Malam itu kediaman Uchiha Sasuke dan Uchiha Naruto sedang kedatangan beberapa orang tamu yang merupakan teman-temannya saat masih bersekolah di KHS. Mereka datang karena undangan dari sepasang pengantin baru yang tempo hari meninggalkan acara reuni mereka begitu saja tanpa penjelasan yang jelas. Naruto yang merasa bersalah karena meninggalkan acara reuni tanpa memberikan penjelasan akhirnya mengundang mereka untuk makan malam bersama di kediamannya dan Sasuke.

" Jadi...?" Seru Sakura dengan nada yang meminta penjelasan pada wanita yang sekarang mengundangnya makam malam yaitu Uchiha Naruto. Sementara Naruto hanya mampu menelan salivanya sendiri setelah mendengar nada bicara Sakura yang sangat menuntut.

Mereka sekarang berada di dapur Apartemen Naruto dan Sasuke, menyiapkan makan malam untuk mereka dan yang lainnya. Di dapur itu ada 4 orang wanita yang terdiri dari Uchiha-Namikaze Naruto selaku tuan rumah, Haruno Sakura, Yamanaka Ino, dan Hyuuga Hinata. Sementara Tenten dan Temari tidak bisa datang karena sedang sibuk." Bisa kau jelaskan kepada kami? Uchiha Naruto?" Kali ini giliran Ino yang bertanya.

" ano,,e-etto,..." Naruto yang mendapatkan pertanyaan seperti itu dan tidak tahu harus memulai darimana, hanya menggaruk pipinya yang tidak gatal karena gugup." Sudahlah Ino-chan,, Sakura-chan.. Jangan menyudutkan Naru-chan seperti itu, kasihan kan Naru-chan?" Kata gadis bersurai Indigo yang tak lain adalah Hyuuga Hinata menghampiri ketiga temannya yang berdiri di depan counter dapur sambil memotong sayuran yang akan menjadi bahan untuk masakan makan malam mereka. Naruto yang mendengar kata-kata Hinata merasa sangat bersyukur karena ada yang mau membantunya disaat dia terpojok seperti ini. Hinata memang satu-satunya teman yang mengerti dirinya pikirnya." Arigato Hinata-chan,, kau memang temanku yang paling baik.." Seru Naruto memeluk Hinata erat. Sementara Hinata hanya meringis mendapatkan perlakuan seperti itu dari sahabatnya. Meskipun sudah menikah terkadang Naruto masih bersikap seperti anak-anak.

" Tetap saja Hinata-chan.. Sahabat kita yang manis ini harus menjelaskan perihal pernikahannya dengan Sasuke-kun dan kenapa kita tidak undang?" Kata Sakura masih dengan nada yang masih menuntut itu. Sementara Naruto kemudian melepaskan pelukannya terhadap Hinata dan kemudian menghela napas." Baiklah..." Ujar Naruto menyerah sambil mengangkat tangannya ke atas tanda ia menyerah." Aku bertemu dengan Sasuke saat melanjutkan studi ku di New York satu setengah tahun yang lalu. Tiga bulan setelah bertemu kami memutuskan untuk berpacaran dan dua bulan yang lalu kami menikah disana." Lanjutnya memulai cerita awal pertemuannya dengan Sasuke hingga mereka menikah." Kami memang tidak mengundang banyak orang dan hanya kerabat terdekat kami saja yang datang. Kami juga tidak mengundang kalian karena kami tidak mau merepotkan kalian untuk datang jauh-jauh ke Amerika hanya untuk menghadiri acara pernikahan kami. Kami juga baru tiba di Jepang seminggu yang lalu karena itu kami belum bisa mengatakannya pada kalian." Kata Naruto menjelaskan. Kemudian ia tatap satu-satu sahabatnya itu berharap mendapat pengertian dari mereka semua.

