berkerumun entah membicarakan apa. Dengan ponsel di tangannya, pemuda bermarga Kim ini terus melangkah. Hingga kemudian langkahnya terhenti pada halaman belakang sekolah. Dinding beton membatasi tempat ini dengan jalan raya yang sempat Taehyung lewati pagi tadi.

Dengan berlatarkan rumput hijau juga beberapa pohon tua, tempat ini Taehyung dapuk sebagai tempat favoritnya. Ditambah suasana sepi dan semilir angin yang berhembus membuat pemuda manis ini tak sanggup menahan senyumannya.

"Haaa.. Aku suka tempat ini.."

Brugh

Taehyung mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat ini hingga obsidiannya tak sengaja menangkap sebuah ransel hitam tergeletak kemudian sepasang tangan kekar dilanjutkan dengan kepala bersurai hitam menyembul dari balik dinding. Tak butuh waktu lama untuk seseorang itu untuk masuk ke wilayah sekolah.

Hap

Hanya dalam sekali lompatan, pemuda berpenampilan acak tersebut sudah melenggang dengan santainya mengambil ransel yang telah ia lempar sebelumnya. Begitu pemuda itu membalikkan tubuhnya, ia tersentak kaget melihat kehadiran Taehyung yang terpaku melihatnya.

Bak waktu terhenti, suara semilir angin menemani dua anak adam yang tengah bertatap muka ini saling menyelami obsidian indah mereka.

Tanpa mereka sadari, benang merah bernama takdir telah mengikat mereka.

.

.

Bogum mengulas senyum di wajah tampannya mendapati sang kekasih tengah menikmati semilir angin dengan mata terpejam. Dengan tanpa suara, Bogum mendekati Taehyung yang duduk dengan santainya di salah satu kursi kayu.

Hap

Kedua telapak tangan besar Bogum menutupi mata Taehyung, membuat pemuda bermahkota coklat tersebut tersentak kaget.

"Siapa aku?"

Taehyung terkekeh mendengarnya. Dengan suara baritone-nya yang amat sering Taehyung dengar itu Bogum pikir dia bisa menipunya? Yang benar saja.

"Bogum hyung.. Suaramu itu terlalu jelas..", ucapan Taehyung membuat Bogum tertawa. Pemuda tinggi itu segera menarik tangannya lalu mendudukkan tubuhnya di tempat kosong di sisi Taehyung.

"Mianhaeyo baby.. Mau tur spesial keliling Seungri High School bersama ketua OSIS-nya?", tanya Bogum sembari membungkuk dan mengulurkan tangannya seolah tengah melayani seorang putri. Taehyung terkikik pelan sebelum menyambut uluran tangan Bogum.

"Tentu saja, tak ada yang ingin melewatkan tur spesial ini..", gurau Taehyung mengundang tawa gemas Bogum.

Bogum menarik tangan Taehyung, membuat pemuda Kim itu terhuyung menubruk dada bidangnya.

"Aaaa.. Imutnya kekasihku.."

Bogum memeluk Taehyung erat sambil menggoyangkannya ke kiri dan ke kanan. Namun tak lama kemudian, pemuda tinggi itu melepaskan pelukannya dan memilih menangkup wajah manis Taehyung. Dalam sepersekian detik berikutnya, kedua belah bibir mereka telah bertemu. Bogum melumat bibir Taehyung untuk menyesap rasa manis favoritnya setiap kali mereka berciuman. Namun tak lama kemudian pemuda tinggi itu mengerang kesal saat Taehyung memutuskan ciuman mereka sepihak ketika bel sekolah telah berdering.

Melihat kekasihnya tampak cemberut, Taehyung pun segera mengecup kilat bib ir Bogum.

"Tidak usah cemberut, hyung.. Aku ke kelas dulu ya..", ujar Taehyung sambil menepuk pelan pipi Bogum.

"Ayo kuantar saja..", tanpa menunggu jawaban Taehyung, pemuda itu langsung menarik tangan kekasihnya.

Sepanjang langkah mereka menuju kelasnya, Taehyung hanya menundukkan wajahnya karena dihadiahi tatapan terkejut orang-orang. Bagaimana tidak, seorang Park Bogum yang terkenal dingin dan cuek pada siapapun kini tengah menggandeng mesra seorang siswa baru berwajah manis. Taehyung baru bisa menghela nafas lega saat mereka telah sampai di depan kelasnya. Namun sepertinya Taehyung salah. Karena pemuda tinggi itu dengan percaya dirinya mencium keningnya di depan banyak orang.

Bogum tertawa pelan melihat kekasihnya terdiam sambil mengerjapkan mata indahnya.

"Belajar yang rajin ya, baby Tae.."

1

2

3

"YAK PARK BOGUM!"

.

.

"Puas bermain dengan kekasihmu, Bogum-nim?", suara baritone yang sarat akan sarkasme itu membuat Bogum mengerang kesal. Baru saja ia membuka pintu ruang osis, ia harus dihadapkan dengan kehadiran pemuda di depannya ini.

"Apa yang kau lakukan disini, Jeon Jungkook-ssi?", Bogum bertanya dengan nada datar dibalas kekehan Jungkook.

"Masih seperti dulu heh.. Tapi ketika bersama si manis itu kau tampak berbeda..", ujar Jungkook sambil merangkul pundak Bogum namun langsung ditepis oleh pemuda tinggi itu.

"Apa maumu hah?"

"Aku? Aku ingin Taehyung.. Kekasihmu.."

Bogum memejamkan matanya sembari mengepalkan jemarinya erat. Ia benci saat Taehyung harus ikut dalam masalahnya. Apalagi dengan Jungkook yang terkenal selalu mendapatkan keinginannya.

"Tidak", jawab Bogum singkat. Dan Jungkook hanya tertawa pelan sambil melenggang keluar. Ia berhenti sejenak di ambang pintu , mengucapkan serangkaian kalimat yang sukses membuat Bogum benar-benar terkejut.

"Bersiaplah karena aku akan merebutnya, Bogum-ah.."

.

.

End or TBC?