Disclaimer: Inazuma Eleven belongs to Level-5.
Warning: sedikit OOC, mungkin gaje, EYD tidak sesuai, alur terlalu cepat, typo, salah format, dan sebagainya.
Pair: ShindouxAkane
Ainotameni
- Good Beginning -
Pagi ini aku berjalan agak terburu-buru menuju mading sekolah, hari ini adalah tahun ajaran baru, aku ingin tahu kelas manakah yang akan kutempati.
Sesampainya di mading, aku mencari namaku di daftar kelas, kumulai dari kelas paling awal yaitu kelas 9-1, berhubung namaku berinisial huruf 'Y' maka mataku langsung menuju deretan bawah dan aku menemukan satu nama,
Shindou Takuto.
Sejenak aku terpaku pada nama itu, Shin-sama …. Dia ada di kelas 9-1. Ah tentu saja, ia murid yang tergolong cerdas, pastilah ia masuk kelas unggulan. Lalu aku mencari namaku sembari berharap-harap.
Yamana Akane.
Ada. Namaku ada ….
... Di kelas 9-1!
Aku mengepalkan tanganku erat-erat seraya tersenyum, kalau aku tidak ingat sedang ada di sekolah mungkin aku sudah menjerit-jerit kegirangan.
"Ah, yokatta ne aku bisa sekelas dengannya …." Ucapku senang.
"Sekelas dengan siapa?"
Tiba-tiba terdengar suara yang familier di telingaku, aku pun menoleh ….
"Eh, Ka-Kapten!" seruku agak terkejut, aduh kenapa dia bisa ada di sini?
"Ohayou, Akane-chan!" sapa orang yang kupanggil Kapten tersebut, Shindou Takuto.
"O-ha-you …." Balasku gugup, entah mengapa wajahku terasa panas.
Shindou tersenyum lalu menatap daftar kelas yang terpampang di mading, "Oh, kelas 9-1 ya. kau di kelas mana, Akane-chan?" tanyanya,
"Di kelas 9-1 juga." Jawabku.
"Hontou-ni? Wah tahun ini kita sekelas, mohon bantuannya, Akane-chan!" ucap Shindou masih dengan senyumnya yang menawan.
Aku membalas senyumannya, "Iya, Kapten!" balasku.
Lalu terdengar deringan bel masuk, kami berdua pun berlari ke kelas kami. Uh betapa senangnya aku hari ini ….
Semoga tahun ini kita bisa semakin dekat, Shin-sama ….
Menit-menit menjelang bel pulang sekolah membuatku tidak sabar, ingin rasanya kuputar jarum jam dinding di kelasku menjadi 10 menit lebih awal, aku ingin cepat pulang ….
Tidak, maksudku, aku ingin cepat ke gedung sepakbola.
10 menit pun berlalu, deringan bel yang kutunggu-tunggu akhirnya terdengar juga. Aku bergegas merapikan alat tulisku, kulihat Shindou tampak tergesa-gesa, aku tersenyum, dia selalu seperti itu, semangatnya akan sepakbola selalu membara, dia selalu berusaha menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di ruangan klub.
Setelah rapi semuanya, Shindou segera berlari meninggalkan kelas. Ufh aku ditinggal olehnya.
Tanpa berpikir lagi, aku berlari menyusulnya, "Ka-Kapten, tunggu!" seruku.
Shindou berhenti, "Akane-chan?" ucapnya,
"Uh …. Uh …." Napasku tersengal-sengal, larinya Shindou cepat juga, aku kewalahan mengimbanginya.
"Kapten, bolehkah aku ke ruang klub bersamamu?"
Dang. Kalimat itu tercetus begitu saja dari bibirku.
"Hahaha, tentu saja, ayo Akane-chan!" ajak Shindou.
Eh? Dia tidak marah?
Umm sebenarnya untuk apa juga dia marah?
Aku tersenyum, lalu aku mengikuti Shindou, kali ini ia tidak berlari secepat tadi agar aku bisa mengimbanginya.
Sampai di ruang klub ternyata sudah ada Tenma-kun, Shinsuke-kun, Kariya-kun, dan juga Kirino-kun.
"Wah, aku sedikit terlambat rupanya." Ujar Shindou sembari meletakkan tas-nya di kursi.
"Tidak kok, kami juga baru datang." Kata Kirino.
"Konnichiwa, Kapten!" sapa Tenma dan Shinsuke berbarengan dengan nada riang, seperti biasanya.
"Konnichiwa!" balas Shindou.
Kemudian anggota klub lainnya berdatangan, Aoi-chan dan Midori-san juga. Ruangan klub semakin ramai, sampai akhirnya datanglah Endou-kantoku dan Otonashi-sensei.
"Konnichiwa minna!" ucap Otonashi-sensei, sementara Endou-kantoku mengiringi sapaannya dengan senyuman khas beliau.
"Pertama, saya ingin mengucapkan selamat bagi kalian yang telah naik kelas dengan hasil memuaskan …." Ujar Otonashi -sensei.
