Holla minna, i'm back ¥m/ seperti biasa, author udah buat cerita baru lagi, padahal fic sebelumnya jelas belum selesai, sebenernya apa sih mau author, hah? *Plakk! Okee, SPECIAL FIC FOR ariadneLacie, HitsuRuki yaaay. Enjoy my fic~
Disclaimer: Tite Kubo
Pair: HitsuRuki
Genre: Romance, Humor
Warning: OOC, typo(s), sama temennya
.
.
Unbelievable
.
.
Saat itu, di Soul Society. Hiduplah seorang gadis imut dan cantik, dengan warna mata violet dan rambutnya tergerai berwarna hitam. Yap Rukia Kuchiki! Gadis yang tinggal di Soul Society ini, sedang jatuh cinta pada aktor yang sedang ngtrend di Soul Society. Matanya selalu berbinar-binar dan selalu terlihat tawa manis dari Rukia, bila ia sedang melihat aktor favoritnya itu di TV. Siapa aktor itu?~
Rukia POV...
"Rukiaa...Rukiaa..!" teriak seorang gadis bernama Senna.
"Kenapa? Ada apa? Siapa? Gimana?"
"Pertanyaan macam apa itu? -_- "
" Iya, lalu ada apa neng Senna?"
" Tadi malam! Tadi malam!"
"Kenapa?"
"Lihat konser B4bleach tidak?"
"Assshhh -_- kupikir ada apa, taunya hanya itu."
"Serius! Lihat tidak?"
"Tidak, gimana dong? Ga suka ya? sorry atuh."
PLAAKK!
Seketika Senna menampar Rukia yang tampangnya ngenes pengen ditabok.
"Ajjjjhh! Sakeet!"
"Lagian kau itu, jarang serius diajak bicara! Menyebalkan!"
"Tapi aku serius, aku memang tidak lihat, semalam itu aku lihat..."
"Yaa...yaa...yaa, aku tau Opera Van Java kan?"
"Yuuuup!"
"Kau ini, aku heran pada mu."
"Heran kenapa? Aku sudah keren, kece, populer, asik pula, apa yang kurang?"
"Ya kau benar, kau keren, kece tapi membleh, populer suka membuat keributan luar biasa, dan asik kalau diajak ngerusuh."
"Oh, ga suka ya? sorry..."
"Berhenti bilang sorry atuh!" kata Senna sambil menjembel pipi Rukia.
"Aaaaaaa! Iya iya iya! Lepaaaas!" rintih Rukia yang kesakitan.
"Awas kalau kau bilang sorry atuh lagi, kubuang ke jamban!"
"Kenapa ke jamban? Kenapa ga ke rumah Septi saja?"
"Septi? Siapa Septi?"
"Septiteng! Hahahahaha!"
Pada saat itu juga, Senna kembali menjembel pipi Rukia hingga warna pipi gadis itu merah padam.
"Sakeeeeeet!" jerit Rukia.
Hitsugaya POV...
"Shiro, kau yakin akan pindah ke Seiretei Gakuen?"
"Iya, ada masalah? Kau tak suka aku pindah ke sekolah swasta itu?"
"Bu...bukannya tidak suka, tapi kenapa kau malah turun dua level dari sekolah lama mu? Memangnya kau ada masalah dengan SS Academy? Itu kan sekolah terbaik di Soul Society."
"Aku muak sekolah di sana, yang dipelajari hanya sopan santun, cara bermain alat musik klasik! Kau tau kan? Aku tidak suka musik klasik! Aku ini drummer B4bleach, dan B4bleach itu bukan band yang bergenre musik klasik!" serunya pada manajernya, Rangiku.
"Ba...baik, nanti akan ku urus kepindahan mu."
"Bagus."
"Tapi, bagaimana dengan Ichigo dan Renji? Kau meninggalkan mereka? Kalau ingin latihan bagaimana?"
"Tinggal ku undang mereka, apa susahnya sih?"
"Ba...baik."
Normal POV...
Keesokan harinya, saat sedang berlangsungnya pelajaran. Senna memperhatikan Rukia yang malah asik memainkan handphone nya, karena penasaran, Senna pun bertanya.
"Ruki, apa yang kau lakukan, hoy! Yoruichi-sensei memperhatikan mu!"
Tapi tampaknya Rukia tidak menghiraukan omongannya teman dekatnya itu. Dan benar saja, Yoruichi yang memperhatikan Rukia yang asikk bermain handphone langsung ambil tindakan.
"Baik, sekarang aku akan bertanya tentang materi yang barusan dibahas. Siapa nama pemimpin pasukan Jepang saat melawan Amerika tahun 1943? Rukia!"
"..."
"Rukia!"
"A..a...apa?"
"Jawab pertanyaan barusan!"
"Eh? Ah...hnggg.."
"Cepat jawab! Jangan hanya memainkan hanphone mu di kelas!"
"Sule sensei!"
DAAAKKK...
Yoruichi melempar Rukia dengan sekotak penuh berisi kapur serta penghapus papan tulisnya.
