I WILL TRY TO TRUST YOU

Cast : Uzumaki Naruto , Gaara , slight NaruSasu

Genre : Romance , Hurt/Comfort , Friendship

Rate : masih T karna masih bulan puasa :-D

WARNING : YAOI,BXB,LEMON,RAPE,TYPO BERTERBANGAN, ALUR GAKJELAS,HUMOR GARING-.-"

PUASA-PUASA GINI BINGUNG BUAT CERITA YANG KAYAK GIMANA? YA SUDAHLAH APA ADANYA KYUU TULIS. SEMOGA MINNA-SAN SUKA. KALAU GAK SUKA HARUS SUKA YA(maksa), HAHAHAH.. LEE SO MAN-SSI PINJAM PERANGKATNYA YAA, NANTI SAYA KEMBALIKAN.. :-D

So, enjoyed


idaero kkeutimyuhn gihwega uhbdamyuhn

Moduga teullyuhddago marhago issuh

comedy gateun sesange wootji mothal saramdeul nuhnduhriga na

don't! don! modeun ge don sesang won ane gadhin nuh what is your mind

you outta control what is your mind

jebal juwireul dorabwa juhlmangui nunbichi boijanha

stop bangin' my head my eyes gone red

juhmjuhm muhruhjineunguhl geudaero chungbunhan sesang

Imi gajinguhllo da gippeunsesang

kkumkkuduhn saramdeuri hanadoolsshik dduhnabuhryuhdo

byunhaji anhne

the world is mine naega ee segyeui buhbiya

Geudeuri haengbokhagimaneul gidaryuhsseul ddae

uhneu nuguboda muhnjuh gihwereul jabeun gushil ppun

Yakjareul wihan baeryuh ddawin juhldae uhbsuh

naui boolkkocheul da taewuhsuhrado pogihal soo uhbsuh

juhdeurui guhshi anin woori aideurui sesangeul wihaesuhramyuhn

geuraedo nuhmu wuhnmang hajima naega anya

Sesangi nuhl geuruhke mandeunguhya

naega wuhnhaedduhn guhn naneun modu gajyuh

Sesangi nareul wemyuhn hayuhdo nungwa gwireul makgo

Uhjiruhpge mandeuruh buhril

Juhkdanghan muhriwa doni jogeum piryohal ppoon

naui boolkkocheul da taewuhsuhrado jikyuhjugo shipuh

hwandonui shidae kkeute saragaya hal nae aireul wihaesuhramyuhn

don't! don! modeun ge don sesang won ane gadhin nuh what is your mind

you outta control what is your mind

jebal juwireul dorabwa juhlmangui nunbichi boijanha

stop bangin' my head my eyes gone red

don't! don! ijen geuman jom hae

Wisuhnui gamyuhndo buhsuhbuhryuh

buhsuhbuhryuh ni gashigui gamyuhndo

modu gidarigo issuh majimak baraemdo buhrijima

duhnjyuhbuhryuh ni geu gashigui gamyuhndo

Super junior!

.

.

.

"HUUWAAAAA.. SUPER JUNIOOORRRR… AAAAAA!..." lengkingan keras dari dalam kamar yang di huni oleh sesosok makhluk pirang bergender laki-laki ini setelah melihat idolanya muncul di layar televisi miliknya.

"NARUUTOOO!" yah kalau yang ini lengkingan dari luar kamar, nampaknya setelah ini ada peristiwa gempa bumi di rumah yang mereka huni ini.

Duk..Dukk..Dukk..

Terdengar keras langkah kaki mendekati kamar tersebut dan tanpa permisi….

BRAKK…!

"BISA KAU KECILKAN SUARAMU ITU NARUTOO?! LEBIH BAIK KAU BANTU KAA-SAN DARIPADA TERIAK-TERIAK TIDAK JELAS SEPERTI ITU?!" munculah sosok wanita pelaku pendobrak pintu muncul dengan pose rambut merah yang berkibar-kibar dan jangan lupa centong di tangan kanannya mengacung tepat di depan muka si rambut durian yang meringkuk ketakutan di hadapannya saat ini.

"Aaaammppuunn kaa-saaann, sebentar lagi ya pleaassee!" Naruto memohon dengan tangan ia katupkan di depan wajahnya. Oh, jangan lupa puppy eyes no jutsu andalannya.

