-dhedingdong95-

Cast:

Cho Kyuhyun

Kim Kibum

Lee Donghae

(mereka akan menjadi satu marga)

Genre: Family, Brothership, Life, Drama, DLDR, RnR please!

Rate: T

Length: Chaptered/twoshoot tergantung imajinasi lol

Disclaimer:

Kesamaan nama tokoh ataupun ide terjadi tanpa sengaja, alur dan jalan cerita milik saya sepenuhnya. Terinspirasi oleh karakter Gong Taekwang di drama School 2015 – Who Are You. Walaupun judulnya hampir sama dengan cerita sebelumnya, tapi untuk jalan cerita akan berbeda dengan sebelumnya loooooh!

SELAMAT MEMBACA!

WARNING! TYPO, cerita pasaran, kalimat amburadul, alur kecepetan, membosankan!

Don't like? DON'T READ!

NO BASH and… ENJOY!^^

.

.

.

Chapter 1

.

.

"bibi jung, kau tahu dimana sneakers yang baru kubeli kemarin?"

"bukankah tuan muda meletakkannya di rak sepatu?"

"tidak ada bi, aku yakin ada seseorang yang memindahkannya!"

.

selalu seperti ini. pagi hari yang biasanya diselimuti ketenangan, kini tak ada artinya lagi di kala hiruk pikuk yang terjadi di sebuah rumah mewah nan besar yang terletak di distrik Gangnam. tak jarang beberapa pelayan berlari kesana kemari hanya untuk menemukan barang-barang yang tuan muda mereka butuhkan. sesekali terlihat raut wajah salah satu dari para pelayan yang menampakkan kegelisihan. akankah kali ini mereka mendapat omelan dari sang tuan muda?

"keributan apa lagi yang dilakukan oleh anak itu, eoh?" dan seperti biasanya pula.. seseorang yang terduduk di meja makan ditemani dengan sebuah koran serta secangkir kopinya, tak tertarik sedikitpun dengan apa yang dilakukan anak lelakinya.

"tidak.. tuan... tidak terjadi apapun. hanya saja tuan muda lupa meletakkan beberapa barangnya, jadi kami berusaha membantu menemukannya" wanita paruh baya yang biasa disebut bibi jung itu dengan takut-takut menjawab pertanyaan sang tuan besar. ia tak mau memberikan penjelasan lebih jauh jika pada akhirnya malah membuat keributan semakin menjadi-jadi.

"bibi! dimana dasiku?" teriakan kencang dari lantai atas membuat pembicaraan antara bibi jung dan sang tuan besar terhenti seketika. sesegera mungkin wanita paruh baya tersebut kembali ke kesibukannya semula.

.

setelah berhasil menciptakan keributan di pagi hari, lelaki berumur 18 tahun yang kerap disapa kyuhyun terlihat begitu buru-buru menuruni anak tangga. dengan langkah sedikit berlari, kyuhyun menuju meja makan dan mengambil beberapa potong roti kemudian berlalu begitu saja.

"bibi, aku pergi dulu!" kyuhyun berjalan tergesa menuju sedan Genesis Prada hitam yang siap mengantarnya ke sekolah. wanita yang dipamitinya hanya menggeleng pelan diikuti senyum gelinya. 'tiada hari tanpa pagi yang menghebohkan', begitu pikirnya.

.

apa kalian merasa ada sedikit kejanggalan? kyuhyun pergi hanya berpamitan pada salah satu pelayannya tanpa menghiraukan sosok pria berjas di hadapannya? binggo!

.

