Suasana terlihat sepi di depan gedung yang megah bertuliskan 'SKY HIGH SCHOOL DORMITORY' , seorang pemuda terlihat melewati halaman luas asrama itu dengan wajah datar tanpa ekspresi. Sebenarnya ia sangat jengkel dengan keputusan appanya yang seenak jidat menyuruhnya pulang dari pendidikannya di New York agar pindah ke sekolah yang ditentukan appanya. Jangan Tanya apa alasannya, karena itu malah semakin membuat Oh Sehun, namja datar itu makin kesal.

Sehun masih ingat jelas percakapannya dengan sang appa minggu lalu saat ia masih di New York

"aku tak mau Appa! Lagipula aku baik-baik saja di New York."

"tidak Hun, kau harus kembali ke korea." Ucap sang appa tegas.

"beri aku alas an kenapa aku harus menuruti appa?" tantang sehun terlampau jengkel.

"karena pergaulan disana terlalu bebas hun, appa dan eomma tak sudi kau bergaul dengan bebas disana." Sehun hanya berdecih mendengar alas an appa-nya. 'kuno sekali'

"lagipula bukankah kau ingin menjad actor? Appa sudah mendaftarkanmu ke salah satu sekolah seni eit disini. Appa tak menerima penolakan! Besok pak kwon akan memberimu tiket ke korea. Siapkan barang-barangmu." Ucap appa-nya mutlak lalu mematikan sambungannya sepihak.

"Oh Shit!, dasar tua Bangka sialan." Maki sehun geram.

Dan disinilah sehun sekarang. Ternyata 'si tua bangka' itu benar-benar mendaftarkannya di salah satu sekolah seni elit dan cukup 'unik' yang ada di Korea. Sehun menyeret seluruh barang-barangnya menuju bagian registrasi. Setelah mengkonfirmasi kedatangannya, petugas memberinya kunci kamar lengkap dengan gantungan bertuliskan nomor kamar yang akan dihuninya.

Sehun tak akan sejengkel ini jika saja sang appa mendaftarkannya di sekolah lain. Tentu saja bukan karena masalah kualitas yang sehun ragukan. Tetapi, seperti yang sudah author tulis diatas, sekolah ini terbilang cukup oh melainkan Sangat unik. Seluruh siswa yang mengenyam pendidikan di Sky SHS ini diwajibkan untuk tinggal di dorm/asrama yang telah disediakan. Dan system pembelajaran atau kurukulum disini sama dengan trainee di perusahaan hiburan berstandar Internasional.

Masih belum tahu dimana letak keunikkannya? Biar author beri tahu.

Stttt…..

Roomate, sekamar yang akan kalian tempati punya gender yang berbeda dari yang kalian miliki sekarang

Masih belum mengerti?

Singkatnya… di sekolah ini perempuan & lelaki berada dalam satu kamar yang sama.

Sehun memasuki gedung asramanya sedikit gugup, well, siapa yang tak gugup jika diumur 17 tahunnya ini ia harus sekamar dengan seorang yeoja yang bahkan ia tak tahu nama, atau ciri-cirinya. Siapa tahu yeoja yang akan sekamar dengannya adalah yeoja gemuk, agresif, jorok, dan buruk rupa. Hell, bahkan sehun bergidik ngeri saar membayangkannya.

Ia masih menyusuri pintu-pintu bernomor yang tertutup rapat, tentu penghuninya pasti sedang mengikut kegiatan pembelajaran. Sehun berhenti di depan pintu kayu mahoni yang terlihat elegan karena ukiran tipis di bagian tengah pintu. Ia melirik sederet angka di pintunya, nomor 24, sehun yakin ini adalah kamarnya dan roommate-nya yang masih misterius.

'cklek' sehun memutar kunci yang ia gunakan pelan, ia mendorong pintu kokoh itu perlahan.