" Gomen..." Gumamnya lirih tapi masih bisa didengar oleh ketiga sahabatnya." Sudahlah Naru-chan kau tidak perlu merasa bersalah seperti itu. Kami sudah memaafkanmu kok, asalkan kau bahagia kami juga ikut bahagia." Kata Ino yang juga merasa sedikit bersalah karena membuat sahabatnya blondenya murung. Naruto yang mendengar kata-kata Ino mendongak dan menatap sahabat-sahabatnya yang tengah tersenyum kearahnya kemudian balas tersenyum dan menghambur memeluk sahabat-sahabatnya." Arigato minna.." Gumamnya ditengah-tengah pelukannya.

" Sudah,,, sudah,,,. Kalau kita terus berpelukan seperti ini, kapan masakan kita akan jadi? Kalian tidak ingin kan para pria diluar sana mati kelaparan?" Ujar Sakura melepaskan pelukan mereka yang di balas dengan gelak tawa oleh yang lainnya. Mereka pun kemudian melanjutkan kembali acara masak memasaknya sambil mengobrol dan bergurau(?).

Sementara itu diruang tamu sudah ada kaum adam yang terdiri dari, Uchiha Sasuke selaku tuan rumah, Gaara, Neji, Shikamaru dan Kiba yang sedang duduk di sofa. Sai dan Lee tidak bisa hadir karena sedang ke luar kota.

" Sepertinya para wanita menikmati waktu memasak mereka?" Ujar Kiba membuka suara setelah mendengar gelak tawa dari arah dapur." Hn." Jawab yang lain bersamaan kecuali Shikamaru yang sudah berkelana kedua mimpinya (*viz: Ckck si Rusa ini,, ga tau tempat tidur ja kerjanya.*shika: Ck mendokusei.*viz:*sweatdrop*).

" Ck,,, kalian ini tidak ada kah jawaban yang lebih baik daripada 'hn' kalian itu?" Tanya Kiba lagi yang sedikit kesal mendengar jawaban dari tiga pria yang memang memiliki wajah yang hampir serupa yaitu datar yang tak lain adalah Sasuke, Gaara dan Neji. "Hn." Lagi-lagi hanya dua huruf yang tidak jelas artinya yang didapat Kiba dari ketiga sahabatnya yang sedang serius menonton acara berita di Televisi . Kiba pun hanya bersweatdrop ria mendengar jawaban sahabat-sahabatnya itu.

" Makanan sudah siap..!" Teriak Naruto dari arah dapur.

Mendengar panggilan dari arah dapur yang menandakan acara makan malam sudah siap dimulai. Para pria itu pun bangkit(?) dari tempat duduknya dan kemudian berjalan ke arah ruang makan yang juga bersebelahan dengan dapur. Bahkan Shikamaru yang sejak tadi bergelut dengan dunianya pun terbangun karena teriakan sang nyonya rumah dan memang perutnya juga yang sudah lapar.

Sesampainya diruang makan mereka pun duduk di kursi meja makan yang panjang dan cukup untuk menampung mereka semua. Sasuke duduk di ujung meja dan disebelah kanannya duduk sang istri Naruto. Dihadapan Naruto duduk Shikamaru dan disamping Shikamaru sudah ada Gaara, Neji dan Kiba. Disebelah Naruto sudah ada Sakura, Ino dan Hinata yang duduk berjejeran. Dan acara makan malam pun dimulai dengan hangat. Terkadang mereka semua mengobrol dan mengenang kembali masa-masa di KHS. Juga banyak sekali pertanyaan yang ditujukan kepada si tuan rumah yang merupakan pengantin baru.

Selesai makan dan setelah para wanita membereskan semuanya. Mereka pun kemudian berkumpul diruang keluarga yang cukup luas dan mampu menampung(?) mereka semua. Mereka semua mengobrol dan bersenda gurau sambil bersenang-senang.

" Kami juga punya berita lain untuk kalian selain tentang pernikahan kami." Sang tuan Rumah yang duduk di single sofa bersama sang istri yang duduk disampingnya di pinggiran(?) sofa(an: Ga tau namanya apa) membuka suaranya. Sementara sang istri yang tahu apa yang akan sang suami katakan hanya menundukkan kepalanya dengan wajah yang sudah merona. Penghuni(?) lain yang ada diruangan itu pun memberikan perhatiannya kepada sepasang pengantin baru itu dan menunggu berita yang akan disampaikan oleh mereka.

