Nightmare In Reality

By Kitahara Aoi

Disclaimer : Kuroko's Basketball © Fujimaki Tadatoshi

Genre : Horror, Mystery, Psychological

Rated : M (for bloody's party :v)

Pair : MidoAka

Slight : MidoTaka, AkaKuro

Warn : Typo(s), OOC, absurd, weird, strange, bad story, bad summary, no feels, bloody action, the title does not fit to story, etc.

Saya tidak mengambil keuntungan apapun, semuanya hanya untuk menghibur para pembaca.

Summary : Midorima, Kuroko, dan Takao pergi kesebuah mansion yang terdapat mitos mengerikan. Dengan rasa penasaran mereka pun pergi menuju mansion tersebut untuk membuktikan rumor yang beredar. Namun mereka melihat sesuatu yang tidak seharusnya mereka lihat.

Fic yang di dedikasikan untuk my best friend Adinda Salma

Thanks for my bestie TanakaIchira untuk banyak hal, IzumiTetsuya yang sudah membuatkan akun untuk Aoi *terharu lap ingus*, dan untuk semua yang membaca

Happy reading!

Don't like, don't read please

.

.

.


"Aku melihatmu…"


Chapter 1 [Prolog : I found you]

Author POV


"Pernahkah kau mendengar rumor ini? Dimana sebuah mansion mewah yang terletak di distrik 4, siapapun yang ingin mengakhiri hidupnya harus mencoba tempat itu, dan saat kau menginjakkan kakimu kesana, kau tidak akan pernah kembali…"


Takao pun menguap mendengar celotehan dari teman sekelasnya perihal mansion mewah yang rumornya angker, ia meletakkan kedua tangannya dibelakang kepalanya.

"Shin-chan akhir-akhir ini rumor itu sepertinya semakin ramai diperbincangkan ya?" ujar Takao kepada pemuda bersurai go green disampingnya yang ia panggil Shin-chan tersebut.

"Itu bukan urusanku nanodayo" ujar pemuda tersebut sembari menaikkan kacamatanya menggunakan jari tangan kirinya yang terbungkus perban.

"Heee.. padahal terlihat kau sangat penasaran dan tertarik dengan hal ini kan Shin-chan? Penyakit tsunderemu masih saja melekat ya" ujar Takao yang mencoba untuk menggoda pemuda disampingnya tersebut.

"Sudah kukatakan aku tidak-" ujar pemuda tersebut terputus akibat pemuda bersurai baby blue yang tiba-tiba muncul diantara keduanya.

"Midorima-kun terlihat penasaran tapi ia tidak mau mengakuinya" ujar pemuda bersurai baby blue tersebut dengan wajah datarnya.

"Kuroko jangan muncul tiba-tiba seperti itu nanodayo!" ujar Midorima yang memarahi pemuda yang tubuhnya lebih kecil darinya. Kuroko Tetsuya.

"Benarkan? Kuroko saja sampai berbicara seperti itu Shin-chan.." pemuda bersurai raven tersebut tertawa renyah menatap Midorima.

"Takao-kun penasaran dengan rumor itu?" tanya Kuroko. Takao pun menghentikan tawanya.

"Begitulah, hei bagaimana kita membuktikan rumor tersebut benar atau tidak?" tanya Takao dengan seringaian licik.

"Apa maksudmu Takao-kun?" tanya Kuroko. Midorima hanya memandang kedua pemuda disampingnya tersebut melalui ujung matanya.

"Kita akan pergi kesana dan membuktikan rumor yang beredar benar atau tidaknya. Bukankah ini menarik?" ujar Takao. Midorima menaikkan kacamatanya.

"Aku tidak setuju nanodayo" ujar Midorima.

"Heee.. Shin-chan jangan bilang kalau kau ketakutan!" hardik Takao.

"Aku tidak ketakutan nanodayo!" perempat imaginer muncul dipelipis Midorima.

"Nee Kuroko, bagaimana kita melakukan ekspedisi ke mansion itu?" tanya Takao sembari menyikut Kuroko.

"Kapan?"

"Besok malam, Shin-chan ikut tidak?" Takao melirik kearah Midorima.

"Tidak, aku masih punya sesuatu untuk dikerjakan" ujar Midorima yang bangkit dan meninggalkan kedua orang tersebut.

"Nee Kuroko, kau mau membantuku bukan?" ujar Midorima dengan seringaian yang seperti memenangkan sesuatu mungkin?