"ya ya ya baiklah. Cepat hilangkan wajah mengerikanmu itu, rasanya kaa-san ingin muntah. Jangan lupa mematikan TV saat kau turun nanti, kau tahu ayahmu sudah tidak bekerja kan? Jadi berhematlah, kau mengerti Naruto?" Kushina-orang yang di panggil kaa-san oleh Naruto menasehati anaknya setelah meredam amarahnya gara-gara dia tidak mau muntah ketika melihat puppy eyes milik Naruto yang tidak ada imut-imutnya sama sekali itu.

"Oshh!" sahut Naruto ala hormat kepada sang Merah Putih yang berkibar.

"Baiklah, kaa-san dan tou-san menunggumu di bawah. Jadi cepatlah turun dan bantu kaa-san menyiapkan makan malam" kata Kushina sambil berjalan keluar meninggalkan kamar anaknya.

Klekk..

Pintu kamar tertutup. Setelah melihat ibunya pergi, Naruto pun berjalan menaiki kasurnya menuju sebuah poster yang terpampang di tembok samping tempat tidurnya. (kasurnya Naruto itu pas berdempetan sama tembok minna-san)

"Hai, apa kau sudah benar-benar melupakanku huh? Jika kau ingin tau, aku tidak pernah melupakanmu. Mungkin aku tidak akan bisa, aku berjanji akan mengejarmu. Aku tidak akan puas jika tidak bertemu denganmu dan membicarakan semuanya secara face to face. Tunggu aku ya, Teme" ucap Naruto sambil tersenyum pahit pada poster yang dia lihat saat ini. Naruto langsung melanjutkan menonton idolanya yang tampil di layar televisi saat ini.

oOo

Naruto menuruni tangga rumahnya untuk bergabung dengan keluarga kecilnya untuk makan malam. Setelah membantu ibunya menyiapkan semua makanan di meja makan, akhirnya Naruto sekeluarga memulai acara makan malamnya bersama-sama setelah sang kepala keluarga memimpin doa.

Naruto bersyukur dalam hatinya, ia sangat beruntung di anugerahi oleh Tuhan keluarga yang utuh. Dan dirinya pun tidak kurang-kurang mendapatkan kasih sayang yang diberikan kedua orang tuanya sekarang. Tapi, ia merutuki kelakuannya dulu yang tega membohongi kedua orang tuanya yang telah memberikan kepercayaan padanya. Dan lagi, Naruto menyesal sudah pernah membuat kedua orang tuanya menangis gara-gara dirinya. Belum juga lagi sang ayah yang telah kehilangan pekerjaan gara-gara dirinya yang tidak becus menjadi anak tunggal yang di banggakan oleh orang tuanya.

Tes

Tes

Tak terasa Naruto meneteskan air matanya setelah merenungkan semua kesalahan yang ia perbuat dulu pada keluarga kecilnya.

"Naruto, apa masakan kaa-san kali ini tidak enak? Lalu kenapa kau menangis, sayang?" kata Kushina mengembalikan Naruto dari lamunannya.

"Ah tidak ada apa-apa kaa-san, makanan buatan kaa-san selalu enak" jawab Naruto sambil menghapus air matanya dan mulai memakan makanannya dengan lahap.

"Uhukk..Uhukk..Uhukk" Naruto tersedak karena terlalu cepat memakan makanannya. Cepat-cepat Minato-ayah Naruto memberikan segelas air putih pada Naruto. Dengan cepat Naruto menerimanya dan meminumnya, setelah habis Minato menepuk-nepuk pundak Naruto yang masih terbatuk-batuk.

"Hahh,, akhirnya lega juga. Ku pikir aku akan mati tersedak,terima kasih tou-san aku sudah tidak apa-apa" ucap Naruto sembari menyingkarkan tangan ayahnya dari pundaknya secara halus.

"Salah sendiri makan seperti kaa-san tidak pernah memberimu makanan selama seminggu" ucap Kushina.

"Baiklah, cepat selesaikan makan kalian. Setelah ini berkumpul di ruang tamu, tou-san ingin bicara padamu Naruto" Minato berbicara pada Naruto sambil tersenyum lembut dan mengelus puncak kepala Naruto dengan sayang. Naruto pun membalas senyum ayahnya dengan cengiran lima jarinya sambil mengangguk mantap.

oOo

Setelah selesai dengan makan malam mereka dan membersihkan perangkat-perangkatnya, Minato sekeluarga berkumpul di ruang tengah. Minato dan Kushina duduk di sebuah sofa panjang secara berdampingan, sedangkan Naruto duduk di sofa single bersebrangan dengan kedua orang tuanya, hanya ada meja yang sebagai penengah tempat duduk mereka.

