Haaaaiiiiiiii gaes! Aku author barunih disini mohon bimbingannya yaa!

Aku sangat butuh saran atau pun komentar disini, aku baru pertama nulis ff jadi masih amatiran jadi sekali lagi mohon bimbinganya.

~~~~~~~~~~~~~~HAPPY READING~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Disebuah kedai kopi terlihat seorang gadis tengah mengelap kaca kedai. Byun Baekhyun, begitu nama gadis itu, malam itu kedai tempat ia berkerja sekaligus milik teman dekatnya tutup lebih awal karena junmyeon pemilik kedai berencana berkencan dengan yixing pacar junmyeon.

"kau benar benar akan mendaftar di sangmun high school?" tanya junmyeon yang tengah duduk di salah satu kursi di sana, ia merupakan anak dari pengusaha yang kaya jadi tidak sulit membeli sebuah kedai untuk membangun usahanya sendiri.

"sepertinya iya" baekhyun pun segera menyelesaikan perkejaannya lalu duduk berhadap dengan junmyeon.

"tapi aku akan mengambil jalur excelerasi"

"kenapa kaukan mendapat beasiswa disana, kau seharusnya memanfaatkannya dengan baik"

"justru itu yang membuat ku ingin mengikuti tes excelerasi, aku ingin menunjukan ke mereka bahwa aku memang pantas mendapatkannya" jawab baekhyun santai

"lihatlah kau sudah besar baek!" junmyeon mengusap kepala baekhyun hingga rambut baekhyun berantakan.

"jadi kau kapan akan melamar yixing noona?" tanya baekhyun

"kita malah sudah bertunangan, lihat ini!"

"wah! Jadi kau sudah melamarnya, kau sangat keren oppa"

"bukan aku yang melamarnya, tapi dia yang melamarku"

"benarkah? Kenapa kau secemen itu?

"sebenarnya aku berencana akan melamarnya minggu depan tapi dia mendahului ku, yaa aku terima saja lamarannya"

"apakah kau laki laki sejati? Yang benar saja kau ini kalau aku jadi yixing noona aku_"

Ting Ting

"maaf tapi kami sudah tutup?" ucap baekhyun setelah mendengar bel pertanda seseotang masuk kedai tersebut.

"kalian membicarakanku?" baekhyun dan junmyeonpun menoleh secara sepontan kearah pintu masuk dan medapati yixing dengan raut wajah marah menatap mereka berdua.

"aku sudah bilang jangan membicarakan ku! Mau kubunuh kalian hah? Dan kau! Kenapa kau selalu mengoda junmyeon?" ucap yixing sambil menunjuk kearah baekhyun.

"aku tidak menggodanya dia yang menggodaku duluan!"

"benarkah?" baekhyun menggangguk "kau!" sekarang yixing menunjuk junmyeon "kenapa kau memakai pakaian itu? Kau akan berkencan dengan wanita mana lagi hah?"

Baik baekhyun dan junmyeon pun hanya menghela nafas, mereka cukup sabar dengan kebiasaan yixing yang pelupa dan sedikit tulalit itu.

"bukankah kita akan berkencan malam ini makanya aku menutup kedai lebih cepat" junmyeon berjalan mendekati yixing.

"benarkah?" junmyeon mengangguk "baikalah ayo kita berangkat" yixing mengandeng tangang junmyeon keluar kedai dengan semangat, baekhyunpun hanya bergeleng geleng melihat kemesraan mereka.

Baekhyun bukanlah gadis yang berasal dari golongan atas, ia hanya hidup disebuah rumah sewa bersama ibu dan kakaknya yang berandal, Byun Yifan. yang masih sekolah keelas 3 akhir SMA, ayahnya masuk penjara karena sebuah tuduhan kasus korupsi disebuah perusahaan ternama. Masuk kesekolah elit sejenis sangmun high school merupakan kesempatan baekhyun memperbaiki hidup keluarganya agar tidak dipandang sebelah mata lagi oleh para tetangganya, dengan otak yang pandai baekhyun berhasil masuk dengan jalur beasiswa, namun itu belum membuatnya puas baekhyun berencana mengambil excelerasi untuk langsung masuk kelas 11.