" Naruto sekarang sedang hamil satu bulan." Lanjutnya sambil mengelus perut sang istri yang masih datar. Naruto yang merasakan elusan lembut dari sang suami diperutnya mendongakkan kepalanya dan menatap sang suami yang sedang tersenyum kearahnya. Ia pun kemudian balas tersenyum ke arah Sasuke dan kemudian mengecup pipi sang suami." Benarkah?" Tanya Sakura yang masih sedikit terkejut dengan kabat yang baru didengarnya. Naruto mendongak dan menatap Sakura dengan senyum merekah di wajahnya sambil mengangguk." Sudah satu bulan." Jawabnya singkat.

Setelah mendengar kabar gembira itu semuanya kemudian memberikan ucapan selamat kepada pasangan pengantin baru ini. Sementara hari semakin larut, merekapun kemudian berpamitan untuk segera pulang.

Dan sekarang hanya tinggal mereka berdua di kediamannya.

" Haaahh,, lelahnya,,!" Ucap Naruto merenggangkan otot-ototnya yang lelah setelah acara makan malam tadi. Kemudian ia merebahkan tubuhnya di kasur king sizenya. Sementara Sasuke hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang istri yang terlihat kekanak-kanakan meskipun sudah menjadi seorang istri dan calon ibu. Sasuke kemudian berjalan ke arah tempat tidur mereka dan kemudian berbaring disebelah istrinya yang sudah bergelut dengan selimutnya.

" Apa kau lelah, Dobe?" Tanyanya sambil mengelus surai pirang sang istri yang terasa sangat halus dijarinya." Tentu saja Teme,, aku harus memasak dan membereskan semuanya tadi. Ditambah kehamilan ku sekarang sepertinya membuatku mudah lelah." Jawab Naruto dengan nada manjanya dan kemudian menyandarkan kepalanya didada bidang Sasuke." Kalau begitu istirahatlah." Kata Sasuke mencium puncak kepala istrinya dan kemudian memeluknya." Hm." Gumam Naruto dan kemudian memejamkan matanya dan berkelana ke alam mimpi. Mereka tertidur dengan posisi Naruto yang menyandarkan kepalanya di dada bidang Sasuke dan Sasuke yang memeluknya.

PREGNANCY

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Pairing: SasufemNaru

Rate : T

Genre : Family/ Romance

Warning : Typo(s), EYD, Gender bender, fem Naruto, Gaje,, OOC.

Don't like don't read

.

Pregnancy

.

Bulan ke 2. Masa kehamilan

Entah apa yang Sasuke rasakan saat ini. Di bulan ke 2 masa kehamilan sang istri tercinta, ia merasakan ada sesuatu yang berubah dari sang istri. Mungkin ini yang dinamakan mengidam pikirnya saat melihat sang istri yang terlihat sedikit 'aneh'. Sasuke berpikir seperti itu setelah Naruto meminta hal-hal yang tidak 'biasa' dan aneh. Setelah ia mengkonsultasikan perihal perubahan sang istri pada kakaknya tercinta Uchiha Itachi dan sahabat-sahabatnya yang sudah menikah. Mereka bilang kalau hal itu biasa bagi seorang wanita yang sedang hamil dan itu dinamakan ngidam. Karena itu hingga sekarang Sasuke berusaha tetap bertahan dari permintaan-permintaan aneh dan unik sang istri demi sang cabang bayi yang ada di dalam perut istrinya.