"Naruto, apa kau sudah memutuskan masa depanmu? Tou-san tidak melarangmu untuk mengambil keputusan yang nantinya akan kau ambil. Tapi kami sebagai orang tuamu, kau tau kan kalau kau masih butuh pengawasan. Kami ingin yang terbaik untukmu Naruto, jadi tou-san harap kau tidak menyesal dengan keputusanmu nanti. Dan tou-san harap, kau bisa berfikir dewasa setelah yang kau alami sebelumnya Naruto" Jelas Minato menasehati anaknya. Sedangkan Kushina hanya menatap Naruto dan suaminya dengan pandangan sedih.

"Tou-san, kaa-san . Maukah kalian mendengarkan kisahku kenapa dulu aku melakukan semuanya? Dan aku harap setelah kalian mendengarkan ceritaku, aku mohon kalian tidak kecewa padaku. Karena aku tidak ingin perasaan kalian yang dulu saat aku membuat masalah kembali muncul dan kalian akan membenciku" ucap Naruto lirih sembari menundukkan kepalanya.

Minato dan Kushina saling pandang lalu kembali menatap anak tunggalnya dengan senyum hangat mereka.

"Naruto, kemarilah nak?" Kushina mengisyaratkan Naruto untuk mendekat dan duduk di tengah-tengah orang tuanya.

Naruto mengangkat wajahnya, mengerti isyarat ibunya ia pun berjalan mendekat dan duduk di antara kedua orang tuanya. Kushina dan Minato pun tidak bisa menahan tangan mereka untuk mengusap sayang pucuk kepala anak semata wayang mereka.

Dengan sangat lembut Kushina pun berkata "Naruto, kau tau kan bahwa kaa-san dan tou-san sangat sayang sekali padamu? Memang kaa-san selalu marah-marah padamu, itu karna kaa-san sangat menyayangimu, Naruto. Iya kan, tou-san?" Kushina mengalihkan pandangannya pada Minato, dan di balas anggukan pelan oleh Minato.

"Hm, itu benar. Jadi sekarang coba kau katakan apa yang ingin kau katakan pada kami berdua. Kami akan mendengarkan semuanya, dan setelah itu kau harus memutuskan masa depanmu karena besok adalah hari wisuda dan hari terakhir kau menyandang gelar Sekolah Menengah Atas, kau mengerti Naruto?" Minato menasehati anaknya dengan tatapan lembut miliknya.

Akhirnya mau tak mau Naruto pun menganggukan kepalanya dan mengambil nafas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan. Cepat atau lambat orang tuanya harus tau apa saja yang dia alami sebelum ini. Ia harus berubah dan kembali mendapat kepercayaan 100% dari orang tuanya, yah itu demi masa depannya. Bukankah do'a orang tua selalu manjur bagaikan obat hidup kita, apalagi ini menyangkut masa depannya. Dia tidak mau mempunyai MADESU alias MAsa DEpan SUram yang tidak jelas.

"Baiklah, aku akan mulai" sejenak Naruto memberi jeda.

"Apa tou-san dan kaa-san masih ingat dengan temanku yang sering ku ajak bermain di rumah. Dia adalah kakak kelasku Uchiha Sasuke, apa kalian ingat?" Naruto memulai ceritanya dengan tatapan kosong mengarah pada meja di depannya.

Seketika itu amarahnya sedikit muncul jika mengingat nama orang yang pernah merusak anak semata wayangnya. Sedangkan Minato hanya memasang wajah datarnya dan diam ingin mendengar lanjutan cerita anaknya.

"Waktu itu dia adalah kekasihku, aku tau itu tidak wajar tapi alu sangat mencintainya bahkan aku berfikir jika tidak ada dia di sisiku mungkin aku akan gila. Dan jika saja waktu itu tou-san dan kaa-san menyerah dengan keadaanku waktu itu, mungkin aku akan benar-benar gila. Apalagi Sasuke lebih memilih ambisinya dan tega meninggalkanku tanpa ada satu kata pun, bahkan waktu itu aku sudah berusaha untuk mengejarnya dan menunggunya sampai dia muncul di hadapanku" Naruto menghentikan ceritanya dan mencoba mengingat-ingat kenangan terindah dan terburuknya.

FLASHBACK ON

Pagi yang cerah, kicauan burung membangunkan dua insan bergender sama yang sedang bergelung di bawah selimut. Pemuda berambut hitam kebiruan itu pun mulai menunjukkan bola mata sekelam langit malam.