"Lalu, saya akan menyampaikan hal penting untuk kalian." Lanjut Endou-kantoku, yang kemudian disambut dengan pertanyaan dari Shindou,
"Apakah ini mengenai pertandingan kita selanjutnya, kantoku?"
"Ya, Shindou. Minggu depan Teikoku Gakuen mengundang kita untuk pertandingan persahabatan, jadi persiapkan diri kalian, waktu latihan akan ditambah 30 menit, kalian sanggup?"
"Ya!" jawab Raimon Eleven serempak.
"Yosh! Kita mulai latihannya!"
Sekali lagi anggota Raimon Eleven menyahut dengan semangat sebelum mereka berlari menuju lapangan.
Ketika semuanya tengah berlatih dan aku sedang mencatat perkembangan kemampuan masing-masing anggota, Midori-san tiba-tiba menepuk bahuku,
"Akane, apa kau masih menyukai dia?" tanyanya spontan.
"Eh?" aku menoleh karena terkejut, "A-apa maksudmu?" tanyaku.
"Sudah, jawab saja, Akane …." Ujar Midori sambil tersenyum jahil.
"Etto …. I-iya, aku masih menyukainya." Jawabku dengan pipi yang merona.
Senyum jahil Midori semakin melebar, "Tepat sesuai dugaanku! Nah, Akane, apa kau mau tahu sesuatu?" tanyanya lagi.
"Ada apa?"
"Sebenarnya dia …."
"Hey, Akane-chan, bagaimana catatan perkembanganku?" tiba-tiba dia yang sedang kami bicarakan datang menghampiriku.
"Ups, ada orangnya …." Gumam Midori seraya menyingkir, membiarkan aku berdua dengan Shindou di bench.
"Ano …. Ca-catatanmu bagus Kapten, menunjukkan kemajuan." Jawabku.
Ugh. Kenapa Midori-san malah pergi, dia kan belum mengatakan 'sesuatu' yang ia maksud.
Dan lagi, dia meninggalkanku berdua dengan Shindou sambil mengajak Aoi-chan.
Aku harus bagaimana?
"Ah iya, aku latihan lagi ya, Akane-chan!" kata Shindou seraya beranjak dari bench.
"I-iya. Ganbatte Kapten!" seruku.
Tak terasa dua setengah jam pun berlalu, begitu Endou-kantoku mengatakan "Latihan selesai!" para anggota pun meng-ambrukkan diri ke lapangan sembari tertawa lepas.
"Phew. Selesai juga, aku capek sekali!" ucap Shinsuke yang kebagian menjadi kiper.
"Latihannya seru sekali! Kalau bisa setiap hari saja ditambah 30 menit!" celetuk Tenma riang,
"He? Itu sih kau saja, Tenma!" balas Kariya, sontak semuanya tertawa.
"Kami duluan ya, Kapten, sayonara!"
"Sayonara!"
Aku memperhatikan Shindou dari tempatku berdiri, dia ramah terhadap siapapun, selain itu dia juga bijaksana dan pandai memimpin, tak salah dulu Sangoku -senpai memilihnya menjadi kapten.
"Akane-chan, kau belum pulang?"
"Eh?" aku tersadar dari lamunanku, "Ak-aku mau pulang kok." Kataku.
"Baiklah, ayo, kita pulang sama-sama!" ajaknya, tak lupa mengiringinya dengan senyuman.
"Ayo!" balasku senang, ah kapan lagi aku pulang bersama Shin-sama ….
Saat di perjalanan pulang Shindou bertanya padaku, "Akane-chan, minggu depan kau datang kan?"
"Datang ke pertandingan maksudmu? Tentu saja, Kapten." Jawabku.
"Baguslah kalau begitu …." Shindou berkata dengan nada lega.
"Memangnya kenapa, Kapten?" tanyaku ingin tahu.
"Umm …. Ada sesuatu yang ingin kusampaikan." Ujarnya.
'Sesuatu' lagi. Ada apa ya?
"Oh iya, Midori belum mengatakan apa-apa padamu kan?"
"Midori-san?" kataku bingung, "Umm …. Belum." Jawabku seraya menggeleng.
"Haah …. Yokatta ne …." Lagi-lagi Shindou tampak lega.
Sebenarnya apa 'sesuatu' yang ingin mereka berdua katakan?
"Nah, sudah sampai. Aku duluan ya, Akane-chan!" pamit Shindou saat kami berhenti di rumahnya yang mewah itu.
"Jaa nee …." Kataku, kemudian aku melanjutkan perjalanan sendiri.
Biarlah, tak perlu ku pusingkan 'sesuatu' itu ….
Yang penting hari ini telah menjadi permulaan yang baik untukku dan dirinya.
To be continued
aah gomen kalau permulaannya tidak sebagus judulnya T_T *sujud*
silakan sampaikan kritik saran anda di kotak review, next chapter will come soon *bows*
