Tugas seorang Angel adalah memberikan kebahagiaan bagi para manusia. Menaburkan cinta dan kasih sayang. Di samping itu, tugas seorang Angel adalah membasmi Devil.

Tugas seorang Devil adalah memberikan kesengsaraan kepada manusia. Menumbuhkan rasa benci, iri, dan dendam. Selain itu, tugas seorang Devil adalah membunuh Angel.

Angel and Devil

By: Riiku Hikari

Disclaimer: Masashi Kishimoto

.

1: Awal

.

"Angel nomor 2712, Hyuuga Hinata, harap ke ruang utama,"

"Baik,"

"Apa kau tau kenapa kau dipanggil ke sini?" tanya seorang wanita berambut pirang dengan tanda merah di jidatnya.

"Tidak, Tsunade-sama," jawab gadis bernama Hinata itu.

"Hyuuga Hinata, aku rasa tugas ini cocok untukmu. Dengan kemampuan untuk menyembuhkan dirimu yang bisa dibilang sangat cepat akan sangat membantu dalam tugas kali ini," ucap Tsunade.

"Lalu tugas apa yang anda akan berikan, Tsunade-sama?" tanya Hinata.

"Kau akan bertugas di bumi," jawab Tsunade.

"Apa benar, Tsunade-sama?" kata Hinata tidak percaya.

"Setelah dipertimbangkan, sepertinya tugas ini cocok untukmu. Selamat, kaulah Angel yang berhuntung mendapatkan tugas ini," ujar Tsunade.

"Arigatou, Tsunade-sama," kata Hinata sambil membungkuk hormat.

"Kau sudah boleh pergi sekarang," ujar Tsunade.

Kemudian Hinata keluar dari tempat Tsunade dan terbang menuju sebuah gerbang. Gerbang penghubung. Itulah nama gerbang emas di depan Hinata sekarang. Hinata berjalan membuka gerbang tersebut. Sayap putih kokoh di punggung Hinata terbentang lebar dan akhirnya Hinata turun ke dunia yang berbeda dengan dunia Angel, Dunia Manusia.

...

Pagi yang cerah di sebuah sekolah menengah akhir yang cukup besar. Sekolah tersebut menampung lebih dari 300 anak di sana. Anak-anak di sana juga berbagai macam. Ada yang super berisik, perpenampilan preman, warna-warna rambut yang 'tidak wajar', serta para gadis yang suka bersolek.

TENG TENG

Bel masuk kelas berbunyi. Seluruh murid masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Mulai dari kelas X-1 sampai XII-5.

Mari kita tengok kelas X-2. Seorang guru berambut putih yang selalu memakai masker pun memasuki kelas tersebut. Pria tersebut adalah Hatake Kakashi, wali kelas X-2.

"Selamat pagi anak-anak,"

"Selamat pagi Kakashi-sensei,"

"Hari ini kalian kedatangan seorang murid baru. Silakan masuk,"

Seluruh mata tertuju pada pintu yang terbuka. Nampaklah seorang gadis berambut indigo panjang, dengan matanya yang seperti bulan, berjalan memasuki kelas X-2.

"Silakan perkenalkan dirimu,"

"Aku Hyuuga Hinata, mo-mohon bantuannya," kata Hinata sambil membungkukkan badannya.

"Nah, Hyuuga-san, sekarang tempat dudukmu di sebelah Haruno Sakura. Haruno-san, harap angkat tangan," kata Kakashi.

"Saya, sensei," ujar gadis berambut soft pink sebahu sambil mengangkat tangan.

Hinata berjalan menuju samping Sakura dan duduk di tempatnya.

"Aku Haruno Sakura, kau panggil saja aku Sakura. Aku boleh memanggilmu Hinata?" kata Sakura.

"Tentu, Sakura-chan,"

...

"Devil nomor 2307, Uchiha Sasuke, harap menghadap ke Orochimaru-sama," ujar seorang pemuda berambut putih yang memakai kacamata.

"Hn,"

Pemuda bernama Uchiha Sasuke itu berjalan mengikuti pemuda berambut putih menuju sebuah ruangan aneh nan gelap.

"Khukhukhu, terima kasih Kabuto," kata seorang pria berambut hitam panjang dengan lidah panjangnya yang sedang melet-melet gaje.

"Sama-sama, Orochimaru-sama," balas Kabuto.

"Lalu apa yang membuatmu memanggilku,"

"Khukhukhu, dasar kau tidak sabaran, Sasuke. Aku memanggilmu tentu saja untuk memberikan tugas padamu," ucap Orochimaru santai.

"Lalu apa tugasnya?" tanya Sasuke.

"Kau benar-benar tidak sabaran. Tugasmu adalah turun ke bumi. Bukannya itu menarik?" balas Orochimaru.

Sasuke menyeringai kecil. Turun ke bumi. Berarti semakin banyak korban yang ia dapat jatuhkan.

"Tapi sepertinya para Angel juga sudah menurunkan utusan mereka. Kau harus hati-hati, Sasuke," kata Orochimaru memperingatkan.

"Hn,"

"Sekarang kau boleh keluar dan nikmati harimu nanti di bumi. Kalau kau bertemu Angel, kabur saja, kau punya kecepatan berlari di atas rata-rata, kan?" kata Orochimaru.