Pernah sekali sang istri meminta kepadanya untuk dibelikan ramen kesukaannya dari tujuh kedai ramen yang berbeda. Tidak mau repot Sasuke pun membeli ramen disatu kedai tapi dengan 7 porsi. Bukankah sama saja pikirnya saat itu. Tapi setelah ia pulang malam itu dan memberikan ramen 7 porsi kepada sang istri tercinta yang langsung dicicipi satu persatu oleh sang istri. Saat itu ia bersumpah tidak akan pernah berbohong mengenai ramen kepada sang istri yang memang pecinta ramen itu. Karena setelah itu ia di tendang oleh sang istri untuk membeli kembali pesanannya dengan benar dan tidak boleh pulang sampai pesanannya di dapat. Setelah pulang membawa pesanan sang istri satu lagi kesialan yang harus di terimanya. Hukuman dari sang istri karena telah membohonginya. Yaitu ia harus memakan semua ramen pesanan Naruto yang ia belikan.

Ayolah... Semua orang tahu kalau Sasuke itu paling benci dengan makanan yang tidak sehat. Dan salah satu makanan tidak sehat menurutnya adalah ramen yang merupakan makanan favorit sang istri. Dan sekarang ia harus memakan ramen sebanyak tujuh porsi dari tujuh kedai yang berbeda yang ia sendiri tidak tahu kehigienisannya. Dan baginya itu sama saja dengan membunuhnya. Itu terbukti setelah keesokan harinya ia tidak bangun dari peraduannya(?)( bukan mati kok, cuma sakit aja#ketawanista#dichidori)

Mengingat hal itu membuat bulu kuduknya meremang. 'Wanita yang sedang hamil itu mengerikan' pikirnya.

Seperti pagi ini ia terbangun dari tidur nyenyak nya. Bukannya mendapat senyuman hangat ataupun morning kiss tapi ia mendapatkan wajah sang istri yang sedang memandangnya garang seolah ingin menghabisinya. Ia pun hanya menghela napas berat mendapati sang istri dalam keadaan seperti itu. 'Sekarang apa lagi' pikirnya.

" Cepat bangun dan segera lah mandi Teme! Setelah itu cepat berangkat ke Kantor!" Ujarnya yang menyerupai sebuah perintah mutlak untuk sang suami yang masih berbaring di tempat tidur mereka. Saat ini Naruto juga masih berada di tempat tidur mereka dengan posisi duduk dan bersandar pada sandaran tempat tidur. Tidak lupa deathglare terbaik yang ia miliki ia layangkan kepada sang suami.

" Ini masih pagi Dobe. Kenapa kau ingin aku cepat pergi bekerja? Kau bahkan belum membuatkan aku sarapan?" Kata Sasuke yang mulai merasa jengah dengan mood swing istrinya yang sedang hamil ini. Terkadang Naruto bisa bersikap sangat manis terhadapnya, namun kadang juga bisa bersikap sangat garang seperti saat ini. Sasuke kembali menghela napas tak peduli yang orang katakan tentang kalau kita menghela napas maka saat itu kebahagiaan kita akan berkurang.' Omong kosong ' pikirnya. Kebahagiaannya sudah berkurang setelah ia bangun dan melihat wajah garang sang istri.

" Karena aku sedang tidak ingin melihat wajahmu hari ini Teme,, dan kau buat sendiri saja sarapannya. Aku sedang malas." Kata Naruto final kemudian ia berbaring kembali dan bergelut dengan selimutnya lagi.

" Haaahhh,," lagi-lagi Pagi ini Sasuke menghela nafas mendengar kata-kata istrinya itu. Ia pun turun dari tempat tidurnya dan mengikuti semua kata istrinya. Mandi, membuat sarapan untuknya dan sang istri lalu kemudian berangkat ke Kantor. Meskipun harus mengalami hal semena-mena dari sang istri karena mood swingnya, itu sama sekali tidak mengurangi rasa cintanya pada sang istri. Karena ada satu hal yang ia syukuri di masa kehamilan istrinya yaitu sang istri yang menjadi lebih agresif saat berada diatas tempat tidur. Bahkan tanpa harus ia meminta sang istri akan memberikan dengan senang hati. Hal itulah yang membuatnya rela melakukan apapun permintaan Naruto (*an: Ck dasar mesum#diameterasu)

.

