Karma
A Naruto Fanfiction
Karma - Zevanna Zelvan
Naruto - Kishimoto Masashi
Production
BlacRo BangJack proudly present
ONE : DECIDE
''Hahh aku benar benar tidak tahan lagi melihat tingkahnya. Lebih baik kau putuskan saja dia"
"Tidak Sakura. Aku sangat mencintainya"
Sasuke itu benar benar. Ini sudah kedua kali nya dia mengkhianati sahabatku, Ino. Tapi dia tetap saja mencintai si bocah kepala ayam itu.
Ino pig aah…
Air mata nya tetap mengalir dan aku tidak tau harus berkata apa lagi padanya.
"Ino dengarkan sahabat mu untuk sekali ini saja. Apa kau tidak lelah terus disakiti begini ?"
"Gomen, tapi aku yakin dia tidak akan menyakitiku lagi"
"Ya terserah kau sajalah pig"
Hujan besar di pagi hari yang mendung ini membuat Sakura malas untung pergi ke sekolah.
….4 missed call and 1 messages….
"Ya! Forehead dimana kau? Aku sangat membutuhkan mu sekarang. Cepatlah datang" Anak itu! Apalagi yang akan dilakukannya sekarang? Benar benar membuatku susah.
Konoha High School
09.30 AM
"Ada apa? Kau ini mengangguku saja. Hanya karena kaulah aku pergi ke sekolah. Padahal ini hari yang sangat indah untuk tidur. Jika kau bukan sahabatku aku pasti tidak akan datang"
"Gomen sakura. Aku sudah memutuskannya" Ino berkata lirih "Apa?" "Hubunganku dengan Sasuke. Kau benar, aku hanya disakiti olehnya"
"Benarkah?" Aku memandang kedua bola mata nya untuk mencari titik kebohongan disana, tetapi yg tampak tidak sesuai dengan apa yang ku pikirkan.
"Aku akan mengatakannya sekarang juga" Ino berkata mantap. "Itu keputusan yg bagus Ino pig, fighting!" Akhirnya anak itu mendengarkan perkataan ku juga.
Taman Belakang Sekolah
"Aku ingin berbicara padamu" Ino menatap kedua mata onyx bak elang di kelebatnya malam yg gelap, seakan terbius oleh kedua mata milik pemuda bungsu Uchiha
"Hn"
"Aku lelah. Kau terus menerus menyakitiku. Aku selalu memaafkanmu tapi kau tidak pernah berubah. Tapi aku rasa hubungan kita tidak bisa dilanjutkan lagi" Ino tak berani menatap mata sasuke. Ia hanya menundukkan kepalanya.
"Hn." Akhirnya aku terlepas dari gadis itu. Aku bahagia, tapi bukan karena aku ingin mencari cewe lain dan bersenang senang. Aku bahagia melihatnya tanpa aku, hidupnya pasti akan lebih baik. Aku berharap dia akan bertemu dengan seseorang yg lebih baik.
"Apa kau sudah mengatakannya?"
"Ya…."
"Lalu?"
"Hmmm aku sudah putus dengannya"
"Yakinlah ini pasti jalan terbaik untukmu. Kau pasti akan mendapatkan yg tampan dan baik hati. Bersabarlah sebentar"
"….."
"Gomen. Jangan bersedih begitu. Ayo kita belanja di mall sepuasnya. Itu akan membuatmu menjadi lebih baik. Yosh!"
"Arigato Gozaimashita!. Kau benar benar sahabat yg baik forehead"
1 months later
Ino berjalan di hadapanku. Aku senang melihat senyumnya. Dia sudah lebih baik sekarang. Tapi Sakura, kenapa dia kelihatan begitu manis? Tidak, ini benar benar gila. Aku tidak mungkin menyukainya. Dia adalah sahabat Ino.
Mengapa kami harus melihat kepala ayam ini lagi? Tapi syukurlah, Ino sudah bisa tersenyum sekarang walaupun aku tau hatinya sebenarnya masih terluka.