"Wow!" ungkap Sehun otomatis melihat ruangan yang baru ia masuki. Ia disambur dengan kamar berukuran 8m x 10m, dengan dinding yang dicat berwarna abu-abu di setengah ruangannya, dan putih bersih di sisi yang lain, oh jangan lupa dengan keadaan kamar yang cukup bersih, juga dilengkapi kamar mandi di sudut ruangan. Ah, tentu dengan 2 single bed yang masing-masing diletakkan di salah satu sudut kamar yang bersebrangan, satu bed di bagian putih ruangan, dan satu lagi di bagian grey ruangan.

Sehun bisa menebak bahwa roomatenya telah menggunakan bagian putih ruangan, terlihat dari meja belajar yang dipenuhi buku yang tertata dengan cukup rapi, juga jajaran rak buku mini yang berada di ruang kosong dekat ranjang, dan jangan lupa segala pernak-pernik wanita yang menghiasi beberapa barang disana.

Ia menyeret kopernya ke bagian grey ruangan, sehun memutuskan untuk melupakan sejenak kejengkelannya pada sang appa, toh ia juga tak bisa melawan keputusan appa-nya bukan. Sehun kin telah memutuskan untuk mulai membereskan barang-barangnya.

…..

Alunan music terdengar menggema di salah satu dance room. Terlihat 6-8 yang terdiri dari beberapa pria dan wanita yang tengah berkonsentrasi meliukkan tubuhnya mengikuti ritme music yang mengalun.

"Seulgi! Konsentrasi!, yak! Angkat kakimu Joy! Jongin! Perbaiki langkahmu!" teriak seorang yeoja dengan ikatan kucir kudanya.

Music terhenti, membuat beberapa orang tadi ikut menghentikan gerakan tubuh mereka.

"Cukup, untuk hari ini." Ucap wanita tadi.

"khamsamnida, Hyukjae, saem" ucap mereka semua kompak.

"kalian sudah sedikit lebih baik dari kemarin lusa, Kai!, aku ingin kau meningkatkan progress tim-mu di pertemuan yang akan datang. Ingat! Kalian harus sering berlatih dan saling mengevaluasi. Arraseo?"

"NE, SSAEM!"

….

CUT!

"Ekspresimu Kim Joonmyon!" tegur Siwon Saem, melihat joonmyeon atau nama panggilannya suho yang terlihat sedikit kaku dan canggung.

"keluarkan segala kemampuanmu, cobalah terlihat sealami mungkin!"

"Ne, mianhaeyo, ssaem." Suho menunduk minta maaf.

"Berlatihlah lebih keras, arraseo? Kau punya potensi yang luar biasa." Ucap siwon menepuk bahu suho pelan, "dan kau, Yoona, jangan pikirkan hal lain saat kau meminkan peranmu, kau terlihat tak berkonsentrasi."

"ne, saem. Aku tak akan mengulangi nya lagi." Jawab yoona terlihat sedih.

"Istirahatlah selama 30 menit, aku akan mengevaluasi acting kalian tadi."

…..

Alunan piano itu mengiringi dua orang yang tengah berduet menyanyikan lagu dengan begitu indah, Byun baekhyun dan Do Kyungsoo, duo yang sudah begitu terkenal kemahirannya dalam dunia tarik suara. Lagu 'should I confess' milik penyanyi terkenal Soyu.

Mereka berdua mengakhiri nada akhirnya dengan harmonisasi yang nyaris sempurna. Mengundang gemuruh suara tangan yang beradu dan ungkapan-ungkapan kagum dar teman-teman mereka yang lain.

"Bagus, baek, Kyung. Kuharap kalian masih terus berlatih untuk kedepannya." Kyuhyun, guru vocal mereka memberi sedikit pujian.

"khamsamnida saem." Ucap baeksoo kompak.

"kundae, cobalah dapatkan pesan pada lagu yang kalan nyanyikan, penyanyi tak akan dilirik orang jika kau hanya sekedar menyanyi, jadi cobalah resapi emosi yang ada pada tiap lagu, ne?"

"ne, ssaem."

….