Pemuda berambut hitam tersebut mendongakkan kepalanya memandang partner tidurnya saat ini. Tangan putihnya terangkat untuk menelusuri lekuk wajah sang pemuda berkulit tan di hadapannya dan mengelus helaian surai pirang pemilik pemuda itu.

"Apa aku setampan itu?" kata pemuda bersurai pirang tanpa membuka matanya.

Pemuda berambut hitam kebiruan itu hanya mendengus dan saat ingin menarik tangannya tiba-tiba sebuah tangan tan menahannya.

Saat pemilik tangan tan itu membuka matanya, tampaklah warna mata secerah biru langit lalu tersenyum dan mengucapkan sapaannya pada pemuda berambut hitam kebiruan yang ada di hadapannya.

"Ohayo Sasuke" yah pemuda berambut kebiruan, mata sekelam langit malam, dan berkulit putih itu bernama Sasuke.

"Hn, Ohayo Naruto Dobe" Sasuke membalas sapaan kekasihnya dengan senyum kecilnya.

Yah, mereka adalah sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan selama 9 bulan.

Hening melanda ..

Hening mereka hanya saling tatap.

Hening wajah mereka pun mendekat sedikit demi sedikit.

Hening kening dan hidung mereka pun menempel

Hening

.

.

Cup

Bibir mereka pun menempel, saling melumat, mengecap rasa manis khas orang baru bangun tidurnya. (iler maksutnya,heheheh:-D *pletak* di jitak NaruSasu :'(

Setelah memisahkan ciumannya, Naruto pun memeluk Sasuke erat dan berkata "Teme, aku mencintaimu".

Sasuke pun membalas pelukan erat Naruto "Aku juga, Dobe" balas Sasuke sembari tersenyum.

.

.

.

"kau membohongiku Sasuke? Tanya Naruto geram.

"apa benar kau akan memilih teman gigolomu jika aku menyuruhmu memilih? Kau sudah berulang kali membohongiku hanya karena kau teriming-iming UANG HARAM TEMAN BANCIMU ITU TEME?! Naruto benar-benar marah pada Sasuke.

.

.

.

"euungh..Naru..lebih cephath ah! ah! ah! aku..hh..cuuummm"

"ahh Sasukeee hah hah hah"

"aku mencintaimu Naruto/Sasuke" mereka mengucap mantra itu bersama lalu menyatukan bibir mereka.

.

.

.

Tuutt…Tuutt…Tuutt..

"SIAL! ANGKAT TEME!" geram Naruto dan kembali menempelkan telepon genggamnya ke telinganya.

Tuutt..Tuutt..

"Hallo" sahut suara bass berat dari seberang telpon Naruto.

"Siapa kau? Dimana Sasuke, BR*****K?! DASAR GIGOLO TIDAK TAU DIRI! DIMANA KAU MEMBAWA LARI SASUKE?!" umpat Naruto kepada orang di seberang sana.

"khukhukhu… kemarilah ke Jalan Konoha gang Mawar, cari kami. Jika kau menemukan kami, aku akan membermu kejutan" Orang di seberang sambungan telepon Naruto pun menyeringai.

"Aaarrrgghhh, BA****T!" Naruto segera mematikan sambungan teleponnya dan berlari mencari bus yang akan membawanya ke alamat yang di tunjukan orang itu.

Saat sudah turun dari bus yang ia naiki, cepat-cepat Naruto berlari mencari gang yang berpalang . Setelah sampai, betapa terkejutnya Naruto melihat Sasuke yang sedang bercumbu di pojok gang gelap tersebut dengan seorang pria paruh baya, dan tanpa aba-aba Naruto langsung berlari menerjang pria yang sedang asik bercumbu dengan kekasihnya tanpa menyadari kehadiran Naruto begitu pula dengan Sasuke.

BUGH…

"BRENG***!" teriak Naruto lalu menolehkan kepalanya pada sosok Sasuke yang menatapnya kaget.

"Na-naru-to" Ucap Sasuke dengan nada terkejutannya.

Tiba-tiba mata Naruto berubah menjadi tatapan sendu pada Sasuke.

"Aku sungguh lelah dengan semua ini Sasuke. Aku sudah cukup bersabar menghadapi tingkahmu yang sudah tidak wajar ini Sasuke. Bisa kau hentikan semua ini? Sungguh, aku benar-benar lelah. Aku sudah tidak sanggup lagi, kumohon mengertilah" lirih Naruto sambil menatap Sasuke dengan mata yang sedikit berkaca-kaca dan terlihat sayu. Sedangkan Sasuke merasakan lidahnya begitu kelu hanya untuk membuka suaranya, sampai sebuah suara menginstrupsi keheningan diantara mereka.