"Aaaw! Sakit sensei!"
"Emang sakit! Siapa bilang enak?"
"Kata Senna sensei!"
"Loh? Kok kamu malah menyalahkan Senna?"
"Eh? Maaf sensei, saya lagi ga connected~"
"Haaahhh! Tiap hari juga otak mu tidak pernah konek kemana-mana!"
"Ew! JLEB banget sensei."
"Emang JLEB, kenapa?"
"Ga, kenapa-napa kok, saya ikhlas dimarahin."
"Saya juga ikhlas ngurusin anak sinting kaya kamu!"
"O atuh sensei."
Yoruichi yang naik darah menghampiri Rukia, dan menyeret Rukia ke luar kelas.
"Saya mau dibawa kemana sensei?"
"Ke rumah Septi!"
"Septi siapa sensei?"
"Septiteng!"
Murid di kelas itu hanya biasa termangu dan terdiam melihat ulah temannya yang biasa diberi julukan "Crazy Rukia" itu. Yah bagi mereka itu sudah biasa, Rukia memang hobi berulah di kelas, jadi tak jarang bagi mereka melihat pemandangan unik seperti barusan.
Dan setelah beberapa menit diseret oleh Yoruichi, sampailah Rukia dikelas 2-7. Dan Yoruichi membuka pintu kelas itu sambil berseru.
"Kaien-san!"
"Ada apa Yoru-san?"
"Tolong! Mulai sekarang, ku mohon tolong urus anak ini menjadi anak didik mu yang baik. Aku benar-benar tidak kuat mengurus anak ini!"
Kaien menatap Rukia penuh dengan aura menyiksa.
"Baiklah Yoru-san, aku pasti akan menaklukan anak ini!"
"Arigatou gozaimasu Kaien-san!"
Akhirnya pada hari itu juga, status kelas Rukia berada di kelas 2-7. Dan nampaknya Rukia sangat tersiksa di sana, selain gurunya galak naujubileh, murid-murid di sana terlalu kalem-kalem dan pendiam.
.
.
bbbbBbbbb
.
.
Pelajaran pun berakhir, hari itu benar-benar penderitaan terbesar bagi Rukia, tidak ada anak yang bisa diajak rusuh. Akhirnya saat pulang sekolah Rukia curhat ke Senna.
"SENNA!" jerit Rukia sambil nangis-nangis ga karuan.
"Eh? Ada apa Rukia? Kenapa tampang mu ngenes gitu? Tersiksa yaaa? Sabaaaar yaawhh."
"Sialan! Disaat seperti ini kau malah mengejekku, aku benar-benar tersiksa di kelas 2-7! Tidak ada anak yang asik!"
"Itu sih mungkin karma mu selama ini, hahahaha! Terima nasib ya Nona Kuchiki~"
"Assshhhh!"
Ketika mereka berdua sedang asik berdebat, tiba-tiba satu sekolah menjadi hening, apa gerangan terjadi? Ow! Ternyata Shiro, drummer B4bleach datang ke sekolah itu untuk mendaftar jadi seorang murid, yaiyalah! Masa jadi tukang bangunan! *dibakar HitsuFC*
"Kyaaaa! Itu kan Shiro-kun! Drummer B4bleach!" seru para gadis yang masih berada disitu, sementara para kaum laki-laki hanya bisa menatap kagum.
"O tidaak! Rukia lihat! Itu..." belum selesai Senna melanjutkan kalimatnya, ia baru sadar bahwa Rukia sudah menghilang.
"Dasar crazy Rukia idiot pake banget!"
Sementara para fansnya meneriaki namanya, Shiro hanya bisa mendengus kesal.
"Tcih! Mereka semua berisik!" katanya dengan nada rendah tentunya.
.
.
bbbbBbbbb
.
.
Saat di ruang kepala sekolah, Shiro tidak banyak omong dan langsung biacar to the point.
"Anda kepala sekolah disini?"
"Iya, anda Toushiro Hitsugaya kan? Salah satu anggota band yang sedang naik daun itu?"
"Ya, tepat sekali. Langusung saja, aku ingin mendaftar sebagai murid disini."
"Um, anda bawa rapot anda?"
"Ini." kata Shiro yang langsung menyerahkan rapotnya.
Briliant! Shiro adalah anak yang pintar, semua nilai rapotnya hampir sempurna.
"Um, baiklah anda bisa mengisi formulir penerimaan siswa baru dan langsung mengurus pembayaran di ruang TU."
"Baik."
Selesai mengisi formulir, Shiro langsung menuju ruang TU dan membayar uang sekolah, saat sudah menerima tanda terima pembayaran tersebut, pengurus pembayaran berkata.
"Selamat, anda sudah resmi menjadi anggota sekolah ini."
"Iya, terima kasih."