Sehun telah selesai dengan acara beres-beresnya sejak sejam yang lalu, bahkan kini ia telah terlihat lebih segar sehabs mandi. Ramburnya masih sedikit basah dan mengeluarkan harum mint yang begitu memikat. Jangan lupa aroma sabun yang sedikit maskulin namun dapat membuat siapapun orang yang mencium harumnya merasa nyaman.

Sehun akan berbaring cantik di rannangnya jika saja ia tak melihat gumpalan di ranjang roomatenya bergerak, ani, mungkin tepatnya menggeliat-geliat. Sehun melirik jam d atas meja belajarnya, ini baru jam 13.45 dan masih sekitar 2 jam lagi kegiatan belajar-mengajar akan selesai. Tidak mungkin kana da hantu yang mencoba menggoda sehun di siang hari yang terlampau cerah ini.

"e-euughhh…."

Sehun deg-degan sendiri mendengar suara leguhan yang berasal dari gumpalan diatas ranjang itu. Jika gumpalan itu tak tersibak , Sehun akan segera menghubungi alarm khusus yang diberi petugas registrasi tadi, yang katanya bisa digunakan jika ada penyusup,pencuri, atau bahkan ada tindakan asusila yang terjadi pada sang penghuni kamar. Ternyata gumpalan itu adalah seorang yeoja yang tengah tertidur pulas, walau kini tidurnya terlihat terganggu, terbukti dari kelopak matanya yang terlihat bergerak resah dan tubuhnya yang menggeliat tak nyaman.

"Ugh… jam berapa sekarang…?" wanita berambut caramel acak-acakan seunggung itu terlihat mengerjap-ngerjamkan matanya, khas orang baru bangun tidur. Ia menyingkap selimut tebalnya dari seluruh tubuhnya, dan terpampanglah piyama bermotif bunga-sakura yang manis dan kakinya yang dibalut kaus kaki hitam polos. Ia terlihat mengucek-kucek matanya lucu dan meraih ponsel di samping ranjangnya.

"ASTAGA! Aku terlambat….!" Pekik yeoja itu histeris dan langsung menyambar handuk di gantungan bajunya, dan masuk kamar mandi, tanpa menyadari keberadaan sehun. sehun sendiri sejak tadi mengawasi wanita itu dengan penasaran, bahkan sehun merutuk dirinya sendiri yang sejak awal tak menyadari bahwa ada orang lain yang ada di kamarnya.

30 menit sudah berlalu, yeoja itu bahkan masih belum selesai dengan ritual entah apa yang ia lakukan di kamar mandi. Sehun juga heran, bukankah yeoja tadi memekik bahwa ia akan terlambat, bukankah umumnya orang terlambat akan melakukan segalanya dengan buru-buru?

'ck dasar aneh.' Gumam sehun pelan.

CKLEK

Pintu kamar mandi terbuka, sehun yang sedang berkutat dengan beberapa bukunya langsung menoleh ke arah kamar mandi, seketika matanya melotot

'Ya tuhan.. kuatkan hambamu yang penuh dosa ini~~' sehun menelan ludahnya susah payah. Heii ayolah, sehun itu laki-laki normal oke? Ia masih mencintai dada dan bokong seorang wanita, dan see yeoja itu keluar hanya dengan handuk yang hanya dapat menutupi tubuh atasnya dan setengah dari pahanya. Yeoja itu terlihat sedang mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil seraya berjalan menuju display pakaiannya. Masih belum menyadari kehdiran sehun rupanya.

Yeoja itu terlihat bersenandung kecil sambil memilah baju mana yang akan ia pakai, sehun makin panic saat si yeoja akan melepaskan lilitan handuknya.

"TUNGGU!" ucap sehun agak keras, sukses membuat yeoja itu terlonjak kaget. Yeoja itu berbalik dan melotot melihat seorang namja yang berada di kamarnya.

"AAAAAAAAAAAAAAAAA" Teriakan super melengking sukses membuat telinga sehun berdengung, yeoja itu langsung menyambar selimut di ranjangnya dan menutupi seluruh tubuhnya.