..1 new messages..
"Ini Sakura kan?" Handphone ku berbunyi. Membangunkan aku dari lamunanku. Pesan iseng,
aku tidak berniat untuk membalasnya.
..1 new messages..
"Sasori "
Sasori-kun? Untuk apa dia menghubungiku lagi? Sasori adalah mantan pacarku. Dia sama seperti Sasuke. Dia pernah mengkhianati ku sehingga aku menjadi sangat membencinya.
..1 new messages..
"Sakura. Apa kau sudah makan?" Gaara-kun aku sangat mencintainya. Gaara, dia adalah pacarku. Tetapi dia sedang berada di Suna. Walaupun jarak kami jauh dia tetap mengatakan selamat pagi dan selamat tidur di saat aku mau tidur, Itulah yg aku suka darinya. Dia sangat perhatian denganku.
"Ya. Aku sedang makan dengan Ino. Kau jangan lupa makan. Aitakute″
Aku sengaja duduk di pojok ruangan agar bisa melihat Sakura. Wajahnya sangat manis, aku baru menyadarinya. Dia tersenyum sambil melihat handphone nya. Senyumannya sangat indah. Apalagi dengan rambutnya yang unik dan matanya yang bewarna emerald, membuat ku terpesona dengan dirinya
"Sedang apa kau disini?" Sontak aku terkejut. Tetapi karena gengsi. Aku tidak menunjukan sikap terkejutku, Ternyata itu Naruto-Dobe, temanku.
"Hn"
"Hey teme Kau tidak terlihat seperti sedang makan. Kau sedang melamun. Siapa yg kau pandangi disana?"
"Hn. tidak" Naruto pun duduk di depanku. Entah apa yang dibicarakannya aku tidak peduli. Entah kenapa aku terus memandangi Sakura.
"Ya!ya!ya! Apa kau tidak mendengarku? Siapa yg kau lihat sih?" "Hn, aku tidak melihat siapapun"
"Ino. Kau sedang melihatnya kan?"
" Tentu tidak, baka dobe"
"Benar juga. Dia duduk membelakangimu. Kau tentu tidak bodoh, kalau kau ingin melihatnya tidak mungkin kau duduk disini" Naruto berkata sambil menunjukkan cengirannya yang khas
"Tentu saja"
"Tapi disini tidak ada orang lain. Aku tau sekarang. Kau memandang Sakura kan?"
"Hn Ti tidak"
"Kenapa kau gugup? Biasanya saat kau gugup pasti kau sedang berbohong." Kuso
"Apa kau benar benar memandangi Sakura, hey teme, jawab aku?!"
"Hn, Aku hanya merasa dia sangat cantik"
"APHUAAA? Dia itu kan sahabatnya Ino? Bagaimana mungkin?"
"Hn"
Mansion Haruno
..1 new messages..
"Kenapa kau tidak membalas pesanku? Apakah kau benar benar membenciku?" Bodoh tentu saja aku sangat membencimu. Tapi sudahlah itu memang tidak perlu untuk di ingat lagi.
"Tidak Sasori-kun. Aku hanya baru melihat pesanmu"
APA? Sasori-kun? Mengapa aku masih memanggilnya begitu? Apa aku gila?
"Syukurlah aku sangat senang mendengarnya. Ku harap kita masih bisa menjadi teman"
Sudah 7 hari sejak hari itu, aku dan Sasori sering mengirim pesan. Bukan karena aku ingin kembali padanya, bahkan aku masih sedikit membencinya. Aku hanya tidak ingin bermusuhan lagi dengannya.
"Hn baka dobe apa kau gila? Tidak mungkin aku mendekatinya. Kau tau kan dia sahabat Ino" Sasuke memberikan deathglare nya kepada Naruto
"Ya aku tau. Lalu bagaimana? Kau sudah terlanjur menyukainya. Dan kau terus terusan mengagumi nya dari jauh seperti ini."