"jadi kau tak mau memberiku uang hah?" baekhyun yang baru memasuki pelataran rumah langsung disambut suara kakaknya yang membentak ibunya karena ingin meminta uang kepada ibunya dengan tidak sopannya. Baekhyun melihat ibunya tidak bergeming ibunya masih fokus memilih sayuran untuk makan malam mereka.

"ayolah temanku sudah mengungguku dipersimpangan jalan" yifan mengambil lalu membuang sayuran yang berada ditangan ibunya, baekhyun yang melihatnya langsung berlari menghampiri ibunya yang tampak syok.

"bu kau tidak apa apa?" ibunya menggeleng pelan

"bukan kau saja yang butuh uang! Aku dan ibu juga butuh uang maka dari itu kita berkerja, jika kau butuh uang maka berkerjalah paruh waktu, kau memiliki waktu banyak bukan hanya bermain diclub, balap liar, itu tidak akan merubah apapun! Tolong sadarlah!" yifan pun menarik lengan baehyun dengan kuat

"kau pikir kau siapa hah? Kau tidak tau apapun tentang ku jadi kau diam saja ANAK KECIL!" yifan menghempaskan lengan baekhyun dengan kuat dan baekhyun hanya meringis kesakitan. Melihat pengtengkaran itu ibu baekhyun merogoh sakunya lalu memberikan uang didalam saku tersebut kepada yifan, yifan pun pergi membawa uang tersebut sambil menendang semua sayuran yang telah ia buang tadi.

"kenapa kau memberinya uang lagi?"

"hanya itu yang dapat membuatnya pergi" jawab ibunya yang sudah berjongkok mengmunguti sayuran yang sudah berserakan ditanah, melihat itu baekhyun menahan tanginya lalu membantu ibunya memungut sayuran sambil terisak. baekhyun pun masuk kedalam lalu menangis karena perbuatan kakak satu satunya itu, mungkin sayuran itu adalah hasil dari berkerja ibunya selama seharian penuh namun kakaknya menghancurkannya dalam sekejap.

Baekhyun sering melihat kakaknya pulang dengan keadaan mabuk atau yang paling parah adalah babak belur, namun dengan sabar ibunya menunggu kakaknya pulang lalu membersihkan luka luka yang ada diwajahnya, semua itu tidak adil bagi baekhyun, seharusnya sebagai kakak laki lakinya dia harus menjaga baekhyun seperti kakak laki laki yang lain.

Bangun disambut matahari yang masih belum muncul sudah biasa untuk baekhyun, ia harus mengatarkan susu dari rumah kerumah saat subuh dan pada siang hari ia harus berkerja paruh waktu diberbagi tempat seperti menjadi kasir swalayan didekat rumahnya. Matahari mulai muncul dengan malu malu saat baekhyun sudah selesai mengantarkan semua susu ke seluruh rumah, yang dilihat pertama kali sat memasuku rumah adalah ibunya yang tengah memasak sesuatu.

"perlu ku bantu bu?" baekhyun meminum segelas air sebagai pelumas tenggorokannya

"tidak! Sana mandi! Kau hari ini akan sekolah bukan? ini hari pertamamu masuk jadi jangan sampai terlambat! Aku akan menyelesaikan sendiri" baekhyun pun berjalan menuju kamar madi yang bersandingan dengan dapur.

Baekhyun kini berada dicermin kamarnya, kini ia sudah menjadi sebuah siswa yang siap berangkat sekolah, baekhyun berjalan menuju ruang depan dilihatnya ibunya sedang menata makanan dimeja makan

"kau akan berangkat sekarang baek?"

"iya bu"

"sarapanlah dulu kalau begitu!"

"tidak usah bu tadi paman lee sudah memberiku susu jadi aku sudah kenyang, maaf ya bu, aku berangkat dulu bu" ucap baekhyun sambil berlari.