"Y-Yak! Siapa kau?!" ia terlihat begitu panic sekarang.

"A-aku…"

"DASAR MESUM! RASAKAN INI!" Belum selesai sehun berkata kepalanya sudah terkena hantaman bantal, boneka bahkan sehun melotot melihat jam weker yang melayang di udara, siap mencicipi mulusnya dahi sehun yang tanpa jerawat.

"AWW! YAK! HENTIKAN."

"Siapa kau, hah?!"

"Aku penghuni baru disini! bukan penyusup bukan orang mesum Nona!" jawab sehun agak garang, dahinya terasa begitu nyeri setelah mendapat lemparan 'maut' jam weker tadi.

"APA?!"

"oh, astaga nona! Bisakah kau pakai pakaianmu dulu di kamar mandi? Jika ada orang melihat, mereka bisa salah paham." Gerutu sehun sebal.

"Ap- Oh Tuhan~" yeoja itu langsung menyambar pakaiannya dan masuk kamar mandi.

" ck"

"jadi? Kau akan tinggal disini?" Tanya yeoja itu setelah memakai pakaian lengkap.

"Ne"

"siapa namamu?"

"Oh Sehun"

"oh…"

"…."

"aku Huang Zitao."

"begitu?"

"yap"

"baiklah."

"Ya! Kau irit bicara sekali!" tao jadi jengkel sendiri.

"memang." Sehun menjawab dengan gaya acuhnya

Tao akan kembali mengomeli sehun, saat ponselnya berdering menandakan ada telpon masuk.

"yeoboseo? Kris ge?"

"…"

"A-aku masih di kamar 24"

"…"

"ne, ada murid baru disini. Kapan gege dan jie-jie pulang?"

"…"

"b-bukan begitu~" wajah tao terlihat memerah.

"…"

"ne, aku kembali ke kamar kita. Jangan lupa pesananku ya ge!"

"…"

"aku juga mencintai gege, byee"

Tao menutup teteponnya dengan wajah berbinar-binar, oh Lupakan saja kelas modellingnya hari ini, ia mulai membereskan tasnya dan akan segera pergi.

"Tao-ssi?"

"Oh, kau masih disana?"

"kau pikir aku akan kemana?"

"Ahh~~ kau benar. Ada apa?"

"kau mau kemana?"

"ke kamarku."

"ooh~ APA?! Bukannya kau roomateku?"

"kau berlebihan sekali sih. Memang aku blang jika aku roommate mu? Aku numpang tidur disini karena penghuninya sedaang pergi bersama pacarku, dan aku menghindari pemeriksaan kamar." Jelas tao singkat.

"roomateku sedang bersama pacarmu?"

"yap"

"mereka selingkuh?" oh, maafkan mulut oh sehun yang tak punya rem ini, see? Bahkan kini tao sudah mengeluarkan aura hitam di seluruh tubuhnya.

"maksudku, mengapa mereka bersama?" sehun buru-buru mengganti pertanyaannya.

"mereka sedang ikut lomba mewakili sekolah."

"lomba apa?"

"teater musical, di Prancis. Besok mereka akan kembali."

Sehun hanya menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan tao.

"sudah ya, aku harus pergi. Bye, oh sehun!"

Sosok tao telah menghilang dibalik pintu, sehun memutuskan untuk tidur sejenak, entah kenapa, kejadian hari ini membuatnya merasa sangat lelah. 'jika zitao, bukan roomateku, lalu siapa?' gumam sehun lalu mulai memejamkan matanya.

Suara jam weker terdengar begitu nyaring, membuat seseorang tang tengah tidur ppulas hingga menciptakan pulau di atas bantalnya terbangun.

"Hoo..aaaah" sehun melirik jam wekernya yang masih berbunyi.