Ya semakin hari aku semakin menyukai Sakura. Aku sudah menjaga perasaanku. Tapi tetap tidak bisa. Ini benar benar membuatku gila. Aku sudah memikirkan hal ini semalaman. Sepertinya aku memang harus menyatakan perasaan ku padanya.
Wah pagi yang cerah. Seperti biasa aku selalu melihat handphone ku setiap bangun pagi. Gaara, dia pasti mengirim pesan padaku disaat aku bangun dan sebelum tertidur.
..3 new messages..
"Selamat pagi Sakura. Bagaimana tidurmu nyenyak? Apa kau tau betapa aku merindukan mu disini? Jangan lupa untuk memakan sarapanmu"
"Sakura-chan apa kau sudah bangun? Hari ini begitu cerah"
"Haruno, ini aku Uchiha Sasuke. Kau sudah bangun? Sampai bertemu di sekolah"
Aku membuka pesan di handphone ku satu persatu. Pesan pertama tentu saja dari Gaara-kun. Melihat pesannya membuatku semangat. Dia selalu membuatku tersenyum dengan kata kata manisnya itu. Dan kedua, Sasori. Aku membaca pesannya dengan ekspresi datar. Aku tidak membenci pesan dari Sasori itu, tapi itu juga tidak membuatku senang. Betapa terkejutnya aku melihat pesan ? Ada apa dengannya? Apa dia sedang tidak waras?
"Ino pig ada yang ingin aku katakan padamu" kataku gugup.
"Apa forehead? Apa yg ingin kau katakan padaku?"
"Aku takut kau akan marah karena hal ini"
"Katakan saja padaku. Apapun itu aku tidak akan marah padamu"
"Tadi pagi Sasuke mengirim pesan padaku" Aku memperlihatkan pesan itu pada Ino sambil berharap dia tidak marah padaku.
"APAA? Kenapa dia mengirim mu pesan?"
"Aku juga tidak tau. Aku juga tidak membalas pesannya. Aku mohon Ino jangan marah padaku"
"Tentu saja tidak. Kenapa aku harus marah kepadamu? Dia benar benar tidak waras. Sekarang dia mencoba mendekati sahabatku. Apa itu masuk akal?"
"Aku berjanji aku tidak akan mendekatinya Ino" Dia terdiam sambil memikirkan sesuatu.
"Tunggu sebentar. Bagaimana kalo kita memanfaatkan hal ini?"
"Hah? Apa maksudmu?"
"Kau tau betapa sakitnya aku saat dia mengkhianatiku. Walaupun aku sudah melupakannya tapi tetap saja jika teringat hal itu akan membuatku kesal setengah mati"
"Hmm. Jadi apa maksudmu?"
"Kau dekati dia"
"APA?!"
Aku benar benar bodoh. Kenapa aku mengirim pesan pada Sakura. Lihat sekarang dia tidak membalas pesanku. Dia pasti sangat membenciku. Dia kan sahabat Ino .
"TEMEEE! Bagaimana?" Naruto menghampiriku.
"Dobe ini semua gara gara kau. Sakura tidak membalas pesanku."
"Kenapa kau menyalahkan aku? Aku hanya memberikan saran kepadamu. Kau sendiri yg mengirim pesan padanya"
"Hn, Saat begini kau tidak mau mengakui kesalahanmu. Baka dobe"
Tanpa kusadari aku menabrak seorang cewe.
"Hn" Ternyata aku menabrak pujaan hatiku
"Aku tidak sengaja menabrakmu. Gomen"
"Hn, ini salahku"
"Sudahlah lupakan saja" Dia berlalu dihadapanku. Betapa menyesal dan malunya aku menabrak
Sakura. Dia pasti menganggapku seperti cowo yang bodoh.