Sasuke mendengus kesal dan langsung memutar badannya dan berjalan menuju pintu dan keluar dari ruangan Orochimaru.

"Dasar tidak sopan," ujar Kabuto.

Sayap hitam pekat Sasuke terbentang lebar, kemudian ia terbang menuju sebuah goa. Goa penghubung. Jika para Angel punya gerbang penghubung, maka para Devil punya goa penghubung.

Sasuke melangkahkan kakinya memasuki goa tersebut dan langsung tersambung dengan dunia manusia.

"Ini akan semakin menarik,"

...

"Hinata-chan, ini sudah tepat seminggu kau di sekolah ini. Bagaimana menurutmu?" tanya Sakura.

"Umm... Aku cukup menikmati bersekolah di sini. Semuanya ramah-ramah," balas Hinata.

"Yap, aku setuju. Di sini memang ramah-ramah. Kau tau Hinata, kata Nona Data bank kita, si Yamanaka Ino, hari ini kita kedatangan murid baru. Cowok lho," kata Sakura semangat.

"Be-begitu ya,"

"Eh, Hinata kau tidak penasaran?" kata Sakura.

"Penasaran sih, ta-tapi penasaranku beda denganmu," ucap Hinata.

"Haha, kau tau saja, Hinata. Aku penasaran seganteng apa murid barunya," kata Sakura sambil memegang pipinya.

"Ayo Sakura-chan, sebentar lagi bel," kata Hinata membuyarkan lamunan Sakura.

"Oke!"

Mereka berdua pun berjalan menuju kelas mereka, X-2. Beberapa menit setelah itu, bel masuk kelas pun berbunyi.

"Selamat pagi anak-anak,"

"Selamat pagi Kakashi-sensei,"

"Hari ini kalian kedatangan seorang murid baru lagi setelah Hyuuga-san. Silakan masuk,"

Seluruh mata tertuju pada pintu yang terbuka. Nampaklah seorang pemuda berambut raven dengan model rambutnya yang 'unik' memasuki kelas. Seluruh siswi di kelas X-2 berteriak nyaring, kecuali Hinata.

"Silakan perkenalkan dirimu," kata Kakashi sambil menutup telinganya.

"Uchiha Sasuke,"

"Kyaaaa... Keren!"

"Suaranya bikin deg-degan,"

"Sensei, aku mau duduk di sebelah Sasuke!"

Teriakan para gadis memenuhi kelas X-2. Hinata hanya sweat drop melihat tingkah teman-temannya termasuk Sakura.

"Ehem... Nah, Uchiha-san, kau duduk di sebelah Uzumaki Naruto. Uzumaki, angkat tangan!" kata Kakashi.

"Saya, sensei!" kata Naruto semangat.

"Yah, Kakashi-sensei, kenapa tidak di sebelahku?" tanya seorang siswi dengan kecewa.

"Uchiha-san, segera menempati tempatmu dan kita mulai pelajaran kita," kata Kakashi mengacuhkan pertanyaan siswinya itu.

...

TENG TENG

Bel istirahat berbunyi dengan nyaring membuat Kakashi menghentikan acara mengajarnya kemudian meninggalkan ruang kelas. Ia tidak mau mendengar jeritan-jeritan para siswi untuk murid baru kelas X-2 itu.

Begitu Kakashi keluar kelas, seluruh murid berhamburan dan sebagian besar berjalan menuju tempat Sasuke.

"Hinata, Hinata, kau mau ke kantin apa ke tempat Sasuke?" tanya Sakura antusias.

"A-ano... Aku mau ke kantin saja," balas Hinata.

"Yah, padahal aku mau ke tempat Sasuke," ujar Sakura kecewa.

"Umm.. Kalau begitu aku mengantarmu ke sana dan aku akan ke kantin. Kau mau titip sesuatu?" kata Hinata.

"Baiklah. Oh iya, aku titip roti isi melon ya. Uangnya nanti aku ganti," kata Sakura sedikit bersemangat.

"Iya,"

"Tapi ngomong-ngomong, aku baru sadar kalau kau memakai gelang. Bagus sekali gelangnya," kata Sakura menunjuk gelang di pergelangan tangan kanannya.

Gelang yang Hinata pakai itu berwarna putih, dengan sebuah batu mengkilat berwarna merah.

Hinata hanya membalas pertanyaan Sakura dengan senyuman tipis. Setelah mengantar Sakura, Hinata menuju kantin untuk membeli makanan dan pesanan Sakura.

Sepanjang perjalanan, Hinata hanya memandangi gelangnya dengan tatapan sendu.

"Walau kau bilang bagus, tapi aku tidak suka gelang ini, Sakura-chan," ucap Hinata lirih.

To Be Continue...

Selesai! Fic multi-chapter pertamaku... Maaf banget kalau aku belum ngeluarin konfliknya, namanya juga baru awal. Ngomong-ngomong bener gak sih fic ini genrenya Fantasy? Kalau bukan harap lapor padaku, nanti aku ganti. Soal lanjut atau tidaknya cerita ini tergantung dari komentar para reviewer. Kalau mau dilanjutin ya kulanjutin, kalau tidak ya tidak kulanjutin...

Sekian dan terima kasih serta mohon reviewnya... Tulislah dengan jujur sejujur anda mengerjakan soal ujian XP...