"pak kim, bisakah kau mengantarku untuk bertemu ibu? aku ingin memberikan ini padanya" ujar kyuhyun pada sopir pribadinya, sembari memainkan kotak kecil berpita merah muda yang ada di genggamannya. hari ini adalah hari ulang tahun wanita yang telah melahirkannya. kyuhyun akui, jika ia tak pernah bertemu sang ibu semenjak perceraian orang tuanya 13 tahun yang lalu. terlebih sang ayah melarangnya keras untuk menonton televisi, yaaah kyuhyun tahu sang ayah melakukan ini pasti karena suatu alasan kuat. kyuhyun tak bodoh, ponselnya dilengkapi fasilitas lengkap yang dapat ia gunakan berselancar di dunia maya. dan beberapa tahun belakangan inilah, kyuhyun menemukan alasan tersebut. setelah perceraian itu, kyuhyun merasakan trauma yang sangat dalam dan berhasil membuatnya tak memiliki rasa kepercayaan pada orang lain.

"tak biasanya anda ingin bertemu dengan nyonya besar? bagaimana jika setelah pulang sekolah?" jawabnya menimpali.

"...hm, baiklah" kyuhyun terdiam setelah percakapan singkat tersebut. perlahan ia buka kaca jendela mobilnya, memandangi beberapa bunga di tepi jalan yang mulai berjatuhan akibat tiupan angin musim gugur. ia hirup udara luar sebanyak-banyaknya, mungkin dengan menikmati sejuknya pagi hari dapat sedikit menenangkan pikirannya yang runyam.

"pak kim, aku bosan. bisa kau nyalakan radionya? sial sekali, PSPku tertinggal di kamar" kyuhyun mengeluh. bisa-bisanya ia meninggalkan 'kebutuhan primer'nya di rumah.

"baik tuan muda"

.

berita pagi ini dimulai dari kabar perselingkuhan presiden korea dengan politisi ternama kim hanna yang saat ini kian beredar di—

.

PIP.

"ah sebaiknya kita mendengarkan lagu yang bersemangat saja tuan" dengan tergagap pria tersebut mengganti channel radio. tangannya bergetar hebat, ia tak mau melihat tuan mudanya kambuh di tengah jalanan yang padat seperti ini.

"tidak pak. nyalakan berita tadi" tangan kyuhyun terkepal kuat, dan tanpa disadari ia telah meremas kotak kecil yang digenggamnya hingga tak memiliki bentuk lagi.

"tapi tuan—"

"KUBILANG KEMBALI KE CHANNEL BERITA!" kyuhyun mulai berteriak seperti kesetanan.

tak ada pilihan lain bagi seorang sopir pribadi, selain menuruti perintah majikannya. apalagi jika sang majikan sudah membentaknya seperti tadi. dengan ragu, jemari pria dewasa itu mencari channel berita yang sedang membahas topik panas para pejabat tinggi di negaranya.

.

jika kita menelisik lebih jauh tentang kehidupan pribadi kim hanna, wanita yang masih terlihat muda di usia 45 tahun ini mengaku belum pernah menikah sebelumnya.

.

apa? tak pernah menikah sebelumnya?

jadi... kau tak menganggapku ada, bu?

jadi... kau juga tak menganggap kibum hyung dan donghae hyung juga? yang jelas-jelas mereka hidup bersamamu selama ini?

apa kau tak merasa berdosa telah memisahkanku dengan hyungdeul selama 13 tahun? dan sekarang? kau menganggap kami bukan anakmu?

kau sama gilanya dengan ayah!

.

"AARRRRRRRRRRRRGGGGGGGHHHHHHHH!" keheningan itu berubah menjadi suasana mencekam disaat kyuhyun mulai berteriak tak terkendali. ia jambak rambutnya sendiri bahkan lebih parahnya ia bisa membenturkan kepalanya pada kaca mobil, lalu diikuti dengan tangisnya yang semakin keras.

dengan sigap sopir pribadi keluarga Cho ini menepikan mobil yang dikendarainya. hal semacam inilah yang kerap terjadi pada kyuhyun jika mentalnya sudah tak kuat menerima kenyataan-kenyataan yang dinilainya terlampaui pahit.