Midorima sedang mengerjakan tugas sekolah dikamarnya, setelah selesai ia pun merenggangkan otot-ototnya lalu berjalan menuju dapur untuk membuat kopi panas sekedar agar ia tidak cepat mengantuk. Ia melirik jam yang berdetak di dinding. Pukul 5.30 pm. Sudah sore ya? Midorima pun meletakkan cangkirnya dan mengambil handuk lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Midorima yang telah selesai mandi pun menggosok rambutnya yang masih setengah kering dengan handuk, ponselnya berbunyi, ia pun segera mengambil benda tersebut dan melihat isinya. Sebuah pesan dari Kuroko yang mengatakan ia akan bermalam di apartemen Midorima. Ia hanya menghela nafas kasar dan tidak membalas email dari Kuroko.

Ketika baru saja Midorima ingin merebahkan tubuh lelahnya pada kasur empuk yang hanya cukup ditempati paling tidak 2 orang pun terhenti akibat suara bel yang ditekan berkali-kali sehingga terasa memekakkan telinga, Midorima berdecih pasti Kuroko sudah sampai pikirnya. Dengan malas Midorima pun membuka pintu tersebut namun ia tidak mendapati siapapun yang ada disana, ia hanya merasakan seketika pandangannya menjadi gelap dan ia merasa sesuatu sedang mengurungnya saat ini.

Midorima pun membuka matanya dan menatap pagar yang terlihat angker dengan beberapa tanaman sulur menghiasi gapura sebuah mansion mewah, ia mengeritkan dahinya bingung kenapa ia ada disini. Ia pun mengedarkan pandangannya dan mendapati Kuroko dan Takao yang tengah mencoba membuka pintu yang lain.

Dengan kesal Midorima pun memukul Takao dengan keras membuat pemuda bersurai raven tersebut meringis kesakitan.

"Sakit bodoh!" Takao meringis pelan sembari memegangi kepalanya.

"Yang bodoh itu kau! Kenapa membawaku kemari? Sudah kukatakan bukan jika aku tidak ingin terlibat sesuatu hal seperti ini bersama kalian nanodayo!" sentak Midorima dengan perempat imaginer yang muncul dipelipisnya.

"Bukankah ini menyenangkan? Setidaknya jika Shin-chan ikut rasanya tidak akan sepi" tukas Takao.

Midorima hanya menghela nafas sembari menaikkan kacamatanya. Kuroko berhasil membuka pintu pagar besi tersebut menggunakan kawat yang dibentuk menyerupai kunci. Ketiga pemuda tersebut pun masuk ke mansion mewah tersebut, aneh kata-kata pertama yang terlintas dibenak ketiganya. Bagaimana tidak? Mansion ini terang dan tak terlihat angker, malah seperti mansion pada umumnya yang ditempati oleh seseorang.

Tanpa permisi pun ketiganya memasuki mansion tersebut, prabotan yang lengkap dan rapi, arsitektur bergaya Eropa menghiasi setiap sudut ruangan, lampu yang terlihat mahal dan mewah bergelantungan di langit-langit, guci dan vas yang terlihat mahal, dan lukisan-lukisan yang juga tak kalah berkelasnya. Midorima, Takao, dan Kuroko hanya bisa terdiam menatap sekelillingnya.

"Kau yakin disini tempatnya Takao-kun?" tanya Kuroko.

"Aku yakin, alamatnya memang benar disini, tapi ini malah terlihat seperti mansion yang dihuni" ujar Takao.

"Berarti disini tidaklah angker, itu hanya rumor yang tidak benar, sepertinya kita masuk tanpa izin, lebih baik kita kembali sebelum pemiliknya datang dan memarahi kita nanodayo" ujar Midorima sembari menaikkan kacamatanya.

Tap.. tap.. tap..

Suara langkah kaki yang bergema diseluruh ruangan, Midorima, Takao, dan Kuroko pun terdiam mematung di basement mansion tersebut. Ketiganya melihat seseorang yang tengah berdiri di balkon basement dengan pakaian formal khas bangsawan. Pemuda tersebut menatap ketiganya dengan senyuman ramah.

.

.

.

"Ada tamu ya?"

.

.

.

.

To be continue…..

.

.

.

Mind to RnR?


Konbanwa Aoi bawa fict baru desu~ gomen yang fic sebelumnya ada typo yang tidak termaafkan *pundung di pojok*

Disini Aoi mau nyoba bikin fic bergenre yang sedikit mystery (meskipun masih payah banget -_-)

Oke sampai bertemu di chapter berikutnya~ *kiss bye*

Kritik dan saran benar-benar diperlukan (karna Aoi newbie desu~)

Jaa sayoonara~