"Oh ya Uchiha-san, soal tadi pagi maafkan aku tidak membalas pesanmu. Aku sudah bangun, bagaimana denganmu? Sampai bertemu disekolah juga hehehehe"
Aku tidak percaya dia mengatakannya sambil tersenyum. "Teme, sepertinya dia juga tertarik padamu. Lihat senyumnya tadi. Ini semua berkat aku. Kau harus mentraktirku makan ramen sepuasnya sepulang sekolah" Naruto berkata dengan semangat membara. "Hn, Kau ini sungguh menyebalkan"
Aku berjalan melewatinya. Senyuman palsu yang ku berikan tadi hahh, apa aku benar benar gila. Ino pig ini semua karna kau. Aku melakukan hal gila ini demi kau. Gaara-kun kau dimana? Aku benar benar membutuhkan pacarku saat ini.
2 weeks later
Hubunganku dengan Sakura semakin dekat. Aku senang sekali dan terlebih lagi Ino hanya tersenyum saat melihatku dengan Sakura. Benar benar gadis yg baik. Bagaimana bisa dia berbesar hati melihat mantan pacarnya mendekati sahabat nya sendiri?
"Sasuke aku disini" Itu dia gadis yang kucari. Sekarang aku bukan hanya menyukainya. Perasaan ku sungguh aneh. Sekarang aku benar benar mencintainya.
"kau sudah lama menunggu?" aku pun berani menatap matanya yang menyejukkan hatiku
"Tidak juga. Sasuke aku sangat lapar. Yosh!" Dia menarik tanganku. Aku memang berjanji padanya untuk mengajaknya makan siang. Betapa aku menikmati saat saat ini. Berjalan di tengah cuaca yang cerah bersama Sakura sambil memegang tangannya! Sungguh gengsi Uchiha yang melekat pada diriku kini sudah hilang semenjak bersama dia
"Kenapa kau terus melamun? Apa kau tidak mau makan?" Sakura menatapku dalam dalam
"Hn, Aku hanya terlalu senang"
"Senang?" Pipinya mulai merona merah sama seperti rambutnya yang berwarna merah muda. Yang menambah kesan imut dimataku
"Karna aku bersama denganmu" Aku langsung memalingkan wajahku, Takut Sakura dapat melihat rona merah di pipiku
"Karena aku bersama denganmu" Mendengar itu membuat jantungku berhenti.
Sasuke, setelah aku mengenalnya dia adalah orang yang baik. Aku tidak tega melakukan ini padanya.
..1 new messages..
"Temui aku di Clover's Cafe malam ini. Ada yang ingin ku sampaikan padamu. Ini sangat penting"
Sesuatu yg penting? Apa yang ingin Sasori katakan padaku?
Langkahku terhenti di sebuah cafe. "Sakura!" Seseorang memanggil namaku. Itu dia orang yang dulu ku cintai sebelum dia menghancurkan hatiku berkeping ! Mengapa aku teringat hal itu? Mood ku menjadi turun drastis.
"Ada apa Sasori Senpai? Apa yg ingin kau katakan?"
"Pesanlah makananmu dulu. Kau pasti lapar kan?"
"Yokatta" Aku memang sangat lapar. Aku memesan sepiring nasi goreng dan segelas jus jeruk kesukaanku. Tak lama kemudian pesananku datang. Dan aku langsung melahapnya dengan cepat.
"Aku sangat minta maaf atas kejadian dulu. Aku benar benar menyesal. Kau tau sejak saat itu aku selalu memikirkanmu. Aku masih sangat menyayangimu. Mau kah kau memulai semuanya bersamaku dari awal lagi?" Kali ini bukan hanya jantungku yang berhenti. Nafasku pun rasanya sudah mau berhenti. Apa dia gila? Kenapa dia berbicara seperti itu?
"A..aku tidak tau"
"Ya aku mengerti aku berbicara seperti ini"
"Senpai…."
"Ya, ada apa?"
"Ya. Aku mau menjadi pacar mu lagi"
"Benarkah? Sakura, Arigato"
"APAA?! Ino memandangku dengan ekspresi terkejut
"Ya. Aku memang gila"
"Apa tujuanmu sebenarnya?"