"tuan muda, dimana anda simpan obatnya?" pak kim berusaha setenang mungkin untuk menghampiri kyuhyun yang masih histeris di kursi belakang. ia buka tas hitam yang tergeletak di samping kyuhyun, tak peduli jika ia mengacak isinya. karena yang terpenting adalah ia harus menemukan botol berisi puluhan pil yang menjadi penyangga hidup sang tuan muda. tangis kyuhyun sedikit mereda, namun perilakunya yang tak biasa –meringkuk di tepi tempat duduk serta menggertakkan giginya seperti orang kedinginan- membuat jantung pak kim terpacu cepat.

"ah! ini dia!" akhirnya botol tersebut telah ia temukan di dalam saku hoodie berwarna abu-abu yang kyuhyun kenakan. ia buka botol putih tersebut, dan ia ambil 2 pil kemudian memasukkannya ke dalam mulut kyuhyun tanpa dibantu dengan air minum.

"ayo tuan muda, telanlah" pak kim masih mendongakkan kepala kyuhyun, sebagai salah satu cara agar pil tersebut dapat tertelan dengan baik. dengan diambang kesadarannya kyuhyun pun bersusah payah menelan 2 pil yang ukurannya tidaklah kecil.

"tuan muda alangkah lebih baik jika kita kembali ke rumah saja" pak kim kembali berujar dengan raut wajah yang begitu cemas.

mendengar penawaran tersebut kyuhyun menggeleng pelan kemudian tersenyum tipis. "tidak... pak... aku... ingin... sekolah" sahut kyuhyun lagi seraya mengernyitkan dahinya karena tiba-tiba ia merasakan perasaan tidak nyaman dari kepala hingga tubuhnya.

pak kim hanya dapat tersenyum prihatin melihat keadaan majikan kecilnya itu. ia tak bisa membayangkan betapa berat penderitaan yang dialami kyuhyun selama ini. bahkan jika itu terjadi padanya mungkin saja ia lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya daripada memikul beban yang tak pernah ada habisnya.

.

.

.

"tuan muda... kita sudah sampai" pak kim membangunkan kyuhyun sepelan mungkin. digoyangkan bahu kanan sang majikan, takut bila ia terlalu kasar membangunkannya. sebenarnya ia sendiri tak tega membangunkan kyuhyun di tengah tidurnya yang terlihat damai, seolah kejadian mengamuk beberapa menit lalu tak pernah terjadi.

"tuan muda—"

"hn..." kedua manik hitam itu mulai terbuka, melirik kesana kemari seperti mencari sesuatu.

"apakah anda membutuhkan sesuatu?"

"tidak pak kim, terima kasih" suara serak yang keluar dari bibir kyuhyun, menandakan bahwa ia masih belum cukup kuat untuk menjalani aktivitas hari ini. dengan gerakan lambat ia bersiap untuk turun dari mobil, lalu menenteng tas hitamnya. namun dalam hitungan detik kyuhyun berdiri, tubuhnya sudah hampir limbung ke sisi kiri.

"anda yakin untuk bersekolah hari ini?" dengan cepat pak kim menahan bahu kiri kyuhyun agar tubuh tuan mudanya tidak jatuh ke tanah.

"aku sudah terlambat pak kim. percayalah, aku bisa mengurus semuanya sendiri" lagi-lagi kyuhyun berusaha meyakinkan pada salah satu orang kepercayaan ayahnya.

"untuk kali ini saja.. izinkan saya mengutus beberapa pengawal untuk menjaga anda, ne?" masih dalam rangka tawar menawar, pak kim merasa jika situasi kali ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya. rasa khawatir yang dirasakannya pada kyuhyun lebih seperti rasa khawatir seorang ayah pada anak satu-satunya.

