Disclaimer: seluruh tokoh milik keluarga dan agensi masing-masing. Tidak mengambil keuntungan finansial apa pun dalam membuat fiksi ini. Dibuat hanya untuk bersenang-senang. Menggunakan bahasa yang sedikit tidak baku
Main pair: Junhoe/Yunhyeong
Selamat membaca...
.
—BENCI—
.
Song Yunhyeong benci sekali dengan Koo Junhoe.
Bencinya setengah mampus. Jika mengingat nama Junhoe saja, rasanya Yunhyeong ingin membanting seluruh benda yang ada di dalam apartement. Tapi niat itu diurungkan—bisa-bisa Hanbin mengamuk jika tahu apartement mereka hancur antah-berantah. Ya, intinya Yunhyeong amat membenci Junhoe.
Bukan tidak ada alasan pria yang memiliki hobi memasak itu membenci Junhoe hingga segitunya. Semua ini bermula ketika pria kelebihan kalsium itu selalu membuat ruangan berisik dengan suara serak-serak basahnya. Suara Junhoe memang bagus untuk didengar. Tapi, jika terus-terusan pastilah orang lain akan merasa terganggu. Apalagi Junhoe bernyanyi hingga teriak-teriak seperti orang kesetanan. Sumpah demi apa pun, Yunhyeong ingin menyumpal mulut Koo Junhoe dengan kain pel super tebal yang baru ia beli kemarin.
Dan lagi—kamar Junhoe itu berantakannya bukan main. Melebihi kapal pecah boleh dikata. Pakaian berserakan di lantai, beberapa kertas yang dibuang sembarang di atas meja dan beberapa sudut kamar, serta seprai kasur yang tak pernah dibereskan. Yunhyeong hanya bisa menghela napas panjang; tangannya begitu gatal untuk menggampar wajah Junhoe.
Karena Yunhyeong sendiri orangnya begitu bersih. Maka ia benci dengan orang yang berantakan.
"Ini, hyung. Kubelikan makanan untukmu. Aku tahu kamu lelah."
Namun, adakalanya Yunhyeong merasa tersentuh dengan perlakuan manis Junhoe. Walaupun hanya membelikan makanan atau sekadar memberi kata-kata semangat yang membuat rasa lelah hilang.
"Terima kasih, Jun." Yunhyeong tersenyum manis. Lalu menerima makanan pemberian Junhoe.
"Oh ya, hyung. Kebetulan aku membeli pakaian dua. Ya—kelebihan satu, mungkin muat di badan hyung."
Junhoe memang sebenarnya anak yang baik. Di balik sifatnya yang acakadut hancurnya, namun Yunhyeong selalu merasa senang jika Junhoe sudah dalam mode perhatian.
"Terima kasih, June." Yunhyeong tersenyum, "Aku ambil ya di dalam kamarmu?"
"Ambil saja, hyung." ucap Junhoe sembari memakan ramen di atas meja.
Yunhyeong berjalan menuju kamar Junhoe. Dibukanya kenop pintu secara perlahan. Dan di balik pintu besar berbahan kayu jati, terdapat sesuatu yang amat ia benci.
Kamar berantakan.
Yunhyeong menghirup napas panjang. Dihembuskan perlahan, lalu ia menyunggingkan senyum.
"KOO JUNHOE! BERESKAN KAMARMU SEKARANG!"
Ya, tapi pada akhirnya Song Yunhyeong memang masih membenci Koo Junhoe.
.
selesai
Tasikmalaya, 12 Juni 2018 - 21:44 PM