"Sama sepertimu. Aku hanya ingin membalas dendamku"
"Terserah kau sajalah Haruno Sakura"
..1 new messages..
"Sakura, apa yg kau lakukan saat ini? Apa kau sedang memikirkanku? Aku sedang memikirkan mu bahkan setiap saat. Tidak sabar untuk bertemu denganmu. Tunggulah sebentar lagi. Aku menyayangimu"
Tidak terasa air mataku jatuh. Kenapa aku bisa begitu bodoh? Aku sudah memiliki Gaara. Dia sangat mencintaiku. Kenapa aku harus mengkhianatinya? Gaara- kun maafkan aku, aku mohon.
Kenapa dia terlihat begitu tidak bersemangat? Ada apa dengannya?
"Sakura kau terlihat sedih. Ada apa?"
"Ahh tidak. Aku tidak apa apa"
" Hn, aku belikan es krim." Ku tarik tangannya ke toko es krim.
"Es krim Strawberry dan Vanilla 1″
"Bagaimana kau tau aku suka rasa Strawberry?"
"Tentu saja aku tau"
" Kau seorang stalker"
"Hn" Sakura tersenyum sambil memakan es krim strawberry nya. Memang benar kata Itachi- nee, es krim meningkatkan mood!
"Sasuke, Arigato"
"Hn, aku tidak suka melihatmu sedih begitu" Apa aku harus mengatakannya sekarang? Bukankah ini terlalu cepat? Tapi biarlah aku sudah lelah menyimpan semuanya.
"Sakura…."
"Ya?"
"Hn."
"Kenapa? Mengapa mukamu menjadi serius begitu? Sungguh menakutkan hahah"
"Aku mencintaimu. Sudah lama aku memendam ini. Aku tidak bisa menahannya lagi. Mau kah kau menjadi pacarku?"
"…"
"Hn, Aku tau. Pikirkan lah semuanya malam ini. Besok akan ku tagih jawabanmu." Untunglah aku sudah mengatakannya. Aku benar benar tegang. Apakah dia akan menolakku? hahhh ini membuatku gila.
"Naruto aku sudah mengatakannya"
"BENAR KAH?"
"Hn, baru saja aku mengatakannya"
"Lalu? Apa katanya?" Naruto terlihat antusias menunggu jawabanku.
" Hn, Tidak ada. Besok dia akan memberikan jawabannya"
"Dia pasti akan menerima mu. Teme fighting!"
"Benarkah itu Sakura?"
"Mukyaa..? Gomen Ino. Aku sudah mulai gila"
"Kenapa kau minta maaf? Bahkan itu sangat bagus. Rencana kita sudah berhasil"
"Gyabooo. Aku lelah, sudah ya"
"Kau harus menerimanya. Sudah sejauh ini Sakura." Ino menatapku lirih
"Lalu bagaimana dengan Gaara? Aku sudah menduakannya. Dan sekarang kau menyuruhku untuk menambah satu pacar lagi? Tidakkk!" Aku tidak tau harus melakukan apa. Aku sudah berjanji pada Ino untuk membantunya. Tapi ini sudah terlalu jauh.
"Gaara- kun kau dimana? Aku benar benar sedih. Aku membutuhkanmu" Tidak terasa air mataku sudah jatuh. Aku sangat membutuhkan cowok ku saat ini. Hanya dia yg bisa menghiburku. Dan tiba tiba saja handphoneku berbunyi.
Slow dance in the moonlight
Over and over and over
"Sakura apa kau baik baik saja?"
"Tidak. Aku sungguh tidak baik saat ini" Jawabku sambil menangis
"Ada apa? Kenapa kau menangis begitu"
"Hahhh."
"Aku mengerti. Ceritalah saat kau siap"
"Gaara-kun aku sangat sangat merindukanmu."