"tidak pak kim! kau tahu bukan jika di sekolah aku telah dicap sebagai anak aneh? aku tak mau jika keberadaan pengawal-pengawal itu membuatku lebih dijauhi oleh teman-teman" kyuhyun mulai melangkahkan kaki menuju pintu gerbang sekolahnya dengan mengacuhkan keberadaan pak kim.

mendengar penuturan kyuhyun yang dirasanya begitu keras kepala, tidak ada hal lain yang dapat dilakukan oleh pak kim selain menghembuskan nafasnya keras. bukannya ia lancang atau bagaimana, tapi semata-mata ia ingin melindungi sang tuan muda dari penderitaan mental yang lebih berat.

.

.

.

langkah pelan nan gontai menemani kyuhyun menyusuri lorong-lorong sekolah demi menuju ruang kelasnya yang terletak di sudut gedung. diliriknya jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya, pukul 08.30. itu berarti ia sudah terlambat 30 menit dari jadwal semestinya. dan kyuhyun pun harus bersyukur.. berkat otak cerdas serta berbagai prestasi yang dimilikinya, ia tak diberi hukuman oleh tim kedisiplinan atas keterlambatannya kali ini.

"apa yang kau lakukan hingga terlambat 33 menit, cho kyuhyun?" sesuai tebakannya. begitu memasuki kelas lewat pintu belakang, ia telah disambut hangat oleh guru matematika.

tanpa basa-basi lagi.. kyuhyun langsung membungkukkan badannya beberapa detik, kemudian berjalan begitu santainya menuju kursi yang terletak di sudut kanan ruangan. ia pasang headset putih ke kedua telinganya, kemudian menyandarkan kepalanya di atas meja. jujur saja, ia sekarang sedang tak memiliki mood untuk mendengarkan ocehan guru wanita itu. tak ada satupun orang di kelasnya yang merasa heran atas sikap acuh tak acuh dan terkesan berani melawan orang lain, karena semenjak masuk di sekolah menengah tersebut ia sudah tak memiliki ketertarikan terhadap teman, guru, hingga hal-hal yang berkaitan dengan lawan jenis. baginya.. untuk menyelesaikan masalah pribadi saja ia merasa hampir menyerah, bagaimana jika ia memiliki masalah dengan orang lain? apabila kita bersosialisasi dengan orang lain, tidaklah mungkin jika kita tidak memiliki masalah dengan mereka bukan?

selain itu salahkan juga otaknya yang terlewat jenius, kegiatan kyuhyun di kelas pun tak jauh dari memainkan ponsel atau PSPnya, juga seringkali ia tertidur di kelas. hanya sekilas mendengar penjelasan sang guru, dan itu pun sudah berhasil menghantarkannya menjadi juara kelas. terkadang kyuhyun juga menuruti perintah pihak sekolahnya untuk mengikuti lomba baik di dalam dan di luar negeri. dulu ia sempat memiliki sebuah pemikiran sederhana.. setidaknya dengan ia menjuarai perlombaan-perlombaan tersebut, beberapa orang yang ia sebut sebagai keluarga akan memberikan sedikit perhatian padanya. namun nyatanya? ah, kini bagi kyuhyun semuanya terasa membosankan. tak ada kata-kata motivasi di dalam kamus kehidupannya.

.

tidakkah kalian merasakan perbedaan karakter kyuhyun di dalam ataupun di luar lingkungan rumahnya?

.

.

.

"hey bocah aneh, bagaimana bisa kau terlambat lebih dari 30 menit tanpa ketahuan oleh tim kedisiplinan?" beberapa murid lelaki yang kerap kali dipanggil penguasa kelas, tanpa segan mengacak rambut kyuhyun yang pura-pura tertidur.

"tsk! si pengemis beasiswa ini ternyata tak bisa mendengar, kawan! bagaimana jika kita sedikit bermain-main dengannya?" salah satu dari murid tersebut menjambak surai brunette milik kyuhyun yang membuat si pemilik rambut terpaksa mendongak. namun dengan kasar kyuhyun menepis tangan itu diikuti dengan tatapan tajam seolah membunuh ke arah murid yang berusaha menjambaknya.

