I Hate XXX
YunJae and other cast © I don't know
I Hate XXX © Max Aberu
Pair: YUNJAE!
Rate: T (bisa berubah!)
Genre: Romance
Warning(s): YAOI wahahahaha~*ketawa Lucifer*, TYPO(s), OOC, Au, etc…
Summary: Aku benci Yunnie, tapi aku lebih benci hal itu daripada dia!
~Don't like, Don't read~
000
~Jaejoong POV~
Aku menatapnya panik, dengan cepat aku mundur sebelum ia berhasil menangkapku, Yunho, mungkin yang bisa dibilang 'SUAMI'-ku.
"JANGAN MENDEKAT!" aku berteriak.
"Ayolah, sekali saja!" tersirat permohonan di wajahnya, tapi tetap saja aku tidak mau biar dipaksa sekalipun!
Jika bertanya mengapa? Jawabannya adalah, dia ingin melakukan 'ritual suami-istri' denganku, tapi… GILA SAJA! AKU TIDAK MAU! AKU BELUM SIAP! Maksudku- kami baru 7 jam yang lalu sah menjadi suami-istri, BARU 7 JAM! Dan itu waktu yang sebentar!
"Tapi kita sudah sah!" dia mendekat, dan aku mengambil langkah menjauh, tak sadar aku sudah mencapai pinggir kolam renang di rumahku—dan Yunho yang baru. Bayangkan, aksi mundur ini sudah ku lakukan dari pintu depan, bahkan turun dari mobil!
"Tidak akan aku tidak- WUAAA~ BYUUURR!" aku terjatuh, dan parahnya aku jatuh ke kolam renang sedalam 2 meter, dan yang lebih parah lagi, AKU TIDAK BISA BERENANG! "TO- blup… TOLONG… blub blup blup" oh tuhan, apa aku harus mati sekarang? Namun sedetik kemudian aku merasa ada yang mengangkatku, apa tuhan memberikanku malaikat? Aku tidak peduli, yang penting… 'Aku harus selamat'
"Luffy, Luffy, are you ok baby?" aku mendengar suara yang sangat familiar di telingaku, suara sedikit serak itu menyadarkanku, kubuka mataku perlahan dan mendapati 'malaikat' yang menolongku tadi, malaikat mesum bernama Yunho, dalang dari kejadian 'Terceburnya diriku'.
"Ok ok! Aku hampir mati TAU!" aku memukul pundaknya.
"Maaf, habisnya kau juga," tunggu? Dia menyalahkanku juga?
"Apa maksud dari kata-kata, 'kau juga,'-mu itu?" aku menatapnya sinis sesinis sinisnya.
"Iya, habis kau juga, coba kalau kau tidak menolak! Sekarang kau sudah 'aman' denganku!" sungguh kata-katanya membuatku bergidik ngeri, mungkin definisi kata aman yang dia sebutkan berbeda dari yang biasa ku dengar, mungkin kata aman disini adalah- sudahlah, aku tidak mau membayangkannya!
"Bisa gak sih gak nyangkutin segala hal sama itu!" aku membangkitkan badanku, sedikit membuat gerakan aneh sesembari menghentak-hentakan kakkiku ke lantai batu di pinggiran kolam renang.
"Hal itu? Hal apa?" oh yeah! Setelah membuatku hampir mati orang ini malah pura-purta polos dihadapanku! Mengesalkan!
"Jangan sok Innocent deh!" aku memukul tangannya, dia sedikit meng-awh! Sebentar dan menatapku tajam.
"Siapa yang sok? Kamunya tuh yang ngomongnya gak jelas… tunggu, itu? Owh, kau mau itu? Gak usah pake bahasa yang berlete-lete gitu dong~" hiee! Senyum itu kembali! Ok, bukan senyuman,. Seringaian lebih tepatnya!
"Jangan! Jangan lagiii!" aku mulai mundur lagi, ok sekarang aku sudah tidak membelakangi kolam renang, jadi kesempatanku tercebur kembali… tidak ada…
"Ayolah!" semakin ku lihat semakin mengerikan!
"Tidak… owh… shit!" aku merutuki posisiku, aku terjebak! Aku sudah sampai di pojokan… tempat yang sangat 'stategis'.
"Kau sudah terjebak Jae!" ia menyeringai, kedua tangannya kini sudah berada di samping pundaku, mengepungku.
