Broken Home?
.
.
.
Mark kecil adalah seorang anak polos yang tak tahu apa-apa. Ketika umurnya menginjak usia tiga bulan, Mark dengan nama kecil Lee Minhyung, sudah dititipkan pada panti asuhan. Ayah kandungnya meninggal ketika umurnya tujuh bulan di dalam kandungan ibunya. Sementara sang ibu, meninggalkannya saat umurnya akan beranjak tiga bulan. Di saat seperti itu, Keluarga besarnya tak ada yang mau mengurusnya karena alasan kekurangan biaya, sudah terlalu banyak anak, dan alasan lain yang tak masuk akal. Maka dari itu, neneknya yang sudah tua pun memilih untuk menitipkan sang cucu tercinta pada panti asuhan terdekat.
Dan ketika Mark menginjak usia keempat tahun, Mark sangat senang karena akhirnya bisa merasakan apa itu yang namanya orangtua. Ada keluarga kecil yang terdiri dari dua orang pria yang datang ke panti asuhan dan memilih untuk mengadopsi Lee Minhyung kecil. Mereka adalah Seo Johnny dan Jung Jaehyun, sepasang suami istri yang sudah menikah selama tiga tahun. Mereka menikah di Amerika dan memilih untuk kembali ke kampung halaman Jaehyun karena lelaki berkulit pucat itu bilang rindu akan udara kota Seoul.
Minhyung teramat senang waktu itu, terlebih memang anak seusianya membutuhkan kasih sayang secara utuh dari orangtua. Meskipun Minhyung waktu itu sering kali bingung karena orangtuanya sedikit berbeda dengan orangtua anak yang lain, Minhyung tetap senang. Kedua orangtua barunya selalu memanjakannya, memberikan apapun yang ia mau, dan selalu menemaninya meski orangtuanya punya banyak pekerjaan.
Tapi itu semua cerita tentang sepuluh tahun lalu. Sebelum kedua orangtuanya akhir-akhir selalu bertengkar. Membuat Mark sedikit jengah dan mentalnya sedikit terganggu.
Seperti hari ini, lagi-lagi suara teriakan dan makian terdengar. Melirik jam alarmnya yang berada di atas nakas, Mark mendesah kesal begitu mendapati jam yang masih menunjukan pukul 03.15 AM.
"Apa mereka tak sadar sekarang jam berapa?! Ini masih terlalu malam jika ingin ribut." Mark berdecak. Menarik selimutnya, Mark menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut miliknya hingga ke wajahnya. Mencoba meredam suara teriakan sang daddy dan isakan sang appa.
.
.
Mark keluar dari kamarnya dengan seragam yang sedikit berantakan. Wajahnya juga terlihat kusut, apalagi lingkaran hitam pada matanya yang begitu terlihat jelas. Bohong jika Mark bilang ia tidur nyenyak semalam atau beberapa malam terakhir ini.
Mark mendudukkan dirinya di kursi meja makan, menatap punggung sang appa yang sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Mark mendesah, daddynya sudah pergi bekerja, mungkin, bahkan sebelum dirinya muncul untuk menyapa.
"Kau sudah di sini? Kenapa tak bilang dari tadi?" Jaehyun tersenyum, tangannya mengusap sayang kepala anak semata wayangnya itu.
"Daddy di mana?" Jaehyun terdiam. Mengulum senyumnya, Jaehyun menatap lembut pada Mark.
"Daddy ada rapat penting pagi ini, jadi harus berangkat pagi-pagi sekali tadi." Mark tahu appanya berbohong, sangat jelas dalam pendengarannya semalam jika sang daddy bilang akan pergi dari rumah mereka.
Mark mengangguk mengerti, kemudian memakan sarapannya dengan keheningan yang menemani sarapan mereka berdua. Hanya suara dentingan piring dan sendok ditambah helaan nafas keduanya.
.
.
"John, kau tidak mau memikirkan ini lagi?" Seorang pria berperawakan mungil menatap dalam sosok lelaki tinggi di hadapannya.
"Tidak Taeil hyung. Aku sudah memikirkan ini baik-baik. Dan keputusanku sudah bulat." Johnny sosok lelaki tinggi itu, balas menatap tatapan Taeil.
"Tapi, apa kau sudah memikirkan bagaimana perasaan Jaehyun yang selama ini berada di sampingmu. Atau juga bagaimana perasaan Mark jika mengetahui hal ini?"
Johnny terdiam. Matanya menutup mendengarkan ucapan Taeil. Taeil memegang kedua bahu Johnny dan mengusapnya pelan.
"Dengar John, aku tahu kau mencintaiku sekarang. Tapi bagaimana dengan perasaanmu terhadap Jaehyun beberapa tahun lalu. Kita baru bertemu John, jangan mengambil keputusan secara tiba-tiba. Nantinya kau menyesal."
Membuka matanya, Johnny menemukan mata Taeil yang berkaca-kaca. Taeil tersenyum lemah dan dibalas kecupan dalam di kening oleh Johnny.
"Aku sudah memutuskan. Dan aku tak akan menyesal."
.
.
.
TBC
FINALLY JUNGWOO KU OFFICIAL SM ROOKIES. SETELAH SEKIAN TAHUN MENUNGGU AKHIRNYA KESAYANGANKU MUNCUL /kecupbasah/ NGGAK NYESEL AKU TUH PILIH KAMU JADI BIAS UTAMA DI SM ROOKIES SEMENJAK DULU.
Jadi ff ini anggap saja kado buat Jungwoo meskipun castnya bukan dia, lagian aku juga cinta banget sama JohnJae dan berhubung aku lagi suka juga sama JohnIl jadi aku tambahin mereka jadi bumbu di ff ini. Tapi jangan berharap ff ini diupdate cepet, karena aku juga punya banyak tanggungan ff lain, karena sebenarnya ff ini niatnya mau jadi oneshot tapi nggak jadi, karena berhubung Jungwoo ke buru dikenalin ke publik dan membuat jiwa fangirlku makin menggila.
Jadi, bagi yg mau ini dilanjut, mohon responnya ya.
p.s : Jangan lupa tonton MV Yesung - Paper Umbrella *promo
Terima kasih!