"Mwo? Aku tidur lebih dari 12 jam?!" gumamnya tak percaya. Ia melihat jam yang sudah menunjukan pukul 07.00, sehun langsung bergegas menuju kamar mandi dan bersiap masuk ke kelas perdananya hari ini. Kelas akan dimulai pukul 08.45, sehun sudah terlihat siap dan gagah dengan kaos yang ia balut kemeja yang dibiarkan seluruh kancingnya terbuka, jeans panjang, dan sepatu nike miliknya. Ia juga memberi sedikit gel, pada rambutnya.

Sehun melangkahkan kaki-kaki panjangnya menuju gedung sekolahnya, di sepanjang jalan siswa lain terlihat menatap sehun dengan pandangan penasaran dan beberapa memandangnya takjub. Ia juga masih bisa mendengar bisik-bisik yang mengirngi tiap langkahnya. Sehun berjalan meuju kantor kepala sekolah untuk mengkonfirmasi kehadirannya. Sebelumnya ia sempat bertanya dmana letak ruang kepala sekolah pada siswa yang berpapasan dengannya.

"Kau, Oh Sehun?" Tanya lee Songsaeng ramah.

"Anyeonghaseyo. Ne, Oh Sehun imnida." Jawab sehun membungkuk sopan.

"Baiklah, karena kau sudah resmi menjadi siswa disini, aku akan mejelaskan beberapa hal padamu. Satu, seperti yang kau tahu system pembelajaran disni agak lain dari sekolah lainnya, pukul 08.45 – 12.30 adalah waktu untuk jam efektif, 12.30 – 13.30 adalah waktu istirahat, dan sisa waktunya digunakan untuk trainee, waktu trainee berakhir saat tutor kalian mengakhirinya. Kedua, kau ditempatkan di kelas 2A, nanti akan kuminta shin songsaeng mengantarmu ke kelas. Ketiga, jangan terlalu suka ikut campur urusan roommate-mu, terlebih kau sekamar dengan 'bocah' itu." Terang lee songsaeng panjang.

"ne? algessumnida saem,"

Lee songsaeng kini terlihat senag menghubungi seseorang menggunakan telpon, ia mengucapkan beberapa kalimat yang sehun tak perhatikan karena kini ia sedang sibuk melihat-lihat interior ruang kepala sekolah yang cukup mawah itu.

Pintu ruangan kembali terbuka, seorang yeoja manis yang berpakaian sopan terlihat memasuki ruangan.

"oh, Donghae songsaengnim, anda sudah tiba."

"nde…" jawab suara halus itu menjawab sopan.

"Nah, sehun, kau bisa masuk ke kelasmu. Donghae songsaengnim akan mengantarmu ke kelasnya, dan Donghae saem adalah wali kelasmu mulai sekarang." Lee Sonngsaem menjelaskan .

"Apa kau Oh Sehun?"

"Ne, Oh sehun imnida."

"Woah, kau tampan.. Kajja! Kelas pertamamu akan segera dimulai." Donghae langsung menarik tas sehun, samar-samar sehun masih mendengar lee songsaeng berteriak agar donghae ssaem tak menggoda namja tampan sepertinya.

Mereka berdua berjalan beriringan, donghae terlihat senyam senyum tak jelas membuat sehun menyerenyit bingung.

"waeyo ssaem?"

"Kkk~ aniyo, hanya saja… tak kusangka aku akan mengajar calon adik iparku sendiri." Jawab donghae terdengar ceria.

"ye? Apa maksud ssaem?"

Raut wajah donghae seketika itu berubah menjad suram.

"Apa Oh es batu Kibum tak memberitahu apapun padamu?" ketusnya membuat sehun sedikit tertegun,

"Anda, kenal Hyung sepupuku?"

"Tentu saja! Aku Tunangannya!" donghae terlihat makin kesal.

Sehun melongo, ia tak pernah menyangka bahwa wanita manis yang kini sedang mengantarnya adalah tunangan Oh Kibum, sepupunya yang super duper dingin itu. Mereka tak lagi mereruskan obrolan mereka, donghae memasuki kelas dan sebelumnya ia sempat menyuruh sehun menunggu diluar sampai donghae memanggilnya.