"Tunggulah sebentar lagi. Aku akan kembali. Aku berjanji padamu"
"Ya, Aku akan menunggumu"
"Sekarang kau tidurlah. Disana pasti sudah sangat malam. Mimpi indah Sakura"
Segera aku pergi ke sekolah. Tidak ku hiraukan Kaa-san memanggilku untuk sarapan. Aku harus cepat datang ke sekolah. Aku penasaran sekali dengan jawaban Sakura. Aku harap dia akan menerimaku.
..3 new messages..
"Kau sudah bangun? Apa kau sudah merasa baik? Lebih baik kau tidak sekolah hari ini. Istirahat lah. Aku menyayangimu"
"Pagi Sakura ku. Semoga hari ini menyenangkan. Aitakute"
"Kau pasti berniat untuk tidak sekolah hari ini kan? Dengarlah Sakura. Rencana kita sudah sangat jauh. Kau jangan menyerah. Tolonglah aku"
Seperti biasa aku membuka pesan satu persatu dan tentu saja yang pertama pasti dari Gaara-kun. Gaara benar, aku memang tidak berniat untuk sekolah hari ini. Kedua Sasori. Ini sungguh aneh mendengar kata aitakute darinya. Tapi dia memang benar, dia sudah menjadi pacarku semenjak saat itu. Dan yang ketiga Ino. Aku memikirkan perkataannya, dia benar. Aku tidak mungkin menyerah. Akhirnya aku bangkit dari tempat tidurku. Aku benar benar sedang tidak ingin ke sekolah. Tapi Sasuke, dia pasti menungguku.
Kenapa bel pulang lama sekali. Aku sungguh tidak sabar.
"Hey teme kau pasti sedang memikirkan Sakura. Sabarlah sebentar"
"Aku benar benar penasaran dengan jawabannya Naruto"
"Tenang saja. Aku yakin dia akan menerimamu" Akhirnya bunyi yang kutunggu dari tadi berbunyi juga. Segera aku berlari menuju atap sekolah tempat kami janjikan untuk bertemu.
Skip
Itu dia wanita cantik yang kutunggu dari tadi.
"Sasuke, gomen aku terlambat"
"Hn, aku juga baru sampai"
Tentu saja tidak, aku sudah menunggunya selama satu jam. Tapi perasaan ku begitu senang bertemu dengannya. Aku melihat matanya. Tidak seperti biasanya. Matanya bengkak seperti habis nangis semalaman.
"Kau kenapa?"
"Hahh?"
"Apa semalam kau menangis?"
"Ituu..Te..Tentu tidak. Aku hanya kurang tidur"
"Hn, kau tidak perlu begitu. Hanya karna memikirkanku kau sampai tidak tidur semalaman" Geer banget
"Mukyaa.. Wah kau benar benar percaya diri ya"
"aku hanya bercanda"
"Hmm, Panas sekali hari ini"
"Hn. Kau tunggu disini sebentar"
"Apa?"
"Aku akan membelikan mu es saja."
Itu dia toko es krim. Ku beli 1 strawberry kesukaan nya.
"Wah strawberry. Kau tau sekali kesukaanku"
"Hn, Tentu saja"
Kami terdiam selama beberapa menit. Aku tidak tau harus berkata ini menjadi sangat canggung. Sampai akhirnya dia membuka percakapan.
"Sa..sasuke aku sudah memikirkan semuanya"
"Hn. kau memikirkan semuanya sampai matamu bengkak begitu"
"…."
"Aku hanya bercanda. Lalu bagaimana dengan jawabanmu?" Sasuke menampilkan seringaian nya yang terlihat sungguh sexy
"Aku…..mau menjadi pacarmu"
"Hn, Aku berjanji akan menjagamu. Aku juga sangat mencintaimu" Tidak terasa aku sudah memeluknya.
Pelukannya sungguh sangat nyaman. Pelukan yang selama ini kurindukan, dari Gaara tentunya. Tapi pelukannya berbeda dari Gaara. Pelukan ini lebih nyaman. Hahhh apa yg kupikirkan. Air mataku hampir jatuh. Aku memikirkan Gaara. Aku benar benar merasa bersalah padanya.