"Hm,, kau mengaku kekasih Sasuke tetapi tidak mengerti apa yang di inginkannya selama ini? Lihatlah kekasihmu ini!" Seorang pemuda yang merias dirinya seperti perempuan itu pun berjalan menuju ke arah Sasuke dan mencengkram dagu lalu menghadapkan wajah Sasuke pada Naruto.

"Bahkan dia rela menjual dirinya hanya ingin mencapai ambisinya, hmmm atau mungkin cita-citamu Sasuke?" orang itu melanjutkan perkataannya lalu mengarahkan dagu Sasuke pada wajahnya.

Sedangkan Naruto melihat mereka dengan tatapan dan perasaan campur aduk, ia tidak tau apa yang harusnya ia lakukan saat ini. Rasanya Naruto ingin menangis dan berteriak agar Sasuke mengerti bahwa ia sungguh dan sangat mencintai Sasuke. Bahkan ia rela menelantarkan keluarganya hanya untuk menemani dan menuruti kemauan Sasuke. Akhirnya ia hanya menangis dalam hati, sungguh ia ingin Tuhan mencabut nyawanya sekarang juga dari pada harus mengalami hal seperti ini.

"Sasuke, aku akan menunggumu sampai kau datang di hadapanku dan ikut denganku" Akhirnya Naruto pun berjalan menjauh lalu berkata "Aku tunggu di halte bus, jika kau tidak datang.." Naruto menarik nafas dan membuangnya pelan lalu melanjutkan perkataannya.

"Kau yang memilih mengakhiri semua ini, tapi aku akan tetap menunggumu sampai kau datang. Naruto melanjutkan perkataannya dan bersamaan air mata mengalir melewati pipinya.

.

.

.

"SASUKEE..SASUKEEEE.. BERHENTI! KUMOHONN HENTIKAN MOBILNYAA!" Naruto berlari mengejar mobil yang di tumpangi Sasuke tapi mobil itu malah melaju cepat begitu pula dengan langkah kaki Naruto.

BUGHH…

Karena kakinya tidak bisa di ajak berkompromi, akhirnya Naruto pun terjatuh dengan air mata mengalir deras dari mata birunya yang menjadi gelap dan suram sekarang.

Ia tidak menyangka bahwa inikah hasilnya selama 7jam ia menunggu Sasuke di halte bus dengan hanya memakai kain tipis sebagai penutup tubuhnya sehingga angin malam menerpa. Ia melihat Sasuke hanya melewatinya dengan menaiki mobil dan tanpa menunggu dia pun mengejar mobil itu sampai ia terjatuh seperti ini.

Sasuke pergi meninggalkannya, Sasuke sudah tidak ada di sisinya, Sasuke sudah tidak mencintainya, Sasuke menyakitinta. Naruto terus merapalkan kata-kata itu dengan tatapan kosongmasih dengan posisinya saat terjatuh tadi, tangannya terkepal semakin kuat hingga berdarah karena terctancap kuku jarinya.

"AAAARRRGGHHH…." Naruto pun terduduk sambil memegang kepalanya yang tiba-tiba berdenyut nyeri.

"SASUKKEEEEEE…..!" Naruto pun meneriaki nama kekasihnya yang sudah pergi meninggalkannya sambil memegangi kepalanya.

Tiba-tiba ia merasa gelap pada pandangannya, yang terakhir ia dengar adalah suara orang tuanya yang memanggil=mangil namanya, dan Naruto pun pingsan ditempat.

FLASHBACK OFF

.

.

.


TBC

Hallo minna-san kita jumpa lagi, sementara not sensitive kyuu pending dulu updatenya. Ini kyuu nulis ff baru lg LOOOHH, tp minna-san harus suka yaa.. (hahaha kyuu maksa nih ceritanya)

Pasti pada Tanya kenapa sampai ada lagunya Super Junior disini? Kalau penasaran, ya tunggu chapter selanjutnya aja yaa… (penontonkecewa)

Ah ya, jagn lupa review ya minna.. kalau gak review, gak bakal kyuu lanjutin nih ceritanya.. kyuu tetep masih butuh kritik dan sarannya. Dan kyuu orangnya terbuka kok, kyuu orangnya sabar,penyayang, baik hati, tidak sombong, suka menabung, dan nurut sama emak bapak kyuu. Hahaha, yasudahlah kyuu permisi dulu.. Paii paaiii ;-D

Androkyuubi desu ;-)