"YA! PECUNDANG! berani-beraninya kau—" merasa diremehkan, murid lelaki tersebut meraih kerah seragam kyuhyun dan berusaha melayangkan sebuah pukulan keras. tanpa disangka kyuhyun hanya merespon dengan sebuah decihan, lantas memutar kedua bola matanya dan tersenyum sinis.

"ya! ya! coba kalian lihat ini!" salah seorang murid perempuan yang sedari tadi sibuk memainkan ponselnya, terpekik kaget seraya mengangkat ponsel yang dibawanya. secara spontan membuat seluruh perhatian penghuni kelas tertuju padanya.

"ada apa?"

.

"gosip panas apa lagi, eoh?"

.

"apa ini tentang skandal presiden?"

.

berbagai macam tanggapan dari para murid tergambar jelas di penglihatan kyuhyun. tak usah berpikiran macam-macam, karena ia pun bisa menebak arah pembicaraan mereka. skandal. demi tuhan kyuhyun sangat benci dengan satu kata itu!

"lihatlah, betapa munafiknya kim hanna! berani-beraninya ia merebut suami orang!"

.

"tapi menurutku, presiden pun juga harus mempertanggung jawabkan perbuatannya!"

.

"aku yakin, kim hanna adalah wanita murahan!"

"benar! bagaimana bisa ia memberikan contoh baik pada masyarakat, jika ia melakukan hal yang begitu memalukan?"

.

"bukankah ia mengaku belum pernah menikah? atau jangan-jangan selama hidupnya ia menjadi wanita bayaran disamping bekerja sebagai politisi?"

"ah, benar juga! coba kalian bayangkan berapa anak yang ia miliki dari pria yang berbeda? hahaha"

.

diam-diam kyuhyun mendengarkan setiap pendapat teman-temannya. jantungnya bergemuruh hebat, kedua matanya juga memanas. dan entah sejak kapan tangannya terkepal erat. ia gigit bibirnya sampai-sampai tak menyadari setetes darah berhasil meluncur mengenai dagunya. nafasnya pun sudah terdengar memburu, bahkan ia lupa bagaimana cara bernafas dengan baik. secepat mungkin ia langkahkan kakinya keluar kelas, merasa cukup jengah dengan celotehan tak berarti dari mulut-mulut tak bertanggung jawab itu.

"ya! ya! apa yang terjadi pada anak aneh itu? mengapa ia begitu emosi saat kita membahas skandal presiden?"

"atau jangan-jangan... dia salah satu anak haram yang keluar dari rahim wanita murahan itu?"

"hahahaha, bagaimana mungkin? bukankah cho kyuhyun adalah seorang pengemis beasiswa? itu artinya dia berasal dari kalangan bawah, kan?"

.

.

.

kyuhyun melangkah cepat ke arah toilet terdekat. ia memasuki salah satu bilik tersebut, dan menduduki sebuah kloset putih yang berada disana. tak ada waktu lagi, dikeluarkannya botol putih dari saku hoodienya dan diambilnya beberapa pil lantas meminumnya secara paksa. kyuhyun sudah tak peduli lagi intensitas kambuhnya dalam satu hari, semakin sering ia mendengar berita memuakkan itu semakin sering pula ia mengkonsumsi benda laknat tersebut. dan secara tak langsung akan semakin membuatnya tak dapat berpikir dengan jernih.

entah apa yang ada di pikirannya, ia ambil ponselnya lalu berusaha mengetikkan beberapa kata disana.