"Gomen Sasuke. aku sungguh tidak sengaja" Saat dia memelukku, es krim ku jatuh mengenai bajunya. Dan benar saja air mataku sudah terjatuh.
"Hn, Bahkan jika kau mendorongku ke sungai aku tidak apa apa. Aku terlalu senang saat ini"
"Gomen Sasuke" suaraku sudah hampir serak karna tangisanku. Aku yakin pasti Sasuke akan menyadarinya.
"Kau kenapa? Kenapa kau menangis? Ini bukan masalah besar. Tidak apa apa Sakura"
"Tidak, aku hanya sangat senang sampai aku menangis begini" kataku berbohong.
Seminggu telah berlalu. Dan aku makin mencintai gadis kecilku itu. Tiada hari tanpa memikirkannya.
"TEMEE! ini sudah seminggu sejak kau berpacaran dengan Sakura. Kenapa kau belum mentraktir ku juga? Kau lupa ini semua berkat aku? Kau sungguh pelit"
"Hn, kau lupa saat Sakura tidak membalas pesanku, Kau bilang ini bukan karnamu. Sekarang saat kami sudah berpacaran kau bilang ini semua karena mu. Hn. Baka Dobe"
"Hehehe bagaimana pun juga kau harus mentraktirku. Bagaimana dengan hari ini?"
"Hn. Aku harus mengantar Sakura pulang"
"Kau mengantarnya setiap hari. Bukankah dia bilang dia lebih suka pulang sendiri?"
"Hn, Tapi aku harus menjaganya setiap saat"
..3 new messages..
"Sakura, Kau sedang disekolah ya? Selamat belajar. aku ada kabar baik. Aku akan kembali hari ini. Sungguh tidak sabar untuk bertemu denganmu"
"Sakura, apa kau sudah pulang? bolehkah aku menjemputmu? Aku sangat merindukanmu"
"Nanti aku akan menunggumu di depan sekolah. Cepatlah keluar. Aku ingin bertemu denganmu"
Aku sudah biasa mendapat 3 pesan sekaligus. Pasti dari ketiga pacarku itu. Yaaa ini memang bukan hal yang aneh lagi bagiku. APAA? Gaara akan pulang? aku benar benar senang sampai mau meloncat dari bangku ku. Sungguh ini membuatku senang. Dan Sasori? Aku sudah muak dengannya. Aku pacaran dengannya hanya untuk membalas dendamku saja. Aku mulai berpikir untuk memutuskan hubunganku dengannya. Sasuke-kun tidak tau kenapa aku mulai nyaman dengannya. Dia sangat perhatian denganku, sama seperti Gaara-kun. Apa aku mulai menyukainya? Tidakk! Aku sudah tidak waras.
"Bagaimana kalau hari ini?" Suara Ino membangunkan ku dari lamunan.
"Hah?"
"Kau pasti sudah bosan kan dengan Sasori? Bagaimana kalau kau mempertemukan Sasori dan Sasuke?"
"Mukyaa..Itu benar benar hal yang gila" Tiba tiba Ino mengambil handphoneku.
"APAAA? Gaara akan pulang hari ini?"
"Ya. aku benar benar senang"
"Kalau begitu lakukan hari ini juga"
"APA?!"
"Gaara akan pulang hari ini. Lalu bagaimana kalau dia mengetahui hal ini?" Benar juga. Aku tidak mau menghancurkan hati pacarku itu.
"Baiklah"
"Oke aku akan mengurus semuanya"
Dimana Sakura? Kenapa dia lama sekali?