"Pagi Chingu-yaaa!`~~" sapa donghae ceria, ia terbiasa memanggl anak-anak didiknya 'chingu' alasannya karena donghae menganggap umur mereka tak terpaut jauh, hanya 4 tahun saja. Jadi panggilan chingu membuatnya merasa lebih akrab dengan muridnya.

"pagi ssaem."

"nah, aku punya hadiah untuk kalian pagi ini."

Bisik-bisik langsung merambat ke seluruh kelas, begitu mereka mendengar kata 'hadiah' pasalnya minggu lalu donghae menghadiahkan siswa yang berhasil mendapat nilai sempurna di pelajarannya sebatang coklat Brazil asli, well, walaupun mereka semua orang kaya, mereka juga manusia yang ingin benda 'gratis' kan.

"Apa hadiahnya ssaem?" Tanya Cangmin penasaran. Donghae hanya menjawabnya dengan senyum ceria.

"Masuklah!" ucap donghae kea rah luar kelas.

Sehun berjalan memauki kelas menghampiri donghae yang masih terlihat tersenyum ceria. Anak-anak langsung menatap sehun penasaran, karena jarang sekali ada murd pindahan masuk ke sekolah ini.

"cha, ini dia hadiah kalian semuaa~, nah, perkenalkan dirimu."

"Annyeong. Oh Sehun imnida. Senang bertemu kalian semua." Ucap sehun sambil menyapu pandangannya ke seluruh siswa di kelas. Ia sedikit senang ketika melihat tao yang melambai kearahnya yang hanya dibalas senyum tipis dari sehun.

"Oke, tampan. Emm~ kau bisa duduk bersama Kai, Jongin! Where are you?" ucap donghae lagi.

"here, baby!" jawab kai alias jongin sambil memberikan cengirannya. Oh, jangan heran dengan car donghae menyapa muridnya. Bahkan semua orang sudah tau jika semua sikap aneh bin unik donghae adalah bentuk penyampaian rasa sayangnya pada muris yang ia anggap sebagai adiknya. Bahkan Kibum, selaku tunangan donghae tak mempersalahkan jika donghae terlihat begitu dekat dengan murid namja.

"oke, hansome, kau bisa duduk dengan sexy guy itu. Kurasa kalian adalah perpaduan sempurna untuk membuat kopi-susu, ah, mungkin dengan sedikit tambahan gula?" Semua anak tertawa mendengar lelucon donghae. Kai pun tak terlihat sakit hati sama sekali.

Sehun langsung menuju bangku kosong di sebeleh kai. Ia sempat meyapa teman sebangkunya tadi dan dibalas dengan senyum hangatnya. Sehun juga melirik kea rah tao yang ternyata sedang sibuk membuat catatan enth apa di bukunya.

"Oke, students! That's your present, please be kind, and be friendly. Now, open your book's. page 78. We well learn how to manage your emotional."

Bell tanda istirahat telah berbunyi. Semuanya terlihat menghembuskan nafasnya lega setelah melewati berjam-jam materi pelajaran hingga sehun dan seluruh anak di kelasnya terlihat 'suram' .

"oi sehun!" panggil kai seraya menepuk bahu sehun pelan.

"hm?" sehun masih berkutat dengan buku yang ia pegang.

"mau kuajak keliling sekolah? Kurasa kau belum mengenal lingkungan ini."

Sehun terlihat berpikir sejenak. Sebenarnya ia juga ingin segera keluar kelas untuk mencari udara segar. Sehun mengangguk dan langsung beranjak mengikuti kai yang telah 'menyeretnya' terlebih dahulu. Kai memperkenallan beberapa gedung dan fungsinya, juga ruang-ruang untuk trainee setelah istirahat panjang nanti.

Saat melewati lapangan, ia sedikit heran melihat banyak siswa yang terlihat mengerumuni sebuah mobil hitam yang baru saja memasuki area sekolah. apalagi ada beberapa guru yang tergopoh-gopoh ikut masuk ke dalam kerumunan untuk menyambut seseorang.