Pulang kerja dari kantor, satu hal yang Sasuke harapkan adalah disambut oleh sang istri tercinta. Tapi ia salah besar. Satu hal yang menyambutnya adalah keadaan rumah yang masih sama seperti yang ia tinggalkan bahkan lebih berantakan dari sebelumnya.

Ia pun berjalan menyusuri setiap ruangan yang ada di apartemen mewah nya untuk mencari keberadaan Naruto istrinya. Sampai ia tiba dikamar mereka dan melihat sang istri yang duduk bersandar pada sandaran tempat tidur dengan televisi yang menyala. Satu hal yang dipikirkannya yaitu sang istri yang sedang menonton dorama.

Kemudian ia pun berjalan dan mendekat kepada sang istri yang belum menyadari kedatangannya. Ia taruh tas kerjanya di meja nakas dan duduk dipinggir tempat tidur disamping sang istri.

" Tadaima.." Ucapnya kemudian mengecup bibir plum istrinya sekilas." Okaeri.." Sambut Naruto dengan senyum manis diwajah cantiknya. Berbeda sekali dengan sambutan yang ia dapatkan saat bangun tadi pagi. Kemudian Sasuke melihat keseliling kamar yang juga sama seperti ruangan lainnya.' Berantakan ' itulah yang di pikirkannya.

" Apa saja yang kau lakukan hari ini Dobe?" Sasuke kembali menatap Naruto yang masih asyik menonton acara di televisi." Tidak ada." Jawabnya watados sambil menggedikan bahunya." Kau tidak membereskan rumah? Apa kau lihat seperti apa keadaan rumah sekarang?" Tanya Sasuke dengan nada yang tertahan sambil berusaha menahan amarahnya. Naruto kemudian melihat kesekeliling kamarnya yang memang terlihat berantakan. Pakaian kotornya dan Sasuke bahkan masih berserakan dilantai. Ia kemudian kembali menatap Sasuke yang menatapnya dengan tajam namun ia balas dengan gelengan kepala dan senyum termanisnya.

" Kenapa kau tidak membereskannya Dobe?" Tanya Sasuke dengan nada yang mengintimidasi." Aku malas Teme,," jawab Naruto kemudian mempoutkan bibirnya karena kesal pada suaminya yang mulai cerewet. " Setidaknya panggil seseorang untuk membereskan apartemen kita Dobe!" Sasuke benar-benar tidak habis pikir dengan istrinya yang satu ini." Aku tidak suka jika ada orang lain di apartemen kita Teme." Sahut Naruto kemudian membaringkan tubuhnya di tempat tidur." Kalau begitu, kenapa kau tidak membereskannya sendiri Naruto?" Sasuke hanya bisa memijat pangkal hidungnya melihat sifat kekanak-kanakan istrinya.

" Suke,," seru Naruto menyingkirkan selimut yang tadi menutupi seluruh tubuhnya hingga sebatas dagu. Di tatapnya Sasuke dengan jurus andalannya puppy eyes no jutsu." Kau kan tahu kalau aku sekarang mudah lelah karena kehamilan ini?" Pertama puppy eyes no jutsu dan sekarang kehamilannya. Haahh Naruto benar-benar tahu bagaimana cara menaklukan Sasuke si Prince Ice ini." Jadi kau saja ya yang membereskan rumah?" Lanjutnya lagi dan benar-benar meruntuhkan pertahanan kokoh yang dibuat si bungsu Uchiha. Sasuke pun hanya menghela napas dan kemudian mengiyakan permintaan Naruto."Hn." Jawabnya singkat yang disambut pekikan senang Naruto." Yeayy,, kau memang suami terbaik Suke. Oia jangan lupa untuk masak makan malam juga,, aku sudah lapar Suke." Naruto bangun dari posisi tidurnya dan memeluk Sasuke yang masih duduk disampingnya. Sasuke hanya mendengus melihat tingkah sang istri tapi ia tetap melakukan semua yang diminta istrinya.