"…" aku tidak berbicara… jawabannya… AKU TAKUT! SIAPAPUN TOLONG AKUUU!
Aku dapat melihat ia mendekatkan wajahnya… semakin dekat…
Dekat….
Dekat…
Dan-
JEDUG!
"Awhh!"
Aku membuka mataku… he? Aku sedang terduduk? BIBIRKU AMAN! Apa aku reflex ya saat wajahnya semakin mendekatiku… aku langsung terduduk dan menyebabkannya mencium tembok abu-abu itu dengan mesranya?
"Ah? A… ahahahaha~" entah kenapa kejadian ini sangat lucu dimataku, dan dapat ku lihat… benjolan kemerahan muncul di antara dahinya.
"Ini gak lucu!" dia menatapku tajam, toh aku tidak melihat… aku sibuk tertawa, habisnya… lucu banget!
"Ahahahahahaha! Benjol tuh! Ahahahaha!" aku menunjuk benjolan kemerahan itu, dan sedetik kemudian tanganku sudah dipegang oleh makhluk bernama Jung Yunho itu.
"Heh, kau, Jung Jaejoong, bersiaplah mendapat hukumanmu setelah ini…" seketika tawaanku lenyap, deiganti dengan tatapan ngeri, takut dan sebagainya. Oh god… apa ini yang namanya karma?
"Lepass!" aku mendesis, menggoyang-goyangkan tanganku, berharap tangan milik Yunho terlepas begitu saja!
"Tidak mau Jae, kau harus membayarnya." Aku takut sekarang, pertahananku jebol! Runtuh! Hancur! Entah kenapa mataku panas, aku takut…
End Jaejoong Pov…
~Yunho Pov~
"Tidak mau Jae, kau harus membayarnya." Sedikit lagi YUNHO! SEDIKIT LAGI!
Tapi… tunggu, kenapa dia? Tiba-tiba ia menunduk dan bergtar begini.
"Joongie…" aku menunduk dan menatapnya, dia… dia menangis, dan entah kenapa muncul rasa bersalah di benakku. Salah, tentu saja! Aku terlalu memaksanya! Harusnya aku biarkan bodoh!
"Lepasskan akuu…" aku mendengar suara darinya, suara berat yang menunjukan ketakutan. Jadi dia takut aku? Untuk apa takut pada diriku yang super tampan ini? -
Aku melepaskan tangannya, dan dia memegang pergelangan tangannya dan menatapku dengan bolamatanya yang besar.
"Minggir!" dengan sebuah kalimat singkat itu, aku beralih tempat, sedikit memberi lahan agar ia bisa jalan.
Aku menatap sosok yang berjalan tertatih dan basah kuyup itu dari belakang, ia memasuki kamar, sebuah kamar yang bukan kamar kami berdua.
BRAAAKKK!
Bantingan keras pintu itu menyadarkan aku dari lamunanku.
"YUNHO!" dapat ku dengar suaranya menggelegar hingga ke sudut ruangan.
"- KITA! PISAH RANJANG!" Tunggu!
"SELAMANYAAAAA!"
"Ha?" aku hanya terpaku di tempatku, selamanya? Gila saja! Berapa lamalagi aku hidup?
"INGAT ITU YUN!" ok, aku tersadar kembali dari lamunanku dan menatap pintunya, kuambil nafasku dan berbicara kepadanya.
"Joongie, mungkin bukan sekarang, bukan sekarang aku bisa melelehkan es yang berada di sekitar hatimu, bukan sekarang pula aku bisa memberikan dirimu kehangatan… namun, suatu saa nanti Jae! Ingat itu… suatu saat nanti, akan ku lelehkan pertahananmu… ku hancurkan, dan akhirnya aku mendapatkan posisi yang sebenarnya di hatimu... Jae, itu janjiku… pegang janjiku…" dan setelah itu aku membalik badanku dan berjalan menuju kamarku-dan BooJaeku- yang sebenarnya.
TBC!
Author notes~
Sumpah author seneng banget bisa publish ff ini,
Mau tau kelanjutannya? Review dulu! 5 review baru dilanjutin… gak di ripyu? Males… percuma,
Oh iya, masih inget FF secret? Mau author apdetin gak? Sekalian di review aja yam au gak maunya…
Tertanda
Max Aberu