Terlihat banyak siswa yang berkerumun di sebuah papan pengumuman sangmun high school dari seragamnya yang berbeda beda itu karena mereka anak baru yang ingin melihat hari tes excelerasi tempo hari. Salah satu dari mereka adalah baekhyun.

"Byun baekhyun! Baekhyun!" baekhyun bergumam dalam suara yang lirih

"yess!" melihat namanya ada dalam daftar sisiwa excelerasi betapa bahagianya baekhyun.

"baik! Kalian yang masuk didalam daftar mari ikut kami, kami akan mengantarkan kalian kelas kalian masing masing" ucap salah satu dari anggota kesiswaan tersebut

Para siswa yang terpilih pun diantar kelas masing masing, satu persatu dari merekapun hilang karena telah menemukan kelas masing masing, kini giliran baekhyun, baekhyun mendapat kelas.

Baekhyun memasuki kelas yang lumayan ramai, dilihatnya beberapa murid perempuan asik berdanda, ada juga yang menggosip. Sedangkan para murid laki laki memilih tidur dikelas. Tidak ada guru yang mengajar, karena saat ini memang hari tenang untuk siswa.

"yak! Semua DIAM" seluruh siswa pun diam dengan malas, siswa laki laki pun bangun dari tidurnya.

"baiklah perkenalkan nama mu!" ucap anggota kesiswaan

"anyeonghaseo! Byun Baekhyun imnida" baekhyun menundukkan kepalanya sebagai salam perkenalan

"kau murid excel itu kan?" satu anak menyahut

"apa kau benar benar pintar?" kata satu anak lainya

"kenapa tidak dikirim kekelas khusus murid excel?" ucap salah satu anak yang duduk dipojok kelas dengan tatapan dinginnya

"pengurus sekolahlah yang mengaturnya Oh Sehun!" Oh Sehun. Dia dijuluki pengeran es disekolah ini, dengan wajah tampannya dan rahang yang tegas serta tatapan elang yang sehun tunjukan membuatnya sisi es nya menyeruak, namun sehun bukan satu satunya pangeran es disini ada seorang murid lain yang dijuluki es dari segala es dimuka bumi.

"apa dia dari kalangan miskin? Dia mendapat beasiswa disini jadi kalaupun dia murid excel tapi dia tetap dikelas reguler karena dia kaum rendahan?" semua siswa yang ada didalam kelaspun terdiam, namun setelah itu mereka berbisik bisik membicarakan baekhyun yang ada didepan kelas. Tak lama hanya tatapan tajam yang baekhyun terima dari semua murid.

BRAKK

Baekhyun kaget dengan pintu kelas yang mendadak terbuka. Park Chanyeol berjalan melewati baekhyun dengan santai menuju bangku nya yang berada di belakang tepat sebelah sehun, dan sosok park chanyeol lah yang dijulukki Es dari segala ES dimuka bumi, rambutnya yang berwarna coklat keemasan dan tatapan yang mematikannya serta wajah yang juga tampan membuat ia terkenal di sekolahan ini. Namun bukan berarti sehun dengan chanyeol merupakan sahabat ataupun teman, mereka adalah dua orang dengan kepribadian yang sangat berbeda. Sehun sama sekali tidak mempunyai sisi lembut sedangkan chanyeol mempunyai sisi lembut kepada wanita dia merupakan playboy terkenal.

"baiklah baekhyun duduk ditempat yang kosong" baekhyunpun mengangguk.

Dan disinilah kehiduapan baekhyun berubah.

~~~~TBC~~~~

Terimakasih untuk reader yang udah baca ini ff sampai ada kata TBC diatas, maaf yaa jika chapter pertama kurang feelnya ya karena aku masih amatiran kalo buat ff, chapter pertama emang aku fokusin kesisi baekhyunnya, aku ingetin ini adalah ff pertama ku jadi bila ada saran atau kritik bisa langsung dikotak review. jangan lupa review yaaa gaes!

Kayen Kidul, Kediri