.

to: kibum hyung

hai hyung, bagaimana kabarmu?

apa kau masih ingat padaku?

sejak 13 tahun lalu, aku tak pernah bertemu denganmu ataupun donghae hyung.

sepertinya ayah dan ibu benar-benar memisahkan kita ya?

apakah menyenangkan tinggal bersama ibu dan donghae hyung?

aku iri padamu hyung, disini aku merasa seorang diri. ayah... sudah jauh berbeda dengan yang kita kenal 13 tahun yang lalu. tak ada lagi sosok ayah yang hangat, yang mau mendengarkan keluh kesahku. maaf, tapi aku tak bisa menceritakannya sekarang. mungkin hanya ini satu-satunya cara untuk menumpahkan curahan hatiku. tapi apa aku sungguh berani mengirimkan ini padamu? hehe

kibum hyung, dimana keberadaanmu saat ini?

apakah kau bersama donghae hyung masih berada di korea?

bisakah aku melihat kalian sebentar saja? tak apa jika aku harus melihat kalian dari jauh.

kau tahu? aku sangat merindukan kalian.

aku yakin, jika kalian tumbuh semakin tampan.

aku penasaran bagaimana rupa kalian saat ini, ibu pintar sekali ya menyembunyikan kalian dari sorotan publik. membuatku kesulitan untuk menemukan foto-foto kalian.

hyung-ah, bagaimana perasaan kalian saat mendengar pernyataan yang terlontar dari bibir ibu?

apa kalian dapat menerimanya demi popularitas ibu? atau merasakan sakit yang sama seperti apa yang kurasakan sekarang?

kibum hyung, aku tak kuat lagi.

bagaimana cara mengakhiri ini semua, tanpa ada pihak yang tersakiti?

.

.

kyuhyun cukup merasa ragu untuk mengirimkan pesan singkat ini pada salah satu kakak kandungnya. jangan tanyakan bagaimana bisa ia mendapat nomor telepon mereka di saat penjagaan ketat dari sang ayah. karena banyak kaki tangan ayahnya yang bersikap pro padanya, sehingga untuk melacak nomor telepon sang kakak bukan suatu hal yang sulit untuk dilakukan. hanya satu masalah yang ia hadapi, keberanian untuk mulai menampakkan diri di kehidupan mereka. kyuhyun putuskan untuk memangkas habis pesan singkat tersebut, setidaknya ia hanya ingin mengetahui respon dari salah satu kakaknya.

.

to: kibum hyung

hai hyung, bagaimana kabarmu?

apa kau masih ingat padaku?

aku... lelaki kecil yang pernah kau kenali 13 tahun yang lalu.

.

send.

.

.

kyuhyun tak mau berharap lebih. dibaca oleh sang kakak pun ia sudah merasa sangat bersyukur. lebih-lebih jika kibum hyungnya membalas? kyuhyun tersenyum kecil membayangkannya. setelah dirasanya cukup lama berada di bilik toilet, kyuhyun memilih untuk keluar dan kembali ke dalam kelas. oh tidak, sepertinya itu bukanlah pilihan yang bagus bagi kyuhyun. tapi mau bagaimana lagi? kyuhyun bukan tipe murid yang gemar untuk membolos sekolah.

ketika kyuhyun baru menyelesaikan beberapa langkah, dirasakannya ponsel miliknya bergetar. tak tahu mengapa, langkahnya terasa begitu berat. ia lirik layar ponselnya, dan benar. itu balasan dari kakaknya! kyuhyun tak salah melihat, nama kibum hyung sungguh tertera di layar ponselnya. kira-kira, balasan apa yang diberikan sang kakak padanya? mengapa kyuhyun masih belum siap untuk membacanya?

.

.

.

TBC/END?

.

.

.

haaai, saya kembali membawa ff abal-abal. libur 2 bulan membuat saya sangat kebosanan jadi terciptalah ff ini dalam hitungan jam saja. ya ampun ff apaan ini, kalimatnya amburadul cerita pasaran. ah sudahlah, aku hanya ingin menyalurkan imajinasi liar saja. hehehe mau lanjut apa stop disini nih? review plissssss, biar saya semakin semangat nulisnya. hehehe annyeong!^^