Selesai mengurus semuanya, Shiro langsung bergegas pulang, ia berlari ke arah mobil sedannya yang berwarna putih perak, sama seperti rambutnya itu. Ya Shiro ingin langsung istirahat, dia tidak mau melewatkan hari pertamanya sekolah di sekolah barunya besok. Ya meski ia sudah menjamin pasti akan banyak yang meneriaki namanya atau meminta tanda tangannya. Tapi itu sudah keputusannya sendiri, dan 'dia' harus bisa menerima resikonya.
.
.
bbbbBbbbb
.
.
Keesokan harinya di Seretei Gakuen sudah terjadi kerusuhan pagi-pagi, ya jelas, ada seorang drummer ganteng bermata turquiose dan berambut perak di sekolah itu, siapa lagi kalau bukan Toushiro Hitsugaya.
Shiro benar-benar sabar menghadapi mereka semua, dan karena jam masuk sekolah adalah jam 7, bel pun berbunyi, dan semua kembali ke kelas masing-masing.
"Baiklah murid-murid ku, seperti yang kalian tahu, ada murid baru di kelas kita, bagi..."
"Sensei maaf aku telat!" seru Rukia sambil berteriak.
"Kau! Cepat duduk!"
"Ba...baik sensei!"
Shiro yang melihat hal itu hanya menatap dengan tatapan kosong yang dingin.
"Baik, maaf terpotong oleh ulah teman kalian, baik untuk murid baru silahkan untuk memperkenalkan diri di depan."
Shiro langsung berjalan menuju ke depan, dan memperkenalkan diri.
"Aku Hitsugaya Toushiro, karena aku baru disini, mohan bantuannya."
"KYAAAA!" jeritan histeris keluar dari para fans girlsnya.
"Kyaaa! Shiro-kun!"
Shiro hanya menanggapi dengan tatapan datar. Rukia yang melihat hal itu bingung, kenapa anak baru itu bisa langsung tenar dan langsung mempunyai banyak penggemar, siapa dia? Pertanyaan itu yang terus bergeliat di pikiran Rukia.
Pelajaran dimulai, semua mulai tenang, tetapi Rukia mengusik ketenangan itu. Rukia berjalan ke depan, tepatnya meja guru dan berkata.
"Ka...kaien sen...sei."
"Huh?"
"Aku izin ke ka...kamar mandi!" seru Rukia.
Tiba-tiba terukir evil smile ala Kaien yang sukses membuat Rukia punya perasaan aneh.
"Tidak, kau tidak boleh keluar sebelum pelajaran ku selesai!"
"Ta...tapi aku sudah tidak tahaaaaaan!" seru Rukia.
Semua yang melihat hal itu tertawa terbahak-bahak, ya jelas saja, Kaien sedang mencoba mengerjai Crazy Rukia~ sementara yang lain tertawa, Shiro hanya terdiam meperhatikan.
"Se...sensei kumohon!"
"Ku bilang tidak ya tidak! Kau mengerti bahasa Indonesia ga sih?"
"Tidaak! Aku bukan orang Indonesia!"
"Oiya, kau mengerti bahasa manusia ga sih?"
"Tidak jugaaa... sensei ku mohon! Biarkan aku ke kamar mandi!"
"Tidak!"
'sial! Apa yang harus ku lakukan, aku benar-benar sudah tidak tahan! Ah aku tahu!' batin Rukia dalam hati.
"Se...sensei."
"Apa? Sebaiknya kau kembali ke tempat duduk mu!"
"Sensei! Ada Justin Bieber disana!"
"DIMANA?"
Sementara Kaien menoleh ke arah lain, Rukia memanfaatkan momen ini, ia berlari ke kamar mandi sekencang mungkin.
"Tidak a... anak ini!"
"RUUUU...KII...AAAA!" teriakan Kaien terdengar sampai ke kamar mandi.
"Em? Ada gempa ya?" tanya Rukia dengan bodohnya pada dirinya sendiri.
.
.
bbbbBbbbb
.
.
Saat istirahat, Rukia bercerita tentang kejadian di kelas barusan pada Senna. Saat sedang asik ngobrol, Rukia tidak sabar bahwa dia menghalangi jalan sang idola.
"Permisi, kau menghalangi jalan ku."
"Eh?"
"Apa? Eh kata mu? Harusnya kau minggir."
Semua yang ada di tempat itu langsung memeperhatikan itu, tidak terkecuali Senna, Senna langsung menyingkir dari tempat itu.
"Apa? Minggir kata mu?"
"Iya, ada masalah?"
"Memangnya kau siapa?"
Kata-kata Rukia yang satu ini benar-benar membuat semua orang kaget bukan main. Bisa-bisanya Rukia tidak tahu siapa orang yang ada di depannya itu.
"Apa? Kau tidak tahu siapa aku?"
"Iya! Ada apa? Kau tidak suka? SORRY ATUH!"
Mata Shiro membulat kaget, dia benar-benar kaget dengan perkataan barusan. Akhirnya...
TBC...
Hallo minna~~~~ gimana sama ceritanya, aku juga berharap ariadnelacie suka sama fic yang kayanya kurang mutu ini ._."v gomen Lacie-san, fic ku tak terlalu bagus. Yo yang mau review grateeees ¥m/