Aku menunggunya dibawah pohon di tempat biasa aku menunggunya. Tapi kali ini aku tidak sendirian. Disebelahku ada seorang cowo. Mungkin dia juga sedang menunggu pacarnya. Walaupun aku seorang laki laki tapi aku mengakui cowo ini seorang cowo yg tampan dan imut seperti boneka. Tapi tidak ada yang bisa menandingi kegantengan si bungsu Uchiha Dan aku melihat seseorang dari kejauhan, Sakura.
"Pacarku"
Betapa terkejutnya aku mendengar cowo itu memanggil pacarku. Aku melihat ke sekitar tidak orang lain. apa dia memanggil cewe ku dengan sebutan pacar. Beraninya dia. Kami saling tatap tatapan dengan sinis dan deathglare andalan Uchiha ku
"Maaf sudah menunggu"
"Hmm" Sahut kami berdua.
"Hn, siapa kau?" tanyaku dengan marah.
"Seharusnya aku yang bertanya kau ini siapa"
"Tentu saja aku pacar wanita ini. Kau siapa?"
"Apa? Akulah pacar nya" apa dia sudah gila? Dia mengaku sebagai pacarnya Sakura.
Aku benar benar tegang. Bagaimana caraku menjelaskan semua ini. Tapi aku harus mengatakannya sekarang sebelum Gaara mengetahuinya.
"Hey, Kalian diamlah"
"Sakura, apa maksud semua ini?"
"Kalian berdua dengarkan aku. Memang benar kalian berdua adalah pacarku"
Mereka terlihat bingung sekaligus marah. Aku takut melihat wajah mereka yang biasanya sangat manis padaku.
"Kau Sasori! Kau tau kenapa aku menerima mu lagi? Itu semua hanya untuk balas dendam ku saja. Apa kau tau betapa sakitnya aku saat melihat kau mengkhianati ku bersama wanita lain? Kau tau berapa lama aku melupakan hal itu? Dan setelah aku melupakanmu, dengan gampangnya kau menghubungiku lagi. Tanpa perasaan bersalah kau memintaku memulai segalanya dari awal" Sambil menangis, kuteriakkan semua kata kata itu di depan Sasori. Kata yg selama ini sangat ingin kuucapkan. Kulihat mukanya yang terlihat lemas.
"Ya kau benar. Tidak seharusnya aku begitu. Aku memang salah. Sekarang aku sadar betapa sakitnya hatimu saat itu"
"Bagaimana rasanya? Sakit? Berteriaklah padaku. Marahlah jika itu yang kau mau"
"Aku tidak berhak untuk marah. Ini semua memang salahku. Maafkan aku Sakura" Aku pikir aku akan merasa puas jika sudah membalaskan dendam ku. Tapi perasaan ku benar benar aneh. Aku malah berasa bersalah padanya.
"Lalu bagaimana denganku? Salahku apa? Apakah aku pernah menyakitimu?" Suara Sasuke yang membuatku tiba tiba sadar dengannya.
"Tidak"
"Lalu kenapa kau melakukan ini padaku? Apa aku hanya korban?"
"Apa? Korban? Kau memang tidak ada salah padaku. Kau bersalah pada sahabatku, Ino. Dia sama sepertiku. Karena itulah aku sangat mengerti perasaannya. Karena itu aku sangat membencimu. Aku lah yang membalaskan dendamnya. Apakah kau mengerti sekarang?"
"Tapi apakah kau tau betapa aku mencintaimu?"
"Benarkah? Lalu apakah kau tau betapa Ino mencintaimu waktu itu? Sekarang kau bisa merasakan apa yang Ino rasakan" Mereka berdua terdiam mendengar perkataan ku itu. Tapi berbeda dengan ekspresi Sasori yang diam dan kecewa itu, ekspresi Sasuke lebih mengerikan. Dia terlihat marah dan kecewa. Aku benar benar menyesal dengan semua ini.
"Begitukah Sakura? Lalu aku? Apakah aku bersalah denganmu? Apakah aku bersalah pada Ino?"
Suara itu benar benar mengejutkanku…
"Gaara?"
To Be Continued
Author Note's : Hope there's not a silent reader here, and plis review