Setelah seharian bekerja di kantor satu hal yang ia harapkan saat berada di rumah yaitu beristirahat dengan tenang bersama sang istri. Tapi kenyataannya ia malah sibuk membereskan rumah yang sangat amat berantakan. Ditambah lagi harus membuat makan malam untuknya dan sang istri. Dia pun hanya mencoba untuk bertahan setidaknya sampai sang cabang bayi terlahir. Setelah itu ia akan membuat Naruto membayar apa yang sekarang ia lakukan untuknya. Tentu saja bayarannya adalah tubuh istrinya yang menggiurkan itu. Membayangkan rencana-rencana balas dendam terhadap sang istri membuat seringai mesum bertengger (?) manis diwajahnya.(dasar mesum#diameterasu).

Setelah semua selesai merekapun kemudian makan malam bersama.

" Ne, Suke.." Seru Naruto yang sudah menyelesaikan makan malamnya dan masih duduk di meja makan sambil memperhatikan sang suami yang juga akan menyelesaikan makan malamnya." Hn." Jawab Sasuke singkat, padat dan gaje." Bagaimana kalau kau mewarnai rambutmu seperti Kakashi Sensei?" Tanyanya watados dan langsung mendapatkan deathglare gratis dari sang suami. Naruto hanya meringis mendapatkan tatapan seperti itu." Tidak akan!" Jawabnya dingin.

Ayolah... Mana mau Sasuke mewarnai rambutnya yang berharga itu dengan warna rambut yang sama dengan senseinya saat di KHS dulu. Sensei aneh yang selalu memakai masker kemanapun ditambah buku mesum yang selalu dibacanya itu bahkan ketika sedang mengajar. Tadi Naruto bilang apa? Mewarnai rambutnya seperti Kakashi Sensei? Ohh.. Tidak.. Tidak. Ia tak mau terlihat tua di usianya yang masih muda. Ayolah.. Siapa yang mau mewarnai rambutnya sewarna silver seperti itu. Tidak akan.

" Ayolah Teme...! Setidaknya lakukan untuk bayi kita, aku sangat ingin melihatmu dengan rambut berwarna silver.!" Rengek Naruto bahkan mengeluarkan jurus andalannya puppy eyes no jutsu." Tidak!" Namun sepertinya jurusnya kali ini tidak akan mempan setelah mendengar jawaban Sasuke yang tegas dan pergi begitu saja. Dan Naruto hanya menundukan kepalanya dan sebuah seringai misterius muncul. Entah apa yang sedang ia pikirkan saat itu. Semoga bukan hal buruk lainnya untuk Sasuke.(*an:*smirk*)

.

Matahari muncul dari peraduannya dan disambut oleh nyanyian burung. Sepasang suami istri masih asyik bergelut dibawah selimut seakan tak ingin diganggu. Tapi tugas dan pekerjaan Kantor yang sedang menunggunya harus membuat sang suami terbangun dari tidur nyamannya. Ia mengerjapkan matanya dan menampilkan onyx kelam miliknya. Satu hal yang pertama kali ia lihat adalah wajah damai sang istri yang tertidur disampingnya tanpa ia sadari kedua sudut bibirnya terangkat dan membentuk sebuah senyuman yang tulus. Ia kecup kening sang istri lama sebelum berdiri dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah masuk kedalam kamar mandi , ia pun kemudian berdiri di depan wastafel yang memiliki cermin ia basuh wajah tampannya dari keran air yang berada di washtafel. Kemudian diangkat wajahnya untuk melihat pantulan dirinya.

-sebelum-

" NARUTOOOOO! "

.

Tbc or End

Tergantung pada reader tercintahh..

Yeay viz balik lagi sama fict baru neh.! Semoga kalian suka! Ini juga merupakan permintaan dari para reader fict POCKY GAME,, Ini dia sekuel spesial buat kalian...

Dan sepertinya ini jg bakal jd twoshoot atw threeshoot tergantung kalian!

Maaf kalau ceritanya kurang menarik karena cuma segini kapasitas otak Viz,,, hehe

Mohon reviewnya minna...