Disclaimer: Masashi Kishimoto
Genre: Romance
Rated: T
Pairing: SasuSaku
Warning: Ficlet, AU, OOC
…
Summary:
Kau dan aku tahu perasan cinta kita. Kau mencintaiku dan juga dia. Begitupun aku yang sangat mencintaimu. Teruslah tersenyum dan bahagia dengannya. Aku di sini akan baik-baik saja.
…
Sayonara, I Love You
By Diarmuid Excalibur
.
.
Salju yang turun hari ini tidak membuatku merasakan sesuatu apapun. Semua terasa mati setelah apa yang aku alami beberapa menit yang lalu. Jejak kakinya masih terlihat jelas di hamparan salju menciptakan lubang-lubang jejak semua kepastian ini.
Ia yang berjaket merah dengan syal putihnya berjalan tanpa menoleh. Terus berjalan dengan bahu yang terlihat bergetar. Kenapa? Kenapa kau lakukan itu jika hatimu sakit? Suara kesakitanmu bahkan masih terdengar jelas.
Kau tahu, aku dan kau pun tahu perasaan masing-masing. Tapi kenapa? Kenapa kau lakukan itu? Kau memilih meninggalkanku untuknya? Untuk dirinya yang bahkan tak bisa aku tolak dan cegah. Sakit. Sangat terasa. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu.
"Lupakan aku."
Kau berkata agar aku melakukan hal itu. Kenapa?
"Tidak mungkin." tolakku. Iris zamrud itu tampak berkaca dan meloloskan air jernih yang tak pernah inginku lihat. "Jangan menangis."
Ia menggeleng. "Tidak bisa, aku-"
"Sstt… Aku akan baik-baik saja." dustaku menahan sendu.
Ia menatapku dengan mata yang mengeluarkan air mata kesakitan. "Aku tidak bisa."
Sebisa mungkin aku tersenyum untuk membuatnya yakin jika aku akan baik-baik saja. "Kau mencintaiku?" ia mengangguk. "Tapi kau pun mencintainya." kataku. Sejujurnya aku ingin sekali berteriak untuk menghentikan semua ini.
"Apa yang harus lakukan?" ia bertanya yang sesungguhnya inginku jawab 'tinggalkan dia dan pergi bersamaku' namun semua itu hanya tersimpan di hatiku.
"Dia tunanganmu dan aku percaya jika dia akan menjagamu." ucapku tak sesuai dengan apa yang aku fikirkan.
Tangan itu bergetar saat mencengkram bajuku. Apa yang harus aku lakukan? Bersikap egois 'kah? Tapi aku akan menghancurkan seseorang yang juga sangat berharga bagiku. Seseorang yang selalu menyayangiku setiap saat.
"Kau melepaskanku?" ia terisak dengan tubuh bergetar.
Cukup sudah! Aku tak tahan melihatnya.
Aku menariknya dalam dekapanku. Aku berbisik dengan kalimat meyakinkan. "Sampai kapan pun kau adalah cintaku, Sakura. Tapi Itachi pun sama denganku, dia mencintaimu."
"Gomen ne, gomenasai."
"Ini bukan salahmu. Aku mencintaimu dan kau tahu itu." mungkin ini takdir yang kejam untuk kehidupan kita saat ini.
"Aku pun… Aku pun begitu."
Aku semakin memeluknya erat. "Besok kau akan menjadi miliknya selamanya." aku menahan tangis. Mengingat itu membuat hatiku terasa kembali tercabik-cabik. Kenyataan bahwa ia akan bersanding dengannya dan bukan aku.
"Aku merasa lebih baik. Kalau begitu—" Ia melepaskan pelukannya dan menatapku dengan senyum penuh kebohongan. "Sayonara, I love you." ujarnya pelan dan perlahan menjauh dari hadapanku. Melangkah pergi meninggalkanku sendiri dengan salju yang mulai kembali berjatuhan.
'Ya, aku pun mencintaimu dan ingin selalu bersamamu. Jangan tinggalkan aku dan kembalilah padaku.' ucapku tertahan dan hanya menatap kepergiannya dengan penuh kesakitan.
Takdir ini begitu kejam bagiku. Dia—Haruno Sakura, cintaku. Harus meninggalkanku demi seseorang yang aku dan dia sayangi, Itachi—kakakku, tunangannya yang juga mencintainya.
.
.
END