"siapa mereka?" Tanya sehun pada kai.

"Aah, kurasa naga china itu sudah pulang dari Prancis. Ayo mendekat!" gumaman kai membuat sehun sedikit bingung dan menurut saja saat kai kembali menyeretnya kea rah kerumunan.

Pintu mobil terbuka,dua orang namja keluar dari pintu yang berbeda, satu dengan wajah dingin dan terlihat angkuhnya. Namun begitu tampan bagai ice prince. Sehun langsung bsa mengenali namja itu sebgai Oh Kibum, hyungnya yang memang melatih acting siswa di SKY SHS bersama dengan siwon. Apalagi melihat donghae yang langsung memeluk hyungnya dengan itu bahkan tak peduli dengan siswa-siswa yang menyoraki mereka berdua.

Satu lagi. seorang namja tinggi berambut pirang terlihat keluar dari dalam mobil dengan kacamata hitam yang bertengger gagah di hidung mancungnya, dengan kaos dan celana jeans santai slututnya, oh jangan lupa tas yang bertengger di salah satu bahunya dengan apik. Semua yeoja yang ada disana sempat memekik tertahan melihat seorang pangeran sekolah mereka telah tiba.

Kai maju kedepan dan langsung merangkul pundak Kris.

"apa kau berhasil memenangkannya,bung?" Tanya kai yang hanya dijawab dengan seringaian tipis namun begitu memikat darinya. Melhat seringaian itu, Kai langsung tahu bahwa kris berhasil mendapatkan apa yang ia mau. Sehun sendiri kini masih diam saja memasang wajah datar tak tertariknya melihat sosok kris ataupun sikap sok asik kai. Sehun melihat kris meliriknya dan bertanya-tanya pada kai, yang dijawab dengan bisikan yang tak dapat sehun dengar, toh ia tak peduli.

"Kau Oh Sehun?" Tanya kris seraya melepas kacamata hitamnya.

"Nde."

"kau… tinggal di kamar 24?" nada bicara kris yang tadi terdengar percaya diri kini terdengar adak ragu.

"Nde, kau benar."

Kris tiba-tiba tersenyum tulus, senyum yang jarang ia perlihatkan pada orang lain.

"kalau begitu, boleh aku meminta sesuatu darimu? Sehun?"

"Jika bisa kuusahakahn, mungkin bisa."

Kris terkekeh kecil mendengar jawaban sehun, sedangkan kai hanya menampilakan cengiran bodohnya.

"Tolong jaga 'dia'. 'dia' begitu berharga bagi kami." Ucap kris singkat lalu langsung pergi menuju area asrama sekolah.

"Apa maksudnya tadi itu kai?" sehun bertanya setelah kepergian kris.

"Kau akan tau nanti Hun. Kumohon, lakukan apa yang kris minta padamu."

"tolong jaga dia. Oke?" kai mengulangi perkataan kris dan membaringkan dirinya diatas rumput lapangan.

Sehun termenung

Dia?


To Be Continue

TADAAAAAAA~~~~

Ini adalah ff pengganti "My idol my love" & "summer and winter" yang Al hapus dari ffn karena ga ada peminatnya ya~ hahaha-_- rupanya peminat KiHae makin kesini makin langka *hiks :9

Mungkin ff ini bakal bisa menjadi capt yang cukup panjang *bow

Ada yang tertarikkah?

Ini ide sebenernya udah ada dari kemarin-kemarin tapi ga ada niat buat nulis.

Ini juga niatnya mau nerusin yang 'long letter'

Eeh malah jadi nulis ff ini :'v

Minat buat ninggalin jejak berupa review/tanggapan/kritikan/ apapun itu?

Sorry karena ff ini punya banyak banget typo dan atau mungkin EYD yang ancur wkwk.

OH YA HAPPY SEHUN DAY YAAAA SEMUAAAAAAAA

*telatt*

Jangan Cuma jadi siders dong, katanya 'fans' setianya bias?

Review yaaaaa!